.

Tampilkan postingan dengan label @D23-Abi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label @D23-Abi. Tampilkan semua postingan

Selasa, 09 Januari 2018

Wujud Gas

oleh Fauzi F., Rifqi B. dan M. A Haykal
jelaskan perbedaan antara adhesi dan kohesi beserta contohnya!
Adhesi dan Kohesi
Adhesi : gaya tarik menarik antar partikel yang tidak sejenis
Contoh : Gaya tarik menarik antara spidol dengan papan tulis.
Kohesi : gaya tarik menarik antar partikel sejenis
Contoh : gaya tarik menarik antar molekul air

Struktor Molekul Pada Atom

Oleh: Fauzi Fathiyakan, Rifqi Baihaqi dan M. Abi Haykal


Selasa, 12 Desember 2017

Upaya Green Industry & Daur Ulang Limbah Padat

                         
                   
 oleh : M. Abi Haykal
 @D23-Abi                                                               

       Limbah padat adalah hasil buangan berupa padatan, lumpur ataupun bubur yang berasal dari proses pengolahan. Limbah padat dapat berasal dari kegiatan industri dan juga domestik. Limbah domestik umumnya berbentuk limbah padat rumah tangga, limbah padat kegiatan perdagangan, perkantoran, peternakan, pertanian dan juga yang berasal dari tempat-tempat umum. Dalam industri yang bersifat ramah lingkungan, limbah pada merupakan limbah yang paling butuh waktu lama untuk didaur ulang. Limbah padat seperti ini apabila dibuang di dalam air pastinya akan mencemari air tersebut dan dapat menyebabkan makhluk hidup yang tinggal di dalamnya akan mati. Sementara apabila dibuang di wilayah daratan tanpa adanya proses pengolahan, maka akan mencemari tanah di wilayah tersebut. Beberapa contoh dari limbah industri padat antara lain adalah plastik, kantong, sisa pakaian, sampah kertas, kabel, listrik, bubur- bubur sisa semen, lumpur- lumpur sisa industri, dan lain sebagainya.
Masalah limbah, terutama limbah padat dewasa ini telah menjadi persoalan tersendiri seiring dengan meningkatnya kebutuhan hidup manusia peningkatan produksi limbah baik yang berasal dari sektor pertambangan. Pertanian maupun perkotaan (rumah tangga) harus dikelola ekstra hati-hati sehingga tidak menimbulkan dampak lingkungan berkaitan dengan hal tersebut diatas maka tantangan yang dihadapi dengan meningkatnya kebutuhan sumber daya yang tinggi dan kebutuhan untuk memproteksi lingkungan dari konsekuensi eksploitasi sumber daya serta kebutuhan untuk konservasi merupakan hal yang harus dilakukan sehingga dapat tercapai suatu kondisi yang seimbang dan berkelanjutan di dalam pengelolaan sumber daya alam. Limbah padat yang dihasilkan oleh kegiatan industri rumah tangga di perkotaan dan limbah pertanian saat ini menjadi masalah yang serius dan harus ditangani oleh pemerintah kota maupun oleh masyarakat itu sendiri.
Ada beberapa metode dalam proses pengolahan limbah padat yaitu dengan memakai metode Landfills (pengurukan), Recycling (daurulang), Composting(pengomposan), Incineration (penempatan bahan limbah), dan Marine di sposal(membuang ke dalam laut). Di Amerika Serikat hampir 90% proses pengelolahan limbah padat dilakukan dengan menggunakan metode landfills.
Secara garis besar limbah padat terdiri dari:
  1. Limbah padat yang mudah terbakar
  2. Limbah padat yang sukar terbakar
  3. Limbah padat yang mudah membusuk
  4. Limbah padat yang dapat didaur ulang
  5. Limbah radioaktif
  6. Bongkaran bangunan
  7. Lumpur
Dampak limbah padat:
  1. Timbulnya gas beracun, seperti asam sulfat(H2S), amonia(NH3), methan(CH4), CO2, dll. Gas ini akan timbul jika limbah padat ditimbun dan membusuk karena adanya mikroorganisme.
  2. Dapat menimbulkan penurunan kualitas udara pada sampah yang ditumpuk.
  3. Penurunan kualitas air karena limbah padat biasanya langsung dibuang pada perairan atau bersama-sana air limbah.
  4. Kerusakan permukaan tanah
Pengolahan limbah padat dapat dilakukan dengan berbagai cara yang tentunya dapat menjadikan limbah tersebut tidak berdampak buruk bagi lingkungan ataupun kesehatan. Menurut sifatnya pengolahan limbah padat dapat dibagi menjadi dua cara yaitu pengolahan limbah padat tanpa pengolahan dan pengolahan limbah padat dengan pengolahan. Limbah padat tanpa pengolahan : Limbah padat yang tidak mengandung unsur kimia yang beracun dan berbahaya dapat langsung dibuang ke tempat tertentu sebagai TPA (Tempat Pembuangan Akhir).

Daftar Referensi
dr. Jauhari Noor. Buku Geologi Lingkungan , Edisi Pertama , Yogyakarta. 2006
Fatma, Desy. 2017. Pengolahan Limbah Industri : Cair, Padat, Gas dan B3. Dalam https://ilmugeografi.com/geografi-teknik/pengolahan-limbah-industri diakses pada 12 Desember 2017
Anonim. 2017. Pengertian Limbah Padat, Contoh, Dampak dan Cara Penanganan Limbah Padat Terlengkap. Dalam http://www.pelajaran.co.id/2017/11/pengertian-limbah-padat-contoh-dampak-dan-cara-penanganan-limbah-padat.html diakses pada 12 Desember 2017

Pamungkas, Fajar. 2015. Makalah Limbah Padat. Dalam https://dokumen.tips/documents/makalah-limbah-padat.html diakses pada 12 Desember 2017

Selasa, 21 November 2017

STRUKTUR ATOM & SISTEM PERIODIK UNSUR

                                       OLEH: FAUZI FATHIYAKAN, RIFQI BAIHAQI DAN M. ABI HAYKAL
                                     Image result for mindmap struktur atom dan periodik unsur

Koordinat bilangan kuantum elektron terluar atom 19 K yang benar adalah . . . .
A. (4,0,0,+1/2)
B. (4,0,1,- 1/2)
C. (4,0,0, +1/2)
D. (4,1,1, +1/2)
E. (4,0, 1, +1/2)

Pembahasan :
K dengan nomor atom 19 memiliki konfigurasi
=
atau
=
Elektron terluar berada di orbital 4s
Diagram orbital
n = 4
l = 0 (karena sub kulit s)
m = 0
s = +1/2 (arah panah keatas)

Koordinat (4,0, 0, +1/2)

Jawaban : C

Teknologi Low Carbon Sebagai Penghambat Emisi

@D23-Abi
Oleh: M. Abi Haykal







Dampak utama dari pemanasan global terjadi antara lain peningkatan suhu muka laut dan peningkatan tinggi muka air laut, kekeringan dan banjir, gagal panen, timbulnya wabah penyakit, dan lain-lain. Di Indonesia besarnya tutupan lahan dari sektor kehutanan yang merupakan isu utama dalam pemanasan global yaitu dalam hal deforestasi dan perubahan tutupan lahan menjadi perkebunan, lahan pertanian atau pemukiman. Emisi gas rumah kaca di Indonesia pada tahun 2005 adalah sebesar 2,1 GtCO2e dan akan meningkat menjadi 3,3 GtCO2e pada tahun 2030 (DNPI, 2010) (Gambar 1). Namun demikian dalam analisis potensi manfaat, Indonesia memiliki peluang penurunan emisi karbon hingga 2,3 GtCO2e hingga tahun 2030, atau penurunan 72 % dibandingkan trend saat ini (DNPI, 2010). Dalam rangka mengatasi peningkatan karbon tersebut, Indonesia memiliki kebijakan makro yaitu “pembangunan rendah karbon” (low carbon development) yang intinya adalah bagaimana pertumbuhan ekonomi dapat terus berlangsung, namun disisi lain emisi karbon dapat ditekan. Lebih jauh menurut Yuan (2011), pembangunan rendah karbon adalah bentuk baru pembangunan ekonomi dan politik dengan menekan emisi karbon dalam mencapai pembangunan berkelanjutan secara ekonomi, lingkungan dan kemasyarakatan.
Teknologi rendah karbon selalu berkaitan dengan upaya penurunan emisi Gas Rumah Kaca (GRK). Pertumbuhan ekonomi yang sangat tinggi di wilayah Asia telah membantu berjuta-juta orang miskin, namun laju urbanisasi dan industrialisasi, peningkatan konsumsi, dan pertumbuhan penduduk telah memberikan tekanan yang lebih besar terhadap sumber daya alam. Kemajuan ekonomi terancam oleh resiko kerusakan lingkungan, dan kelangkaan sumberdaya, ketidak merataan, dan dampak negatif perubahan iklim.
Strategi pertumbuhan teknologi rendah karbon dapat mengatasi masalah-masalah tersebut, dan sesungguhnya membuka peluang untuk mempercepat pembangunan ekonomi dan membuka kesempatan kerja, dan dapat berlangsung secara berkelanjutan. Beberapa negara yang saat ini sedang menunjukkan perkembangan ekonomi yang baik, termasuk Indonesia, Cina, India dan Thailand telah memulai transisi tersebut menuju model pembangunan ekonomi hijau dimasa depan. Pemerintah sendiri mengajak seluruh masyarakat untuk sama-sama terlibat dalam upaya penerapan pembangunan rendah karbon dalam rangka mendukung keberlanjutan daya dukung lingkungan hidup.
Penerapan teknologi rendah karbon ini jelas memiliki manfaat yang cukup signifikan yakni menurunkan emisi gas rumah kaca terutama karbon dioksida, selain itu efek penghematan ekonomi akibat efisiensi sumber daya dan energi juga dapat dicapai. Sebutlah teknologi produksi bersih yang memaksimalkan performa kerja proses yang meminimalisir adanya keluaran limbah dan keluaran bukan output (NPO-Non Product Output). Dengan adanya efisiensi di bagian proses yang menyebabkan semakin efisiensinya penggunaan  bahan baku dan energi. 
Selain memiliki efek pengurangan GRK yang cukup signifikan, teknologi rendah karbon memiliki efek pada penjagaan kualitas dan daya dukung lingkungan secara komperhensif. Karena pada dasarnya, teknologi rendah karbon memiliki dasar pertimbangan lingkungan atau kita kenal dengan teknologi yang ramah lingkungan, teknologi berwawasan lingkungan, green technology dan nama-nama sejenis yang lainnya. Hanya saja penekanan teknologi rendah karbon adalah pada pengurangan emisi GRK, itu saja yang mengkhususkannya dari teknologi yang lainnya. Efek penjagaan keberlangsungan lingkungan tentu menjadi peran yang sangat penting. Bagaimana pun lingkungan adalah system kompleks tempat manusia beraktifitas, jika rusak, maka yang menjadi objek yang terancam tentu adalah manusia. Tentu manusia mana pun tidak ingin hal ini terjadi. Oleh karena itu, penerapan teknologi rendah karbon menjadi suatu usaha sekaligus harapan tersendiri bagi masyarakat dunia akan pencegahan bencana yang diakibatkan oleh perubahan iklim-pemanasan global yang diramalkan sampai akan membuat Indonesia kehilangan beberapa pulau sekaligus pengurangan luas akibat dari kenaikan permukaan air laut.


DAFTAR REFERENSI
Seno Adi, dkk. Juni 2011. Analisis Pembangunan Rendah Karbon Studi Kasus Propinsi Lampung. Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi.

Yuan, Hu, Peng Zhou, Dequn Zhou. 201., What is Low-Carbon Development? A Conceptual Analysis, Energy Procedia 5 (2011) 1706 – 1712, IACEED2010, ScienceDirect, Elsevier.

Media Indonesia. 2017. Pembangunan Rendah Karbon Harus Jadi Arus Utama. Dalam http://www.mediaindonesia.com/news/read/129072/pembangunan-rendah-karbon-harus-jadi-arus-utama/2017-10-26 Diakses pada tanggal 21 November 2017.

Parlina, Iin. 2015. Environmentally sustainable low carbon technologies: Opportunities for SMEs. Dalam https://iinparlina.wordpress.com/ragam-teknologi/pusat-teknologi-lingkungan-bppt/environmentally-sustainable-low-carbon-technologies-opportunities-for-smes/ Diakses pada tanggal 21 November 2017

Ferial. 2015. Strategi Pembangunan Ekonomi Rendah Karbon. Dalam http://ebtke.esdm.go.id/post/2015/01/08/752/strategi.pembangunan.ekonomi.rendah.karbon Diakses pada tanggal 21 November 2017.


Rabu, 15 November 2017

Ikatan Kimia


Nomor atom unsur P, Q, R dan S adalah 6, 9, 11, dan 18. Pasangan unsur-unsur yang diharapkan dapat membentuk ikatan ion adalah …
Jawab: 6P  = 2 4 Golongan IV A
9Q  = 2 7 Golongan VII A
11R = 2 8 1 Golongan I A
18S  = 2 8 8 Golongnan VIII A
Syarat ikatan ion: golongan I A / II A berikatan dengan VI A / VII A

Selasa, 14 November 2017

Mengapa Bunyi Dapat Menjadi Pencemaran?

                                                                               @D23-Abi
                                                                                Oleh: M. Abi Haykal

Mungkin kita perna mendengar istilah mengenai pencemaran bunyi atau lebih sering polusi suara (noice pollution). Lalu, mengapa suara/bunyi yang notabene hal sepele dapat mencemari sebuah lingkungan? Mari bahas lebih jauh lagi.
Berdasarkan Undang-Undang Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup No. 4 Tahun 1982, polusi atau pencemaran lingkungan adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat energi, dan atau komponen lain ke dalam lingkungan, atau berubahnya tatanan lingkungan oleh kegiatan manusia atau oleh proses alam sehingga kualitas lingkungan turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya. Atau lebih singkatnya dalah keadaan di mana masuknya suara yang masuk terlalu banyak sehingga mengganggu kenyamanan lingkungan manusia.
Banyak faktor yang melatarbelakangi jenis pencemaran ini namun  yang pasti pencemaran suara cukup menjadi ancaman serius bagi kualitas lingkungan terutama dibagian suasana. Sumber pencemaran suara adalah kebisingan, yaitu bunyi atau suara yang dapat mengganggu dan merusak pendengaran manusia. Bunyi disebut bising apabila inetensitasnya telah melampaui 50 desibel. Suara dengan intensitas tinggi, seperti yang dikeluarkan oleh banyak mesin industri, kendaraan bermotor, dan pesawat terbang bila berlangsung secara terus-menerus dalam jangka waktu yang lama dapat mengganggu manusia, bahkan menyebabkan cacat pendengaran yang permanen (Aryulina D. et.al., 2004).
Menurut Agus Supangkat (2006), seperti halnya di darat, di mana kemajuan setelah revolusi industri meningkatkan tingkat kebisingan yang cukup mengganggu. Begitu juga terjadi di lautan. Mungkin manusia tidak begitu merasakannya. Namun dampak dari kebisingan yang terjadi di laut dapat di lihat perubahan perilaku mamalia laut. Laut sebagai media, di dalamnya ada suara yang bersumber dari fenomena alam, seperti suara yang dibangkitkan oleh hujan, gelombang, gempa bumi dll. Selain itu seiring dengan industrialisasi, pertumbuhan kapal dan anjungan minyak lepas pantai, serta peningkatan penggunaan sonar dalam navigasi dan riset, sehingga menambah suara yang ada dalam lingkungan laut.
Sekitar 16,8 persen dari total penduduk Indonesia mengalami gangguan pendengaran pada 1996. Survei yang dilakukan Kementerian Kesehatan bekerja sama dengan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia terhadap 20.000 orang di tujuh provinsi itu mencatat bahwa sekitar 38 juta penduduk Indonesia terganggu pendengarannya. Sekarang ini sudah dilakukan inovasi baru dengan media pelepah pisang yang dapat dijadikan material akustik yang mungkin menurunkan sedikit mengenai resiko polusi bunyi yang berlebihan.
Berikut ini merupakan dampak-dampak polusi suara bagi manusia yang mungkin terjadi:
·         Gangguan Fisiologis
Pada umumnya, bising bernada tinggi sangat mengganggu, apalagi bila terputus-putus atau yang datangnya tiba-tiba. Gangguan dapat berupa peningkatan tekanan darah (± 10 mmHg), peningkatan nadi, konstriksi pembuluh darah perifer terutama pada tangan dan kaki, serta dapat menyebabkan pucat dan gangguan sensoris. Bising dengan intensitas tinggi dapat menyebabkan pusing/sakit kepala.
·         Gangguan Psikologis
Gangguan psikologis dapat berupa rasa tidak nyaman, kurang konsentrasi, susah tidur, dan cepat marah. Bila kebisingan diterima dalam waktu lama dapat menyebabkan penyakit psikosomatik berupa gastritis, jantung, stres, kelelahan dan lain-lain.
·         Gangguan Komunikasi
Gangguan komunikasi biasanya disebabkan masking effect(bunyi yang menutupi pendengaran yang kurang jelas) atau gangguan kejelasan suara. Gangguan ini menyebabkan terganggunya pekerjaan, sampai pada kemungkinan terjadinya kesalahan karena tidak mendengar isyarat atau tanda bahaya. Gangguan komunikasi ini secara tidak langsung membahayakan keselamatan seseorang.
·         Efek pada pendengaran
Pengaruh utama dari bising pada kesehatan adalah kerusakan pada indera pendengaran, yang menyebabkan tuli progresif dan efek ini telah diketahui dan diterima secara umum dari zaman dulu. Mula-mula efek bising pada pendengaran adalah sementara dan pemuliahan terjadi secara cepat sesudah pekerjaan di area bising dihentikan. Akan tetapi apabila bekerja terus-menerus di area bising maka akan terjadi tuli menetap dan tidak dapat normal kembali.
Berikut ini adalah upaya apa saja untuk meminimalisir polusi suara di tempat-tempat yang memiliki potensi pencemaran suara menurut Y.B Mangunwijaya (1998):
1. Mendesain mesin / peralatan dengan kebisingan rendah.
2. Memberikan penghalang untuk mengontrol kebisingan.
3. Menggunakan alat / perangkat seperti penutup telinga.
4. Melindungi reseptor suara seperti membuat bangunan yang bisa mengisolasi kebisingan dan membuatnya kedap suara.



Daftar Pustaka
Aryulina D. et.al. 2004. Biologi SMA untuk Kelas X. Jakarta: Esis.
Supangkat, Agus. Maret 2006. Pencemaran Suara di Laut. Majalah INOVASI Vol.6/XVIII.
Dewi, Adella Kusmala. Januari 2015. Material Akustik Serat Pelepah Pisang (Musa Acuminax Balbasiana Calla) Sebagai Pengendali Polusi Bunyi. Jurnal Fisika Unand Vol 4, No. 1.
Khanafiah, Siti, Upik Nurbaiti, Sukiswo supeni edi. 2004. Fisika lingkungan. Semarang : Badan penerbit Universitas Diponegoro.
Mangunwijaya , Y.B, Dipl, Ing. 1998. Pengantar Fisika Bangunan. Jakarta: Penerbit Djambatan.






Selasa, 10 Oktober 2017

Kesetimbangan KImia


                                                           @D16-Fauzi, D18-Rifqi, @D23-Abi
                                                           Oleh: Fauzi F, Rifqi B, M. Abi Haykal
                                                           Kelompok B06
       







SOAL:

Tuliskan rumus hukum kesetimbangan (K) untuk reaksi berikut:
a. PCl5 (g) ↔ PCl3 (g) + Cl2 (g)
b. 2SO3 (g) + 2Cl2 (g) ↔ 2SO2Cl2 (g) + O2 (g)
c. CO(g) + 2H2 (g) ↔ CH3OH(g)
d. Cu2+(aq) + Zn(s) ↔ Zn2+(aq) + Cu(s)
e. 2NH3 (g) + CO2 (g) ↔ NH2CO2NH4 (s)

Jawab:




Kamis, 05 Oktober 2017

Gencarnya Pencemaran Air di Berbagai Aliran Sungai Sumatra Barat

                                                                                          @D23-Abi
                                                                                           Oleh: M. Abi Haykal







Sumatra Barat merupakan salah satu provinsi di pulau Sumatra yang rentan terhadap bencana alam, baik itu dikarenakan ulah manusia dan juga alam. Letak geografis yang langsung berdekatan dengan samudra Hindia menyebabkan banyak aliran-aliran sungai di sepanjang Sumatra Barat  langsung mengalir ke laut lepas. Apalagi ada pulau yang letaknya terpisah dari Sumatra namun masih masuk dalam provinsi Sumatra Barat. Tindakan pencemaran yang dilakukan oleh masyarakat sekitar menyebabkan potensi kerusakan alam yang cukup serius terutama pada sungai-sungai vital di daerah pelosok Sumatra Barat. Sehingga, mencemari sungai sama saja dengan merusak ekosistem laut pada akhirnya. 

Berdasarkan hasil pengamatan Wahana Lingkungan Hidup Sumatra Barat (Walhi Sumbar), tiga sungai besar di Sumbar dipastikan sudah tercemar oleh limbah industri.Tiga sungai tersebut adalah Sungai Batang Masang di Kabupaten Pasaman, Sungai Batang Bayang di Kabupaten Pesisir Selatan dan Batang Harau di Kota Padang. Menurut manajer Walhi Sumbar Heri Prasetyo pada tahun 2004, di Sungai Batang Masang, warna dan rasa air sudah berubah sehingga tidak dapat lagi dikonsumsi warga. Selain itu, warga yang biasanya menangkap ikan di lokasi itu juga mengaku pendapatan mereka sangat jauh berkurang dibanding tahun-tahun sebelumnya. Pencemaran di tiga sungai tersebut dapat dilihat secara kasat mata. Dikarenakan daerah-daerah tersebut memang salah satu daerah di Sumbar yang sudah lama digunakan sebagai tempat perindustrian.

Mengenai pencemaran yang lain di Sumbar, menurut jurnal dari Hafizul Amri dan Ardian Putra (2014), Kasus intrusi air laut merupakan masalah yang sering terjadi di daerah pesisir pantai, masalah ini selalu terkait dengan kebutuhan air bersih, dimana air bersih merupakan air yang layak untuk dikonsumsi. Pantai Tiram merupakan salah satu pantai di Kabupaten Padang Pariaman yang terletak di Kecamatan Ulakan Tapakis dimana penduduk yang tinggal di sekitar pantainya memanfaatkan air sumur untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari mulai dari memasak, mencuci, mandi dan kebutuhan lainnya. Karena letak pemukiman yang dekat dengan pantai dan air yang keluar pada mata air di sumur-sumur penduduk berwarna keruh atau kuning dan rasanya agak asin, maka diduga telah terjadi pencemaran air laut pada air tanah di daerah pesisir pantai tersebut.

Menurut jurnal dari Yudi Darlan dan Udaya Kamiludin (2008), Kawasan pesisir Padang merupakan salah satu kawasan andalan yang menjadi prioritas untuk dikembangkan oleh Pemerintah Provinsi Sumatera Barat, namun  sungai-sungai sepanjang Sumbar terkontaminasi oleh logam berat yang tersedimentasi. Logam berat ini mungkin juga berasal dari limbah rumah tangga, industri dan bongkar muat kapal motor terutama yang terdapat di perairan Kota Padang. Lokasi lainnya yang mengalami pencemaran yaitu Teluk Bayur dan Bungus Teluk Kabung. Di Muara Padang pencemaran diakibatkan oleh limpahan sisa-sisa minyak kapal yang berlabuh. Di Pantai Padang pencemaran diakibatkan oleh limbah domestik rumah tangga dan industri yang membuang limbah di Batang Arau. Di Teluk Bayur sebagai pelabuhan samudera telah terjadi pencemaran minyak dari kapal-kapal yang bongkar muat barang dan penumpang. Di kawasan Bungus Teluk Kabung pencemaran akibat dari minyak kapal-kapal tanker yang mentransfer minyak, tumpahan minyak dari air bilasan kapal-kapal ikan di TPI Bungus, dan limbahan serbuk industri kayu lapis.

Pengerusakan lingkungan hidup didaerah Sumbar dapat dipidana apabila itu merupakan sebuah kesengajaan oleh pihak-pihak terkait. Jika pencemaran lingkungan tersebut terjadi karena perusahaan sengaja melakukan perbuatan (misalnya membuang limbah) yang mengakibatkan dilampauinya baku mutu udara ambien, baku mutu air, baku mutu air laut, atau kriteria baku kerusakan lingkungan hidup, yang mana hal tersebut mengakibatkan orang meninggal maka diancam pidana dengan pidana penjara paling singkat 5 (lima) tahun dan paling lama 15 tahun serta denda paling sedikit Rp. 5 miliar dan paling banyak Rp. 15 miliar. Jika pencemaran lingkungan tersebut terjadi karena perusahaan lalai maka dipidana dengan pidana penjara paling singkat 3 (tiga) tahun dan paling lama 9 (sembilan) tahun dan denda paling sedikit Rp. 3 miliar dan paling banyak Rp. 9 miliar. Prinsipnya, setiap penanggung jawab usaha atau kegiatan yang melakukan perbuatan melanggar hukum berupa pencemaran atau perusakan lingkungan hidup yang menimbulkan kerugian pada orang lain atau lingkungan hidup wajib membayar ganti rugi atau melakukan tindakan tertentu.


Menurut Effendi (2003), Air merupakan sumber daya alam yang diperlukan untuk hajat hidup orang banyak, bahkan oleh semua mahkluk hidup. Oleh karena itu, sumber daya air harus dilindungi agar tetap dapat dimanfaatkan dengan baik oleh manusia serta mahkluk hidup yang lain. Pemanfaatan air untuk berbagai kepentingan harus dilakukan secara bijaksana,dengan memperhitungkan kepentingan generasi sekarang maupun generasi mendatang.

Daftar Pustaka

Sangkoro, Djoko. 1979. Teknik Sumber Daya Air. Jakarta: Erlangga.
Effendi, H. 2003.Telaah Kualitas Air bagi Pengelolaan Sumber daya dan Lingkungan Perairan. Penerbit Kanisnus: Yogyakarta.
Amri, Hafizul dan Ardian Putra. Oktober 2014, Estimasi Pencemaran Air Sumur Yang Disebabkan Oleh Intrusi Air Laut Di Daerah Pantai Tiram, Kecamatan Ulakan Tapakis, Kabupaten Padang Pariaman. Jurnal Fisika Unand Vol. 3, No. 4.
Darlan, Yudi dan Udaya Kamiludin. April 2008, Penelitian Lingkungan Pantai Dan Logam Berat Perairan Pariaman – Padang - Bungus Teluk Kabung Sumatera Barat. Jurnal Geologi Kelautan Volume 6, No. 1.
Situs detik.com. 2004.  Tiga Sungai Besar di Sumbar Tercemar Limbah Industri.   Dalam https://news.detik.com/berita/192090/tiga-sungai-besar-di-sumbar-tercemar-limbah-industri Diakses pada tanggal  5 Oktober 2017.

Selasa, 03 Oktober 2017

Termodinamika II (Entropi dan Energi Bebas)




CH4(g) + O2(g) ==> CO2(g) + 2H2O(l)
Jika diketahui harga perubahan entropinya adalah – 242,2 J/K mol dan perubahan entalpinya – 890,4 kJ/mol, hitunglah harga perubahan energi bebas gibs standar pada suhu 25 degC?

Selasa, 26 September 2017

Hukum 1 Termodinamika dan Termokimia


                                                                                     @D16-Fauzi, @D18-Rifqi, @D23-Abi
                                                                                      Oleh: Fauzi F., Rifqi B., M. Abi Haykal           
Soal
Sebuah alat silinder dengan piston diisi dengan gas nitrogen sebanyak 0,8 kg dengan tekanan awal 100 kPa dan temperatur awal 27oC.

Sabtu, 23 September 2017

Mengenal Polyester Pada Industri Polimer Sintetis

                                                                                                                   @D23-Abi
                                                                                                                   Oleh: M. Abi Haykal





Poliester ialah polimer kondesasi yang dibuat dari monomer diasam dan diol. Polimer kondensasi biasanya dihasilkan melalui reaksi diantara dua monomer, masing-masing dengan sekurang-kurangnya dua gugus fungsi. (Harold Hart et al, 2003)
Poliester adalah suatu kategori polimer yang mengandung gugus fungsional ester dalam rantai utamanya. Meski terdapat banyak sekali poliester, istilah "poliester" merupakan bahan yang spesifik lebih sering merujuk pada polietilena tereftalat (PET).
Sintesis
Sintesis poliester pada umumnya dicapai dengan reaksi polikondensasi. Rumus umum untuk reaksi dari sebuah diol dengan sebuah asam dikarboksilat adalah:

(n+1) R(OH)2 + n R´(COOH)2 ---> HO[ROOCR´COO]nROH + 2n  H2O

Poliester dibuat dengan sebuah reaksi yang melibatkan sebuah asam dengan dua gugus – COOH, dan sebuah alkohol dengan dua gugus – OH. Suatuasam dibasa (etilen glikol, propilen glikol, 1,3-butilen glikol, dietilen glikol, bisfenol dioksietileter) bereaksi secara kondensasi dengan alkohol dihidrat (asamtak jenuh:anhidrida maleat, asam fumarat, atau asam jenuh:asam adipat, anhidridftalat, asam isoftalat, anhidrid tetrakloroftalat) akan menghasilkan poliester,karena asam tak jenuh digunakan dengan berbagai cara sebagai bagian dari asam dibasa, yang menyebabkan terdapatnya ikatan tak jenuh dalam rantai utama polimer yang dihasilkan (Wati, 2009).
Sifat-sifat serat polyester (Wikipedia, 2017)
Sifat Mekanis
Penyerapan energi plastik yang diperkuat dengan serat kimia (uji benturan, pelentukan, dan tarik) Investigasi atas persyaratan praktis untuk mengukur penyerapan energi dari bahan-bahan gabungan (komposit), dan pengembangan metode yang cocok untuk melaksanakan pengukuran tersebut. Sejumlah metode uji dinamis untuk mengukur penyerapan energi dari berbagai lapisan, termasuk uji benturan pelentukan, uji benturan berulang-ulang, uji benturan tarikan, dan uji tumbukan pembengkokan. Didiskusikan pula ujian benturan pada lempengan berlapis. Penekanan khusus ditempatkan pada studi pada berbagai komposit yang diperkuat dengan sebuah serat kimia. Tak dapat dimungkiri bahwa ada hubungan antara penyerapan energi statis yang semu dari berbagai serat dan penyerapan energi dinamisnya komposit. Komposit berpoliester komersial dan serat poliamida memiliki penyerapan energi yang tertinggi, dimana peranti pengujian memiliki efek yang signifikan.
Sifat Kimiawi
Poliester tidak diketahui memiliki sifat kimiawi.
Meskipun banyak poliester yang diketahui, tetapi yang paling terkenal ialah dakron. Dakron (polietilen tereftalat) merupakan kopolimer dari glikol dengan asam tereftalat melalui polimerisasi kondensasi.


Untuk serat poliester adalah serat sintetis yang berasal dari batubara, udara, air, dan minyak bumi. Dikembangkan di laboratorium abad ke-20, serat poliester terbentuk dari reaksi kimia antara asam dan alkohol. Poliester tahan asam lemah meskipun pada suhu mendidih, dan tahan asam kuat dingin. Poliester tahan basa lemah tapi kurang tahan basa kuat. Poliester tahan zat oksidator, alkohol, keton, sabun, dan zat-zat untuk pencucian kering. Poliester larut dalam metakresol panas, asam trifouro asetat-orto-cloro fenol.
 Kain poliester tertenun digunakan dalam pakaian konsumen dan perlengkapan rumah seperti seprei ranjang, penutup tempat tidur, tirai dan korden. Poliester industri digunakan dalam pengutan ban, tali, kain buat sabuk mesin pengantar (konveyor), sabuk pengaman, kain berlapis dan penguatan plastik dengan tingkat penyerapan energi yang tinggi. Fiber fill dari poliester digunakan pula untuk mengisi bantal dan selimut penghangat. Poliester juga digunakan untuk membuat botol, film, tarpaulin, kano, tampilan kristal cair, hologram, penyaring, saput (film) dielektrik untuk kondensator, penyekat saput buat kabel dan pita penyekat. Mengantisipasi sangat tingginya petumbuhan kebutuhan serat polyester dan bahan bakunya maka beberapa negara sedang membangun industri bahan baku industri TPT  (tekstil dan produk tekstil) yang terdiri dari MEG, Paraxylene dan Terepthalic Acid.


DAFTAR PUSTAKA

Hart, Harold, Leslie E. Craine dan David J. Hart. 2003. Kimia Organik: Suatu Kuliah Singkat. Ed. 11. Diterjemahkan oleh: Suminar Setiati Achmadi. Jakarta: Erlangga.

Wati. 2009. [Proceding] Imobilisasi Limbah Cair Transuranium Simulasi DariInstalasi Radiometalurgi Dengan Polimer Poliester Tak Jenuh. Seminar Nasional V Sdm Teknologi Nuklir. Yogyakarta.

Sukmanawati, W. 2009. Kimia 3 : Untuk SMA/ MA Kelas XII. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.

Wikipedia. 2017. Poliester. Dalam https://id.wikipedia.org/wiki/Poliester Diakses pada tanggal 22 September 2017.

Pranata G. Tarigan. 2012. Kimia Organik II: Poliester. Dalam http://pranantagiat.blogspot.co.id/2012/05/poliester.html Diakses pada tanggal 23 September 2017.