.

Sabtu, 04 Agustus 2018

Polimer dalam Kimia






  1. Pengertian dan Definisi Polimer
polimer adalah rantai berulang dari atom yang panjang, terbentuk dari pengikat yang berupa molekul identik yang disebut monomer. Sekalipun biasanya merupakan organik (memiliki rantai karbon), ada juga banyak polimer inorganik. Contoh terkenal dari polimer adalah plastik dan DNA


Polimer didefinisikan sebagai substansi yang terdiri dari molekul-molekul yang menyertakan rangkaian satu atau lebih dari satu unit monomer. Manusia sudah berabad-abad menggunakan polimer dalam bentuk minyak, aspal, damar, dan permen karet. Tapi industri polimer modern baru mulai berkembang pada masa revolusi industri. Di akhir 1830-an, Charles Goodyear berhasil memproduksi sebentuk karet alami yang berguna melalui proses yang dikenal sebagai “vulkanisasi”. 40 tahun kemudian, Celluloid (sebentuk plastik keras dari nitrocellulose) berhasil dikomersialisasikan. Adalah diperkenalkannya vinyl, neoprene, polystyrene, dan nilon pada tahun 1930-an yang memulai ‘ledakan’ dalam penelitian polimer yang masih berlangsung sampai sekarang.

  1. Jenis-Jenis Polimer

A. Jenis Polimer berdasarkan sumbernya
Polimer alam,
yaitu polimer yang terdapat di alam. 
Polimer sintetis,
yaitu polimer yang tidak terdapat di alam.

B. Jenis polimer berdasarkan monomer penyusunnya
Homopolimer,
yaitu polimer yang tersusun dari satu jenis monomer. Contoh: polietilena (etena), polipropilena (propena), polistirena (stirena), PVC (vinil klorida), PVA (vinil asetat), poliisoprena (isoprena), dan PAN (akrilonitril).
Kopolimer,
yaitu polimer yang tersusun dari dua jenis atau lebih monomer. Contoh: nilon 6,6 (heksametilendiamina + asam adipat), dakron (asam tereftalat + etilena glikol), SBR (stirena + butadiena), dan ABS (akrilonitril + butadiena + stirena).

C. Jenis polimer berdasarkan sifatnya.

a. Termoplas
yaitu polimer yang melunak jika dipanaskan, dan dapat dicetak kembali menjadi bentuk lain. Sifat ini disebabkan oleh struktur termoplas yang terdiri dari rantai-rantai panjang dengan gaya interaksi antar molekul yang lemah. Sifat-sifat lain dari termoplas adalah ringan, kuat, dan transparan. Contoh termoplas adalah polietilena, polipropilena, PET, dan PVC.

b. Termoset
yaitu polimer yang memiliki bentuk permanen dan tidak menjadi lunak jika dipanaskan. Sifat ini disebabkan oleh ada banyaknya ikatan kovalen yang kuat antara rantai-rantai molekul. Pemanasan termoset pada suhu yang terlalu tinggi dapat memutuskan ikatan-ikatan tersebut dan bahkan membuat termoset menjadi terbakar. Contoh termoset adalah bakelit dan melamin.

c. Elastomer
yaitu polimer yang elastis; bentuknya dapat diregangkan, namun dapat kembali ke bentuk semula setelah gaya tariknya dihilangkan. Elastisitas ini disebabkan oleh struktur elastomer yang terdiri dari rantai-rantai yang saling tumpang tindih dengan adanya ikatan silang (cross-link) yang akan menarik kembali rantai-rantai tersebut kembali ke susunan tumpang tindihnya. Contoh elastomer adalah karet alam (poliisoprena) dan karet sintetis SBR.

 3. Reaksi Polimerisasi
Reaksi pembentukan polimer dari monomernya disebut reaksi polimerisasi. Reaksi polimerisasi dibedakan menjadi dua jenis, yaitu:

Polimerisasi adisi
Polimerisasi adisi umumnya terjadi pada monomer yang mempunyai ikatan rangkap. Umumnya monomer yang direaksikan dalam polimerisasi adisi adalah senyawa alkena dan turunannya. Dari reaksi polimerisasi adisi dihasilkan polimer adisi sebagai produk tunggal. Contoh reaksi polimerisasi adisi:

a. Pembentukan polietilena (PE) dari etena
b. Pembentukan PVC dari vinil klorida
c. Pembentukan poliisoprena dari isoprena

  1. Klasisfikasi polimer

Struktur polimer dibedakan berdasarkan penggolongannya. Pada prinsipnya, penggolongan polimer terdiri atas:

1. Penggolongan Polimer Berdasarkan Asalnya
Berdasarkan asalnya, polimer dibedakan menjadi dua jenis, yaitu sebagai berikut :
  • Polimer alam, yaitu sebuah senyawa yang jumlahnya terbatas dan dihasilkan dari suatu proses metabolisme mahluk hidup. Sifat polimer ini yaitu yang kurang stabil, mudah menyerap air, tidak stabil karena pemanasan dan sukar dibentuk. Contohnya bisa berupa protein, amilum, glikogen, selulosa, karet alam (poliisoprena), asam nukleat.
  • Polimer sintetik, yaitu jenis polimer yang tidak terdapat di alam, tetapi disintesis dari monomer-monomernya. Polimer ini sengaja dibuat di untuk memenuhi suatu kebutuhan sekender dan tersier manusia. Contohnya yaitu berupa polietena, polivinilklorida, polipropilena, tetrafloroetilena.

2. Penggolongan Polimer Berdasarkan Jenis Monomernya
Berdasarkan jenis monomernya, polimer dibedakan menjadi dua jenis, yakni sebagai berikut :
  • Homopolimer, yaitu jenis polimer yang terdiri dari monomer-monomer sejenis dengan struktur ———A – A – A – A – A ———. Contohnya yaitu dapat berupa polietilena, polistirena, polipropilena, PVC, amilum, teflon, selulosa dan poliisoprena.
  • Kopolimer, yaitu jenis polimer yang terdiri dari dua atau lebih monomer yang tidak sejenis dengan struktur —A – B – A – B – A – B —. 

  1. Manfaat Aplikasi Kegunaan Dari Polimer
a. Polimer banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Yang paling mudah ditemui adalah bahan/barang yang terbuat dari plastik.
Polimer jenis PE polietilena lebih banyak digunakan untuk plastik pembungkus, p
anci, pembungkus makanan, dan kantung plastik.

b. Polimer jenis polietilen tereftalat PET dapat digunakan sebagai bahan untuk pembuatan film, tas plastik, dan jas hujan.
Polimer jenis politetrafluoretena, Teflon banyak digunakan sebagai pelapis karena tahan tarhadap panas, dan permukaan licin. Contoh penggunaannya adalah untuk penggorengan karena tidak lengket ketika dipakai untuk memasak.
Polimer jenis polivinil klorida banyak digunakan sebagai  bahan pembuatan pipa dan karpet.

c. Nilon adalah jenis Polimer yang merupakan salah satu bahan serat sintetis yang cukup kuat dan banyak digunakan sebagai bahan sandang, pakaian.

d. Karet  alam atau  poliisoprena merupakan jenis Polimer yang dapat digunakan sebagai bahan untuk pembuatan ban/roda kendaraan, sepatu, dan sarung tangan.

e. Sutra merupakan jenis Polimer yang diperoleh dari protein (fibroin) kepompong ulat sutra. Polimer dari Jenis ini banyak digunakan sebagai bahan untuk pembuatan bahan sandang karena  memiliki serat yang bermutu sangat baik.

f. Kapas  merupakan jenis Polimer selulosa yang banyak digunakan sebagai bahan untuk membuat kain katun. Katun dukenal sebagai bahan kain yang kuat dan nyaman dipakai dengan perawatan yang mudah.

g. Bakelit merupakan jenis polimer yang banyak digunakan sebagi bahan untuk pembuatan alat-alat listrik seperti stop kontak, saklar dan lainmya.

Daftar Pustaka




http://ardra.biz/sain-teknologi/ilmu-kimia/pengertian-sifat-dan-manfaat-kegunaan-senyawa-polimer/



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.