Oleh: D26-Niko
Menurut Kadir Abdul (1995) menyatakan bahwa 1980
konsumsi dunia terhadap minyak adalah sebesar
63,5 juta barel sehari atau setara 46,5% dari konsumsi dunia untuk semua
jenis energi, selanjutnya menempati urutan kedua adalah konsumsi dunia terhadap
batu bara sebesar 36,0 juta barel setara minyak sehari atau 26,4% dari konsumsi
semua energi, menempati urutan ketiga konsumsi dunia terhadap gas sebesar 25,0
sehari atau 18,3% konsumsi total, menempati urutan keempat konsumsi dunia terhadap
tenaga air sebesar 8,5 sehari atau 6,2% dari konsumsi total serta yang terakhir
konsumsi dunia terhadap energi nuklir sebesar 3,5 sehari atau 2,6 % dari
konsumsi total.
Dari data diatas kita bisa memperkirakan bahwa
penggunaan energi dari tahun ke tahun semakin meningkat sedangkan cadangan
energi suatu Negara semakin menipis diperparah dengan krisisnya energi
terbarukan pada setiap Negara yang diupayakan untuk mengurangi penggunaan energi
primer seperti diatas. Lalu langkah apa yang kita lakukan setelah mengetahui
semua itu apa kita hanya berdiam saja atau membuat terobosan terbaru. Disini saya
akan berbagi pengetahuan sumber energi terbarukan dari gambut.
Sebelum kita masuk ke materi, saya mau berbagi
informasi pasti anda pernah mendengar kebakaran lahan, berdasarkan data dari Badan
Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau, pada tahun 2014 terdapat 22.037
hektare lahan gambut yang hangus. Kebakaran dilahan gambut tersebut sulit
dipadamkan. Lalu apa kita lakukan setelah melihat kejadian tersebut. Daripada kita
merusak mari kita melestarikan dan memanfaatkan gambut untuk sumber energi terbarukan.
Apa kalian tau apa itu gambut?
Gambut adalah
jenis tanah yang terbentuk dari akumulasi sisa-sisa tumbuhan yang setengah
membusuk oleh sebab itu, kandungan bahan organiknya tinggi.
Apa saja ciri-ciri tanah gambut?
Ciri-ciri tanah gambut antara lain:
1 1.
Merupakan
tanah basah
2 2.
Memiliki
warna gelap
3 3.
Memiliki
sifat asam yang tinggi
4 4. Kurang
subur
5 5.
Lembek
atau lunaK
6. Banyak
terbentuk di wilayah rawa
Bagaimana kita bisa mengetahui tanah gambut itu udah
tua atau belum?
Cara mengetahuinya yakni dengan melihat kedalaman pada
tanah gambut tersebut, karena tanah gambut ini selalu menumpuk , maka dapat
dikatakan bahwa tanah gambut yang semakin dalam , maka usianya akan semakin
tua.
Apa saja jenis-jenis tanah gambut?
Tanah gambut mempunyai 2 jenis, salah satunya:
1.
Gambut
Topogen
Lapisan tanah gambut yang terbentuk karena genangan air
yang terhambat drainasenya, pada tanah-tanah cekung di belakang pantai, di
pedalaman atau di pegunungan.
2.
Gambut
Ombrogen
Lapisan tanah yang umurnya lebih tua, lapisannya lebih
tebal, hingga kedalaman 20m, dan permukaan tanah gambutnya lebih tinggi
daripada permukaan sungai di dekatnya.
Persebaran lahan gambut di indonesia
Menurut Van Willyan(2012)
menyatakan bahwa luas lahan gambut di sumatera diperkirakan berkisar antara
7,3-7,9 juta hectare atau kira-kira seperempat luas lahan gambut di seluruh daerah tropika.
Menurut Nurdin Sukiman(2011)
menyatakan bahwa tanah gambut adalah tanah dengan karakteristik yang khusus
salah satunya adalah memiliki kadar air yang cukup tinggi sampai 400%. Beliau melakukan
penelitian untuk mengetahui karakteristik tanah gambut dan kuat geser pada
tanah gambut di desa Lalombi akibat temperatur dan waktu pemanasan. Dari penelitian
tersebut didapatkan data bahwa temperatur dan waktu pemanasan yang berbeda pada
tanah gambut dapat menghilangkan kadar air. Semakin tinggi temperatur dan waktu
pemanasan, maka kadar air yang hilang semakin besar.
Menurut Kusnady Arie(2009)
menyatakan bahwa gambut pada dasarnya bisa dimanfaatkan sebagai sumber energi
baru. Pertimbangan tersebut berdasarkan data dibawah ini, antara lain :
1.
Energi
kalor lepas dari gambut yang ada di Sumatera adalah berkisar antara
10 Mj/Kg
hingga 20 Mj/Kg
2.
Penggunaan
1 m3 sebagai bahan bakar yang mampu menghasilkan sekitar 600 Mj
setara dengan penggunaan 17 kg batu bara serta harga beli gambut lebih murah.
Menurut Pujiyani Sri ketua
umum LPM periode(2012)salah satu sumber energi terbarukan dari gambut
adalah Pembangkit Listrik Tenaga Uap Gambut (PLTU Gambut) yang dinyatakan ramah
lingkungan di Daerah Kalimantan.
Referensi
1. kadir Abdul 1995.Sumber Daya,Inovasi, Tenaga Listrik, dan Potensi Ekonomi.
Edisi kedua/Revisi. Jakarta. Universitas Indonesia
2. Pujiyani Sri 2012.PLTU Gambut, Solusi Atau ancaman.
3. Van Willyan 2012. Makalah Alih Fungsi lahan Gambut.
4. Kusnady Arie 2009. Gambut Sebagai Sumber Energi Alternatif.
5. Nurdin Sukiman 2011.Analis Perubahan Kadar Air dan Geser Tanah Gambut Lalombi Akibar Pengaruh Temperatur dan Waktu Pemanasan. Jurnal Smartek. Vol 9, No 2 (2011) Dalam http://jurnal.untad.ac.id/jurnal/index.php/SMARTEK/article/view/609/527
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.