.

Tampilkan postingan dengan label @proyek p08. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label @proyek p08. Tampilkan semua postingan

Senin, 25 November 2019

KIMIA HIJAU

oleh, rahmat yasin @P19


Kemajuan teknologi dan industri kimia yang berkembang pesat disadari menimbulkan berbagai masalah lingkungan. Dalam beberapa proses, reaksi kimia memegang peranan penting sehingga faktor produktivitas proses industri kimia diarahkan untuk mendapatkan hasil sintesis sebanyak-banyaknya tanpa mempertimbangkan efek yang ditimbulkan seperti dihasilkannya residu bahan kimia serta konsumsi energi yang sangat tinggi yang menyebabkan terjadinya pencemaran lingkungan oleh karena itu diperlukan atau dibuatlah kimia hijau untuk proses yang lebih efisien, ramah lingkungan dan hemat energi. 

PENGERTIAN KIMIA HIJAU

Green chemistry atau “kimia hijau” merupakan bidang kimia yang berfokus pada pencegahan polusi. Pada awal 1990-an, green chemistry mulai dikenal secara global setelah Environmental Protection Agency (EPA) mengeluarkan Pollution Prevention Act yang merupakan kebijakan nasional untuk mencegah atau mengurangi polusi. Green chemistry merupakan pendekatan untuk mengatasi masalah lingkungan baik itu dari segi bahan kimia yang dihasilkan, proses ataupun tahapan reaksi yang digunakan. Konsep ini menegaskan tentang suatu metode yang didasarkan pada pengurangan penggunaan dan pembuatan bahan kimia berbahaya baik itu dari sisi perancangan maupun proses. Bahaya bahan kimia yang dimaksudkan dalam konsep green chemistry ini meliputi berbagai ancaman terhadap kesehatan manusia dan lingkungan, termasuk toksisitas, bahaya fisik, perubahan iklim global, dan penipisan sumber daya alam.

12 prinsip kimia hijau oleh Paul Anastas dan John C. Warner
1.Mencegah terbentuknya sampah sisa proses kimia dengan cara merancang sintesa kimia yang mencegah terbentuknya sampah atau polutan.
2. Merancang bahan kimia dan produk turunannya yang aman yang menghasilkan produk kimia yang efektif tapi tanpa atau rendah efek racunnya.
3. Merancang sintesa kimia yang jauh berkurang efek bahayanya, berarti merancang proses dengan menggunakan dan menghasilkan senyawa yang memiliki sedikit atau tanpa efek beracun terhadap manusia dan lingkungan
4. Memanfaatkan asupan proses kimia dari material terbaharukan. Bahan baku dari produk agrikultur atau aquakultur bisa dikatakan sebagai bahan baku terbaharukan, sedangkan hasil pertambangan dikatakan sebagai bahan tak dapat diperbaharui.
5. Menggunakan katalis. Reaksi yang memanfaatkan katalis memiliki keunggulan karena hanya menggunakan sedikit material katalis untuk mempercepat dan menaikkan produktifitas dan proses daur reaksi.
6. Menghindari proses derivatisasi tehadap senyawa kimia. Artinya menghindari tahapan pembentukan senyawa antara atau derivat ketika melakukan reaksi, karena agen derivat tersebut menambah hasil samping atau hanya terbuang percuma sebagai sampah.
7. Memaksimalkan ekonomi atom dengan jalan merancang proses sehingga hasil akhir mengandung proporsi maksimum terhadap asupan awal proses sehingga tidak menghasilkan sampah atom.
8. Penggunaan pelarut dan kondisi reaksi yang lebih aman dengan cara mencoba menghindari penggunaan pelarut, agen pemisah, atau bahan kimia pembantu lainnya. Pelarut digunakan seminimal mungkin dan tidak menimbulkan masalah pencemaran atau kerusakan terhadap lingkungan dan atmosfer. Air adalah contoh pelarut segala (universal solvent) yang ramah lingkungan.
9. Meningkatkan efisiensi energi yaitu melakukan reaksi pada kondisi mendekati atau sama dengan kondisi alamiah, misalnya suhu ruang dan tekanan atmosfer.
10. Merancang bahan kimia dan produknya yang dapat terdegradasi setelah digunakan menjadi material tidak berbahaya atau tidak terakumulasi setelah digunakan.
11. Analisis pada waktu bersamaan dengan proses produksi untuk mencegah polusi. Dalam sebuah proses, dimasukkan tahapan pengawasan dan pengendalian bersamaan dengan dan sepanjang proses sintesis untuk mengurangi pembentukan produk samping.
12. Memperkecil potensi kecelakaan yaitu merancang bahan kimia dan wujud fisiknya yang dapat meminimalkan potensi kecelakaan kimia misalnya ledakan, kebakaran, atau pelepasan racun ke lingkungan

CONTOH PEMANFAATAN KIMIA HIJAU
CONTOH YANG SEDANG DIKEMBANGKAN adalah penggunaan protein dari bakteri yang termodifikasi secara genetik ke daun tanaman sebagai pengganti pestisida dan herbisida dalam memproteksi tanaman, pakaian yang saat ini digunakan dapat dibuat dari bahan spandek jenis terbaru, dimana 70 persen terbuat dari glukosa yang berasal dari jagung 
CONTOH YANG SUDAH DI TERAPKAN adalah busa pemadam kebakaran yang dahulu menggunaka`n surfaktan terflorinasi yang memiliki efek toksik yang tinggi sehingga mengakibatkan akumulasi pada pencemaran lingkungan, hal ini tentunya tanpa disadari akan mengancam kesehatan seseorang. Saat ini bentuk pengembangan green chemistry yang digunakan adalah busa pemadam kebakaran yang dibuat dari beberapa komponen campuran (surfaktan hidrokarbon, gula, air, dan pelarut) yang dapat mengurangi dampak pencemaran lingkungan dan menghambat korosi. 

MASYARAKAT HARUS IKUT ANDIL DALAM KIMIA HIJAU
Seorang konsumen tentunya memiliki peran penting dalam menekan perusahaan untuk melakukan reformulasi produk menjadi lebih ramah lingkungan. Adanya tekanan dari konsumen merupakan cara yang efektif dalam menghasilkan perubahan. Jika harga, kualitas dan fungsi yang selama ini menjadi fokus utama masyarakat, maka perusahaan akan kurang tertarik dalam mereformulasikan produk yang dihasilkan.

dari paparan diatas seharusnya para pelaku industri kimia lebih menyadarai akan bahaya dari pencemaran lingkungan yang disebabkan oleh limbah industri.maka skearang saatnya memulai untuk menggunakan slogan kimia hijau dan tidak hanya memikirkan keuntungan dan kepentingan individu atau kelompok terntentu.

DAFTAR PUSTAKA:
Anwar,muslih.2015 Kimia hijau/Green chemistry. dalam http://bptba.lipi.go.id/bptba3.1/?lang=id&u=blog-single&p=343
Gun,grianna.2013 Kimia hijau makin ngetren. dalamhttps://www.dw.com/id/kimia-hijau-makin-ngetren/a-16929898
magisterkimia.2008 12 prinsip kimia hijau. dalamhttp://magisterkimia.blogspot.com/2008/11/12-prinsip-kimia-hijau.html

KIMIA HIJAU DALAM PENGENDALIAN LIMBAH


oleh: Rachmatika A.A
@P18-ANANTIA
@Proyek P08
ABSTRAK 
Pengolahan daur ulang limbah padat yang tidak berbahaya, baik itu limbah organik, maupun limbah anorganik dapat di sosialisasikan sehingga menjadi produk baru yang memiliki nilai ekonomi yang tinggi. Untuk melestarikan lingkungan, masyarakat perlu dimotivasi pengetahuannya mengenai pengolahan pemanfaatan serta pemasaran produk daur ulang limbah. Metode yang dilakukan yaitu penyuluhan Kimia Hijau dan 5R (reduse, reuse, recycling, replace, dan refil).
KATA KUNCI 
Kimia hijau, limbah, prinsip, teknologi. 

I. PENDAHULUAN 
Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang demikian pesat beserta segala dampak negatifnya bagi lingkungan, maka diperlukannya proses dan teknologi yang lebih ramah lingkungan. Teknologi ini dikenal dengan ‘Kimia Hijau’. Teknologi ini hanya berfokus pada peningkatan efisiensi proses dengan tujuan memperbesar hasil produksi. Prinsip kimia hijau dapat diterapkan dengan penggunaan bahan baku yang dapat diperbaharui, pemanfaatan limbah, menghindari penggunaan reagen dan pelarut beracun dan / atau berbahaya dalam pembuatan dan aplikasi produk kimia. Bahan alam baik yang bersumber dari tanaman atau hewan memiliki peran dalam penerapan kimia hijau. Penerapan kimia hijau diharapkan dapat memfasilitasi jaminan kesehatan manusia dan lingkungan, dengan tetap memperhatikan efisiensi dan keuntungan.

II. PERMASALAHAN
Perkembangan dan pemanfaatan zat-zat kimia yang tanpa terkendali, menyebabkan tubuh manusia dan juga lingkungan terkontaminasi oleh sejumlah besar zat kimia sintesis hasil industri. Banyak diantaranya telah diketahui bersifat racun dan kanker. Zat-zat tersebut masuk ke tubuh manusia melalui produk yang tidak disebutkan sebagai komponen penyusun pada produk-produk. Pada akhirnya banyak zat kimia yang masuk ke rantai produk dan tersirkulasi ke seluruh dunia.

III. PEMBAHASAN
Kimia hijau adalah desain produk dan proses kimia yang berupaya mengurangi atau menghilangkan penggunaan zat berbahaya dan untuk menyelamatkan lingkungan dari pencemaran. Kimia hijau berupaya membuat langkah-langkah kreatif dan inovatif baik dengan menggeser, menambah (atau mengurangi) dan memperbaharui proses kimia. Kimia hijau berupaya mewujudkan kondisi produksi tetap optimal, manusia tetap sehat dan lingkungan selalu bersih dan lestari. 
Pengurangan dampak negatif dari proses kimia dapat dilakukan melalui 
1. Penggunaan bahan dasar yang terbaharukan
2. Penggunaan proses dan bahan kimia yang ramah lingkungan
3. Penghematan penggunaan energi dan bahan dasar
4. Peningkatan efisiensi untuk meminimalkan pembentukan limbah
5. Menghasikan produk yang aman

Ada 12 prinsip utama kimia hijau, yaitu :
1. Mencegah limbah
2. Memaksimalkan ekonomi
3. Perancangan sintesis dengan bahan kimia yang tidak berbahaya
4. Perancangan bahan dan produk kimia yang aman 
5. Pelarut dan senyawa pembantu yang ramah lingkungan
6. Perancangan untuk efisiensi energi
7. Penggunaan bahan baku terbaharukan 
8. Mengurangi tahapan reaksi
9. Katalis
10. Rancangan untuk peruraian 
11. Analisis seketika untuk pencegahan polusi
12. Meminimalisir potensi kecelakaan

Limbah adalah buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi baik yang berasal dari industri, pertanian maupun domestik rumah tangga. Maka dari itu jadikanlah gaya hidup 5R dalam kehidupan sehari-hari. Adapun 5R sebagai berikut :

  1. Reuse, memanfaatkan ulang barang bekas untuk tujuan yang sama atau berbeda dari tujuan asalnya.
  2. Recycle, memanfaatkan barang bekas dengan cara mengolah materinya untuk digunakan lebih lanjut.
  3. Reduce, semua bentuk kegiatan atau perilaku yang dapat mengurangi produksi sampah.
  4. Replace, menggantikan dengan bahan yang bisa dipakai ulang.
  5. Refill, mengisi kembali wadah-wadah produk yang dipakai. 


IV. KESIMPULAN DAN SARAN 
Kesimpulan
Kimia hijau merupakan ilmu kimia yang baik, subur, dan dapat meningkatkan kesejahteraan umat manusia secara berkesinambungan, namun selalu serasi dan peduli dengan lingkungan. Dalam hal ini kimia hijau disebut juga sebagai kimia lestari.  kimia hijau merupakan suatu pendekatan yang bertujuan untuk menghilangkan penggunaan dan pembentukan zat-zat berbahaya dengan merancang proses manufaktur yang lebih baik untuk produk kimia.
Saran 
Untuk mengatasi terjadinya penumpukan limbah maka diperlukan kreativitas, sehingga limbah tersebut memiliki nilai ekonomi yang tinggi. Sejalan dengan 5R yaitu limbah tersebut bisa bermanfaat dan dapat mengurangi kuantitas limbah. hal ini penting untuk disosialisasikan kepada masyarakat dan menjadikannya sebagai gaya hidup sehari-hari. 

DAFTAR PUSTAKA 

Hidayat, A.A dan Muhammad Kholil. 2018. Kimia dan Pengetahuan Lingkungan Industri.
Anggraeni, N.I., Kamara, D.S., dan Dahlan, A. 2012. Sosialisasi Kimia Hijau Daur Ulang Limbah Organik dan Anorganik di Desa Padakembang dan Cilampung Hilir Kecamatan Cisayong Kabupaten Tasikmalaya. Dalam file:///C:/Users/Rachmatika%20Anantia%20A/Downloads/8196-13468-1-SM.pdf
Fajaroh, Fauziatul. 2018. Sintesis Nano Partikel Prinsip Kimia Hijau. Dalam http://kimia.fmipa.um.ac.id/wp-content/uploads/2019/04/Hal-24-32-FAUZIATUL.pdf
Mustafa, Dina. 2016. Kimia Hijau dan Pembangunan Kesehatan yang Berkelanjutan di Perkotaan. Dalam http://repository.ut.ac.id/id/eprint/7091
Ahmad, Badrulhisham. 2016. Pembinaan dan Penilaian Instrumen Kesedaran Kimia Hijau Pelajar Sekolah Menengah. Dalam http://ir.upsi.edu.my/2856/

Minggu, 24 November 2019

Kimia Hijau Prinsip 1-3 4-6

Oleh: Rosa Amaria Putri (@P09-Rosa), @Proyek P08


Abstrak
            Kimia Hijau dikenal juga sebagai Kimia Berkelanjutan (Sustainable Chemistry).Dalam hal ini Kimia Hijau merupakan konsep dan pemikiran mengenai kimia untuk menyelamatkan lingkungan dari pencemaran . Kimia Hijau bukanlah canbang ilmu baru, namun merupakan cara pandanng atau strategidalam kaitannya dengan pemanfaatan kimia.Limbah kimia/limbah apapun dengannya ada konsep Kimia Hijau bisa diubah/diolh menjadi limbah yang tidak merugikan bahkan limbah bisa didaur ulang.Bahan-bahan yang digunakan lebih alami yang tidak akan merugikan makhluk hidup maupun alam.Energi yang dihasilkan konsep Kimia Hijau lebih positif dan menjadi energy yang sehat.Biaya yang dikeluarkan bisa di minimalisir.Dampak negatif yang dikeluarkan oleh bahan-bahan,limbah yang tidak sehat akan dikendalikan/adanya pengendalian karena konsep Kimia Hijau.
Kata Kunci
Limbah,bahan,biaya,,energy,dampak,pengendalian
       I.            Pedahuluan
Kimia Hijau merupakan paradigma yang relatif baru, dengan focus pada upaya mengoptimalkan kegiatan perancangan proses, produk dan pasca produk yang bisa memperkecil bahkan menihilkan pemakaian dan pembentukan bahan kimia beracun dan berbahaya.
     II.            Permasalahan
Masih banyak manusia yang kurang kesadaran dalam hidup dialam ini,masih banyak pabrik-pabrik yang nakal membuang limbah kimia ke aliran sungai,atau tempat yang dilalui banhyak makhluk hidup,kurangnya kesadaran bahwa kita sebagai makhluk hidup masih membutuhkan alam yang sehat,energy yang positif,udara yang segar.
  III.            Pembahasan
Limbah
Limbah hasil industri menjadi salah satu persoalan serius di era industrialisasi. Oleh karena itu, regulasi tentang industrialisasi ramah lingkungan menjadi isu penting (Basaran, 2013; Wilson, et al., 2012). Alasan yang mendasari sebab limbah tidak hanya dari proses produksi tapi juga kelangsungan hidup. Oleh karena itu, pengolahan limbah harus dilakukan sedari dini ketika proses produksi terjadi. Artinya, pengolahan limbah harus dilakukan dari hulu sampai hilir karena jika ini tidak dilakukan maka ancaman terhadap pencemaran akan berakibat fatal (Xue, et al., 2013; Mohanty, 2012).
Gunakan metode untuk mengurangi limbah sampah Reduce,reuse,recycle,recovery,landfill.
Bahan
Perancangan sintesis dengan bahan kimia yang tidak berbahaya : Dalam praktek metode sintesis seharusnya didesain untuk menggunakan dan menghasilkan zat yang paling sedikit atau sama sekali tidak menimbulkan toksisitas pada manusia dan lingkungan.
Energi
            Penggunaan energy dalam proses kimia perlu senantiasa memperhatikan dampak lingkungan dan nilai ekonominya,dalam hal ini jumlahnya harus diminimalisir. Dalam hal ini jika memungkinkan metode sintesis harus dilaksanakan pada suhu kamar dan tekanan kamar atau Standart Ambient Temperature and Pressure (SATP), yaitu acuan dengan suhu 25 derajat celcius (298,15 derajat kelvin) dan tekanan 101 kPa~1 atm.
Dampak negatif jika tidak ada konsep Kimia Hijau Lingkungan akan berbahaya bagi manusia hewan dan tumbuhan,industry tidak mengerti cara mendaur limbah industrinya,kesadaran masyarakat semakin berkurang.
Pengendalian
·         Peruraian
·         Analisa seketika
·         Minimalisir potensi kecelakaan
·         Penghematan energy

  IV.            Kesimpulan dan Saran
Konsep kimia hijau berupaya membuat langkah-langkah kreatif dan inovatif,Kimia Hijau ingin membangun prinsip hijau dimana alam menjafi sehat,lingkungan menjadi asri dan manusia,hewan,tumbuhan mendapatkan dampak yang positif.
Saran saya adalah bangkitkan kesadaran dalam diri agar selalu bisa menjaga,dan mearwat lingkungan dan alam sekitar kita,karena jika alam dan lingkungan rusak kita juga mendapatkan dampak yang negatif.
    V.            Daftar Pustaka
Hidayat, A A; kholil, Muhamad. 2018. Kimia dan Pengetahuan Lingkaran Industri. Yogyakarta: Penerbit  Wahana Resolusi.

Nasir,M;S,P,Edy.2015. MANAJEMEN PENGELOLAAN LIMBAH INDUSTRI.Dalam http://journals.ums.ac.id/index.php/benefit/article/viewFile/2313/1575 (akses 23 November 2019)

Sulistyono. PENGGUNAAN PRODUK PLASTIK DARI PETROKIMIA DENGAN BAHAN DASAR MINYAK DAN GAS BUMI MANFAAT DAN BAHAYANYA BAGI KESEHATAN DAN LINGKUNGAN.Dalamhttp://www.pusdiklatmigas.esdm.go.id/file/T7_Penggunaan_Plastik___Sulistyono.pdf (akses 23 November 2019)

Kementerian Perindustrian.2012. KEBIJAKAN PENGEMBANGAN INDUSTRI HIJAU.Dalam http://www.iesr.or.id/files/2apr_WORKSHOP_ENERGI.pdf (akses 23 November 2019)

Nurhayati,D,N.2013. BAHAN KIMIA DALAM KEHIDUPAN.Dalam https://nanikdn.staff.uns.ac.id/files/2013/10/Bahan-Kimia-aditif-guru.pdf
(akses 23 November 2019)