Oleh : Ardian Sarwo (G03-Ardian)
Abstrak
Limbah Minyak merupakan buangan yang berasal dari hasil eksplorasi produksi minyak. Pencemaran air dilaut terjadi salah satunya karena tumpahan minyak. Hal ini berakibat buruk. Beberapa teknik penanggulan tumpahan minyak di permukaan laut diantaranya In-situ Burning, Penyisihan minyak secara mekanis, Bioremediasi, Penggunaan sorbent, Dispersan kimiawi dan Washing oil.
Kanta Kunci : Limbah Minyak, Pencemaran Air, Teknik Penanggulangan
Dewasa ini sering kita melihat air limbah minak terbuang di permukaan air laut. Selain merusak pemandangan indah dari permukaan laut, hal ini juga menyebabkan dampak buruk terhadap biota laut dan sumber daya alam yang ada dalam lautan.
Menurut Samosir (2014) limbah adalah suatu bahan yang terbuang atau dibuang dari suatu sumber hasil aktivitas manusia, maupun proses-proses alam dan tidak atau belum mempunyai nilai ekonomi.
Limbah minyak adalah buangan yang berasal dari hasil eksplorasi produksi minyak, pemeliharaan fasilitas produksi, fasilitas penyimpanan, pemrosesan, dan tangki penyimpanan minyak pada kapal laut. Limbah minyak bersifat mudah meledak, mudah terbakar, bersifat reaktif, beracun, menyebabkan infeksi, dan bersifat korosif. Limbah minyak merupakan bahan berbahaya dan beracun (B3), karena sifatnya, konsentrasi maupun jumlahnya dapat mencemarkan dan membahayakan lingkungan hidup, serta kelangsungan hidup manusia dan mahluk hidup lainnya.
Karena pengaruhnya yang berakibat buruk, kita perlu melakukan usaha-usaha untuk menanggulangi pencemaran air yang disebabkan oleh limbah minyak. Pencemaran air yang disebabkan minyak sering terjadi akibat minyak tersebut tumpah di permukaan air. Seperti kita ketahui minyak tidak dapat menyatu dengan air.
Ir. Ginting Perdana dalam bukunya Sistem Pengelolaan Lingkungan dan Limbah Industri menyebutkan Beberapa teknik penanggulangan tumpahan minyak yang dapat menyebabkan pencemaran air diantaranya
- In-situ burning adalah pembakaran minyak pada permukaan laut, sehingga mengatasi kesulitan pemompaan minyak dari permukaan laut, penyimpanan dan pewadahan minyak serta air laut yang terasosiasi.
- Penyisihan minyak secara mekanis melalui 2 tahap, yaitu melokalisir tumpahan dengan menggunakan booms dan melakukan pemindahan minyak ke dalam wadah dengan menggunakan peralatan mekanis yang disebut skimmer.
- Bioremediasi yaitu proses pendaur ulangan seluruh material organik. Bakteri pengurai spesifik dapat diisolasi dengan menebarkannya pada daerah yang terkontaminasi. Selain itu, teknik bioremediasi dapat menambahkan nutrisi dan oksigen, sehingga mempercepat penurunan polutan.
- Penggunaan sorbent dilakukan dengan menyisihkan minyak melalui mekanisme adsorpsi (penempelan minyak pada permukaan sorbent) dan absorpsi (penyerapan minyak ke dalam sorbent). Sorbent ini berfungsi mengubah fasa minyak dari cair menjadi padat, sehingga mudah dikumpulkan dan disisihkan.
- Dispersan kimiawi merupakan teknik memecah lapisan minyak menjadi tetesan kecil (droplet), sehingga mengurangi kemungkinan terperangkapnya hewan ke dalam tumpahan minyak. Dispersan kimiawi adalah bahan kimia dengan zat aktif yang disebut surfaktan.
- Washing oil yaitu kegiatan membersihkan minyak dari pantai.
Daftar Pustaka
Hidayat, Atep Afia dan Muhammad
Kholil.2017. Kimia Industri dan Teknologi
Hijau. Pantona Media.
Ginting, Perdana. 2007. Sistem Pengelolaan Lingkungan dan Limbah
Industri. Yrama Widya : Bandung
Samosir, Boy Salomo Leonard.
2014. Pelaksanaan Kewajiban Pengelolaan
Limbah oleh Pengelola Usaha Laundry dalam Pengendalian Pencemaran Lingkungan di
Kota Yogyakarta. Jurnal Universitas Atma Jaya Yogyakarta. Diunduh tanggal
10 Februari 2018. http://e-journal.uajy.ac.id/5215/1/JURNAL.pdf
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.