.

Minggu, 19 November 2017

Prevent Plastic Wastage

 
Oleh Maulani Nurtilawah
@ProyekA08, @E09-Maulani
Plastik telah menjadi bahan yang paling umum sejak awal abad ke-20 dan ehidupan modern sulit meninggalkan penggunaan plastik.
Berdasarkan catatan Moss (2015), dari botol air saja dihasilkan 1,5 juta ton sampah plastik per tahun, sedangkan untuk pembuatannya dibutuhkan 47 juta gallon minyak.
Sedangkan berdasarkan Catatan Nurjaman (2013), setidaknya terdapat 12 fakta mengenai plastik yaitu :
  1. Butuh 1000 tahun (sampah) plastik untuk terurai di tanah
  2. Sembilan Persen peningkatan penggunaan plastik di seluruh dunia
  3. Sampah plastik yang dibuang satu tahun jumlahnya dapat mengitari bumi 4 kali
  4. delapan persen produksi minyak bumi digunakan untuk membuat plastik
  5. 300 juta ton plastik di produksi diseluruh dunia dalam setiap tahun
  6. 10 miliar kantong plastik digunakan diseluruh dunia setiap minggu
  7. satu persen kantung plastik yang didaur ulang saat ini
  8. 60 persen sampah laut terdiri dari bahan plastik
  9. Sampah plastik dilaut membunuh 100.000 mamalia dari 1 juta burung dilaut
  10. 10.000 kali lebih mahal air dari botol plastik dibandingkan ain keran
  11. 100 botol plastik dapat dihemat jika 1 orang menggunakan tempat minum pakai ulang
  12. 12 juta barel minyak dibutuhkan untuk produksi botol plastik dalam satu tahun. jumlah itu cukup untuk konsumsi bahan bakar 1 juta mobil.
 Jenis- Jenis Plastik ( Sofiana,Y 2010) :
  1. Plastik dengan kode 1 yaitu PET/PETE dikenal dengan nama Polyethylene telephtalate.
    Jenis plastik ini banyak digunakan untuk botol minuman seperti botol air mineral, botol jus. Botol dari jenis ini hanya direkomendasikan untuk satu kali pemakaian.
  2. Plastik dengan kode 2 HDPE atau Polyethylene densitas tinggi. Merupakan plastik serba
    guna yang dapat di daur ulang. Dapat di daur ulang menjadi botol, keramik, pipa dan outdoor
    furniture. Biasanya digunakan untuk botol susu warna putih, Tupperware, gallon air minum dan kursi lipat.
  3. Plastik dengan kode 3 yaitu PVC atau Polyvinyl chloride. Merupakan jenis plastik yang
    paling sulit di daur ulang. Ditemukan pada plastik pembungkus (cling wrap), botol detergen, dan bahan spanduk dari vinyl. Sifat dari plastik ini Serba guna, mudah di campur, kuat, tahan minyak, tahan kimia dan jernih.
  4. Plastik dengan kode 4 adalah LDPE atau Low density Polyethylene. Merupakan plastik
    yang terbuat dari minyak bumi, dengan type plastik coklat ( thermoplastic). Biasa digunakan utuk tempat makanan, plastik kemasan dan botol yang lembek
  5. Plastik dengan kode 5 adalah PP atau Polypropylene. Memiliki ciri-ciri transparan yang
    tidak jernih atau berawan, lebih kuat, ringan dengan daya tahan tembus uap yang rendah. Memiliki ketahanan yang baik terhadap lemak, stabil terhadap suhu tinggi dan cukup mengkilat. Ditemukan dalam tutup botol, botol makanan, sedotan.
  6. Plastik dengan kode 6 adalah PS atau Polystyrene. Dikenal dengan nama komersil Styrofoam.
  7. Plastik dengan kode 7 adalah Policarbonate. Merupakan jenis plastik selain plastik bersimbol 1-6. Jenis plastik ini banyak digunakan untuk DVD, kacamata hitam, anti peluru, gallon air 5 liter.
Menurut Syafitrie (2001), limbah plastik dapat di daur ulang kembali menjadi barang
plastik, tetapi hanya 80% jenis plastik yang dapat diproses dengan melakukan teknik pencampuran
dengan bahan baku baru dan additive untuk meningkatkan kualitasnya. Tetapi untuk sisanya tetap
sulit untuk di daur ulang, walaupun memungkinkan , tetapi membutuhkan biaya yang besar serta
proses yang lebih panjang. Untuk melakukan proses daur ulang plastik, ada tahapan-tahapan yang
harus dilakukan.
Tips pengurangan penggunaan plastik dalam kehidupan sehari-hari (Karnuastuti, N) :
  1. Sebaiknya jangan memanaskan makanan yang dikemas dalam plastik, khususnya pada microwave oven, yang dapat mengakibatkan zat kimia yang terdapat pada plastik tersebut terlepas dan bereaksi dengan makanan sehingga perlu diberi pembungkus makanan dengan daun pisang atau kertas ketika akan dipanaskan di microwave oven.
  2. Gunakan kemasan berbahan kain stainless steel atau kaca untuk menyimpan makanan atau minuman.
  3. Dalam kesehaarian pakailah alat makan berbahan stainless steel, kaca, keramik, dan kayu.
  4. Terapkan, sebarkan dan ajaklah setiap orang di lingkungan kita untuk mengimplementasikan cara sehat dalam kehidupan sehari-hari. 
  5. Limbah plastik ditanggulangi dengan cara 3 R (Reuse, Recyle, Recovery)
  6. Menghindari pembuangan sampah plastik ke lingkungan
  7. Kelembagaan meliputi instansi dan organisasi yang khusus menangani sampah plastik khususnya dan barang plastik.
Kesimpulan
Penggunaan plastik disatu sisi telah mendatangkan manfaat yang cukup besar, namun di sisi lain karena sifatnya yang kurang baik terhadap kesehatan dan juga sulit diurai oleh lingkungan maka produk plastik dan sampahnya akan menimbulkan masalah baru. Namun demikian, keberadaannya tidak bisa terlepas dari kehidupan manusia sehingga manusia perlu mengantisipasi pemakaian plastik dan pembuangan sampah plastik dengan benar sehingga tidak menimbulkan dampak negatif terhadap kesehatan dan lingkungan. Sampah plastik jika dikelola dengan benar yaitu memakai konsep produksi bersih ( 3R) akan mengurangi limbah dan menciptakan iklim usaha yang menguntungkan serta dapat menyerap tenaga kerja yang cukup besar.

Referensi
Moss.2015. Kimia,Industri dan Teknologi Hijau. Jakarta:Pantona Media
Nurhenu K.BAHAYA PLASTIK TERHADAP KESEHATAN DAN LINGKUNGAN. dalam FORUM TEKNOLOGI Vol. 03 No. 1 http://pusdiklatmigas.esdm.go.id/file/t2-_Bahaya_Plastik_---_Nurhenu_K.pdf (Diakses tanggal 19 November 2017)
Nurjaman.2013. Kimia,Industri dan Teknologi Hijau. Jakarta:Pantona Media
Syafitrie.2001. PEMANFAATAN LIMBAH PLASTIK SEBAGAI ALTERNATIF BAHAN PELAPIS (UPHOLSTERY) PADA PRODUK INTERIOR. Jakarta:INASEA, Vol. 11 No.2, Oktober 2010: 96-102 dalam http://journal.binus.ac.id/index.php/inasea/article/download/55/53 (Diakses tanggal 19 November 2017)
Yunida. S.2010. PEMANFAATAN LIMBAH PLASTIK SEBAGAI ALTERNATIF BAHAN PELAPIS (UPHOLSTERY) PADA PRODUK INTERIOR. Jakarta:INASEA, Vol. 11 No.2, Oktober 2010: 96-102 dalam http://journal.binus.ac.id/index.php/inasea/article/download/55/53 (Diakses tanggal 19 November 2017)
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.