Limbah Industri Tahu
Siapa yang tidak kenal Tahu. Tahu adalah makanan yang
terbuat dari bubur kedelai dan
dimasak dan biasanya hasilnya berbentuk kotak. Proses pembuatan tahu adalah
sebagai berikut :
Tetapi disini kita tidak
membahas bagaiman cara membuat tahu tersebut . Kali ini kita akan lebih fokus
pada limbah yang dihasil oleh suatu Industri Pabrik Tahu . Kedelai sebagai
bahan baku dari suatu tahu adalah zat oganik, walaupun bahan baku tahu
adalah bahan organik, suatu pabrik tahu juga bisa menimbulkan limbah yang dapat
merusak lingkungan . Contoh pencemaran yang disebabkan oleh pabrik tahu adalah
air.
Limbah air sisa produksi suatu
tahu mengandung tingkat BOD yang tinggi. Tingkat BOD yang tinggi dapat
menyebabkan Akibatnya kadar oksigen terlarut akan menurun (oxygen depletion)
dan kesuburan perairan meningkat. Apabila kandungan unsur-unsur hara tinggi sehingga
menyebabkan perairan lewat subur (eutrophication) dapat menyebabkan peledakan
pertumbuhan fitoplankton dan
dan atau zooplankton yang disebut “blooming”.
Akibat blooming,kandungan oksigen terlarut akan menurun dan apabila planktonnya
mati secara massal dapat mencemari perairan karena terbentuk gas-gas(seperti
ammonia, hydrogen sulfida dan fosfat) dan senyawa beracun lain
(cyanoglucosida).
Dari pertimbangan itulah harus ada
sistem pengolahan limbah air di suatu pabrik tahu untuk menekan BOD . Ada
beberapa cara untuk menekan BOD, salah satunya adalah dengan teknologi Penguraian
Anaerob . Penguraian Anaerob adalah penguraian dengan mikroorganisme tanpa injeksi
udara/oksigen kedalam proses pengolahan. Pengolahan air limbah secara biologi
anaerob bertujuan untuk merombak bahan organic dalam air limbah menjadi bahan
yang lebih sederhana yang tidak berbahaya. Disamping itu pada proses pengolahan
secara biologi anaerob akan dihasilkan gas-gas seperti gas CH4 dan CO2.
Berikut
Prosesnya :
- Pertama air limbah dialirkan masuk ke bak pengendap awal, untuk mengendapkan partikel lumpur, pasir dan kotoran organik tersuspesi. Selain sebagai bak pengendapan, juga berfungasi sebagai bak pengontrol aliran, serta bak pengurai senyawa organik yang berbentuk padatan, sludge digestion (pengurai lumpur) dan penampung lumpur.
- bak kontaktor anaerob dengan arah aliran dari atas ke bawah, dan dari bawah ke atas. Di dalam bak kontaktor anaerob tersebut diisi dengan media dari bahan plastik tipe sarang tawon.
- bak kontaktor anaerob dialirkan ke bak kontaktor aerob. Di dalam bak kontaktor aerob ini diisi dengan media dari bahan pasltik tipe rarang tawon, sambil diaerasi atau dihembus dengan udara sehingga mikro organisme yang ada akan menguraikan zat organik yang ada dalam air limbah serta tumbuh dan menempel pada permukaan media.
- bak pengendap akhir. Di dalam bak ini lumpur aktif yang mengandung massa mikro-organisme diendapkan dan dipompa kembali ke bagian inlet bak aerasi dengan pompa sirkulasi lumpur. Sedangkan air limpasan (over flow) dialirkan ke bak khlorinasi. Di dalam bak kontaktor khlor ini air limbah dikontakkan dengan senyawa khlor untuk membunuh micro-organisme patogen. Air olahan, yakni air yang keluar setelah proses khlorinasi dapat langsung dibuang ke sungai atau saluran umum
Diatas
adalah salah satu cara pengolahan air limbah indusri Tahu .
Terimakasih
.
DAFTAR
PUSTAKA :
1. Ramadan
Fajri, Dampak Industri Tahu Terhadap Lingkungan , 2014
http://fajri-fafa.blogspot.co.id/2014/06/dampak-industri-tahu-terhadap.html
( Diakses pada 04 Februai 2014 )
2.
http://www.kelair.bppt.go.id/Sitpa/Artikel/Limbahtt/limbahtt.html (Diakses pada
04 Februari 2014 )
3.
http://www.enviro.bppt.go.id/Artikel/Berita/Data/14072010.htm (Diakses pada 04
Februari 2014 )
4.
http://dokumen.tips/documents/bod-cod-do.html (Diakses pada 04 Februari 2014 )
5.
Nadyacintabiru, Referensi Tentang Kesehatan Lingkungan, 2012
http://nadyacintabiru.blogspot.co.id/2012/10/pengelolaan-anaerob-pada-air-limbah.html
6. Hidayat
Atep, Modul Perkuliahan Kimia dan Pengetahuan Lingkungan Industri, 2017
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.