Oleh: M. Abi Haykal
Poliester
ialah polimer kondesasi yang dibuat dari monomer diasam dan diol. Polimer
kondensasi biasanya dihasilkan melalui reaksi diantara dua monomer,
masing-masing dengan sekurang-kurangnya dua gugus fungsi. (Harold Hart et al,
2003)
Poliester adalah suatu kategori polimer yang mengandung gugus fungsional ester dalam rantai
utamanya. Meski terdapat banyak sekali poliester, istilah "poliester" merupakan bahan yang
spesifik lebih sering merujuk pada polietilena tereftalat
(PET).
Sintesis
Sintesis poliester pada umumnya dicapai dengan reaksi
polikondensasi. Rumus umum untuk reaksi dari sebuah diol dengan sebuah asam
dikarboksilat adalah:
(n+1) R(OH)2 +
n R´(COOH)2 ---> HO[ROOCR´COO]nROH + 2n H2O
Poliester
dibuat dengan sebuah reaksi yang melibatkan sebuah asam dengan dua gugus – COOH, dan sebuah alkohol
dengan dua gugus – OH. Suatuasam dibasa (etilen glikol, propilen
glikol, 1,3-butilen glikol, dietilen glikol, bisfenol dioksietileter) bereaksi secara kondensasi dengan
alkohol dihidrat (asamtak jenuh:anhidrida maleat, asam fumarat, atau
asam jenuh:asam adipat, anhidridftalat, asam isoftalat, anhidrid
tetrakloroftalat) akan menghasilkan poliester,karena asam tak jenuh digunakan
dengan berbagai cara sebagai bagian dari asam dibasa, yang menyebabkan terdapatnya
ikatan tak jenuh dalam rantai utama polimer yang dihasilkan (Wati, 2009).
Sifat-sifat
serat polyester (Wikipedia, 2017)
Sifat Mekanis
Penyerapan energi plastik yang diperkuat dengan serat
kimia (uji benturan, pelentukan, dan tarik) Investigasi atas persyaratan
praktis untuk mengukur penyerapan energi dari bahan-bahan gabungan (komposit),
dan pengembangan metode yang cocok untuk melaksanakan pengukuran tersebut.
Sejumlah metode uji dinamis untuk mengukur penyerapan energi dari berbagai
lapisan, termasuk uji benturan pelentukan, uji benturan berulang-ulang, uji
benturan tarikan, dan uji tumbukan pembengkokan. Didiskusikan pula ujian benturan
pada lempengan berlapis. Penekanan khusus ditempatkan pada studi pada berbagai
komposit yang diperkuat dengan sebuah serat kimia. Tak dapat dimungkiri bahwa
ada hubungan antara penyerapan energi statis yang semu dari berbagai serat dan
penyerapan energi dinamisnya komposit. Komposit berpoliester komersial dan
serat poliamida memiliki penyerapan energi yang tertinggi, dimana peranti
pengujian memiliki efek yang signifikan.
Sifat Kimiawi
Poliester tidak diketahui memiliki sifat kimiawi.
Meskipun banyak poliester yang diketahui, tetapi yang
paling terkenal ialah dakron. Dakron (polietilen tereftalat) merupakan kopolimer dari glikol dengan asam
tereftalat melalui polimerisasi kondensasi.
Untuk serat poliester adalah serat sintetis yang berasal
dari batubara, udara, air, dan minyak bumi. Dikembangkan di laboratorium abad
ke-20, serat poliester terbentuk dari reaksi kimia antara asam dan alkohol. Poliester tahan asam lemah meskipun
pada suhu mendidih, dan tahan asam kuat dingin. Poliester tahan basa lemah tapi
kurang tahan basa kuat. Poliester tahan zat oksidator, alkohol, keton, sabun,
dan zat-zat untuk pencucian kering. Poliester larut dalam metakresol panas,
asam trifouro asetat-orto-cloro fenol.
Kain poliester tertenun digunakan dalam pakaian konsumen dan
perlengkapan rumah seperti seprei ranjang, penutup tempat tidur, tirai dan
korden. Poliester industri digunakan dalam pengutan ban, tali, kain buat sabuk
mesin pengantar (konveyor), sabuk pengaman, kain berlapis dan penguatan plastik
dengan tingkat penyerapan energi yang tinggi. Fiber fill dari poliester
digunakan pula untuk mengisi bantal dan selimut penghangat. Poliester juga digunakan untuk
membuat botol, film, tarpaulin, kano, tampilan kristal cair, hologram,
penyaring, saput (film) dielektrik untuk kondensator,
penyekat saput buat kabel dan pita penyekat. Mengantisipasi sangat tingginya
petumbuhan kebutuhan serat polyester dan bahan bakunya
maka beberapa negara sedang membangun industri bahan baku industri
TPT (tekstil dan produk tekstil) yang terdiri dari MEG, Paraxylene dan Terepthalic Acid.
DAFTAR PUSTAKA
Hart, Harold, Leslie E. Craine dan David J. Hart.
2003. Kimia Organik: Suatu Kuliah
Singkat. Ed. 11. Diterjemahkan oleh: Suminar Setiati Achmadi. Jakarta:
Erlangga.
Wati. 2009.
[Proceding] Imobilisasi Limbah Cair
Transuranium Simulasi DariInstalasi Radiometalurgi Dengan Polimer Poliester Tak
Jenuh. Seminar Nasional V Sdm Teknologi Nuklir. Yogyakarta.
Sukmanawati,
W. 2009. Kimia 3 : Untuk SMA/ MA Kelas
XII. Jakarta: Pusat
Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.
Wikipedia. 2017. Poliester.
Dalam https://id.wikipedia.org/wiki/Poliester
Diakses pada tanggal 22 September 2017.
Pranata G. Tarigan. 2012. Kimia Organik II: Poliester. Dalam http://pranantagiat.blogspot.co.id/2012/05/poliester.html
Diakses pada tanggal 23 September 2017.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.