.

Rabu, 03 Agustus 2016

Pencemaran Air Buangan Limbah Industri




Bagaimana pencemaran Air Buangan Industri meluas , yuk kita simak artikel dibawah ini ? 


Pencemaran air adalah suatu perubahan keadaan di suatu tempat penampungan air
seperti danau, sungai , lautan, dan tanah akibat aktivitas manusia. Ciri air yang
mengalami pencemaran sangat bervariasi tergantung dari jenis air dan polutan atau
komponen yang mengakibatkan polusi.
Beberapa sifat sifat perbedaan polutan air :
  1. Padatan
  2. Bahan buangan yang membutuhkan oksigen (oxygen-demanding wastes)
  3. Mikroorganisme
  4. Komponen organik sintetik
  5. Nutrien tanaman
  6. Minyak
  7. Senyawa anorganik dan mineral
  8. Bahan radioaktif
  9. Panas
Sifat – Sifat Air Tercemar
  1. Nilai pH, keasaman dan alkalinitas
  2. Suhu
  3. Warna, bau dan rasa
  4. Jumlah padatan
  5. Nilai BOD/COD
  6. Pencemaran mikroorganisme patogen
  7. Kandungan minyak
  8. Kandungan logam berat
  9. Kandungan bahan radioaktif
Jenis Pencemaran Air :
1. Pencemaran Mikroorganisme dalam Air Contoh: Kuman penyebab penyakit pada makhluk hidup seperti bakteri, virus, protozoa, dan parasit. 

2. Pencemaran Air oleh Bahan Anorganik Nutrisi Tanaman  ContohPenggunaan  pupuk nitrogen dan fosfat dalam bidang pertanian telah dilakukan sejak lama secara meluas.Pupuk kimia ini dapat menghasilkan produksi tanaman yang tinggi sehingga menguntungkan petani. Tetapi dilain pihak, nitrat dan fosfat dapat mencemari sungai, danau,dan lautan.

3.Pencemar Bahan Kimia Anorganik Bahan kimia anorganik seperti asam, garam , dan bahan toksik (racun) logam lainnya seperti timbal (Pb), kadmium (Cd), merkuri (Hg) dalam kadar yang tinggi dapat menyebabkan air tidak enak diminum. Dapat menyebabkan matinya kehidupan air pencemaran bahan tersebut juga dapat menurunkan aktivitas produksi tanaman pangan dan merusak peralatan yang dilalui air tersebut karena korosif.

Air limbah adalah air yang bercampur zat padat (dissolved dan suspended) yang berasal dari kegiatan rumah tangga, pertanian, perdagangan dan industri. Oleh karena itu, dipastikan bahwa air buangan atau air limbah industri bisa menjadi penyebab air tercemar jika tidak diolah sebelum dibuang ke badan air.
Menurut Alaerts dan Santika , 1987 terdapat beberapa parameter yang umum digunakan sebagai indikator kualitas air limbah diantaranya adalah :
1. BOD (Biological Oxygen Demand) 
merupakan parameter pengukuran jumlah oksigen yang dibutuhkan oleh bakteri untuk mengurai hampir semua zat organik yang terlarut dan tersuspensi dalam air buangan. Digunakan untuk menentukan beban cemaran terhadap air buangan domestik atau industri juga untuk mendesain pengolahan limbah bilogi bagi air tercemar. Pengurai zat organik yaitu suatu badan air tercemar oleh zat organik maka bakteri dapat menghabiskan oksigen terlarut dalam air selama proses biodegradable mengakibatkan kematian biota air dan keadaan badan air menjadi anaerobik ditandai timbul bau busuk.
Biodegradable : Biodegradation (Biodegradasi) dan Able (Mampu). Biodegradasi adalah proses pengomposan sampah-sampah di dunia ini, dimana unsur organik mereka akan terurai dengan bantuan Mikroba. Proses ini sangat penting bagi lingkungan hidup kita. Jika sampah bisa terurai, maka jalan bagi kehidupan baru akan terbuka. Biodegradasi biasanya dilakukan oleh alat yang disebut Dekomposer. Jadi, jika arti dari kata Biodegradable pada kemasan adalah Bahan Organik yang Mampu diuraikan.

2. COD (Chemical Oxygen Demand) 
jumlah oksigen yang dibutuhkan untuk mengoksidasi zat-zat organik yang terdapat dalam limbah cair dengan memanfaatkan oksidator kalium dikromat sebagai sumber oksigen. Angka COD merupakan ukuran bagi pencemaran air oleh zat organik yang secara alamiah dapat dioksidasi melalui proses biologis dan dapat menyebabkan berkurangnya oksigen terlarut dalam air.

3. Total Suspended Solid (TSS) 
Zat yang tersuspensi biasanya terdiri dari zat organik dan anorganik yang melayang-layang dalam air, secara fisika zat ini sebagai penyebab kekeruhan pada air. Limbah cair yang mempunyai kandungan zat tersuspensi tinggi tidak boleh dibuang langsung ke badan air karena disamping dapat menyebabkan pendangkalan juga dapat menghalangi sinar matahari masuk kedalam dasar air sehingga proses fotosintesa mikroorganisme tidak dapat berlangsung.

4. Dissolved Oxygen (DO) Kadar oksigen terlarut dalam air. Semakin kecil nilai DO dalam air, tingkat pencemaran semakin tinggi. DO penting dalam pengoperasian sistem salluran pembuangan maupun pengolahan limbah.

5. pH Tingkat ukuran keasaman atau kebasaan limbah. Nilai air yang tidak tercemar oleh cemaran bernilai 6,5 – 7,5 . Air yang memiliki nilai lebih kecil dari pH normal akan bersifat asam. Air yang memiliki nilai lebih kecil maupun lebih besar dari normal tidak baik bagi kehidupan mikroorganisme. 

Daftar Pustaka 
dikuti dari link 
http://kliksma.com/2015/03/pengertian-biodegradable.html
http://inspeksisanitasi.blogspot.co.id/2012/01/indikator-kualitas-air-limbah.html
http://ensiklobiologi.blogspot.co.id/2013/05/parameter-kualitas-limbah.html
Vogel. 1985. Kimia Dasar. Bandung : Remaja Karya.
Santoso Budi, 1999, Ilmu Lingkungan Industri, Universitas Gunadarna, Depok.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.