Industri Anorganik (Asam Sulfat)
@D04-Rizky
Oleh: Rizky Aditya
Pradana
Industri adalah usaha atau kegiatan pengolahan bahan mentah
atau bahan setengah jadi menjadi barang jadi yang memiliki nilai tambah untuk
mendapatkan keuntungan. Hasil industri tidak hanya berupa barang, tetapi juga
dalam bentuk jasa. (Hidayat dan Kholil, 2017)
Kimia
Industri (proses Industri Kimia) merupakan proses yang terjadi dalam industri
kimia, perhitungan yang menyertai proses-proses berhubungan dengan banyaknya
zat yang terlibat (stoikiometri), maupun dengan jumlah panas yang dibebaskan
maupun diperlukan dalam suatu proses tertentu.
Menurut
KBBI, Anorganik adalah sesuatu yang mengenai atau terdiri atas benda selain
manusia, tumbuhan, dan hewan; mengenai benda tidak hidup; elemen yang meliputi
air, gas, asam, dan mineral, kecuali karbon.
Kimia
anorganik menghasilkan produk di antaranya garam, klorin, kaustik soda, natrium
karbonat, asam (seperti asam nitrat, asam fosfat, dan asam sulfat), titanium
dioksida, dan hidrogen peroksida.
Asam
sulfat, H2SO4, merupakan asam mineral (anorganik) yang
kuat. Zat ini larut dalam air pada semua perbandingan. Asam sulfat mempunyai
banyak kegunaan dan merupakan salah satu produk utama industri kimia.
Menurut
Anwardah (2016), asam sulfat disebut sebagai bahan kimia yang universal, atau
bisa juga disebut raja kimia karena berbagai aplikasi dari asam sulfat sebagai
bahan baku atau agen pengolahan. Asam sulfat merupakan bahan kimia yang paling
umum digunakan di dunia dan digunakan di hampir semua industri seperti pupuk,
farmasi, bensin, baterai mobil, pemutihan kertas, dan pengolahan air.
Asam
sulfat adalah asam kuat, cairan berminyak, mungkin terlihat jelas meskipun
bentuknya berkabut. Asam sulfat pekat bertindak baik sebagai pengoksidasi dan
agen dehidrasi.
Asam
sulfat pernah dikenal sebagai minyak vitriol, diciptakan oleh alkemis Arab abad
ke-8 Jabir bin Hayyan. Kemudian dibuat oleh Johann Van Helmont di tahun 1600-an
dengan distilasi destruktif vitriol hijau (besi sulfat) dan dengan membakar
belerang. Belerang dengan sendawa (potasium nitrat) pertama kali digunakan
untuk membuat asam sulfat di abad ke-17.
Pada
pertengahan abad ke-17, John Roebuck telah menemukan proses ruang timbal yang
digunakan oksida nitrogen sebagai oksidan. Proses kontak, dimana oksidasi
sulfur dioksida ke sulfur trioksida dilakukan oleh oksigen (udara) berlebih
sebagai katalis, pada awalnya dikembangkan sekitar tahun 1830 oleh Peregrine
Phillips di Inggris.
Asam
sulfat merupakan komoditas kimia yang sangat penting, dan memang, produksi asam
sulfat suatu negara telah menjadi indikator yang cukup baik dari kekuatan
industri untuk abad terakhir.
Sebagaimana
industri petrokimia, saat ini sudah banyak negara berkembang yang mampu
menghasilkan beragam produk industri kimia dasar dengan bahan dasar senyawa
anorganik, dengan ongkos produksi dan harga jual yang lebih rendah dibanding
industri serupa yang ada di Amerika Serikat dan Eropa. Hal ini telah
menyebabkan persaingan ketat di pasar internasional, sehingga setiap perusahaan
berupaya memangkas biaya produksi, sekaligus berusaha memenuhi standar
lingkungan yang sudah di tetapkan. (Hidayat dan Kholil, 2017)
Asam
sulfat murni yang tidak diencerkan tidak dapat ditemukan secara alami di bumi
oleh karena sifatnya yang higroskopis.
Walaupun demikian, asam sulfat merupakan komponen utama hujan asam, yang
terjadi karena oksidasi sulfur dioksida di atmosfer dengan keberadaan air
(oksidasi asam sulfit). Sulfur dioksida adalah produk sampingan utama dari
pembakaran bahan bakar seperti batu bara dan minyak yang mengandung sulfur
(belerang). Asam sulfat terbentuk secara alami melalui oksidasi mineral
sulfida, misalnya besi sulfida.
Menurut
Veronica (2015), sifat fisika dan kimia dari asam sulfat:
·
Keadaan fisik dan penampilan: cairan (berminyak
tebal)
·
Bau: berbau,
namun memiliki bau tersedak ketika panas
·
Rasa: asam (Strong)
·
Berat Molekul:
98,08 g / mo
·
Warna: tak
berwarna
·
pH (1% soln /
air): Asam
·
Titik Didih: 270
° C (518 ° F) - 340 deg. C terurai pada 340 deg. C
·
Melting Point:
-35 ° C (-31 ° F) menjadi 10,36 deg. C (93% sampai 100% kemurnian)
·
Spesifik
Gravity: 1,84 (Air = 1)
·
Densitas Uap:
3.4 (Air = 1)
·
Properti
Dispersi: Lihat kelarutan dalam air
· Kelarutan: Mudah
larut dalam air dingin. Sulfat larut dalam air dengan pembebasan banyak panas. Larut
dalam etil alkohol.
Kegunaan dan Bahaya Asam sulfat
Asam
sulfat atau sulphuric acid adalah
asam mineral kuat tak berwarna dengan sifat korosif yang tinggi. Asam sulfat
dapat larut dalam air dalam berbagai perbandingan. Asam sulfat sangat berbahaya
bila terkena jaringan kulit karena sifatnya yang korosif, dan dengan sifatnya
sebagai penarik air yang kuat (pendehidrasi) akan menimbulkan luka seperti luka
bakar pada jaringan kulit. Semakin tinggi konsentrasi asam sulfat semakin
bertambah bahayanya. Walaupun asam sulfat tersebut encer, akan tetap mampu
mendehidrasi kertas jika tetesan asam sulfat dibiarkan di kertas dalam waktu
lama.
Selain
itu, asam sulfat pekat atau biasa disebut oleum pun berbahaya. Oleum akan
menghasilkan gas SO2 yang sangat reaktif yang jika terhirup, akan
merusak paru-paru. Untuk pertolongan pertama jika terhirup, segera cari udara
segar dan segera cari pertolongan medis.
Langkah
yang harus dilakukan jika terkena asam sulfat adalah guyur bagian tubuh yang
terpapar asam sulfat dengan air yang mengalir selama 10-15 menit. Contohnya
kulit terbakar asam sulfat. Hal ini bertujuan untuk mendinginkan jaringan
disekitar luka bakar asam, dan untuk mencegah adanya kerusakan sekunder.
Pakaian yang terkena asam sulfat pun juga harus segera di lepas, dan guyur
dengan air kulit yang terkena asam sulfat lewat pakaian tersebut. Jika terpapar
asam sulfat pada mata, segera guyur mata dengan air hangat selama 20 menit, dan
segera pergi ke dokter.
DAFTAR PUSTAKA
Hidayat, Atep Afia dan M. Kholil. 2017. Kimia, Industri dan Teknologi hijau. Jakarta: Pantona Media.
Veronica. 2015. Sifat
Fisika dan Kimia asam sulfat. https://dokumen.tips/documents/sifat-fisika-dan-kimia-asam-sulfat.html. Diakses 24 September 2017.
Anwardah. 2016. Sifat,
Pembuatan dan Kegunaan Asam Sulfat. http://sainskimia.com/2016/07/22/sifat-pembuatan-dan-kegunaan-asam-sulfat/. Diakses 24 September 2017.
DAFTAR LINK
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.