.

Tampilkan postingan dengan label @Kel-P08. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label @Kel-P08. Tampilkan semua postingan

Senin, 02 Desember 2019

Wujud Gas

Wujud Gas
Oleh : @Kel-P08, Hana Muyesca (@P10-HANA), Gayatri Wahyu Andini (@P13-GAYATRI)

Kata Kunci : zat, perubahan wujud, partikel

            I.                   Pendahuluan
Materi atau zat dikelompokan menjadi zat tunggal (murni) dan campuran. Zatmurni terdiri dari unsur dan senyawa. unsur merupakan zat murni yang palingsederhana. Sedangkan senyawa gabungan dari dua atau lebih unsur yang terbentukmelalui reaksi kimia. Suatu zat bisa berupa gas, cair, atau padat. Saat benda padat berubah menjadi cair, maka disebut meleleh atau melebur atau juga mencair. Jika bendacair berubah menjadi padat, maka disebut menguap. Ada keunikan diantara zattersebut. Ada beberapa zat yang sama yang juga dapat dijumpai dalam bentuk yang berbeda. Air bisa kita jumpai dalam bentuk gas (uap), cair (air), atau padat.

II.                Permasalahan
1.      Apa yang dimaksud dengan zat ?
2.      Bagaimana sifat-sifat partikel suatu zat?
3.      Ada berapa jenis zat yang ada?
4.      Apa itu perubahan wujud zat?
5.      Bagaimana proses perubahan wujud zat? Dan apa saja contoh dari perubuhan wujud zat tersebut?
6.      Lalu mengapa zat-zat tersebut bisa berubah wujud? Bagaimana hubungannya dengan teori partikel?

III.             Pembahasan
Zat adalah sesuatu yang memiliki massa dan menempati ruang. Sedangkanwujud zat merupakan bentuk-bentuk berbeda yang diambil oleh berbagai fase materi berlainan.
Sifat- sifat partikel suatu zat adalah sebagai berikut :
1.              Partikel tidak diam, tetapi selalu bergerak atau bergetar
2.              Diantara satu partikel dengan partikel yang lain terdapat gaya tarik-menarik
3.              Diantara satu partikel dengan partikel yang lain terdapat ruang antarpartikelyang disebut pori-pori.

Di sekeliling kita terdapat tiga macam atau jenis zat, seperti :
1.             Zat padat
Pada umumnya zat padat berbentuk kristal (seperti gula pasir atau garam dapur) atau amorf (seperti kaca dan batu granit). Partikel zat padat memiliki sifat, antara lain:
a.    Letaknya sangat berdekatan
b.    Susunannya teratur
c.    Gerakannya tidak bebas, hanya bergetar dan berputar di tempatnya

2.             Zat cair
Zat cair memiliki volume tetap tetapi bentuk berubah-ubah sesuai dengan yang ditempatinya.Tetapi volumenya selalu tetap. Selain itu, partikelnya lebih bebas bergerak karena ikatan antar partikelnya lemah. Partikel zat cair memiliki sifat, antara lain:
a.    Letaknya berdekatan
b.    Susunannya tidak teratur
c.    Gerakannya agak bebas, sehingga dapat bergeser dari tempatnya, tetapi tidak lepas dari kelompoknya

3.             Zat gas
Ciri dari gas di antaranya bentuk dan volume berubah sesuai dengan tempatnya. Gas yang terdapat di balon memiliki bentuk dan volume yang sama dengan balon. Partikel zat gas memiliki sifat seperti berikut:
a.    Letaknya sangat berjauhan
b.    Susunannya tidak teratur
c.    Gerakannya bebas bergerak, sehingga dapat bergeser dari tempatnya dan lepas dari kelompoknya, sehingga dapat memenuhi ruangan.

Apa si perubahan wujud zat itu?
Perubahan wujud zat merupakan perubahan yang termodinamika dari fase benda ke keadaan wujud zat yang lainnya. Perubahan ini umumhya terjadi karena adanya kejadian pelepasan serta penyerapan suatu kalor. Perubahan wujud zat akan terjadi saat titik ternteu tercapai oleh senyawa zat atau atom itu, yang umumnya dikuantitaskan pada angka suhu. Sebagai contoh air untuk menjadi padat haruslah mencapai suatu titik dan air menjadi gas harus mencapaui titik didihnya.

Apa saja macam-macam perubahan wujud zat gas?
1.      Mencair
Perubahan wujud zat dari bentuk padat menjadi cair. Contohnya, es batu mencair, lilin meleleh.
2.      Membeku
perubahan wujud zat dari bentuk cair menjadi padat. Contohnya, pembuatan air menjadi es batu.
3.      Menguap
perubahan wujud zat dari bentuk cair menjadi gas. Contohnya, ketika menjemur baju, perlahan-lahan air yang ada dikain akan menguap sehingga kain menjadi kering. Contoh lainnya adalah pada proses penyemprotan parfum. Zat cair yang kita semprotkan akan berubah menjadi uap sehingga aroma wanginya bisa menyebar.
4.      Mengembun
perubahan wujud zat dari gas menjadi cairan. Hal ini disebabkan karena proses pendinginan. Proses mengembun dapat kita amati melalui proses turunnya air hujan ke bumi. Air yang sebelumnya telah berubah menjadi uap akan naik ke atas dan berubah menjadi awan, selanjutnya awan yang telah terbentuk akan mengalami proses kondensasi sehingga molekul air yang berbentuk gas akan turun menjadi butiran-butiran air ke bumi.
5.      Sublimasi
proses perubahan wujud zat dari padat menjadi gas. Hal ini bisa diamati pada kapur barus yang perlahan-lahan akan habis disebabkan menguap.
Contohnya, Kapur barus di dalam lemari semakin lama ukurannya menjadi semakin kecil, biang es yang biasanya digunakan untuk mendinginkan makanan sementara, lama-lama jadi habis

6.      Menghablur
proses perubahan wujud zat dari bentuk gas menjadi padat tanpa melalui proses perubahan menjadi cair terlebih dahulu. Sebagai contoh adalah proses terbentuknya salju.
Lalu mengapa zat-zat tersebut bisa berubah wujud? Bagaimana hubungannya dengan teori partikel?
Ketika suatu zat dipanaskan, partikel-partikel penyusun suatu zat akan bergerak lebih cepat disebabkan kalor yang diterimanya. Karena pergerakan partikel yang terus menerus, menyebabkan ikatan yang terjadi diantara partikel tersebut menjadi lebih lemah. Sebagai akibatnya, partikel penyusun akan lebih mudah berpindah tempat sehingga benda tersebut akan berubah wujud dari padat menjadi cair, dari cair menjadi gas, atau bahkan dari padat menjadi gas.
Begitu juga sebaliknya, ketika suatu zat didinginkan, akan menyebabkan partikel melepas kalor. Partikel yang melepas kalor akan kehilangan energi untuk bergerak sehingga partikel akan menjadi lebih tenang. Partikel yang sudah tidak bergerak akan membentuk ikatan partikel yang kuat dan lebih sulit dipatahkan sehingga zat tersebut akan berubah wujud, dari cair menjadi padat, atau dari gas menjadi cair atau bahkan dari gas menjadi padat.
IV.             Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat dari penjelasan diatas, bahwa ternyata tanpa disadari yang terjadi disekitar kita banyak sekali perubahan wujud zat.
Dan kita bisa mengetahui apa saja perubahan wujud zat yang terjadi.

Daftar Pustaka
Pangarso, Fiqhi. 2018. Macam-macam Perubahan Wujud Zat dan Contohnya. Dalam http://sainspedia.xyz/page/view/1--tentang-kami (Diakses pada 02 Desember 2019)
Unkwon. 2019. Perubahan Wujud Zat: Pengertian, Jenis, Beserta Contoh. Dalam https://pakdosen.co.id/perubahan-wujud-zat/ (Diakses pada 02 Desember 2019)
Kurniawan, Aris. 2019. Apa itu Perubahan Wujud Zat dan Jenis Beserta Contohnya. Dalam https://www.gurupendidikan.co.id/apa-itu-perubahan-wujud-zat-dan-jenis-beserta-contohnya/ (Diakses pada 02 Desember 2019)
Unkwon. 2015. Perubahan Wujud Zat Berdasarkan Teori Partikel. Dalam https://www.tentorku.com/perubahan-wujud-zat-berdasarkan-teori-partikel/ (Diakses pada 02 Desember 2019)

Ningsih, Nunung. Perubahan Wujud Zat. Dalam https://www.academia.edu/37813974/makalah_perubahan_wujud_zat.docx (Diakses pada 02 Desember 2019)

Senin, 25 November 2019

STRUKTUR MOLEKUL DAN IKATAN VALENSI

STRUKTUR MOLEKUL DAN IKATAN VALENSI
Oleh : @KEL-P08
Hana Muyesca (@P10-HANA); Gayatri Wahyu (@P13-GAYATRI)

I.                   Pendahuluan
Dalam ikatan kimia berkembang teori ikatan yaitu teori ikatan valensi atau Valence Bond Theori (VBT), teori orbital molekul atau Molecular Orbital Theory (MOT) dan teori medan kristal atau Crystal Field Theory (CFT). Teori ikatan valensi merupakan yang paling luas digunakan karena lebih mudah diaplikasikan pada berbagai senyawa. Sementara MOT sering direpotkan oleh persamaan-persamaan gelombang dan simbul-simbul simetri orbital. Demikian juga CFT hanya lazim digunakan untuk menjelaskan ikatan dalam senyawa koordinasi. Teori ikatan ini akan diperkenalkan dan pokok bahasan ini dimulai dengan VBT.
II.                Pembahasan
2.1  Teori Ikatan Modern
Dua metode pendekatan untuk menjelaskan ikatan antar atom :
1.      Metode Ikatan Valensi : Ikatan berbentuk karena adanya overlaping orbital atom
2.      Metode Orbital Molekul : Bila atom-atom membentuk molekul/senyawa, orbital-orbitalnya bergabung dan membentuk orbital baru (Orbital Molekul)
2.2  Teori Ikatan Valensi
Valence bond theory (VBT) adalah pendekatan kuantum mekanik terlokalisasi untuk menjelaskan ikatan dalam molekul. VBT memberikan perhitungan matematis bagi penggambaran Lewis dari pasangan elektron membentuk ikatan antara atom-atom. VBT menyatakan bahwa elektron menempati orbital yang diarahkan terlokalisasi pada atom tertentu. Arah dari orbital ditentukan oleh geometri di sekitar atom tertentu. Arah dari orbital ditentukan oleh geometri disekitar atom yang diperoleh dari perkiraan dengan teori VSEPR. Pada VBT, ikatan akan terbentuk bila terjadi tumpangsuh (overlap) dari orbital yang cocok dari dua atom, dan orbital orbital tersebut ditempati oleh 2 elektron secara maksimum.
2.3  Metode Ikatan Valensi
Menurut teori ini, ikatan H-H terbentuk darri overlaping (tumpangsuh) orbital 1s dari masing-masing atom.

2.4  Hibridisasi
Problem dalam menghitung geometri sebenarnya dan arah dari orbital diatasi dengan menggunakan konsep hibridisasi orbital. Orbital hibridisasi adalah campuran dari orbital atom dan dihitung secara matematika sebagai kombinasi linier dari orbital atom s, p, dan d yang tepat.

III.             Kesimpulan
Teori ikatan valensi merupakan yang paling luas digunakan karena lebih mudah diaplikasikan pada berbagai senyawa. Sementara MOT sering direpotkan oleh persamaan-persamaan gelombang dan simbul-simbul simetri orbital
IV.             Daftar Pustaka


Minggu, 17 November 2019

Ikatan Kimia

Ikatan Kimia

Oleh : @Kel-P08, Hana Muyesca (@P10-HANA), Gayatri Wahyu Andini (@P13-GAYATRI)

Kata Kunci : ikatan kimia, jenis ikatan, geometri molekul

Abstrak :
Ikatan kimia adalah gaya tarik menarik yang kuat antara atom-atom tertentu bergabung membentuk molekul atau gabungan ion-ion sehingga keadaannya menjadi lebih stabil. Dua atom atau lebih dapat membentuk suatu molekul melalui ikatan kimia. Ikatan kimia terjadi karena penggabungan atom-atom, yang membentuk molekul senyawa yang sesuai dengan aturan oktet.

I.                    Pendahuluan
Dalam setiap senyawa, atom-atom terjalin secara terpadu oleh suatu bentuk ikatan antaratom yang deiebut ikatan kimia. Seorang ahli kimia dari Amerika serikat, yaitu Gilbert Newton Lewis ( 1875- 1946) dan Albrecht Kosel dari Jerman ( 1853- 1972) menerangkan tentang konsep ikatan kimia.
-            Unsur- unsur gas mulia ( golongan VIIA) sukar membentuk senyawa karena konfigurasi electronnya memeliki susunan electron yang Stabil.
-            Setiap unsur berusaha memeliki konfigurasi electron seperti yang di meliki oleh unsure gas mulia, yaitu dengan cara melepaskan electron atau menangkap electron.
-             Jika suatu unsure melepaskan electron, artinya unsure itu electron pada unsure lain. Sebaliknya, jika unsure itu menangkap elektron, artinya menerima elektron dari unsure lain. Jadi susunan yang  stabil tercapai jika berikatan dengan atom unsure lain.
-            Kecenderungan atom- atom unsure untuk memiliki delapan elektron di kulit terluar di sebut kaida octet.

II.                  Permasalahan
1.      Apa itu Ikatan Kimia ?
2.      Apa saja jenis-jenis ikatan kimia ?
3.      Bagaimana ikatan kimia dapat terbentuk ?

III.                Pembahasan
Antara dua atom atau lebih dapat saling berinteraksi dan membentuk molekul. Interaksi ini selalu disertai dengan pelepasan energi. Adapun gaya-gaya yang menahan atom-atom dalam molekul merupakan suatu ikatan yang dinamakan ikatan kimia. Ikatan kimia terbentuk karena unsure-unsur cenderung membentuk struktur elektron stabil. Struktur elektron stbil yaitu struktur elektron gas mulia ( Golongan VIII A ) 



  Walter Kossel dan Gilbert Lewis pada tahun 1916 menyatakan bahwa terdapat hubungan antara stabilnya gas mulia dengan cara atom berikatan. Mereka mengemukakan bahwa jumlah elektron terluar dari dua atom yang berikatan, akan berubah sedemikian rupa sehingga susunan kedua elektron kedua atom tersebut sama dengan susunan gas mulia.

A.      Jenis Ikatan Kimia
1.      Ikatan Primer
Ikatan primer adalah ikatan kimia dimana ikatan gata antar atomnya relatif besar.

1.1  Ikatan Ion
Ikatan ionik adalah sebuah gaya elektrostatik yang mempersatukan ion-ion dalam suatu senyawa ionik. Ion-ion yang diikat oleh ikatan kimia ini terdiri dari kation (logam-logam alkali dan alkali tanah) dan juga anion (halogen dan oksigen).
Sifat-Sifat ikatan ionik adalah:
a.       Bersifat polar sehingga larut dalam pelarut polar
b.      Memiliki titik leleh yang tinggi
c.       Baik larutan maupun lelehannya bersifat elektrolit
1.2  Ikatan Kovalen
Ada beberapa definisi tentang ikatan kovalen, yaitu:
1.      Ikatan kovalen adalah ikatan kimia yang sangat kuat dimana gaya antaratomnya ditimbulkan dari penggunaan bersama elektron.
2.      Ikatan kovalen terjadi antara unsur nonlogam dengan unsur non logam,serta mempunyai perbedaan elektronegatifitas yang kecil.
3.      Ikatan kovalen terjadi karena pemakaian bersama elektron-elektron olehdua atom.
4.      Ikatan kovalen terjadi antara unsur nonlogam dengan unsur nonlogam.
Contohnya adalah ikatan antara H dan O dalam H2O. Konfigurasi elektron H dan O adalah H memerlukan 1 elektron dan Omemerlukan 2 elektron. Agar atom O dan H mengikuti kaidah oktet, jumlahatom H yang diberikan harus menjadi dua, sedangkan atom O satu, sehinggarumus molekul senyawa adalah H2O.

1.2.1        Kovalen Polar
Ikatan kovalen polar adalah ikatan kovalen yang Pasangan Elektron Ikatannya (PEI) cenderung tertarik ke salah satu atom yang berikatan.
1.2.2        Kovalen Non Polar
Ikatan kovalen nonpolar adalah ikatan kovalen yang Pasangan Elektron Ikatannya (PEI) tertarik sama kuat ke arah atom-atom yang berikatan
1.2.3        Kovalen Koordinasi
Ikatan kovalen koordinasi adalah ikatan kovalen yang terbentuk dari pemakaian bersama elektron yang hanya disumbangkan oleh satu atom, sedangkan atom yang lainnya tidak menyumbangkan elektron.
1.3  Ikatan Logam
Ada beberapa definisi tentang ikatan logam, yaitu:
-          Ikatan logam adalah suatu kekuatan utama yang menyatukan atom-atom logam.
-          Ikatan logam adalah ikatan kimia dimana gaya antar atomnya terbentuk karena penggunaan elektron bersama-sama tetapi tanpa memiliki arah yang tertentu.
-          Ikatan logam merupakan akibat dari adanya tarik menarik muatan positif dari logam dan muatan negatif dari elektron yang bergerak bebas.

2.      Ikatan Sekunder
Ikatan sekunder adalah ikatan antar molekul. Gaya ikatan sekunder timbul dari dipol atom atau molekul.
2.1  Gaya London
Gaya London adalah gaya dimana elektron senantiasa bergerak dalaem orbital. Prpindahan elektron dari suatu daerah ke daerah lainnya menyebabkan suatu molekul yang secara normal bersifat nonpolar menjadi polar sesaat, membentuk dipol sesaat.
Kekuatan gaya London bergantung pada beberapa faktor, antara lain kerumitan molekul dan ukuran molekul.
a.              Kerumitan Molekul
b.              Ukuran Molekul
2.2  Ikatan Hidrogen
Suatu gaya antarmolekul yang relatif kuat terdapat dalam senyawa hidrogen yang mempunyai keelektronegatifan besar, yaitu fluorin (F), oksigen (O), dan nitrogen (N). Misalnya dalam HF, H20, dan NH3. Kekuatan ikatan hidrogen ini dipengaruhi oleh perbedaan elektronegativitas antara atom-atom dalam molekul tersebut. Semakin besar perbedaannya, semakin besar ikatan hidrogen yang terbentuk.
2.3  Gaya Van Der Waals
Gaya Van Der Walls dahulu dipakai untuk menunjukan semua jenis gaya tarik menarik antar molekul. Namun kini merujuk pada gaya-gaya yang timbul dari polarisasi molekul menjadi dipol seketika. Ikatan ini merupakan jenis ikatan antar molekul yang terlemah, namun sering dijumpai diantara semua zat kimia terutama gas. Pada saat tertentu, molekul-molekul dapat berada dalam fase dipol seketika ketika salah satu muatan negatif berada di sisi tertentu. Dalam keadaa dipol ini, molekul dapat menarik atau menolak elektron lain dan menyebabkan atom lain menjadi dipol. Gaya tarik menarik yang muncul sesaat ini merupakan gaya Van der Walls.




B.     Geometri Molekul
Geometri molekul berkaitan dengan susunan ruang atom-atom dalam molekul. Molekul diatomik memiliki geometri linear; Molekul triatomik dapat bergeometri linear atau bengkok; Molekul tetraatomik bergeometri planar (datar sebidang) atau piramida. Semakin banyak atom penyusun molekul, semakin banyak pula geometrinya.
     Teori domain elektron adalah suatu cara meramaikan geometri molekul berdasarkan tolak-menolak elektron-elektron pada kulit luar atom pusat. Domain elektron berarti kedudukan elektron atau daerah keberadaan elektron, dalam hal ini pada atom pusat. Jumlah domain elektron ditentukan sebagai berikut.
a.     Satu pasangan elektron ikatan (PEI), baik ikatan tunggal, rangkap, atau rangkap tiga, merupakan satu domain.
b.     Satu pasangan elektron bebas (PEB) merupakan satu domain.
I.                    Kesimpulan
Kita dapat mempelajari unsur saling mengikat satu sama lain hingga membentuk suatu senyawa. Dan ketentuan dari suatu ikatan kimia.

Daftar Pustaka
Aditya, Joshua. Geometri Molekul. Dalam https://www.academia.edu/9027631/MAKALAH_KIMIA_IKATAN_KIMIA
Aditya, Joshua. Jenis Ikatan Kimia. Dalam https://www.academia.edu/9027631/MAKALAH_KIMIA_IKATAN_KIMIA
Suheri, Heri. 2012. Pengertian Ikatan Kimia. Dalam http://herisuheri90.blogspot.com/2012/12/makalah-kimia-ikatan-kimia.html
Unkwon. 2012. Jenis Ikatan Kovalen. Dalam http://www.makalah.co.id/2012/12/ikatan-kimia.html
Setiawan, Samhis. 2019. Ikatan Ion. Dalam https://www.gurupendidikan.co.id/ikatan-kimia/