.

Sabtu, 04 Agustus 2018

Upaya Menanggulangi Timbunan Sampah

Disusun Oleh: Kokom Koharochmah (@H22-KOKOM)

UPAYA MENGURANGI TIMBULAN SAMPAH PLASTIK DI LINGKUNGAN

1.     ABSTRAK
Pemanfaatan plastik tiap tahun meningkat karena berbagai keuntungan seperti harga produksi yang murah, ringan, besifat isolator sehingga digunakan di berbagai bidang industri dan rumah tangga. Plastik Jenis Polypropilene paling banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari karena memiliki sifat mekanis yang baik dengan massa jenis yang rendah, ketahanan panas dan kelembaban, serta memiliki kestabilan dimensi yang baik. Disamping manfaatnya dampak yang ditimbulkan dapat merusak linkungan karena sulit terurai dalam tanah dan dapat menyebabkan banjir apabila di atas permukaan tanah. Seiring dengan dampak yang ditimbulkan kebutuhan akan bahan bakar semakin meningkat sedangkan sumber bahan bakar yang kita gunakan tidak dapat diperbaharui (Non Reversible) (Thahir,2013).

2.   PENDAHULUAN
Plastik merupakan bagian kehidupan sehari-hari manusia. Dalam dua dasarwarsa terakhir, kemasan plastik telah merebut pangsa pasar kemasan dunia, menggantikan kemasan kaleng dan gelas. Kemasan plastik sudah mendominasi industri makanan di Indonesia dan kemasan luwes (fleksibel) menempati porsi 80%. Jumlah plastik yang digunakan untuk mengemas, menyimpan dan membungkus makanan mencapai 53% khusus untuk kemasan luwes, sedangkan kemasan kaku sudah mulai banyak digunakan untuk minuman. Bahan kemasan plastik dibuat melalui proses polimerisasi. Selain bahan dasar monomer, plastik juga mengandung bahan aditif yang diperlukan untuk memperbaiki sifat fisiko kimia plastik tersebut.
Barang-barang berbahan dasar plastik tersebut merupakan bahan polimer sintesis yang sulit terdegradasi dialam. Butuh ratusan tahun agar dapat terurai di alam. Peningkatan penggunaan barang-barang berbahan dasar plastik berbanding lurus terhadap limbah plastik yang dihasilkan, yang akhirnya bermuara pada rusaknya keseimbangan alam. Banyak cara yang dapat dilakukan untuk menjaga kelestarian lingkungan dari bahaya limbah plastik seperti mengurangi penggunaan kantong plastik dengan menggunakan keranjang belanja, mendaur ulang limbah plastik menjadi barang yang mempunyai nilai ekonomi dan juga menggunakan dan mensosialisasikan penggunaan plastik yang bersifat biodegradable. (RS Nasution,2015)

3.  PEMBAHASAN
Meskipun sampah plastik mempunyai dampak negatif yang cukup besar tetapi di satu sisi penemuan plastik ini mempunyai dampak positif, karena plastik memiliki keunggulan-keunggulan dibandingkan dengan material lain. .Dampak negatif yang ditimbulkan oleh sampah plastik selain dapat mengurangi kesuburan tanah maka jika dibuang sembarangan dapat menyumbat saluran drainase, selokan dan sungai sehingga dapat menyebabkan banjir. Apabila sampah plastik dibakar maka dapat mengeluarkan zat-zat yang berbahaya bagi kesehatan manusia. Berdasarkan hasil penelitian Pamungkas Febrina, 2014 menyatakan bahwa komposisi jenis plastik yang dominan adalah jenis Polypropylene (PP) sebanyak 30,19% yang sering digunakan sebagai kemasan makanan, minuman, plastik makanan, dan kantong plastik seperti terlihat pada Gambar 2. Plastik masih banyak dipakai karena memiliki keunggulan-keunggulan tadi antara lain ringan, tidak mudah pecah, dan murah. Menurut data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menyebutkan bahwa total jumlah sampah di Indonesia pada tahun 2019 akan mencapai 68 juta ton, dan sampah plastik diperkirakan akan mencapai 9,52 juta ton atau 14 persen dari total sampah yang ada. Sementara itu KLHK menargetkan pengurangan sampah plastik lebih dari 1,9 juta ton hingga tahun 2019. PET 23% HDPE 11% PVC/V LDPE 3% 1% PP 30% PS 6% Other 26% Gambar 2 Persentase Komposisi Plastik Sumber: Pamungkas, Febrina, 2014 Berkaitan dengan data tersebut maka dengan semakin meningkatnya sampah plastik ini akan menjadi masalah serius apabila tidak dicarikan penyelesaiannya. Untuk menangani sampah plastik perlu dilakukan dengan konsep 3R ( Reuse, Reduce, Recycle). Reuse adalah menggunakan kembali barang-barang yang terbuat dari plastik, Reduce adalah mengurangi pembelian atau penggunaan barang-barang dari plastik, terutama barang-barang yang sekali pakai dan Recycle adalah mendaur ulang barang-barang yang terbuat dari plastik. Dari konsep 3R tersebut maka beberapa penelitian telah dilakukan untuk memanfaatkan kembali plastik yang telah dibuang ke lingkungan, dalam hal ini menggunakan konsep Recycle. Beberapa penelitian yang telah dilakukan antara lain selain daur ulang dijadikan produk barang yang berguna juga dilakukan konversi sampah plastik menjadi bahan bakar minyak, kemudian dijadikan bahan pembuat karbon aktif untuk mereduksi parameter tertentu didalam limbah cair. (Purwaningrum,2016)

1.      SOLUSI
Cara Penanggulangan Limbah Plastik Penumpukan limbah plastik tentu tidak dapat dibiarkan. Penanggulangan limbah plastik dengan cara menguburnya ditanah tentu bukan merupakan solusi yang baik mengingat sifatnya yang sulit terurai di alam, apalagi dengan cara membakarnya dimana saat proses pembakaran dihasilkan senyawa kimia berbahaya bagi manusia. Terdapat beberapa cara penanggulangan limbah plastik selain mengubur ataupun membakarnya,antara lain meliputi mengurangi penggunaan kantong plastik dengan menggantinya dengan alat (kain) untuk membungkus barang atau dikenal dengan furoshiki ; pengolahan limbah plastik menggunakan metode fabrikasi; dan penggunaan plastik biodegradable yang lebih mudah terurai di alam.
a). Penggunaan Furoshiki untuk Mengurangi Limbah Kantong Plastik Istilah Furoshiki (Jepang) yang sebenarnya di Indonesia juga telah mengenal ini dengan sebutan “pundutan” (Banjar) atau “boenthelan” (Jawa). Furoshiki merupakan teknik membungkus dan membawa barang dengan menggunakan sehelai kain persegi. Ukuran boenthelan bervariasi tergantung pada ukuran barang yang akan dibungkus atau dibawa. Teknik membungkus bervariasi, sehingga semakin menambah nilai estetika boenthelan tersebut.
Boenthelan ini dapat digunakan untuk membungkus atau membawa barang, seperti buku, kotak, botol, dan sebagainya. Selain itu, dengan menggunakan boenthelan sebagai gaya hidup modern kita pun turut serta melestarikan bumi tercinta.
 b). Pengolahan Limbah Plastik Menggunakan Metode Fabrikasi Penanggulangan limbah plastik dengan cara melakukan daur ulang merupakan salah satu solusi yang baik, dimana limbah plastik yang diolah selain meminimalkan penumpukannya di alam juga produk yang dihasilkan memiliki nilai ekonomis. Salah satu cara proses daur ulang limbah plastik yaitu dengan metode fabrikasi. Langkah-langkah pengolahan limbah plastik dilakukan dengan menggunakan metode fabrikasi di antaranya
(1) pemotongan yang merupakan tahapan pembuatan sampah kemasan plastik menjadi potongan-potongan kecil. Proses ini bertujuan untuk menyamarkan label produk, gambar, serta tulisan yang terdapat pada kemasan plastik sehingga produk yang dihasilkan tidak terlihat sebagai produk daur ulang dari sampah kemasan plastik,
(2) pemanasan dan pelunakan, dilakukan pada potonganpotongan sampah kemasan plastik hasil dari proses pemotongan menggunakan mesin kempa dan heat gun. Tahapan ini bertujuan merekatkan potongan-potongan sampah kemasan plastik menjadi bentuk lembaran sehingga memudahkan pengaplikasian material tersebut di proses-proses selanjutnya,
(3) pembentukan dan pencetakan, dimana proses pembentukan dilakukan dengan cara melunakkan material sampah plastik menggunakan teknik heat transfer kemudian dicetak. Pencetakan material sampah kemasan plastik dilakukan seperti proses pembentukan keramik menggunakan cetakan master yang terbuat dari material tahan panas seperti gypsum, silicon rubber, kayu, batu, dan sebagainya,
 (4) pengerjaan menanggunakan mesin atau machining adalah proses pembentukan material daur ulang dilakukan menggunakan alat pertukangan baik yang sederhana maupun yang canggih untuk mencapai suatu kondisi material yang diinginkan, dan
(5) penghalusan atau proses finishing merupakan proses terakhir yang dilakukan setelah melalui proses-proses sebelumnya. Pada proses finishing, dilakukan pelapisan clear spray agar material hasil daur ulang terlihat rapi dan mengilap. Secara umum semua proses dalam metode fabrikasi dilakukan menggunakan peralatan sederhana yang mudah diperoleh seperti gunting, alat pertukangan, heat gun, mesin kempa, dan sebagainya.
Produk yang dihasilkan dari pengolahan limbah plastik dengan menggunakan metode fabrikasi dapat diaplikasikan pada berbagai kerajinan kreatif yang mempunyai nilai seni dan nilai ekonomi yang tinggi.










DAFTAR PUSTAKA
[3]        https://media.neliti.com/media/publications/64124-ID-none.pdf (diunduh tanggal 04 Agustus 2018)
[4]          Budiyantoro, C.,2010, Thermoplastik dalam Industri, Teknika Media, Surakarta

[5]          Alrashid, D.A dan Kahdar, K., “Eksplorasi Sampah Plastik Mengunakan Metode Fabrikasi Untuk Produk Fashion”, Jurnal Tingkat Sarjana bidang Senirupa dan Desain Nomor 1, 1-10

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.