.

Jumat, 10 Agustus 2018

Zat Aditif dalam Pangan

ZAT ADITIF DALAM PANGAN


Abstrak

     Dalam kaitannya dengan Kimia Kontekstual berbagai isu mengenai Kimia Pangan banyak menjadi perhatian publik. Sebenarnya ada tiga komponen utama dalam makanan yang menjadi perhatian ahli kimia pangan, yaitu : karbohidrat, lemak dan protein (Domel, 2014). Berbagai komponen lain seperti air, vitamin, mineral, enzim, serta zat aditif juga menjadi bahan kajian Kimia Pangan. Kasus yang paling banyak dibahas misalnya penggunaan zat aditif pengawet seperti formalin pada bahan makanan contohnya ayam potong, mie basah, dsb. Padahal formalin ini biasa digunakan untuk pengawet mayat, bahan pembuat pupuk, pembasmi lalat, dsb. Oleh karena itu, masyarakat sangat perlu mengenal lebih jauh mengenai jenis-jenis zat aditif yang terkandung dalam suatu makanan.

Isi

Pengertian Zat Aditif Makanan
      Zat aditif sejak dahulu kala sudah digunakan oleh manusia seperti halnya garam, cuka, jeruk, lada, dan berbagai bahan-bahan lainnya yang selalu digunakan untuk zat penambah rasa saat memasak. Hal tersebut sesungguhnya hanya mempunyai tujuan dalam membantu memberikan cita rasa pada makanan dan juga memberikan daya tarik seperti warna pada makanan sehingga akan memunculkan rasa nafsu makan yang tinggi.
    Semua bahan yang dicampurkan pada saat proses memasak makanan selama proses pengolahannya, proses penyimpanannya, dan proses pengepakannya bisa disebut sebagai zat aditif makanan.

Fungsi Zat Aditif 
     Banyak sekali fungsi dari zat aditif yang ditambahkan dalam makanan antara lain :
  • Meningkatkan kandungan gizi
  • Menjaga kualitas dan tekstur pada makanan
  • Membuat makanan menjadi lebih tahan lama
  • Memberikan warna sehingga terlihat lebih menarik
  • Memberikan cita rasa sedap pada makanan
  • Memberikan aroma yang sedap pada makanan
Jenis-jenis Zat Aditif Alami dan Buatan Pada Makanan
     Bahan atau zat aditif dapat digolongkan menjadi beberapa kelompok tertentu berdasarkan kegunaannya. Di bawah ini merupakan beberapa contoh zat aditif pada makanan baik alami maupun buatan :
1. Bahan Pewarna
     Jika dibandingkan dengan yang lain, zat aditif yang sering digunakan ialah bahan pewarna. Penggunaan bahan pewarna yang dilakukan di rumah, biasanya hanya digunakan untuk menambahkan dan memberi sedikit warna agar tampilan makanan dan juga minuman menjadi terlihat lebih menarik. Hal tersebut berfungsi untuk memunculkan dan merangsang nafsu makan.
  • Bahan pewarna alami : Daun Pandan, Kunit, Daun Jati, wortel, buah naga, dan lain-lain.
  • Bahan pewarna buatan : Biri Berlian, Tartrazain, Kamoizin, Erotrosin, Yellow CFC dan lain-lain.
2. Bahan Pemanis
     Hampir semua makanan yang kita jumpai di pasaran memiliki cita rasa yang manis. Definisi dari pemanis merupakan suatu zat yang dicampurkan pada suatu makanan dan juga minuman yang mempunyai fungsi sebagai pemberi rasa yakni manis. Kelebihan yang ditawarkan oleh pemanis alami yaitu mempunyai nilai kalori yang cukup baik dan sangat mudah dilakukan proses pencernaan dalam tubuh.
  • Alami : Gula Tebu, Gula Aren, Madu dan lain-lain.
  • Buatan : Dulsin, sakarin, siklamat aspartam dan lain-lain.
3. Bahan Pengawet
     Makanan yang kita temui di pasaran kebanyakan tidak mempunyai tingkat keawetan yang cukup baik, karena diakibatkan oleh bakteri dan juga jamur yang akan merubahnya menjadi makanan basi. Penggunaan bahan pengawet dapat menjadikan bahan makanan bebas dari kehidupan mikroba baik yang bersifat patogen maupun non patogen yang dapat menyebabkan kerusakan bahan makanan seperti pembusukan (Tranggono, dkk, 1990). Oleh karena itu, sangat penting diperhatikan bahwa penanganan dan pengolahan bahan pangan dilakukan secara higinies (Buckle, et. al., 1985).
  • Alami : Garam dapur, bawang putih, asam cuka.
  • Buatan : Natrium benzoat, Asam sorbat, dan lain-lain.
4. Bahan Penyedap atau Penguat Rasa
     Makanan yang kita konsumsi sehari-hari tak lepas dari penyedap atau bumbu masak, karena memang zat tersebut menambah sedap dan menimbulkan selera makan. Penyedap yang paling kita kenal adalah vetsin atau MSG (monosodium glutamat) yang dikenal dengan merk dagang seperti Ajinomoto, Miwon, Royco, Sasa, Masako, dan lain lain.
  • Alami : Kunyit, kayu manis, lengkuas, lada, serai dan rempah-rempah lainnya.
  • Buatan : Monosodium Glutamat (MSG) Garam inosinat, Garam Guaniat.

Daftar Pustaka

Buckle, K. A., Edward R. A., Fleet G. H., Souness R., and Wotton M., 1985, Ilmu Pangan, a.b. Hari Purnomo dan Adiono, UI-Press, Jakarta

Domel, D. 2014.  What is Food Chemistry? University of Nebraska.
     http://www.math.unl.edu/~jump/Center1/Labs/WhatisFoodChemistry.pdf

Hidayat, Atep Afia. Dan Kholil, Muhammad.2017. Kimia, Industri dan Teknologi Hijau

Suharyanto. 2017. Zat Aditif Pada Makanan : Pewarna, Pemanis dan Pengawet
     https://dosenbiologi.com/biokimia/zat-aditif (diakses tgl 10 Agustus 2018 pkl.19.45)

Sumberpengertian. 2017. Pengertian Zat Aditif, Fungsi, Penggunaan dan Contohnya
     http://www.sumberpengertian.co/pengertian-zat-aditif (diakses tgl 10 Agustus 2018 pkl.19.00)

Tranggono, Z.N., Wibowo D., Murdjiati G., dan Mary A., 1990, Kimia Nutrisi Pangan, PAU Pangan dan Gizi UGM, Jogjakarta



Oleh : @H23-DEANDRA @ProyekH02 
 

     

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.