.

Sabtu, 13 Agustus 2016

Pencemaran Tanah

Pencemaran tanah adalah keadaan di mana bahan kimia buatan manusia masuk dan mengubah lingkungan tanah alami.
Pencemaran ini biasanya terjadi karena kebocoran limbah cair atau bahan kimia industry atau fasilitas komersial, penggunaan pestisida, masuknya air ke permukaan tanah tercemar ke dalam lapisan sub-permukaan, kecelakaan kendaraan pengangkut minyak, zat kimia, atau limbah, air limbah dari penimbunan sampah serta limbah industry yang langsung di buang ketanah secara tidak memenuhi syarat (illegal dumping).

Ketika sesuatu zat yang berbahaya/beracun telah mencemari permukaan tanah, maka ia dapat menguap, tersapu air hujan dan atau masuk kedal tanah. Zat beracun di tanah tersebut dapat berdampak langsung terhadap manusia ketika bersentuhan atau dapat mencemari air tanah atau udara di atasnya.
Remediasi adalah kegiatan untuk membersihkan permukaan tanah yang tercemar. Ada dua jenis remediasi tanah, yaitu in-situ (atau on-site) dan ex-situ (atau off-site). Pembersihan on-site adalah pembersihan di lokasi. Pembersihan ini lebih murah dan lebih mudah, terdiri dari pembersihan, venting (injeksi) dan bioremidasi. Pembersihan off-site meliputi penggalian tanah yang tercemar dan kemudian di bawa ke daerah yang aman. Setelah itu di daerah yang aman, tanah tersebut dibersihkan dari zat pencemar. Caranya yaitu, tanah itu disimpan di bak/tangki tersebut, selanjutnya zat pencemar pompa dipompakan keluar dari bak yang kemudian diolah dengan intalasi pengolah air limbah. Pembersih off-site ini lebih mahal dan sulit.
Bioremidasi adalah proses pembersihan pencemaran tanah dengan menggunakan mikroorganisme (jamur,bakteri). Bioremidasi bertujuan untuk memecah atau mendegradasi zat pencemar menjadi bahan yang kurang beracun atau tidak beracun (karbondioksida atau air). Menurut Dr. Anton Muhibbudin, salah satu mikroorganisme yang berfungsi sebagai bioremidasi adalah jamur vesicular arbuskular mikoriza (vam). Jamur vam dapat berperan langsung maupun tidak langsung dalam remidiasi tanah berperan langsung, karena kemampuannya menyerap unsur logam dari dalam tanah  dan berperan tidak langsung karena menstimulir pertumbuhan mikroorganisme bioremidasi lain seperti bakteri tertentu, jamur dan sebagainya.
PENYEBAB PENCEMARAN TANAH
Pencemaran tanah dapat disebabkan oleh beberapa sebab, diantaranya sebagai berikut.
1.     Sampah plastic, pecahan kaca, logam maupun karet yang di timbun dalam tanah.
2.     Sisa peptisida dari kegiatan pertanian yang meresap ke tanah.
3.     Limbah detergen yang di buang ke tanah.
4.     Pengikisan lapisan humus (topsoil) oleh air.
5.     Deposit senyawa asam dari peristiwa hujan asam.
DAMPAK
Sampah plastic, pecahan kaca, logam dan karet yang ditimbun dalam tanah sulit diuraikan pengurai dalm tanah keberadaanya dalam tanah sehingga mengganggu proses penguraian senyawa organic.
Terkikisnya lapisan humus dari permukaan tanah dapat menurunkan poduktivitas tanah, tanah menjadi kurang subur. Deposit senyawa asam dari hujan asam dapat menyebabkan perubahaan derajat keasaman (Ph) tanah, hal ini berdampak pada organisme penguraian dalam tanah, perubahan keasaman tanah ini juga berpengaruh tidak baik terhadap penyerapan zat hara dari tanah oleh tumbuhan.
Pencegahaan dan penanggulangan
Pencegah pencemaran tanah bias diupayakan dengan melakukan daur ulang sampah plastic, logam, kaca, karet. Limbah detergen sebaiknya jangan dibuang ke tanah, tetapi di tamping di dalam bak penampungan untuk selanjutnya di lakukan dengan menjaga kelestarian tanaman. Karena tanaman dapat menyerap air, seresah dedaunan yang dihasilkan dapat menyerap dan menahan air, serta perkarakannya dapat menahan dan mengikat tanah agar tidak mudah tererosi.
Upaya mengatasi pencemaran tanah banayak orang kurang menyadari bahwa kehidupan manusia sangat bergantung pada tanah, karena kurang esadaran itulh manusia sering membuang sisia-sisa aktifitas hidupnya (bahan pencemar) ke dalam tanah. Sisia-sisa tersebut dapat mencemari tanah. Sisa-sisa tersebut dapat mencemari tanah, bahan pencemar tanah (polutan) tanah dibedakan menjadi dua, yaitu polutan yng dapat diuraikan secara alai oleh decomposer (bidegradble), misalnya sisa hewan dan tumbuhan, dan polutan yang tidak dapat diuraikan secara alami (nonbiodegradable), misalnya pestisida, logam, plastic, dan kaleng. Komponen polutn tanah seperti kertas 41% limbah bahan makanan 21%, logam besi 10%, plastic 5%, kayu 5%, karet dan kulit 3%, kain (serta tekstil) 2%, logam almunium 1%.
Polutan nonbiodegradable dapat menyebabkan kualitas tanah menurun, turunnya kualitas tanah terjadi karena bahan-bahan tersebut mengganggu kehidupan di dalam tanah, terutama aktifitas tanah mikroba pengurai (decomposer). Jika hal ini terjadi terus menerus, tanah akan kehilangan produktifitasnya (tidak dapat digunakan pertanian). Hal ini semakin menyulitkan manausia untuk memenuhi keutuhan pangan. Untuk itu di perlukan upaya-upaya untuk mengatasi pencemaran tanah. Upaya mengatasi pencemaran tanah adalah sebagai berikut…
Upaya mengatasi pencemaran tanah
·        Memilah sampah yang mudah terurai dan sulit terurai.
·        Menggunakan sampah organic yang mudah terurai sebagai pupuk kompos
·        Menggunakan kembali sampah yang sulit terurai, seperti kardus, kain, botol, dan plastic.
·        Mengadakan penyuluhan tentang pengolahan sampah kepada masyarakat.
·        Membuang sampah pada tempat yang sudah disediakan.
·        Mengurangi penggunaan pestisida buatan atau menggantinya dengan pestisida alami
·        Mengolah limbah industry sebelum dibuang kelingkungan.
Dampak negtif pencemaran tanah pada kesehatan adalah tergantung dari tipe polutan, jalur masuk ke dalam tubuh dan kerentanan populasi yang terkena. Kromium, berbagai macam peptisida dan herbisida merupakan bahan karsinogenik untuk semua populasi, timbal sangat berbahaya pada anak-anak, karena dapat menyebabkan kerusakan otak, serta kerusakan ginjal pada seluruh populasi. Pada ekosistem perubahan kimiawi tanah yang redikal dapat timbul dari adanya bahan kimia beracun/berbahaya bahkan pada dosis yang rendah sekalipun. Perubahan ini dapat menyebabkan perubahan metabolism dari mikroorganisme endemic dan antropoda yang hidup di lingkungan tanah tersebut.
Ambang batas, indicator pencemaran tanah dapat dilakukan dengan pengukuran apakah konsentrasi polutan sudah sampai ambang batas (baku mutu) sehingga membahayakan bagi organisme lainnya, atau masih di bawah ambang batas.
Ambang batas (baku mutu) pencemaran tanah:
·        Indicator fisik
·        Indicator kimia
·        Indicator biologi
Pencemaran tanah akan menyebabkan perubahan kondisi tanah yang dapat mengakibatkan kematian pada cacing tanah.

Referensi:
Wikipedia. 2007. Pencemaran tanah.
Michael Hogan, leda patmore. Gary latshaw and harry seidman das ist alles scheisse computer modeling of pesticide transport in sail for five instrumented wafersheds, prepared for the U.S. Enviromental protection agency southeast water laboratory, Athens, Ga by ESL Inc, Sunnyvale, California (1973)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.