.

Kamis, 29 Oktober 2020


Industri Plastik dan Polimer yang Berakibat Pencemaran

 

Oleh : Yulfara Kartini (@R01-Yulfara)


 Abstrak

Latar belakang artikel ini yaitu kurangnya pemahaman masyarakat tentang apa itu polimer. Hal ini menyebabkan sebagian orang bergantung pada alat-alat yang terbuat dari polimer dan plastik. Artikel ini disusun bertujuan agar orang-orang mengetahui bahwa plastik tidak dapat terurai di alam dan membutuhkan hingga puluhan tahun serta bagaimana proses pembuatannya. Macam-macam barang plastik yang sering kita jumpai seperti botol kemasan minuman, kantong kresek, alat rumah tangga dan bahkan pembungkus sampah yang juga menggunakan plastik. Penggunaan plastik terbukti dapat menyebabkan pencemaran padaa tanah dan juga lautan. 

Kata kunci : Polimer, Plastik, Pencemaran.


Pendahuluan

    Berbagai macam barang mulai dari botol air mineral, kantong kresek, alat makan, alat rumah tangga dah bahkan hingga pembungkus sampah menggunakan plastik. Bahan tersebut pasti sudah tidak asing lagi kita dan tidak bisa dipisahkan dari kehidupan saat ini. Plastik adalah senyawa polimer alkena dengan bentuk molekul sangat besar. Istilah plastik mencakup produksi polimerisasi sintetik atau semi-sintetik. Ada beberapa polimer alami yang termasuk plastik. Tanpa masyarakat sadari, pemakaian plastik dalam kehidupan sehari-hari sudah menjadi hal yang wajar dan tidak perlu di khawatirkan. Mereka belum mengerti bahwa plastik tidak dapat terurai di alam. Seiring dengan perkembangan teknologi, kebutuhan plastik terus meningkat, seiring dengan meneningkatnya pemenuhan kebutuhan plastik untuk memenuhi hajat manusia.


Permasalahan

    Permasalahan plastik di Indonesia selalu menjadi sorotan publik. Indonesia memiliki populasi pesisir sebesar 187,2 juta yang setiap tahunnya menghasilkan 3,22 juta ton sampah plastik yang tak terkelola dengan baik. Sekitar 0,48 – 1,29 juta ton sampah dari plastik tersebut diduga mencemari lautan. Dari data juga mengatakan bahwa Indonesia merupakan negara dengan jumlah pencemaran sampah plastik ke laut terbesar kedua di dunia.

    Ditinjau dari masalah diatas, plastik dapat bertahan lama di Bumi hingga 60 – 70 tahun. Dan plastik yang dibuat pada masa awal pun, kemungkinan masih ada hingga saat ini. Sayangnya, dari banyaknya plastik hanya sekitar 20% yang didaur ulang. Pada akhirnya sekitar 8 juta ton berakhir di lautan setiap tahunnya.


Pembahasan

    Polimer menjadi salah satu bahan baku yang paling banyak digunakan pada bidang industri. Jika dahulu bahan yang digunakan dalam industri adalah kayu, kini mulai beralih ke polimer. Ada beberapa alasan mengapa industri memilih bahan baku ini diantaranya adalah faktor efisiensi dan mudah dalam produksinya, contohnya adalah plastic. Hal ini dikarenakan plastik memiliki beberapa keunggulan seperti ringan tetapi kuat, transparan, tahan air serta harganya yang relative murah. Akan tetapi, plastik yang beredar di pasaran saat ini merupakan polimer sintetik yang terbuat dari minyak bumi yang sulit terurai di alam. Plastik sintetik membutuhkan waktu sekitar 50 tahun agar dapat terurai di dalam tanah atau alam. Akibatnya terjadi pencemaran lingkungan yang terus meningkat karena waktu degredasi plastik yang relatif lama seperti penurunan air dan juga pencemaran pada tanah.

Proses Pembuatan Polimer dari Minyak Bumi

    Minyak bumi mengandung banyak senyawa kimia dan hasil isolasi senyawa ini dapat dimanfaatkan oleh industri. Bahan dasar ini dipisahkan berdasarkan beberapa proses yaitu:

  1. Reaksi Perengkahan atau Cracking. Ini merupakan pemecahan senyawa organik rantai panjang menjadi dua atau lebih senyawa organik rantai lebih pendek, terjadi secara alami maupun melalui pemanasan langsung. Proses ini penting untuk minyak bumi dalam mencari senyawa yang dibutuhkan.
  2. Reaksi Pengubahan atau Reforming. Ini merupakan reaksi dari bahan petroleum menjadi bahan dasar industri dengan pemanfaatan bahan yang murah menjadi material yang dibutuhkan sehingga bernilai ekonomis.

  3. Reaksi Alkilasi. Pada reaksi ini dibagi menjadi dua yaitu proses perpanjangan atom karbon rantai lurus dan proses pemutusan ikatan rantai karbon (dealkilasi). Proses ini dikelompokkan dalam polimerisasi, bila perpanjangannya memiliki gugus fungsi yang sama. Sedangkan dealkilasi dapat dimasukkan ke dalam kelompok perengkahan.

  4. Polimerisasi. Adalah proses pembentukan polimer. Pelimer sendiri terdiri dari polimer alami dan polimer sintetik. Contoh dari polimer alami adalah lateks dari pohon karet, karbohidrat dari singkong dan jagung, protein, selulosa dan resin. Sedangkan contoh polimer sintetik adalah nilon, dakron dan teflon. Struktur polimer sangat berpengaruh terhadap sifat polimernya. 

Berikut adalah alat-alat yang digunakan dalam industri polimer

  1. Blow Film Extrusion Machine. Ini merupakan mesin untuk membuat kantong plastik seperti kantong plastik, kantong sampah dan juga shopping bag. Tersedia berbagai type dan ukuran. 
  2. Mesin Extruder Plastik. Ini adalah sebuah mesin untuk membuat barang-barang plastik dalam bentuk panjang. Seperti sedotan, kabel, tali, tambang dan pita.
  3. Injection Mechine. Ini merupakan mesin untuk mencetak berbagai bentuk barang yang terbuat dari plastik, seperti alat elektronik dan juga alat kebutuhan rumah tangga.
  4. Mesin Crusher. Ini adalah mesin giling atau cacah plastik agar menjadi serpihan.
  5. Blow Molding Machine. Ini adalah mesin untuk membuat kemasan plastik seperti botol minuman, patung plastik, bola dan masih banyak lagi. 


Kesimpulan

    Dalam kehidupan sehari-hari penggunaan plastik sudah tidak dapat dipisahkan. Hal ini dikarenakan plastik memiliki beberapa keunggulan seperti ringan tetapi kuat, transparan, tahan air serta harganya yang relative murah. Namun, tanpa disadari plastik yang digunakan tidak dapat terurai di alam. Plastik sintetik membutuhkan waktu sekitar 50 tahun agar dapat terurai di dalam tanah atau alam. Hal ini berakibat terjadinya pencemaran lingkungan yang terus meningkat karena waktu degredasi plastik yang relatif lama seperti penurunan air dan juga pencemaran pada tanah.


Daftar Pustaka

https://www.slideshare.net/mariati_nk11/industri-polimer

https://nationalgeographic.grid.id/read/132284960/membicarakan-masalah-sampah-plastik-semangat-kolaborasi-menuju-kehidupan-lestari?page=all

https://www.cnbcindonesia.com/lifestyle/20190721140139-33-86420/sebegini-parah-ternyata-masalah-sampah-plastik-di-indonesia

https://www.dynatech-int.com/id/artikel/polimer-adalah



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.