.

Sabtu, 17 Februari 2018

Daur Ulang Plastik Bekas




Oleh : Dedy Suryana (@F21-Dedy)


















 Abstrak

Sampah memang barang yang sudah tidak dibutuhkan lagi. Semakin lama semakin bertambahbanyak jumlahnya. Apabila dibiarkan pun akan berdampak negative bagi kehidupan makhluk hidup dikemudian hari. Memang untuk sekarang ini manusia masih belum merasakan dampaknya. Namun apabila dibiarkan terus menerus sampah yang ada di dunia ini akan semakin banyak dan menumpuk. Suatu saat pasti manusia akan merasakan akibat dari apa yang telah mereka perbuat sekarang ini.
Salah satu sampah yang paling banyak dimuka bumi ini adalah sampah plastik. Hampir semua barang yang dijual pasti menggunakan plastik, seperti makanan ringan dan minuman. Barang-barang tersebutmenggunakan bahan plastikuntuk membungkusnya.Plastik untuk membungkusnya pastinyakan tidak akan dimakan juga melainkan dibuang. Kemudian ada juga ember, pipa dan selang airyang sudah rusak pastikan akan dibuang. Jika ini diteruskan pastikan akan menumpuk jumlahnya. Apalagi sifat dari plastik yang tidak dapat terurai dan walaupun dibakar memang akan hilang, namun ini sangat tidak baik bagiudara yang disekira tempat tersebuat karena akan tercemar.

Kata Kunci : Recycle, Daur ulang, kimia Hijau

Isi

Saat ini, plastik ada di mana-mana, dan wadah plastik sekali pakai menghasilkan jumlah sampah yang besar yang rata-rata dibuang manusia tiap hari. Plastik-plastik ini seringkali sangat tidak bisa diuraikan dan terurai menjadi racun yang bisa meresap ke dalam bumi dan air tanah. Untungnya, pendaurulangan bisa membuat plastik-plastik tersebut tidak terbuang ke pembuangan akhir dan mengurangi jumlah material baru yang digunakan untuk berbagai benda. Anda bisa mengidentifikasi plastik yang bisa didaur ulang dengan mengamati simbol segitiga pendaurulangan yang biasanya bisa ditemukan tercetak di bagian bawah botol dengan singkatan nomor atau huruf untuk menandai jenisnya.

Cara Mendaur Ulang Plastik
Berikut beberapa metode dalam mendaur ulang sampah plastic sebagai berikut :

  1. Metode Pertama Kenalilah Jenis Plastik PET atau PETE (politilena terephthalate). Pendaurulangan tipe 1 paling sering digunakan untuk botol minuman ringan, botol air mineral, botol bir plastik, stoples selai kacang plastik, botol bumbu salad, dan minyak sayur, serta nampan makanan. Jika didaur ulang, maka plastik ini dibuat menjadi bahan kain polar fleece, tas sandang, furnitur, karpet, dan wadah minuman baru. 
  2. HDPE (Politilena berkepadatan tinggi). Pendaurulangan tipe 2 digunakan untuk teko susu dan jus, botol produk pembersih, wadah yoghurt, kantung plastik sampah, dan pelapis kotak serealia. Didaur ulang kembali menjadi botol, pulpen, dan bahan-bahan bangunan. 
  3.  V (Vinil) atau PVC. Pendaurulangan tipe 3 ditemukan pada botol pembersih kaca, botol sabun cuci dan botol sampo, juga plastik kemasan makanan bening, siding (bahan pelapis untuk bangunan luar agar tahan cuaca), jendela, pipa, dan perlengkapan medis. Kadang-kadang didaur ulang oleh pembuat papan plastik menjadi bahan-bahan bangunan. 
  4. LDPE (Politilena berkepadatan rendah). Carilah Pendaurulangan tipe 4 pada botol pencet dan kantung belanja plastik, kantung pakaian dry clean, atau kantung roti. Didaur ulang menjadi pelapis tempat sampah, amplop, dan papan plastik. 
  5. PP (polipropilena). Pendaurulangan tipe 5 berasal dari sedotan, wadah yoghurt, botol sirup, botol kecap, botol pil, dan tutup botol. Diubah menjadi garu, sapu, baterai, dan nampan.
  6. PS (polistirena). Pendaurulangan tipe 6 digunakan untuk piring dan mangkuk sekali pakai, wadah cakram padat (CD), tempat karton telur, wadah makanan untuk dibawa pulang, dan botol aspirin. Didaur ulang menjadi kemasan busa, penyekat, tempat karton telur, dan wadah makanan untuk dibawa pulang kembali.
  7. Aneka ragam plastik. Pendaurulangan tipe 7 mencakup botol air isi ulang, bahan-bahan ‘antipeluru’, kacamata, wadah DVD, wadah iPod, dan nilon. Tidak sering didaur ulang, namun kadang-kadang diubah menjadi papan plastik.

       Plastik bisa bertahan lama, namun ketika terurai, sebagian plastik bias mengeluarkan zat kimia berbahaya atau karsinogenik yang masuk ke dalam cairan yang ada di dalamnya. Jangan terlalu sering mengisi ulang botol air plastik sekali pakai. Sebagai gantinya, beli botol air logam tahan karat.Jangan coba-coba menangani plastik dengan cara membakarnya. Asapnya tidak menyenangkan dan bahkan membahayakan, dan residunya berdampak buruk untuk lingkungan.

Daftar Pustaka

Hidayat, Atep Afia dan Muhammad Kholil. 2017. Kimia, Industri dan Teknologi Hijau. Pantona Media. Jakarta.

Diunduh Tanggal 17 Februari 2018.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.