.

Sabtu, 17 Februari 2018

INOVASI RAMAH LINGKUNGAN INDUSTRI HIJAU

Oleh : Priyo Dwi Wijaksono (@F10-Priyo)










ABSTRAK

Industri tanah air dituntut untuk berusaha secara aktif dan bijak dalam menggunakan sumber daya dan teknologi yang ramah lingkungan sehingga mencitakan efektivitas dan efisiensi bagi keberlanjutan usahanya. Para pelaku industri terus mengembangkan inovasi yang mendorong peran perusahaan melakukan perbaikan lingkungan yang berkelanjutan dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat.

Kata Kunci : Inovasi Hijau, Ramah Lingkungan

Isi :

            Menurut Sianturi (2017) Definisi industri hijau : Industri yang dalam proses produksinya mengutamakan upaya efisiensi dan efektivitas penggunaan sumber daya secara berkelanjutan sehingga mampu menyelaraskan pembangunan industri dengan kelestarian fungsi lingkungan hidup serta dapat memberi manfaat bagi masyarakat.

            Strategi Industri Hijau :

  •    Mengembangkan industri yang sudah ada menuju industri hijau.

  •    Membangun industri baru dengan prinsip industri hijau.

  •    Penerapan reduce, reuse, recycle, recovery.

Menurut Hidayat (2013),sektor industri bisa saja sejalan dengan lingkungan, namun untuk itu di perlukan pengorbanan yang tak sedikit, terutama dari kalangan industriawan sebagai pengeksplotir lingkungan. Pengorbanan itu bisa berupa penambahan biaya produksi untuk menambah ongkos lingkungan. Sebenarnya pengorbanan itu bukan semata-mata pengorbanan, karena di dalamnya menyangkut kenyamanan berusaha.

Praktik dan teknologi terbaik dalam proses produksi yaitu :

  1.   Hemat bahan baku, bahan penolong, energi dan air. 
  2.  Penggunaan energi alternatif.
  3.   Penggunaan kemasan yang dapat didaur ulang dan ekonomis.

 
Penerapan industri hijau di sektor industri :

1.      Industri semen :  
·         Pemanfaatan biomass sebagai bahan bakar alternatif.
·         Pemanfaatan gas panas buang cooler untuk pengeringan metal.
2.      Industri pupuk :
·         Pemanfaatan biodiesel dari limbah rumah tangga untuk BBM forklift.
·         Gasifikasi batu bara sebagai alternatif bahan baku pengganti gas alam.
3.      Industri pulp dan kertas :
·         Pemanfaatan kulit kayu dari proses debarking untuk bahan bakar pembangkit tenaga listrik.
·         Pemakaian black liquitor sebagai bahan bakar.



DAFTAR PUSTAKA
  1.   Hidayat, Atep Afia dan Muhammad Kholil. 2017. Kimia, Industri dan Teknologi Hijau. Pantona Media. Jakarta.
  2. Sianturi, Teddy Caster. 2017. Potensi Bisnis Ramah Lingkungan pada Sektor Industri Hijau. http://www.ojk.go.id/sustainable-finance/id/Lists/Agenda%20Nasional/Attachments/43/05.%20Kemenperind%20-%20Potensi%20Bisnis%20Ramah%20Lingkungan.pdf Diunduh tanggal 17 Februari 2018.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.