.

Rabu, 13 Desember 2023

Kimia Organik Lingkungan (Dampak Senyawa Organik, Pencemaran)


 Oleh: Santika Tria Ananda Saputri
(@Z21-SANTIKA)



Abstrak
Kimia organik lingkungan adalah cabang ilmu kimia yang mempelajari senyawa organik yang terkandung dalam lingkungan hidup dan dampaknya terhadap kesehatan manusia dan lingkungan.

Pendahuluan
Kimia organik lingkungan mencakup studi tentang fenomena kimia dan biokimia yang terjadi di alam. Kimia organik lingkungan pertama kali mempelajari bagaimana cara kerja lingkungan yang tidak terkontaminasi, zat kimia apa dan berapa konsentrasi yang ada secara alami, dan apa efeknya. Sejak tahun 1970-an, kimia lingkungan mulai berkembang dan mencakup bidang studi senyawa kimia udara, tanah, sistem biologi, dan bidang ilmu terkait lainnya. Kimia organik lingkungan digunakan dalam meneliti dan mengembangkan metode, alat, dan teknik untuk mengurangi pembuangan bahan-bahan kimia atau limbah ke lingkungan yang dapat membantu tumbuhan dan hewan terhindar dari bahan kimia yang mematikan. Kimia organik lingkungan mempelajari faktor-faktor atau risiko dari berbagai bahan kimia secara keseluruhan. 

Tujuan
Untuk mengetahui dan memahami apa saja yang senyawa organik serta dampak dari pencemaran senyawa organik.

Rumusan Masalah
1. Apa saja yang termasuk senyawa organik?
2. Apa saja dampak bagi lingkungan dari pencemaran senyawa organik?

Pembahasan
1. Senyawa organik mencakup berbagai zat, seperti hidrokarbon, alkohol, asam karboksilat, dan lainnya. Selain itu, senyawa organik juga termasuk dalam berbagai bahan pupuk organik, seperti pupuk cair dan padat. Limbah organik juga merupakan contoh senyawa organik yang dapat diuraikan secara sempurna melalui proses biologi. Bahan organik juga ditemukan di dalam tanah dan memiliki peran penting dalam kesuburan tanah.

2. Pencemaran senyawa organik mempunyai dampak negatif terhadap lingkungan dan kesehatan manusia. Beberapa dampak yang disebabkan oleh pencemaran bahan organik meliputi:
•Pencemaran tanah : Senyawa organik dan anorganik dapat menyebabkan pencemaran tanah, yang dapat mengakibatkan penurunan keseimbangan ekologi dan gangguan dalam ekosistem. 
•Pencemaran udara : Pencemaran senyawa organik dapat menyebabkan polusi udara, yang dapat mengakibatkan penurunan kualitas udara dan berdampak negatif pada kehidupan hidup di dalam udara. 
•Pencemaran udara : Senyawa organik dan anorganik dapat menyebabkan pencemaran udara, yang dapat menyebabkan penurunan kualitas udara dan berdampak negatif pada kesehatan manusia dan hewan. 
•Bioakumulasi : Pencemaran senyawa organik dapat mengakibatkan bioakumulasi dalam rantai makanan, yang dapat menimbulkan gangguan pada manusia, hewan, dan tumbuhan. 
•Pemanasan global : Senyawa organik yang dikonsumsi masyarakat dapat menyebabkan pemanasan global, perubahan iklim, perubahan penggunaan lahan akibat emisi pestisida organoklorin, perubahan ekologis, dan lain-lain. 
•Dampak pada kesehatan : Pencemaran senyawa organik dapat menyebabkan berbagai gangguan kesehatan, seperti kanker, obesitas, penyakit reproduksi dan saraf, diabetes, dan lain-lain. 
Pencemaran senyawa organik dapat dilakukan oleh berbagai sumber, seperti aktivitas industri, pertanian, dan kegiatan manusia sehari-hari. Untuk mengurangi dampak negatif pencemaran bahan organik, diperlukan upaya menanggulangi pencemaran melalui pengurangan pemborosan sumber daya mineral, penggunaan sumber daya berkelanjutan, dan pemanfaatan sampah.

Kesimpulan
Kimia organik lingkungan adalah cabang ilmu kimia yang mempelajari senyawa organik yang terkandung dalam lingkungan hidup dan dampaknya terhadap kesehatan manusia dan lingkungan. Pencemaran senyawa organik dapat dilakukan oleh berbagai sumber, seperti aktivitas industri, pertanian, dan kegiatan manusia sehari-hari.

Daftar Pustaka 
Kimia Lingkungan (Teori, Eksperimen, dan Aplikasi) oleh Prof. AK Prodjosantoso, Ph.D. dan Regina Tutik P., Msi. (Universitas Negeri Yogyakarta, Penerbit Kanisius Yogyakarta, 2011)

Pemanfaatan Pupuk Organik untuk Meningkatkan Kesuburan Tanah dan Kualitas Tanaman oleh Hartatik, Wiwik dan Setyorini, D. (2015). Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.