.

Sabtu, 10 Februari 2018

"PENGAP" NYA UDARA DI LINGKUNGAN INDUSTRI




Sumber: Dok. Pribadi (Jonathan Budhiawan )

Oleh : Jonathan Budhiawan ( @G16-Jonathan )

Abstrak

       Udara adalah salah satu aspek penting dalam kehidupan makhluk hidup di bumi. Sudah seharusnya udara dalam bumi kita jaga kebersihan dan kualitasnya. Karena jika tidak kita jaga, ini akan menjadi "Boomerang" bagi kita sendiri sebagai makhluk hidup. Seiring dengan perkembangan dunia Industri kualitas udara pada kawasan-kawasan industri ini semakin memprihatinkan. Bukan tanpa alasan saya bicara demikian, dalam bukunya yang berjudul "Manajemen Lingkungan"  Hidayat dan Kholil (2017) mengatakan bahwa di atmosfer Jakarta, Tangerang, Serang, Cilegon, Bekasi, Bandung, Cimahi, Surabaya, Gresik, Sidoarjo dan sebagainya, kini sudah bertebaran sekian ratus senyawa kimia. Sekian puluh diantaranya dapat menyebabkan gangguan pernapasan dan penyakit kulit. Ini adalah kondisi yang sangat mengkhawatirkan untuk umat manusia, kita sangat perlu mengenali penyebab, akibat dan pencegahannya.

Kata Kunci: Pencemaran; kualitas udara lingkungan industri; Pencemaran udara; penyebab pencemaran udara; akibat pencemaran udara


Sumber: http://ilmulingkungan.com
      Udara adalah salah satu aspek penting dalam biosfer, biosfer sendiri maksudnya adalah semua bagian bumi yang dapat dijadikan habitat makhluk hidup. Menurut Hidayat dan Kholil ( 2017 ) Biosfer meliputi 3 bagian, yaitu: Hidrosfer ( meliputi semua perairan di permukaan bumi); litosfer ( meliputi permukaan bumi yang padat terdiri dari tanah dan batuan, dan jenis mineral); dan Atmosfer ( meliputi seluruh lingkaran udara yang menyelimuti hidrosfer dan litosfer).  Dan secara spesifik untuk Atmosfer sendiri itu adalah lapisan udara yang tebal dengan berbagai kandungan gas yang menyelimuti bumi secara menyeluruh. Dimana Menurut Maulidi (2016) Kandungan gas atau lebih dikenal dengan nama kandungan udara dengan jumlah yang terbesar pada atmosfer bumi adalah nitrogen (N2) sebesar 78% dan oksigen (O2) sebesar 21%. Sisanya adalah karbondioksida, uap air, krypton, neon, xinon, hidrogen, kalium serta ozon sebagai penutup seluruh permukaan bumi.

      Ada terdapat banyak faktor yang dapat menyebabkan pencemaran udara. Menurut Citra (2016) beberapa penyebab pencemaran udara adalah sebagai berikut: Sisa pembakaran kendaraan bermotor; Kegiatan industry; Asap rokok; Sisa pembakaran pembangkit listrik; Meletusnya gunung berapi; Penggunaan ammonia; Kebakaran hutan; Kegiatan rumah tangga; dsb. Dari sekian banyak faktor yang ada, sebagian besar penyebabnya adalah hasil dari kegiatan manusia. Semua faktor tersebut juga mau tidak mau kita harus minimalisir bahkan tanggulangi secara total. Mengapa harus demikian? karena menurut Budiyanto (2001) Akibat-akibat yang timbul pada tubuh manusia karena bahan pencemar adalah terjadinya iritasi mukosa saluran pernafasan, yang berakibat pada peningkatan insiden penyakit saluran pernafasan kronik yang non spesifik (CNSRD - "Chronic non Spesific respiratory diseases"), seperti asma dan bronkitis. Beberapa bahan organic berupa partikel debu dapat menyebabkan pneumokoniosis, bahan biologis seperti virus, bakteri dan jamur dapat menimbulkan infeksi dan reaksi alergi . Bahan pencemar lain seperti oksida nitrogen (NOx) dan sulfur dioksida (SO3) juga dapat mengakibatkan CNSRD. Pada tingkat-tingkat tertentu, dampak pencemaran udara ini dapat mengurangi tingkat produktivitas manusia dalam aktivitasnya dan akan berakibat pula pada sektor lainnya. Dampak pencemaran udara bagi lingkungan flora dan fauna baik secara primer ataupun sekunder mempunyai mata rantai yang sama seperti pada manusia, dimana pada tingkat-tingkat tertentu akan berdampak pada menurunnya tingkat produktivitas pertanian, yang juga akan berakibat pada sector lainnya. Sementara dampak pencemaran udara pada material adalah terjadinya korosi dan hilangnya keindahan material tersebut.


      Pada saat ini menurut Hidayat dan Kholil (2017) mengatakan bahwa udara di kota-kota besar umumnya telah tercemar berat, terutama disebabkan banyaknya zat buangan dari kendaraan bermotor dan Industri. Dari sebuah mobil saja setiap tahunnya mengeluarkan sekitar 5 ton gas karbon dioksida, belum lagi dengan banyaknya kendaraan dan kondisi macetnya lalu litas yang membuat semakin banyaknya polutan yang dihasilkan. Dan ini menjadi ancaman yang nyata bagi kehidupan makhluk hidup di bumi termasuk umat manusia. Menurut Citra (2016) ada beberapa cara yang dapat kita lakukan untuk mengatasi pencemaran udara ini, diantaranya adalah: Memfilter asap hasil kegiatan industry; Mengurangi penggunaan batu bara sebagai bahan bakar; Mencegah terjadinya kebakaran hutan; Menggunakan peralatan rumah tangga yang ramah lingkungan; Mengurangi penggunaan kendaraan bermotor pribadi dan beralih ke kendaraan umum atau membiasakan jalan kaki; Mengeksplorasi bahan bakar yang ramah lingkungan; Melakukan penanaman pohon yang dapat mengurangi kadar karbon dioksida di udara; Mengurangi penggunaan pupuk atau pestisida yang mengandung ammonia; Mengurangi kebiasaan merokok dan tidak merokok di tempat umum; dan masih banyak lagi.


      Manusia sebagai salah satu faktor pencemaran udara sudah seharusnya mengambil peran untuk mengembalikan kesehatan udara di atmosfer. Bukan sekedar slogan yang di poster dan hanya sebatas bicara. Tapi bumi kita perlu tindakan nyata yang tidak bisa hanya satu dua orang atau bahkan 1 atau 2 juta orang melainkan seluruh umat manusia sangat perlu dan harus menjaga dan melestarikan bumi kita demi kebaikan bersama.

Daftar Pustaka
Hidayat, Atep Afia, dan M. Kholil.2017.Manajemen Lingkungan dengan Berfikir Hijau. Yogyakarta: Wahana Resolusi
Hidayat, Atep Afia dan M. Kholil.2017.kimia,industry dan teknologi hijau. Jakarta : Pantona Media

- Maulidi, Achmad. 2017. Pengertian Atmosfer dan Lapisannya. Kanal Informasi. Web. di unduh pada 10 feb 2018. <https://www.kanalinfo.web.id/2016/08/pengertian-atmosfer-bumi-dan-lapisannya.html>
- Citra. 2016. 8 Penyebab Polusi Udara dan Cara Mengatasinya. Ilmu Geografi.com. Web. diunduh pada 10 Feb 2018. <https://ilmugeografi.com/ilmu-bumi/udara/penyebab-polusi-udara>
- Budiyono, Afif. Pencemaran Udara : Dampak Pencemaran Udara Pada Lingkungan. 2001. Vol. 2. No. 1. Diunduh pada 10 Feb 2018 < http://jurnal.lapan.go.id/index.php/berita_dirgantara/article/view/687/605>

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.