.

Minggu, 23 September 2018

ENERGI TERBARUKAN BIODIESEL UNTUK HARI ESOK



Oleh : @J15-Shasa


Seperti yang kita bahwa bahan bakar fosil seperti, batu bara, minyak bumi dan gas alam itu tidak dapat diperbaharui yang artinya bisa habis. Para ahli memperkirakan bahwa bahan bakar fosil akan habis pada tahun 2025 (DIKJEN EBTKE). Kita sedang dalam krisis energi yang terpaksa mengandalkan import BBM, untuk mencukupi kebutuhan pemerintah mengimpot BBM setiap hari sekurangnya $150jt US. Namun, sebenarnya terdapat banyak sekali energi terbarukan yang dapat kita manfaatkan lebih lagi  seperti contohnya biomassa, biogas, biodiesel dan lain-lain. Tapi taukah kalian bahwa biodiesel sendiri dapat dibuat dari minyak jelantah atau minyak yang sudah terpakai? Bagaimana itu bisa terjadi dan cara mengolahnya ?


kata kunci : energi terbarukan, biodiesel, minyak jelantah, transesterifikasi

Indonesia memiliki banyak sekali sumber energi terbarukan salah satunya biodiesel. Apa itu biodiesel ? biodiesel adalah bioenergi atau  bahan bakar nabati yang dibuat dari minyak nabati baik baru ataupun bekas berupa ester metil asam lemak atau Fatty Acid Methyl Esters (FAME) melalui proses esterifikasi/transesterifikasi.
Sumber minyak nabati yang ada di Indonesia yang dapat dimanfaatkan :
1.       Kelapa Sawit
2.       Jarak
3.       Kemiri Sunan
4.       Kelapa,dll
Tanaman-tanaman ini dapat dengan mudah di temukan di Indonesia. Tanaman-tamanan itu jika di kelola dengan baik dapat berpotensi besar sebagai bahan baku biodiesel.
Selain dari minyak baru biodiesel juga dapat menggunakan Waste cooking oils (WCO). Yang membedakan hanyalah untuk minyak jelantah dilakukan proses penyaringan beberapa kali sampai mendapatkan minyak yang bersih. Penggunaan minyak goreng bekas unutk memproduksi biodiesel mengurangi biaya bahan baku dan menjaga kelestarian lingkungan.
Biodiesel dapat diaplikasikan baik dalam bentuk 100% (B100) atau campuran dengan minyak solar pada tingkat konsentrasi tertentu seperti B20.

Cara pembuatan :
minyak goreng 1 liter yang baru atau bekas. 
  1. Masukkan metanol sebanyak 200 ml. 
  2. Tambahkan kaustik soda/ Soda api atau NaOH 3,5 gram untuk minyak goreng bersih, jika minyak jelantah diperlukan 4,5 gram atau mungkin lebih. Kelebihan ini diperlukan untuk menetralkan asam lemak bebas (FFA) yang banyak pada minyak goreng jelantah. Dapat pula mempergunakan KOH, namun mempunyai harga lebih mahal dan diperlukan 1,4 kali lebih banyak dari soda. 
  3. Pastikan kaustik soda benar-bennar larut dalam metanolnya.
  4. Panaskan minyak nabati sampai sekitar 55⁰. Lalu, tambahkan campuran metanol dan kaustik soda. Biarkan campuran baru inimerata selama 30 menit.
  5.  Kemudian biarkan campurannya sampai campurannya terpisah.Bagian atas berwarna kekuningan bening adalah biodiesel yang dapat kita gunakan.



Manfaat menggunakan biodiesel :
1.       Sumber utamanya kelapa sawit
2.       Mengurangi jumlah gas karbondioksida
3.       Mengurangi beban lingkungan karena limbah
4.       Tidak memerlukan teknologi tinggi dalam pembuatannya
5.       Limbahnya berupa glyserin
6.       Dapat dicampur dengan solar
7.       Merupakan sumber daya yang dapat diperbaharui
8.       Tidak menghasilkan emisi sulfur

   Kekurangan :
  1.       Tidak cocok digunakan pada suhu rendah
  2.       Tidak bisa disimpan terlalu lama
  3.        Mikroba dalam kandungan bahan bakar dapat merusak kinerja mesin


     Daftar Pustaka :
   Wikipedia. 2017. biodiesel. Dalam : https://id.wikipedia.org/wiki/Biodiesel 
   Humas EBTKE. 2018. Program Mandatori B20. Dalam:   http://ebtke.esdm.go.id/post/2018/08/31/2009/faq.program.mandatori.b20/S0960852403000403
   Humas EBTKE. 2018. Pompa Pengisian Biodiesel Minyak Jelanta Pertama Diresmikan. Dalam :
   Hambali, Eriza.dkk. 2007. Teknologi Bioenergi. Jakarta:PT AgroMedia Pustaka. Dalam:
https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S0960852403000403 

1 komentar:

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.