@ProyekK01 @K05-Risza
Maraknya pertumbuhan industri
manufaktur, berdampak pada meningkatnya jumlah limbah industri. Konsekuensi
dari peningkatan jumlah limbah, akan mempengaruhi kebersihan dan kesehatan
lingkungan hidup. Maka dari itu, regulasi mengenai limbah industri mulai
digalakkan oleh pemerintahan-pemerintahan di seluruh dunia. Regulasi tersebut
mewajibkan para pemilik pabrik untuk mengolah kembali limbah mereka agar tidak
berbahaya, dan bahkan pemanfaatan ataupun pemakaian ulang kembali. Pemanfaatan
limbah bertujuan untuk mengubah efek limbah yang negatif menjadi bahan yang memiliki nilai fungsional yang
positif.
Kata kunci : Penanganan Dan Pemanfaatan Limbah Industri
Pencemaran akibat manusia adalah akibat dari aktivitas yang
dilakukannya. Lingkungan dapat dikatakan tercemar jika dimasuki atau kemasukan
bahan pencemar yang dapat mengakibatkan gangguan pada mahluk hidup yang ada
didalamnya.
Kampung Batik Semarang belum memiliki Instalasi Pengelolaan
Air Limbah (IPAL) sehingga air limbah hasil produksi batik langsung di buang
pada saluran pembuangan air. Limbah air yang berasal dari proses pewarnaan
menyebabkan masalah terhadap lingkungan. Hal ini menyebabkan pencemaran pada
saluran pembuangan air di lingkungan tersebut sehingga air di dalam saluran
pembuangan bewarna hitam pekat. Uji terhadap BOD dan COD pada naftol sebesar 5
mg/l dan 83,9 mg/l, sedangkan pada garam sebesar 14mg/l dan 839 mg/l. Nilai COD
tersebut melebihi baku mutu yang telah ditetapkan pemerintah sebesar 100 mg/l.
Selama ini teknologi pengolahan air
limbah yang umum digunakan adalah koagulasi-flokulasi. Teknologi ini mempunyai
kelemahan pada biaya pengolahan yang tinggi dan volume sludge besar, terutama
untuk mengolah air limbah yang berasal dari industri berbasis logam. Untuk itu
dilakukan penelitian dengan cara merancang teknologi baru dengan prinsip dasar
elektrokoagulasi flotasi. Teknologi ini diharapkan mampu secara teknik dengan
biaya pengolahan yang lebih rendah. Prinsip kerja elektrokoagulasi flotasi
adalah pelarutan logam anoda (M+) yang kemudian bereaksi dengan ion hidroksi
(OH-) membentuk koagulan. Koagulan ini akan mengadsorbsi polutan-polutan
menjadi senyawa berpartikel besar yang tidak larut yang akan terflotasi ke
permukaan bak proses. Penelitian telah dilakukan dengan merancang alat yang
terdiri dari bak umpan (40 liter), bak proses (300 liter), dan bak filtrasi (30
liter). Jenis elektroda anoda-katoda yang dipilih adalah Almunium (AL) dan Besi
(Fe) yang berdimensi 25 cm x 50 cm sebanyak 4 pasang dengan jarak 2,5 cm. Tolok
ukur keberhasilan menggunakan baku mutu air limbah industri golongan I (PERDA
10 tahun 2004).
Pada penelitian ini,
limbah cair yang berasal dari industri perikanan digunakan sebagai bahan baku
pembuatan pupuk cair organik. Effective microorganisms (EM4) digunakan sebagai
bioaktivator enzim untuk perombakan material organik pada proses fermentasi
dalam pembuatan pupuk organik cair. Pembuatan pupuk cair organik dilakukan di
Laboratorium Teknik Sumberdaya Alam dan Lingkungan, Jurusan Keteknikan
Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Brawijaya Malang, Jawa
Timur, Indonesia dimulai Maret 2013 sampai dengan April 2013. Analisa parameter
kimia kualitas pupuk cair organik seperti pH, C-organik, N total, P total, dan
K total dilakukan di Laboratorium Kimia Tanah, Jurusan Tanah, Fakultas
Pertanian, Universitas Brawijaya Malang.
Dalam kegiatan operasional di Pabrik
Kelapa Sawit, disamping akan dihasilkan produk utama (Main Product) berupa CPO
dan PKO, juga akan dihasilkan produk sampingan (By-Product), baik berupa limbah
padat maupun limbah cair dan juga polutan ke udara bebas. Berdasarkan jenis dan
komposisi limbah di atas diketahui bahwa limbah cair memiliki kontribusi yang
besar, yaitu antara 55% sampai 67% dari total TBS yang diolah. Limbah Pabrik
Kelapa Sawit memiliki potensi nutrisi yang tinggi sebagai sumber nutrisi bagi
pertumbuhan tanaman. Aplikasi Limbah Cair Pabrik Kelapa Sawit (LC PKS), Janjang
Kosong, Kompos dan Abu Janjang mampu berperan sebagai pengganti pupuk konvensional
(pupuk anorganik) yang murah dan dengan kandungan unsur hara (nutrisi) yang
cuku memadai untuk menggantikan sumber nutrisi yang dibutuhkan tanaman.
Pemilihan bentuk dan metode aplikasi limbah harus dengan memperhatikan
tyopografi, jenis tanah, jarak areal aplikasi dari PKS, biaya serta faktor
lingkungan.
Daftar Pustaka:
§ Dwicaksono (2013) http://jsal.ub.ac.id/index.php/jsal/article/view/99/95
§ Ayi Bahtiar(2007) http://repository.unpad.ac.id/1217/
@K04-Bayu
BalasHapusJudul cukup baik teteapi masih bisa di improvisasi
Tata penulisan abstrak yang sedikit kepanjangan namun kata kunci yang menarik
Konten masih harus diperbaiki karena masih mengcopas seharusnya mengutip
Daftar pustakanya masih kurang lengkap
Mindmap yang kurang berwarna dan tidak ada logo kampus
Nilai: 72
( @K08-Ryan )
BalasHapusJudul : cukup menarik
Tata tulis : rapih
Konten : greget lahh
Mind map : kurang logo mercubuana
Nilai : 70
@K03-Syaiful
BalasHapusJudulnya menarik,penulisannya rapi tetapi tidak ada kontennya .Daftar pustakanya bagus. Mind mapnya menarik
Nilai; 76
K16-Syaiful
BalasHapusArtikel menarik
Judul bagus
Kurang penempatan logo
75
@K24-Galang
BalasHapusMandmap rapih
Judulnya menarik
Nilai:70
@K13-Eggy
BalasHapusJudulnya dapat dibuat sebagai saran untuk kedepannya, tata penulisannya masih kurang tertata, logonya masih belum ada, daftar pustaka masih dari link mayoritasnya
Nilai: 73
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapus@k11-Musela
BalasHapusJudulnya : sudah bagus untuk jadi refrensi
Tata tulis : belum terlalu rapi
Konten : masih kurang
Mind map : kurng logo sama nama
Nilai : 73
( @K07-Karlen )
BalasHapusJudul sudah bagus,hanya saja sudah banyak yang menggunakan, tata tulis sudah rapih,untuk penulisan daftar pustaka masih kurang lengkap,mind map sudah baik hanya saja tidak ada logo Mercu Buana nya,untuk penilaian 70