PENCEGAHAN LIMBAH
Pengolahan Limbah (sewerage system )
merupakan proses cara penghilangan kontaminan dari air limbah dan limbah rumah
tangga, baik limpasan maupun domestic, pada proses pengolahan limbah terjadi
proses fisika,
kimia dan biologi bertujuan untuk menghilangkan kontaminan fisik, kimia dan biologinya, tujuan lainya adalah untuk bisa menghasilkan aliran limbah atau efluen yang telah diolah dari limbah padat atau lumpur yang cocok untuk pembuangan dan dapat dapat dipergunakan kembali terhadap lingkungan setelah diolah.
kimia dan biologi bertujuan untuk menghilangkan kontaminan fisik, kimia dan biologinya, tujuan lainya adalah untuk bisa menghasilkan aliran limbah atau efluen yang telah diolah dari limbah padat atau lumpur yang cocok untuk pembuangan dan dapat dapat dipergunakan kembali terhadap lingkungan setelah diolah.
Berikut merupakan contoh-contoh limbah yang
berada di tengah masyarakat :
·
Limbah sampah
organik (makanan ternak, komposting, biogas)
·
Limbah sampah an-organik
(plastik, logam, kertas, kaca)
·
Limbah sanitary
landfill
·
Limbah pembakaran
CARA PENANGGULANGAN DAN DAUR ULANG SAMPAH ORGANIK DAN
SAMPAH ANORGANIK
Sampah merupakan masalah lingkungan yang sangat
serius yanng dihadapi masyarakat Indonesia dan dunia. Bisa dikatakan sampah
yang dihasilkan manusia setiap hari tidak terhitung jumlahnya, baik itu sampah
organik maupun anorganik. Namun ynag memprihatinkan sampah sampah tersebut
malah dibuang sembarangan . Lama kelaamaan sampah tersebut akan menghasilkan
banyak masalah untuk lingkungan. efeknya akan merusak lingkungan sekitar.
Pemerintah telah berupaya dengan berbagai cara untuk mengatasi masalah sampah.
Namun belum mencapai titik kesempurnaan. Hal ini disebabkan jumlah sampah di
Indonesia sangat tinggi. Sebagai warga Indonesia, kita dapat membantu usaha
pemerintah mengatasi masalah mengenai sampah, salash satu usaha kita adalah
dengan mendaur ulang sampah tersebut. Oleh karena itu kita perlu tahu bagaimana
cara mendaur ulang sampah tersebut. Baik sampah organik maupun sampah
non-organik.
1. Cara
mendaur ulang sampah organic
Di
negara-negara yang telah maju seperti di Eropa, melakukan daur ulang limbah
organik sudah merupakan kebiasaan yang telah dilakukan sejak lama. Begitu pula
di negara-negara Asia yang maju, misalnya Jepang. Di Indonesia, meskipun masih
secara sederhana atau tradisional, daur ulang limbah organik juga sudah sering
dilakukan. Contohnyua adalah pemulungan sampah yang berasal dari sampah rumah
tangga yang kemudian dijadikan kompos. Daur ulang mempunyai potensi yang besar
untuk mengurangi tambahan biaya pengolahan dan tempat pembuangan akhir sampah.
Berdasarkan cara pemanfaatannya, limbah organik dapat dimanfaatkan secara
langsung maupun melalui daur ulang terlebih dahulu.
Tanpa melalui daur ulang, limbah organik dapat dimanfaatkan secara langsung, misalnya sampah rumah tangga berupa sayuran, daun-daun bekas dapat dijadikan makanan ternak. Melalui daur ulang, limbah organik dapat juga dimanfaatkan. Contohnya adalah pembuatan pupuk kompos, pembuatan biogas, dan pembuatan kertas daur ulang. Berikut adalah uraian singkat tentang ketiga proses tersebut.
Tanpa melalui daur ulang, limbah organik dapat dimanfaatkan secara langsung, misalnya sampah rumah tangga berupa sayuran, daun-daun bekas dapat dijadikan makanan ternak. Melalui daur ulang, limbah organik dapat juga dimanfaatkan. Contohnya adalah pembuatan pupuk kompos, pembuatan biogas, dan pembuatan kertas daur ulang. Berikut adalah uraian singkat tentang ketiga proses tersebut.
Pupuk kompos dibuat dari limbah organik dengan
prinsip penguraian bahan-bahan organik menjadi bahan anorganik oleh
mikroorganisme melalui fermentasi. Bahannya berupa dedaunan atau sampah rumah
tangga yang lain, serta kotoran ternak (sapi, kambing, ayam). Mikroorganisme
yang berperan dalam pembuatan kompos dikenal sebagai effective microorganism
(EM). EM terdiri atas mikroorganisme aerob dan anaerob. Kedua kelompok jasad
renik tersebut bekerja sama menguraikan sampah-sampah organik.
Dengan memanfaatkan pupuk organik, di
samping menanggulangi limbah, berarti juga menerapkan gaya hidup sehat.
A. PembuatanBiogas(GasBio)
Biogas merupakan gas-gas yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan bakar. Gas ini dihasilkan dari proses pembusukan atau fermentasi sampah organik yang terjadi secara anaerobik. Artinya, proses tersebut berlangsung dalam keadaan tertutup (tanpa oksigen). Prosesnya adalah dengan mencampurkan sampah organik dan air, kemudian dicampur dengan bakteri M. methanica, dan disimpan di dalam tempat yang kedap udara lantas dibiarkan selama dua minggu.
Biogas merupakan gas-gas yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan bakar. Gas ini dihasilkan dari proses pembusukan atau fermentasi sampah organik yang terjadi secara anaerobik. Artinya, proses tersebut berlangsung dalam keadaan tertutup (tanpa oksigen). Prosesnya adalah dengan mencampurkan sampah organik dan air, kemudian dicampur dengan bakteri M. methanica, dan disimpan di dalam tempat yang kedap udara lantas dibiarkan selama dua minggu.
C.DaurUlangKertas
Daur ulang kertas dari sampah rumah tangga, kegiatan administrasi, kertas pembungkus, maupun media cetak dapat menghasilkan kertas yang dapat dimanfaatkan sebagai kertas buram, kertas pembungkus kado, atau aneka kerajinan yang lain.
Daur ulang kertas dari sampah rumah tangga, kegiatan administrasi, kertas pembungkus, maupun media cetak dapat menghasilkan kertas yang dapat dimanfaatkan sebagai kertas buram, kertas pembungkus kado, atau aneka kerajinan yang lain.
2. Daur Ulang Limbah
Anorganik
Limbah anorganik yang dapat didaur
ulang yaitu sampah plastik, logam, kaca, plastik, dan kaleng. Limbah tersebut
terlebih dahulu diolah melalui sanitary landfill, incineration atau pembakaran,
dan pulverisation atau penghancuran. Sanitary landfill yaitu suatu metode
pengolahan sampah terkontrol dengan sistem sanitasi yang baik. Sedangkan pada
incineration sampah dibakar di dalam alat yang disebut insinerator. Hasil
pembakarannya berupa gas dan residu pembakaran. Sementara itu, pada
pulverisation, penghancuran sampah dilakukan di dalam mobil pengumpul sampah
yang telah dilengkapi dengan alat pelumat sampah. Sampah-sampah tersebut
langsung dihancurkan menjadi potongan-potongan kecil yang dapat dimanfatkan
untuk menimbun tanah yang letaknya rendah.
A. Reduce
Reduce berarti kita mengurangi penggunaan bahan-bahan yang bisa
merusak lingkungan. Reduce juga berarti mengurangi belanja barang-barang yang
anda tidak “terlalu” butuhkan seperti baju baru, aksesoris tambahan atau apa
pun yang intinya adalah pengurangan kebutuhan. Kurangi juga penggunaan kertas tissue
dengan sapu tangan, kurangi penggunaan kertas di kantor dengan print preview
sebelum mencetak agar tidak salah, baca koran online, dan lainnya.
Contoh kegiatan
reduce sehari-hari:
1.
Memilih produk dengan kemasan yang dapat didaur ulang.
2.
Hindari memakai dan membeli produk yang menghasilkan sampah dalam
jumlah besar.
3.
Menggunakan produk yang dapat diisi ulang (refill). Misalnya alat
tulis yang bisa diisi ulang kembali).
4.
Mengurangi penggunaan bahan sekali pakai.
5.
Menggunakan email (surat elektronik) untuk berkirim surat
B. Reuse
Reuse sendiri berarti pemakaian kembali seperti contohnya
memberikan baju-baju bekas anda ke yatim piatu. Tapi yang paling dekat adalah
memberikan baju yang kekecilan pada adik atau saudara anda, selain itu
baju-baju bayi yang hanya beberapa bulan dipakai masih bagus dan bisa diberikan
pada saudara yang membutuhkan.
Contoh kegiatan reuse sehari-hari:
1.
Memilih wadah, kantong atau benda yang dapat digunakan beberapa
kali atau berulang-ulang. Misalnya, menggunakan sapu tangan dari pada menggunakan
tissu, menggunakan tas belanja dari kain dari pada menggunakan kantong plastik
2.
Menggunakan alat-alat penyimpan elektronik yang dapat dihapus dan
ditulis kembali.
3.
Menggunakan sisi kertas yang masih kosong untuk menulis.
C. Recycle
Recycle adalah mendaur ulang barang. Paling mudah adalah mendaur
ulang sampah organik di rumah anda, menggunakan bekas botol plastik air minum
atau apapun sebagai pot tanaman, sampai mendaur ulang kertas bekas untuk
menjadi kertas kembali. Daur ulang secara besar-besaran belum menjadi kebiasaan
di Indonesia. Tempat sampah yang membedakan antara organik dan non-organik saja
tidak jalan. Malah akhirnya lebih banyak gerilyawan lingkungan yang melakukan
daur ulang secara kreatif dan menularkannya pada banyak orang dibandingkan
pemerintah.
Contoh kegiatan recycle sehari-hari:
1.
Memilih produk dan kemasan yang dapat didaur ulang dan mudah
terurai.
2.
Mengolah sampah kertas menjadi kertas atau karton kembali.
3.
Melakukan pengolahan sampah organik menjadi kompos.
4.
Lakukan pengolahan sampah non organik menjadi barang yang
bermanfaat dan bahkan memiliki nilai jual.
DAFTAR PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.