.

Tampilkan postingan dengan label @F29-Khadijah. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label @F29-Khadijah. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 17 Februari 2018

Telaah Kimia Hijau


Oleh : Khadijah Zahrah (@F29-Khadijah)

Abstrak

Lingkugan kimiawi disini melingkupi alami dan chemistry dilingkungan alami berfungsi untuk mengurangi dan mencegah polusi langsung dari sumbernya. Ketertarikan muncul untuk menggali informasi terkait efektifitas konsep kimia hijau atau green chemistry yang terbilang masih rendah kesadaran dikalangan populasi.

Kata kunci : kimia hijau

Pentingnya Teknologi Hijau

Oleh : Khadijah Zahrah (@F29-Khadijah)


Abstrak
Pesatnya perkembangan sektor industri di Indonesia dapat berdampak pada lingkungan hidup. Kerusakan lingkungan hidup merupakan pokok permasalahan yang tiada habisnya menjadi perbincangan. Teknologi merupakan faktor pendukung industri untuk membuat pekerjaan manusia semakin lancar. Semakin berkembangnya teknologi untuk solusi terhadap dampak lingkungan, maka terciptanya teknologi hijau yang merupakan salah satu upaya untuk menjaga kelestarian dan keberlanjutan kehidupan manusia.

Kata kunci : teknologi hijau

Isi
Isu mengenai kerusakan lingkungan hidup menjadi tren perbincangan di kalangan masyarakat. Kita merasakan bumi yang makin panas, banjir, serta pencemaran udara, air, dan tanah; semua itu adalah masalah yang menimbulkan banyak dampak negatif bagi manusia. Gaya hidup manusia yang tidak ramah lingkungan dan eksploitasi alam yang berlebihan telah membuat alam ini berduka. Lingkungan hidup menjadi rusak dan terjadilah ketidakadilan ekologi.

Melihat kenyataan ini berbagai pihak berlomba-lomba untuk menciptakan sebuah teknologi ramah lingkungan. Teknologi yang mampu memanfaatkan energi alternatif serta dapat mengurangi dampak buruk kerusakan lingkungan. Berbagai pihakpun kini gencar melakukan penelitian guna menciptakan teknologi yang benar-benar ramah lingkungan seperti teknologi hijau.

Teknologi hijau adalah aplikasi sains alam sekitar untuk memelihara sumberdaya alam serta mengelola dampak negatif akibat akitivitas manusia. Menurut Hidayat dan Kholil (2017) Teknologi hijau adalah teknologi yang penggunaannya minim menggunakan sumber daya alam, termasuk sumberdaya energi, mineral, air dan material, serta minim menimbulkan dampak negative bagi lingkungan dan manusia. Ia juga menghemat energi dan sumberdaya alam serta menggalakkan sumber-sumberdaya yang renewable.

Tujuannya adalah mengurangi penggunaan energi dan sekaligus meningkatkan pembangunan ekonomi. Selain itu, teknologi hijau memastikan pembangunan lestari dan memelihara sumberdaya alam untuk generasi mendatang serta meningkatkan pendidikan dan kesedaran masyarakat terhadap teknologi hijau dan menyebar-luaskan aplikasi teknologi hijau. Teknologi hijau juga mampu mengurangi emisi karbon ke udara yang menyebabkan fenomena perubahan iklim global.

Teknologi hijau sendiri saat ini memang sangat dibutuhkan untuk mengurangi dampak negatif dari aktivitas manusia terhadap lingkungan yang kian hari kian parah. Teknologi hijau bertujuan untuk menekan penyebab kerusakan lingkungan serta pengurangan sumber daya alam ini. Lagipula teknologi hijau merupakan alternatif terbaik karena manusia tidak bisa terus menerus menggunakan teknologi yang justru memperburuk kondisi lingkungan saat ini.

Teknologi hijau di era globalisasi adalah teknologi yang bermanfaat bagi banyak umat manusia dan teknologi tersebut haruslah: Pertama, ramah lingkungan, contohnya minim polusi atau bahkan tidak menimbulkan polusi. Kedua, bersifat sustainable atau berkesinambungan sehinggap pemanfaatan teknologinya dapat dirasakan untuk waktu yang lama, dan Ketiga teknologi dapat diterapkan (applied).

Teknologi hijau merujuk kepada produk, peralatan, atau sistem yang memenuhi kriteria berikut:
  1. Meminimumkan degrasi kualitas lingkungan
  2. Mempunyai pembebasan gas rumah kaca (GHG) yang rendah
  3. Aman untuk digunakan dan menyediakan lingkungan hidup sehat dan lebih baik untuk semua kehidupan
  4. Menghemat energy dan sumberdaya alam
  5. Menggalakkan sumber-sumber yang dapat diperbaharui (renewable).
Lima Objektif  Dasar Teknologi Hijau
  1. Untuk menyelaras pertumbuhan industri teknologi hijau dan meningkatkan sumbanganya terhadap ekonomi negara.
  2. Untuk membantu pertumbuhan dalam industri teknologi hijau dan meningkatkan sumbanganya kepada ekonomi negara.
  3. Untuk meningkatkan keupayaan bagi inovasi dalam pembangunan teknologi hijau dan miningkatkan daya saing teknologi tersebut
  4. Untuk memastikan pembangunan berlanjut dan memelihara alam sekitar untuk generasi akan datang.
  5. Untuk meningkatkan pendidikan dan kesadaran masyarakat terhadap teknologi hijau dan menggalakkan penggunaan secara meluas beragam teknologi hijau.
Empat tonggak Dasar Teknologi Hijau
  1. Energi:  Mencari ketidak-bergantungan energi dan mempromosikan kecukupan energi
  2. Lingkungan hidup dan Alam Sekitar: Memelihara dan meminimumkan dampak terhadap lingkungan.
  3. Ekonomi: Meningkatkan pembangunan ekonomi negara melalui penggunaan teknologi
  4. Sosial: Meningkatkan kualitas hidup untuk semua.
Bidang berkaitan teknologi hijau
  1. Energi: Ini satu isu yang popular karena melibatkan pembangunan energi alternatif dan ketahanan energi.
  2. Bangunan Hijau: Melibatkan semua aspek termasuk penggunaan bahan / material buatan – sintetis dan lokasi bangunan, bukan merujuk kepada warna bangunan tersebut.
  3. Kimia Hijau: Reka cipta, reka bentuk pemrosesan dan aplikasi kimia serta meminimumkan penggunaan bahan berbahaya.
  4. Nanoteknologi Hijau: Melibatkan manipulasi bahan pada skalar nanometer atau satu bilion lebih kecil berbanding ukuran satu meter, ia melibatkan aplikasi kimia hijau dan prinsip standarisasi.


Daftar Pustaka

Hidayat, Atep Afia dan M.Kholil. 2017. Kimia, Industri dan Teknologi Hijau. Pantona Media : Jakarta





Sabtu, 10 Februari 2018

Perkembangan Penerapan Industri Hijau


Oleh : Khadijah Zahrah (@F29-Khadijah)

Abstrak

Lingkungan menjadi prioritas sektor industry-industri. Hali ini sebagian besar didorong oleh peraturan lingkungan yang lebih ketat dan kebutuhan untuk mengatasi reputasi buruk sector ini, terutama karena plousi dan kecelakaan industri.

Kata kunci : industri hijau, kimia hijau

Isi

 Berdasarkan UU No. 3 tahun 2014 pasal 77-83 tentang perindustrian, definisi industri hijau adalah industri yang dalam proses produksinya mengutamakan upaya efisiensi dan efektivitas penggunaan sumber daya secara berkelanjutan, sehingga mampu menyelaraskan pembangunan industri dengan kelestarian fungsi lingkungan hidup, serta apat memberi manfaat bagi masyarakat.

Standar industri hijau sekurang-kurangnya memuat dan mecakup hal-hal yang terkait dengan :
  1. Bahan baku, bahan penolong
  2. Energi
  3. Proses produksiProduk
  4. Pasca proses produksi atau distribusi dan
  5. Manajemen pengusahaan

Karakteristik Industri hijau dengan menerapkan 4R (Reduce, Reuse, Recycle dan Recovery), yaitu :
  1. Hemat dalam menggunakan bahan baku/penolong, energi dan air
  2. Menggunakan kemasan dapat didaur ulang dan ekonomis
  3. Menggunakan energi altrenatig 

Saat ini belum ada dan belum tersusun standar yan terkait dengan ketentuan industry hijau. Pada penerapannya industry saat ini menerapkan hanyal batas-batas emisi, kandungan-kandungan pada limbah, dan kategori B3. Penilaian yang diberikan kepada industry mengenai industry hijau baru sebatas pemberian penghargaan industry hijau sebagai tahap awal sosialisai industry hijau.

Sector industry yang mempunyai peranan tinggi dalam penggunaan energi dan menimbulkan emisi gas rumah kaca adaah industry-industri : semen, logam/baja, tekstil, pup dan kertas, petrokimia/pupuk, gelas dan keramik serta makanan dan minuman. Berikut beberapa upaya di sector industry yang telah menerapkan teknologi hijau dan sudah dapat dirasakan dampak positifnya diantaranya adalah industry semen dengan pemanfaatan biomass sebagai bahan bakar alternative, pembangunan vertical finish mil  yang dapat menurunkan konsumsi energi, pemanfaatan gas panas buang cooler untuk pengeringan material di ball mill, dan pemanfataatan gas buang waste heat recovery power generation (WHRPG).

Sementara di sector industry pupuk, ada gasifikasi batu bara sebagai alternative bahan baku pengganti gas alam, peasangan unit purge gas recovery untuk merecovery  sumber daya gas, pemanfaatan ekses gas sebagai make-up bahan bakar, dan pemanfaatan biodiesel dari limbah rumah tangga untuk bahan bakar forklift.

Demikian pula pada industry pulp dan kertas, antara lain melalui pemanfaatan kulit kayu yang dihasilkan pada prose debarking untuk bahan bakar pembangkit tenaga listrik, pamakaian black liquor yang dihasilkan pulp kraft cycle process sebagai bahan bakar, serta peningkatan efisiensi dalam penggunaanenergi dan steam melalui penambahan air heater unutk pamanasan awal sebeum ke drier.

Pada saat ini belum ada definisi baku tentang industry hijau, sehingga para pamangku kepentingan (stakeholder) industry mempunyai pemahaman yang berbeda tentang industry hijau. Sebagai contoh, ada perusahaan indstri yang menerjemahkan industry hijau sebagai penanaman tumbuhan/penghijauan diseluruh lahan pabrik. Smentara ada pula industry yang tidak menyadari telah menerapkan konsep industry hijau, seperti melakukan peningkatan daya saing produknya dengan langkah-langkah efisiensi, penghematan, peningkatan produktivitas dsb.

Daftar Pustaka

Hidayat, Atep Afia dan M. Kholil. 2017. Kimia, Industri dan teknologi Hijau. Jakrta : Pantona Media

Pendalam Struktur Industri : Efisiensi dalam Implementasi Industri Hijau. http://www.kemenperin.go.id/download/6297/Efisiensi-dan-Efektivitas-dalam-Implementasi-Industri-Hijau (Diunduh 10 Februari 2018)

Huatahaean, Lintong Sopandi. 2017.Kebijakan Pengembangan Industri Hijau Di Indonesia. http://recpindonesia.org/sites/default/files/Presentation%20Materials/Nd264%2003%20Kebijakan%20Industri%20Hijau%20di%20Indonesia%20160217.pdf Diunduh 10 Februari 2018)

Nonie. 2017.  Manufaktur Dengan Industri Hijau Mulai Dikembangkan. https://petrominer.com/%EF%BB%BF%EF%BB%BFmanufaktur-dengan-industri-hijau-mulai-dikembangkan/

Pencemaran Tumpahan Minyak Di Laut dan Metode Penanganan


Oleh : Khadijah Zahrah (@F29-Khadijah Zahrah)

Abstrak
Sumber utama pencemaran laut adalah berasal dari tumpahan minyak baik dari proses di kapal, pengeboran lepas pantai maupun akibat kecelakaan kapal. Polusi dari tumpahan minyak di laut merupakan sumber pencemaran laut yang selalu menjadi focus perhatian dari masyarakat luas, karena akibatnya akan sangat cepat dirasakan oleh masyarakat sekitar pantai dan snagat signifikan merusak mahluk hidup disekitar pantai tersebut. Deep water horizon merupakan contoh pencemaran laut terbesar di amerika serikat.

Kata Kunci : tumpahan minyak, limbah minyak, deep water horizon, pencemaran air laut

Isi
Meningkatnya jumlah industri di dunia sangat berpengaruh terhadap meningkatnya perusakan lingkungan. Kegiatan industri menyumbangkan polusi baik ke dalam udara, tanah, maupun air yang mengakibatkan penurunan kualitas lingkungan. Aktivitas industri perminyakan akhir-akhir ini telah menyebabkan permasalahan lingkungan, salah satunya akibat pencemaran yang dihasilkan dari minyak bumi yang tertumpah ke permukaan. Tumpahan minyak yang terjadi sering mengakibatkan kerusakan lingkungan yang serius. Tingkat pencemaran yang berat mampu membunuh berbagai jenis organisme air atau tanah dan menyebabkan lingkungan mengalami kerusakan yang bersifat permanen.

Menurut Dessy (2002) dalam Hidayat dan Kholil, (2017) mengemukakan bahwa, pengelolaan limbah pada kegiatan industry minyak pada dasarnya adalah untuk menyelamatkan lingkungan dan kemungkinan penurunan kualitas lingkungan. Limbah padat dapat berua lumpur minyak, lumpur aktif, drum-drum bekas bahan kimia, sampah dan lain-lain. Limbah minyak merupakan kotoran minyak yan terbentuk dari proses pengumpulan dan pengendapan kontaminan minyak. Limbah minyak ini merupakan bahan pencemar yang dapat menimbulkan dampak negative bagi lingkungan dan oleh sebab itu harus segera ditanggulangi.

Deepwater Horizon adalah sebuah Rig atau semi-submersible pengambang sebagai rig pengeboran yang bisa dioperasikan pada perairan dengan kedalman hingga 10.000 kaki (3.000 m). Dibangun oleh perusahaan Korea Selatan Hyundai Heavy Industries dan dimiliki oleh Transocean disewa untuk BP dari maret 2008 sampai September 2013. Pengeboran dilakukan di Mocondo Prospect 14 mil di lepas pantai Lousian Teluk Maxico.

Pada tanggal 20 April 2010 pukul 09.45 tekanan tinggi gas metana dari dalam sumur naik ke rig pengeboran dan meledak metana platform, dalam kecelakaan ini 11 orang tidak ditemukan, akibat ledakan ini semburan minyak mengalir selama 87 hari dan berhasil dihentikan pada 15 Juli 2010, dan akhirnya Deepwater Horizon tenggelam pada pagi hari 22 April 2010. Saat rig tenggelam, pipa sumur patah di kedalaman 1,5 km dari permukaan laut dan minyak mentah mengalir keluar. Saat itu diperkirakan minyak tumpah 5.000 barrel/ hari tanpa henti.

Tumpahan minyak di Teluk Meksiko akibat kebocoran pipa dan ledakan di salah satu rig milik British Petroleum (BP) merupakan masalah tumpahan minyak terparah dalam sejarah Amerika Serikat. Tumpahan minyak berlokasi di 66 kilometer dari pesisir pantai Louisiana, sehingga mengakibatkan lima negara yaitu Louisiana, Texas, Mississipi, Alabama, dan Florida menerima kerugian yang cukup besar karena lokasi negara-negara tersebut berada di sekitar Teluk Meksiko.

Berdasarkan beberapa kasus telah banyak kerugian yang dialami dan akibat yang ditimbulkan dari terjadinya pencemaran minyak bumi di laut seperti:
  1. Rusaknya estetika pantai akibat bau dari material minyak.
    Residu berwarna gelap yang terdampar di pantai akan menutupi batuan, pasir, tumbuhan dan hewan. Kontaminasi terhadap udara yang perlu diperhatikan akan bahaya penguapan benzene karena mempunyai efek karsinogenik kepada manusia. Keadaan ini semakin penting untuk diantisipasi apabila kejadian tumpahan minyak berada dekat dengan lokasi penduduk yang padat. Dan benda purbakala, cagar alam dan harta karun di dasar laut yang terkena minyak dapat rusak atau berkurang nilai estetikanya. Oleh sebab itu nilai jualnya akan berkurang.
  2. Kerusakan biologis.
    Kerusakan biologis bisa merupakan efek letal dan efek subletal. Efek letal yaitu reaksi yang terjadi saat zat-zat fisika dan kimia mengganggu proses sel ataupun subsel pada makhluk hidup hingga kemungkinan terjadinya kematian. Efek subletal yaitu mepengaruhi kerusakan fisiologis dan perilaku namun tidak mengakibatkan kematian secara langsung. Terumbu karang akan mengalami efek letal dan subletal dimana pemulihannya memakan waktu lama dikarenakan kompleksitas dari komunitasnya. Minyak dapat mempengaruhi kehidupan mangrove dan organisme lain yang berasosiasi pada mangrove. Minyak dapat menutupi daun, menyumbat akar nafas, mencegah difusi garam dan menghambat proses respirasi pada mangrove. Dan vegetasi bawah air sangat sensitif terhadap kontaminasi minyak, karena vegetasi bawah air mimiliki produktivitas yang tinggi, berperan dalam siklus nutrien, berfungsi sebagai kawasan asuhan, mencari makan, dan berlindung berbagai spesies penting dan komersial tinggi dari jenis-jenis ikan.
  3. Pertumbuhan fitoplankton laut akan terhambat.
    Pertumbuhan fitoplankton laut akan terhambat akibat keberadaan senyawa beracun dalam komponen minyak bumi, juga senyawa beracun yang terbentuk dari proses biodegradasi. Jika jumlah fitoplankton menurun, maka populasi ikan, udang, dan kerang juga akan menurun. Padahal hewan-hewan tersebut dibutuhkan manusia karena memiliki nilai ekonomi dan kandungan protein yang tinggi.
  4. Penurunan populasi alga dan protozoa Akibat kontak dengan racun slick (lapisan minyak di permukaan air) keberadaaan populasi alga dan protozoa pun menurun. Selain itu, terjadi pula kematian burung-burung laut dalam intensitas tinggi. Hal ini dikarenakan slick membuat permukaan laut lebih tenang dan menarik burung untuk hinggap di atasnya ataupun menyelam mencari makanan. Saat kontak dengan minyak, terjadi peresapan minyak ke dalam bulu dan merusak sistem kekedapan air dan isolasi, sehingga burung akan kedinginan yang pada akhirnya mati.

Metode Penanganan
Hal yang paling sulit dalam menangani kasus tumpahan minyak karena ledakan rig Deepwater Horizon adalah tumpahan minyak terdiri dari berbagai jenis fraksi minyak yaitu minyak mentah dan minyak yang telah disuling. Selain itu faktor lingkungan juga mempengaruhi proses penangananan, seperti faktor cuaca, arah angina, suhu air dan udara. Metode yang digunakan yaitu metode fisik dan kimia, yaitu :
  • Metode fisik

Dengan cara membatasi tumpahan dengan pelampung berukuran besar agar tumpahan tidak meluas hingga ke tepi pantai. Setelah itu sekumpulan tumpahan minyak tersebut diangkat dengan menggunakan kapal yang telah dirancang untuk menangani tumpahan minyak dari permukaan air. Selain itu digunakan pula absorben seperti spons guna mengangkat tumpahan minyak yang masih tersisa.
  • Metode Kimia

Dengan penambahkan dispersant ke dalam tumpahan minyak maupun di dasar laut. Penambahan dispersant bertujuan untuk memecah partikel minyak menjadi partikel-partikel yang lebih sederhana. Minyak yang terdiri dari poli hidrokarbon diubah menjadi hidrokarbon sederhana yang memiliki sifat volatil sehingga dapat menguap dengan sendirinya. Di bagian dasar laut pun diberikan dispersant guna memecah endapan minyak yang sudah mengandap jauh di dasar laut.

Daftar Pustaka

Hidayat, Atep Afia dan M. Kholil. 2017. Kimia, Industri dan Teknologi Hijau. Jakarta : Pantona Media.



Anonim. 2010. Tumpahan Minyak di Teluk Mexico Mengancam kehidupan Satwa Liar. https://barudakgudang.wordpress.com/2010/07/06/tumpahan-minyak-di-teluk-mexico-mengancam-kehidupan-satwa-liar/

Ahmad, M.Arman. 2012. Metode Penanggulangan Tumpahan Minyak Dilaut Serta Dampak Pencemarannya. https://serdaducemara.wordpress.com/2013/12/27/metode-penanggulangan-minyak-di-laut/

Sulistyono. Dampak Tumpahan Minyak (Oil Spill) Di Perairan Laut Pada Kegiatan Industri Migas dan Metode Penanggulangannya. http://pusdiklatmigas.esdm.go.id/file/t7-_Dampak_Tumpahan_---_Sulistyono.pdf


Pertiwi, Sekar Putri. 2017. Tragedi Deepwater Horizon Tumpahan Minyak Di Teluk Meksiko. Jakarta : Universitas Sahid

Dampak Emisi Gas Karbon Monoksida Terhadap Kesehatan

Oleh : Khadija Zahrah (@F29-Khadijah)

Abstrak
Emisi gas buang NOx, SO2, CO2, Pb dan khususnya CO pada pembakaran tidak sempurna sangat berbahaya bagi manusia. polutan tersebut akan mencemari udara bersih, sehingga kebanyakan udara yang digunakan untuk bernafas banyak mengandung polutan. hal tersebut berdampak bagi kesehatan manusia yang menyebabkan berbagai macam gangguan pernafasan.

Kata kunci : pencemaran udara, emisi, karbon monoksida

Isi
Berdasarkan catatan Salim (2002) dalam Hidayat dan Kholil (2017), pencemaran udara adalah masuknya atau dimasukannya zat, energid an atau komponen lain kedalam udara oleh kegiatan manusia, sehingga mutu udara turun sampai ketingkat tertentu menyebabkan atau mempengaruhi kesehatan manusia. Mengacu pada definisi tersebut maka segala bahan padat, gas, cair, panas, mikroorganismeyang ada di udara dan dapat menimblkan gangguan terhadap kualitas kehidupan disebut polutan udara.

Pencemaran udara disebabkan oleh sumber bergerak dan sumber tidak bergerak yang meliputi sector transportasi, industry, dan domestic. Factor lainnya yang secara tidak langsung berpengaruh terhada terjadinya pencemaran udara adalah pertumbuhan penduduk, laju urbanisai yang tinggi, pengembangan tata ruang yang tidak seimbang dan rendahnya tingkat kesadaran masyarakat megenai pencemaran udara (Simandjuntak, 2007).

Masalah polusi merupakan masalah yang berbahaya bagi kehidupan manusia baik yang beraktifitas didalam mauapun diluar ruangan. Polusi udara telah memberikan implikasi negative terhadap kesehatan manusia secara luas. Polusi udara telah memicu berbagai penyakit seperti infeksi salurn pernafasan, kanker, maupun jantung (Yusad, 2003 dalam Setyowaty, Agus dan Dian, 2014).

Udara ambien adalah udara sekitar kita yang apa adanya yang sehari-hari kita hirup. Dalam keadaan normal, udara ambien ini akan terdiri dari gas nitrogen (78%), oksigen (20%), argon (0,93%) dan gas karbon dioksida (0,03%). sedangkan udara emisi adalah udara yang langsung dikeluarkan oleh sumber emisi seperti knalpot kendaraan bermotor dan cerobong gas buang pabrik. 

Emisi adalah zat, energi dan/atau komponen lain yang dihasilkan dari suatu kegiatan yang masuk dan/atau dimasukkannya ke dalam udara ambien yang mempunyai dan/atau tidak mempunyai potensi sebagai unsur pencemar. Mutu emisi adalah emisi yang boleh dibuang oleh suatu kegiatan ke udara ambient (Peraturan Pemerintah No 41, 2009). Udara di daerah perkotaan yang mempunyai banyak kegiatan industri dan teknologi serta lalu-lintas yang padat, udaranya relatif sudah tidak bersih lagi. Udara di daerah industri kotor tekena bermacam-macam pencemar.

Sumber-sumber pencemaran udara dapat dibagi dalam dua kelompok besar, sumber alamiah dan akibat perbuatan manusia sebagai berikut:
  1. Sumber pencemaran yang berasal dari proses atau kegiatan alam. Contoh: kebakaran hutan, kegaitan gunung berapi, dan lainnya.
  2. Sumber pencemaran buatan manusia (berasal dari kegiatan manusia). Contoh:
  • Sisa pembakaran bahan bakar minyak oleh kendaraan bermotor berupa gas CO, CO2, NO, hidrokarbon, aldehid, dan Pb.
  • Limbah industri: kimia, metalurgi, tambang, pupuk, dan minyak bumi.
  • Sisa pembakaran dari gas alam, batubara, dan minyak, seperti asap, debu, dan sulfurdioksida.
  • Lain-lain, seperti pembakaran sisa pertanian, hutan, sampah, dan limbah reaktor nuklir.
Karbon monoksida

Karbon dan oksigen dapat bergabung membentuk senyawa karbon monoksida (CO) sebagai hasil pembakaran yan tidak sempurna dan karbon dioksida (CO2) sebagai hasil pembakaran sempuran (www.depkes.go.id). Karbon monoksida (CO) adalah pencemar primer berbentuk gas yang tidak berwarna, tidak memiliki rasa, tidak berbau dan memiliki berat jenis yang lebih kecl dari udara serta sangat stabil dan mempunyai waktu tinggal 2-4 bulan (Purnomohado dalam satria, 2006).

Karbon monoksida di lingkungan dapat terbentuk secara alamiah, tetapi sumber utamanya adalah dari kegiatan manusia. Karbon monoksida yang berasal dari alam termasuk dari lautan, oksidasi metal di atmosfir, pegunungan, kebakaran hutan dan badai listrik alam. Sumber CO buatan antara lain kendaraan bermotor, terutama yang menggunakan bahan bakar bensin. Karbon monoksida, CO, dihasilkan dari pembakaran yang tidak sempurna dari bahan bakar yang mengandung karbon dan oleh pembakaran pada tekanan dan suhu tinggi yang terjadi pada mesin. Karbon  monoksida dapat juga dihasilkan dari reaksi oksidasi gas metana oleh radikal hidroksi dan dari perombakan/pembusukan tanaman meskipun tidak sebensar yang dihasilkan oleh bensin.

Dampak terhadap kesehatan

Gas CO sangat berbahaya terutama jika berada dalam ruang tertutup yang tidak ada sirkulasi udara di dalamnya dan di jalan raya dalam keadaan lalu lintas macet. Karakteristik biologic CO yang dapat berikatan denga haemoglobin, pigmen sel darah merah yang mengangkut oksigen keseluruh tubuh menyebabkan gas CO dapat mengubah haemoglobin (yang berfungsi untuk mengangkut oksigen keseluruh tubuh) menjadi carboxyhaemoglobin yang dapat menurunkan O2 yang masuk ketubuh sehinnga dapat melemahkan jantung dan menurunkan volume darah yang didistribusikan. Kadar CO dalam udar ambien sesuai baku mutu adalah 10.000 µg/Nm3 udara dengan rata-rata waktu pengukuran 24 jam dan jika melebihi maka akan menganggu kesehatan. Konsentrasi rendah (<400 ppmv ambient) dapat menyebakan pusing-pusing dan keletihan, sedangkan konsentrasi tinggi (>2000 ppmv) dapat menyebabkan kematian.

Daftar Pustaka

Hidayat, Atep Afia dan M.Kholil. 2017. Kimia, Industri dan Teknologi Hijau. Jakarta : Pantona Media


Stafega, Aldio Harya, Aprillianne Yashinta D, Dian Iryanti dkk. 2017. Monitoring Udara Ambien, Partikulat, dan Titik Sampling Cerobong yang baik. Jakarta : Universitas Sahid

Analisis Beban Pencemar dan Konsentrasi Karbon Monoksida (CO) di DKI Jakarta. http://repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/2741/BAB%20II.%20Tinjauan%20Pustaka-G08rml.pdf;jsessionid=CF00417441DE8DEE59983078EC951BD9?sequence=6 (Diunduh 09 Februari 2018)


Budianto, Ardi. Bahaya Emisi Gas Buang Karbon Monoksida dan Timbal Akibat Pembakaran Tidak Sempurna Kendaraan Bermotor Sebagai Polutan Udara. http://ardibudianto.web.unej.ac.id/2015/04/05/bahaya-emisi-gas-buang-karbon-monoksida-co-dan-timbal-pb-akibat-pembakaran-tidak-sempurna-kendaraan-bermotor-sebagai-polutan-udara/


Anonim. Pencemaran Udara Oleh Gas CO (Kabon Monoksida). http://indonesiakimia.blogspot.co.id/2011/05/pencemaran-udara-oleh-gas-co-karbon.html

Sabtu, 03 Februari 2018

Pemanfaatan Urine Kelinci Sebagai Pupuk Organik Cair

Ole : Khadijah Zahrah (@F29-Khadijah)

Abstrak

Teknologi dalam industri kimia kini semakin berkembang pesat. Karena kemajuan teknologi dalam pengolahan industri kimia memanfaatkan limbah-limbah menjadi produk yang bermanfaat dan menguntungkan masyarakat sebagai bahan alternatif. Termasuk dalam bidang pertanian, para petani diuntungkan dengan adanya pupuk organik cair yang terbuat dari limbah ternak yang jauh lebih ekonomis.

Kata kunci :industri kima, pertanian, urin kenlinci, pupuk organik cair

Isi
Menurut Atep dan M. Kholil 2017, industri kimia dasar dengan bahan dasar senyawa anorganik digunakan untuk manufaktru dan pertanian, diproduksi dalam jumlah yang sangat besar (ECI, 2013) sebagai contoh bahan dasar klorin, natrium hidroksida, sulfat, dan asam nitrat serta dan kimia lainnya untuk pupuk. Penggunaan pupuk anorganik secara terus menerus akan menyebabkan kerusakan fisik pada tanah. Aplikasi bidang pertanian dalam mengelola limbah pertanian yang dapat digunakan sebagai pupuk organic antara lain limbah kotoran ternak. Limbah tersebut merupakan pengembangan limbah ternak yaitu berupa kotoran padat (feses) dan urin yang sudah banyak dipergunakan oleh para petani sebagai pupuk yang dapat bermanfaat untuk mengurangi dampak pencemaran lingkungan.

Limbah padat (feses) dan limbah cair (urin) ternak merupakan jenis limbah yang dapat digunakan sebagai pupuk cair organik melalui proses fermentasi. Pupuk organic cair selain mengandung nitrogen yang menyusun protein, asam nukleat dan klorofil juga mengandung unsur hara mikro, antara lain unsur Mn, Zn, Fe, S, B, Ca dan Mg. unsur hara mikro tersebut berperan sebagai katalisator dalam proses sintesis protein dan pembentukan klorofil (Salisbury dan Ross, 1995 dalam Elizabeth, 2012).

Pada artikel ini sebagai alternative limbah ternak yang dimanfaatkan adalah urin kelinci. Karena urin kelinci memiliki kandungan Nitogen (N) yang tinggi. Berdasarkan hasil riset Badan Penelitian (Balitnak) di Ciawi, Kabupaten Bogor, tahun 2005 dikutip Setyanto, dkk (2014), kotoran urin kelinci memiliki  kandungan unsur Nitrogen (N), Fosfor (P), Kalium (K) rata-rata (N) 2,72%, (P) 1,1% dan (K) 0,5% dan kandungan ini lebih tinggi dibandingkan urin hewan yang lain dibandingkan sapi.
Urin kelinci yang sebelumnya difermentasi terlebih dahulu sebelum digunakan. Fermentasi dilakukan untuk mereduksi atau mengurangi kadar amoniak yang pada akhir proses tersebut terurai menjadi nitrat yang sangat berguna bagi tanaman.

Pupuk adalah zat hara yang ditambahkan pada tumbuhan agar berkembang dan meningkatkan potensi produksi dengan baik. Pupuk dapat dibuat dari bahan organic maupun nonorganik (sintesis). Dalam suatu pupuk terkandung beberapa unsur yaitu unsur hara makro dan unsur hara mikro.
Menurut International Organization for Standarization (ISO) bahwa Pupuk organik adalah baha organic atau bahan karbon yang pada umumnya berasal dari tumbuhan atau hewan yang ditambahkan ke dalam tanah sebagai unsur hara umumnya mengandung nitrogen yang berasal dari hewan maupun tumbuhan.pupukorgsnik adalah pupuk yang sebagan besar atau seluruhnya terdiri dari bahan organik yang berasal dari tanaman atau hewan yang telahmelalui proses rekayasa dan dapat bebentuk padat atau cair yang digunakan mensuplai bahan organi, memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi tanah (Larissa, 2017).

Berdasarkan keadaan fisiknya, pupuk organic dibedakan menjadi dua jenis pupuk organik padat dan pupuk organic cair. Pupuk organic padat adalah jenis pupuk organk yang bentuknya padatan seperti pupuk kompos, pupuk kendang dan humus. Pupuk organik cair merupakan pupuk oranik yang bentuknya berupa cairan. Contoh pupuk cair yaitu pupuk kandangcair (Permana, et.al., 2009)
Pupuk organic cair dapat dibuat dari bahn-bahan oragnik berbentuk cairan dengan caa mengomposkan dan memberi aktivaor pengomposan sehingga dapat dihasilkan pupuk organic cair yang stabil dan mengandung unsur hara lengkap. Pupuk kendang cair merupakan pupuk cair yang berasl dari urin ternak. Proses pembuatan pupuk cair dilakuan dengan cara ferementasi selam 2-3 minggu.

Manfaat Urin Kelinci
  1. Sebagapi pupuk organik yang kaya akan unsur hara terutama unsur hara N
  2. Membantu pertumbuhan tanaman pada vegetatif yang untuk pembentukan akar, daun, batang dan anakan jika diaplikasikan ke tanaman padi.
  3. Membantu membentuk zat hijau pada daun yang befungsi untuk proses fotosintesis.

Daftar Pustaka

Tampubolon, Elisabeth A. 2012. Pemanfaatan Limbah Ternak Sebagai Pupuk Cair Organik Untuk Meningkatkan Pertumbuhan dan Produksi Selada. http://repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/56589/1/A12eat.pdf

Rosniawaty, R. Sudirja dan H. Afrianto. 2015. Pemanfaatan Urin kelinci dan Urin Sapi sebagai alternative Pupuk Organik Cair Pada Pembibitan Kakao (Theobroma cacao L.). http://download.portalgaruda.org/article.php?article=490467&val=10010&title=Pemanfaatan%20urin%20kelinci%20dan%20urin%20sapi%20sebagai%20alternatif%20pupuk%20organik%20cairpada%20pembibitan%20kakao%20(Theobroma%20cacao%20L.)

Amalia, Larissa Rizky. 2017. Pemanfaatan Limbah Bahan Baku Pupuk Organik Sebagai Bahan Campuran Pupuk Buatan. UIN Syarif Hidayatullah : Jakarta.




Struktur dan Fungsi Protein

Oleh : Khadijah Zahrah @F29-Khadijah

Abstrak
Kimia organik merupakan bagian tidak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari. Karena merupakan komponen penting bagi mahluk hidup diantaranya adalah senyawa organik seperti protein, lemak dan karbohidrat. Salah satu aplikasi senyawa organik yang terdapat pada makanan yaitu protein. Protein merupakan suatu zat makanan yang penting bagi tubuh karena berfungsi sebagai sumber zat tenaga selain karbohidrat dan lemak.  

Kata kunci : protein, kimia organik

Isi
Menurut Atep dan M.Kholil (2017), Kimia organik merupakan cabang ilmu kimia yang lebih focus pada kajian mengenai struktur, sifat, komposisi, reaksi dan sintesis senyawa organic. Aplikasi senyawa organic diantaranya terdapat pada makanan (pati, gula, lemak, vitamin dan protein).
Manusia memerlukan makanan untuk tumbuh, bereproduksi dan memelihara kesehatan yang baik. Memakan makanan yang benar dapat menghindarkan kita dari berbagai penyakit atau sembuh lebih cepat ketika penyakit menyerang. Salah satu zat gizi utama yang diperlukan untuk menjalankan fungsi-fungsi tubuh dengan baik adalah Protein. Kita dapat memperoleh protein dari makanan yang berasal dari tumbuhan dan hewan. Protein yang berasal dari hewan disebut protein hewani, sedangkan dari tumbuhan disebut protein nabati. Beberapa sumber protein adalah daging telur, susu, ikan, beras, kacang gandum, jagung dan buah-buahan (Anra Poedjiadi, 1994).

Menurut Anra Poedjjiadi (1994), Protein merupakan komponen penting atau komponen utama sel hewan atau manusia. Oleh karena sel merupakan pembentuk tubuh kita, maka protein yang terdapat dalam makanan berfungsi sebagai zat utama dalam pembentukan dan pertumbuhan. Nama protein berasal dari Bahasa Yunani (greek) proteus yang berarti “yang pertama” atau “yang terpenting. Seorang ahli kimia Belanda yang bernama Mulder, mengisolasi susunan tubuh yang mengandung Nitrogen dan menamakannya protein, terdiri dari satuan dasarnya yaitu asam amino (Suhardjo dan Clara, 1992).

Menurut Hart,Craine dan Hart (2003) Protein ialah biopolymer yang terdiri atas banyak asam amino yang berhubungan satu dengan lainnya lewat ikatan amida (peptide). Protein merupakan salah satu kelompok bahan makronutrien. Tidak sepertii bahan makronutrient lain (lemak dan karbohidrat). Protein merupakan zat organic yang terdiri dari rantai asam amino yang saling berikatan, membentuk polipeptida dan merupakan zat utama seluruh sel hidup, baik tumbuhan maupun hewan.

Dalam proses pencernaan menurut Soerodikoesoemo dan Hari (1989) dalam Abubakar Sidik (2009), protein akan dipecah menjadi unsur dasar kimia. Protein terbentuk terdiri dari unsur karbon (C ), hydrogen (H), dan oksigen (O), akan tetapi ditambah dengan unsur lain yaitu nitrogen (N). Molekul protein mengandung pula fosfor (P), belerang (S), dan ada jenis protein yang mengandung unsur logam seperti besi (Fe) dan tembaga (Cu).

Secara kimiawi, protein merupakan senyawa polimer yang tersusun atas satuan asam-asam amino sebagai monomernya yang teirkata satu sama lain melalui ikatan peptide. Unit dasar penyusun struktur protein adalah asam amino.

Struktur protein

Menurut Winarno (2004) dalam Ratna , Struktur asam amino dapat dibagi menjadi beberapa bentuk yaitu struktur primer, sekunder, tersier dan kuartener.

Struktur Primer
Susunan linier asam amino dalam protein merupakan struktur primer. Susunan tersebut merupakan suatu rangkain unik dari asam amino yang menentukan sifat dasar dari berbagai protein, dan secara umum menentukan bentuk struktur sekunder dan tersier. Bila protein mengandung banyak asam amino dan gugus hidrofobik, daya kelarutannya dalam air kurang baik dibandingkan dengan protein yang banyak mengandung asam amino dengan gugus hidrofil.

Struktur Sekunder 
Struktur sekunder adalah struktur protein yang merupakan polipeptida terlipat-lipat, berbentuk tiga dimensi dengan cabangcabang rantai polipeptidanya tersusun saling berdekatan. Contoh bahan yang mempunyai struktur ini ialah bentuk α-heliks pada wol, bentuk lipatan-lipatan (wiru) pada molekul-molekul sutera, serta bentuk heliks pada kolagen.

Struktur Tersier 
Bentuk penyusunan bagian terbesar rantai cabang disebut struktur tersier, yaitu susunan dari struktur sekunder yang satu dengan struktur sekunder bentuk lain. Contohnya adalah beberapa protein yang mempunyai bentuk α-heliks dan bagian yang tidak berbentuk α-heliks. Biasanya bentuk-bentuk sekunder ini dihubungkan dengan ikatan hidrogen, ikatan garam, interaksi hidrofobik, dan ikatan disulfida.

Struktur Kuartener 
Struktur ini melibatkan beberapa polipeptida dalam membentuk suatu protein. Ikatan-ikatan yang terjadi sampai terbentuknyaa protein sama dengan ikatan-ikatan yang terjadi pada struktur tersier

Menurut Sastrohamidjojo H (2002) dalam Ayu Melinda, protein dapat berfungsi sebagai berikut:
  1. Penyusun senyawa biomolekul seperti nucleoprotein (terkandung dalam inti sel, tepatnya kromosam), enxim, hormone, antibody dan saran kontraksi otot.
  2. Pembentukan sel-sel baru.
  3. Penganti sel-sel pada jaringan yang rusak.
  4. Sebagai sumber energi.
Protein termasuk yang sukar dimurnikan karena protein terdapat dalam bentuk kompleks Bersama lipid dan karbohidrat, juga sebagai campuran dengan protein lainnya. Factor yang membuat sukar dimurnikan karena mudah sekali rusak oleh panas, basa dan pelarut organik. Apabila bentuk alamiah suatu protein rusak maka disebut protein terdenaturasi. Denaturasi adalah rusaknya ikatan hidrogen dan gaya sekunder lain dalm protein sehingga sehingga menyebabkan hilangsya sifat-sifat struktur yang lebih tinggi.

Daftar Pustaka

Hidayat, Atep Afia dan Muhammad Kholil. 2017. Kimia, Industri dan Teknologi Hijau. Pantona Media : Jakarta

Hart, Harold, Leslie E. Craine dan David J. Hart. 2003. Kimia Organik. Penerbit Erlangga : Jakarta

Wardiyah. 2016. Kimia Organik. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia http://bppsdmk.kemkes.go.id/pusdiksdmk/wp-content/uploads/2017/08/Kimia-Organik-Komprehensif.pdf. (Diunduh 30 Januari 2018)

Melinda, Ayu. .Laporan Praktikum Kimia Organil Protein. http://www.academia.edu/12819986/Laporan_Praktikum_Kimia_Organik_Protein (Diunduh 30 Januari 2018)

Silvia. 2013.Protein dan Asam  Amino. https://calmjy.wordpress.com/2013/06/22/protein-dan-asam-amino/

Katili, Abubakar Sidik. 2009. Struktur dan Fungsi Protein Kolagen. http://download.portalgaruda.org/article.php?article=40622&val=3587 (Diunduh 30 Januari 2018)

Jumat, 02 Februari 2018

Pencemaran Air dan Sifat Air Tercemar

Oleh : Khadijah Zahrah (@F29-Khadijah)

Abstrak
Peran air merupakan salah satu kebutuhan hidup yang paling penting terhadap kelangsungan hidup manusia. Pemanfaatan air sebagai kubutuhan konsumsi dan aktifitas manusia maupun biota air. Ketersediaan air bersih secara umum disebabkan oleh dua factor, yaitu factor alam dan factor manusia. Karena faktor manusia yang tidak menjaga kelestarian lingkungan  menyebabkan tercemarnya air bersih akibat aktifitas manusia. Air dikatakan tercemar apabila tidak dapat digunakan sesuai dengan peruntukannya.

Kata kunci : pencemaran air, kualitas air

Isi

Keberadaan air di muka bumi dapat berwujud sebagai uap air, awan, air hujan, air laut, salju, air permukaan (mata air, air sungai, air danau, air rawa). Air merupakan senyawa yang paling banyak terdapat di permukaan bumi ini, sekitar empat per lima bagian permukaan bumi ditutupi oleh laut serta sungai-sungai dan danau.

Air mempunyai rumus kimia H2O. Satu molekul air terbentuk dari dua atom hydrogen dan satu atom oksigen. Air adalah pelarut universal, artinya hampir semua zat dapat larut dalam air sehingga air mengandung berbagai jenis unsur/ senyawa kimia dalam jumlah yang bervariasi. Unsur atau senyawa kimia tersebut antara lain natrium, kalsium, ammonium, nitrit, nitrat, fosfat, dan lainnya. Kadar unsur kimia dalam air bervariasi, tergantung dari kondisi kualitas udara, tanah yang dilalui oleh air tersebut sebelum masuk ke badan air dan kualitas limbah yang dibuang kedalamnya. Air sangat baik untuk melarutkan berbagai zat. Air dapat melarutkan zat padat seperti NaCl dan gas-gas O2, SO2, CO2. Karena itu air yang ada dibumi ini tidak pernah terdapat dalam keadaan murni bersih, tetapi selalu ada senyawa atau mineral (unsur) lain yang terlarut didalamnya.

Pencemaran lingkungan hidup menurut UU Republik Indonesia No.23 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup, yang dimaksud dengan pencemaran lingkungan hidup yaitu :  masuknya atau dimasukannya mahluk hidup, zat, energi dan atau komponen lain ke dalam air oleh kegiatan manusia yang menyebabkan kualitas air turun ke tingkat tertentu sehingga air tidak berfungsi lagi sesuai dengan perunukannya. Demikian pula dengan lingkungan air yang dapat pula tercemar karena masuknya atau diamasukannya mahluk hidu atau zat yang membahayakan bagi kesehatan.

Pengelolaan terhadap air dan pengendalian pencemaraan airnya diatur dalan Peraturan Pemerintah nomor 82 tahun 2001 pasal 8 yang di dalamnya antara lain mengatur tentang penggolongan badan air sesuai peruntukannya dan persyaratan kualitasnya.
Badan air (tidak termasuk air laut) dibagi atas 4 golongan, yaitu :
  • Golongan A, yaitu air yang dapat digunakan sebagai air minum secara langsung tanpa pengolahan lebih dahulu.
  • Golongan B, yaitu air yang dapat digunakan sebagai air baku untuk air minum.
  • Golongan C, yaitu air yang dapat digunakan untuk keperluan perikanan dan peternakan. 
  • Golongan D, ayitu air yang dapat digunakan untuk keperluan pertanian dan dapat dimanfaatkan untuk usaha perkotaan, industri, pembangkit listrik tenaga air.

Menurut Atep dan M.Kholil (2017) bahwa pencemaran air antara lain terjadi karena limbah industry yang di buang ke sungai atau perairan lainnya, yang menyebabkan ketidakseimbangan dan menimbulkan kontaminasi bagi organisme didalam atau sekitarnya. Selain itu pengunaan bahan kimia pertanian seperti insektisida, herbisida dan fungisida dan sumber pencemaran air lainnya ialah kegiatan sehari-hari seperti mencuci pakaian dan peralatan disekitar kolam, sungai atau danau.

Menurut Wardhana (1998) dalam Thomas Triadi (2011) Indikator atau tanda bahwa air lingkungan telah tercemar adalah adanya perubahan atau tanda yang dapa diamati melalui 
  1. Adanya perubahan suhu air.
  2. Adanya perubahan pH atau konsentrasi ion hydrogen.
  3. Adanya perubahan warna, bau dan rasa air.
  4. Timbulnya endapan, koloid, bahan terlarut.
  5. Adanya mikroorganisme.
  6. Meningkatnya radioaktivitas air lingkungan

Masyarakat yang tinggal di sekitar sungai tentunya memanfaatkan sungai dalam kehidupan sehari-hari. Pada saat air mengalir, air juga melarutkan berbagai macam zat, seperti air sungai yang mengandung debu, kerikil dan pasir ataupun terdapat kandungan deterjen, logam-logam beracun, dan pelarut-pelarut industri. Semua pengotor baik alami maupun buatan manusia menyebabkan air menjadi tercemar, yang dapat membahayakan kesehatan manusia karena memanfaatkannya untuk membuat air minum, memasak, mencuci, yang berasal dari air sungai sebagai sumber utama. Ketika mereka menggunakan air sungai tercemar tentu akan ada efek sampingnya. Efek samping utama yang diterima oleh masyarakat ialah penyakit.  Adapun beberapa parameter yang digunakan untuk menentukan kualitas air :
  1. Oksigen Terlarut (Dissolved Oxygen/DO)
  2. Zat Padat Terlarut
  3. Kebutuhan Oksigan Biologis (Biochemical Oxygen Demand/BOD)
  4. Kebutuhan Oksigen Kimia (Chemical Oxygen Demand/COD)
  5. Sedimen
  6. pH
  7. Suhu

Oksigen Terlarut (Dissolved Oxygen/DO)
Oksigen terlarut dalah jumlah gas oksigen yang terlarut didalam air. Angka DO ini dinyatakan dalam mg/liter. Gas oksigen didalam air diperlukan oleh jasad renik untuk menguraikan zat-zat organic, karena itu kualitas air dapat dilihat dari jumlah oksigen yang terlarut. Semakin kecil nilai DO maka jumlah oksigen yang terlarut rendah. Air yang tercemar memiiki harga DO yang kecil.

Zat Padat Terlarut
Zat padat terlarut dapat berupa garam klorida, karbonat, bikarbonat, sulfat, nitrat dari natrium, kalium, kalsium, magnesium. Zat padat terlarut ini berasal dari limbah dari rumah tangga maupun limbah industry, misalnya deterjen yang berasal dari cucian rumah tangga ataupun zat-zat warna dari industry-industri tekstil. Semua itu menyebabkan pencemaran air. Kualitas air dapat ditunjukkan oleh dikitnya jumlah zat padat terlarut. Zat padat yang paling berbahaya adalah logam-logam berat seperti raksa yang menyebabkan terjadinya cacat mental seumur hidup.

Kebutuhan Oksigan Biologis (Biochemical Oxygen Demand/BOD)
BOD adalah jumlah oksigen yang diperlukan untuk menguraikan pencemar-pencemar (polutan) organik yang terdapat dalam 1L air selama 5 hari pada 20°C. Angka BOD adalah jumlah oksigen yang dibutuhkan oleh bakteri untuk menguraikan (mengoksidasikan) hampir semua zat organis yang terlarut dan sebagian zat-zat organis yang tersuspensi dalam air. Nilai BOD yang semakin besar menunjukkan besarnya jumlah polutan organik yang terdapat dalam air. Air yang tercemar mempunyai harga BOD lebih besar daripada air yang tidak tercemar.

Kebutuhan Oksigen Kimia (Chemical Oxygen Demand/COD)
COD adalah jumlah oksigen (mg O2) yang dibutuhkan untuk mengoksidasi zat-zat organic yang ada dalam 1 L sampel air. COD menunjukkan jumlah oksigen yang digunakan dalam reaksi kimia oleh bakteri.

Sedimen
Sedimen merupakan zat padat (tanah, limbah industri, dsb) didalam air sebagai partikel yang halus, sehingga menyebabkan menjadi keruh. Keruh air ini menyebabkan jumlah sinar yang dapat menembus kedalam air berkurang sehingga kehidupan dalam air terganggu.

pH
pH air yang normal adalah sekitar 7. Jika harga pH menurun maka air bersifat asam, hal ini memperbesar sifat korosif air yaitu sifat air mengikis benda-benda yang terbuat dari logam. Air sungai seringkali mengandung logam-logam jika air tersebut bersifat asam (pH < 7) maka ia dapat mengikis lapisan logam di dalamnya, sehingga air yang kita ambil dari air sungai tersebut untuk berbagai keperluan rumah tangga mengandung logam-logam yang bersifat membahayakan (racun) bagi tubuh manusia.


Akibat Pencemaran Air
1. Racun, radioaktif dan panas dapat merugikan bagi biota perairan dan mencemari seluruh rantai pangan.  
2. Polutan yang banyak menggunakan O2 membuat air menjadi keruh. Bila manusia mengkonsumsi air tercemar memberikan dampak buruk bagi keshatan manusia. Untuk itu peran masyarakat diharapkana agar tidak membuang sampah dari sisa hasil kegiatan baik itu limbah rumah tangga, pabrik serta hasil industri langsung keperairan.

Cara mencegah pencemaran
  1. Tidak membuang sampah organic maupun anorganik ke dalam air.
  2. Memakai deterjen yang ramah lingkungan.
  3. Tidak membuang limbah industri atau rumah tangga langsung ke air, melainkan dibuat bak-bak penampungan. 
  4. Tidak memakai racun atau listrik untuk mengakap ikan. Memakai pupuk dan insektisida tepat guna dan tepat dosis.


Daftar Pustaka

Afia, Atep dan Muhammad Kholil. 2017. Kimia industry dan teknologi Hijau. Pantona Media : Jakarta

Polling, IR. C dkk. Ilmu Kimia SMA Jilid 3A. Edisi Keenam (Rev). Penerbit Erlangga : Jakarta
Sauri, Sofyan dkk. 2013. Analisis Parameter Lingkungan. SMK-SMAK : Bogor


Putranto, Triadi Thomas. 2011. Pencemaran Logam Berat Merkuri (Hg) Pada Air Tanah. http://download.portalgaruda.org/article.php?article=20878&val=1254&title=PENCEMARAN%20LOGAM%20BERAT%20MERKURI%20(Hg)%20PADA%20AIRTANAH. (Di unduh 29 Januari 2018)


Isnaini, Agus.2011. Penilaian Kualitas Air dan Kajian Potensi Situ Salam Sebagai Wisata Air di Universitas Indonesia. Universitas Indonesia : Depok

Senin, 29 Januari 2018

Natrium Benzoat Sebagai Pengawet Dalam Sirup

Oleh : Khadijah Zahrah (@F29-Khadijah)

Abstrak

Pada produksi makanan ataupun minuman dalam kurun waktu tertentu bahan makanan banyak mengalami perubahan yang sebagian besar disebabkan oleh adanya reaksi kimia didalam makanan maupun disebabkan oleh pengaruh lingkungan yang dikenal sebagai proses pembusukan makanan.