.

Sabtu, 23 September 2017

Mengenal Polyester Pada Industri Polimer Sintetis

                                                                                                                   @D23-Abi
                                                                                                                   Oleh: M. Abi Haykal





Poliester ialah polimer kondesasi yang dibuat dari monomer diasam dan diol. Polimer kondensasi biasanya dihasilkan melalui reaksi diantara dua monomer, masing-masing dengan sekurang-kurangnya dua gugus fungsi. (Harold Hart et al, 2003)
Poliester adalah suatu kategori polimer yang mengandung gugus fungsional ester dalam rantai utamanya. Meski terdapat banyak sekali poliester, istilah "poliester" merupakan bahan yang spesifik lebih sering merujuk pada polietilena tereftalat (PET).
Sintesis
Sintesis poliester pada umumnya dicapai dengan reaksi polikondensasi. Rumus umum untuk reaksi dari sebuah diol dengan sebuah asam dikarboksilat adalah:

(n+1) R(OH)2 + n R´(COOH)2 ---> HO[ROOCR´COO]nROH + 2n  H2O

Poliester dibuat dengan sebuah reaksi yang melibatkan sebuah asam dengan dua gugus – COOH, dan sebuah alkohol dengan dua gugus – OH. Suatuasam dibasa (etilen glikol, propilen glikol, 1,3-butilen glikol, dietilen glikol, bisfenol dioksietileter) bereaksi secara kondensasi dengan alkohol dihidrat (asamtak jenuh:anhidrida maleat, asam fumarat, atau asam jenuh:asam adipat, anhidridftalat, asam isoftalat, anhidrid tetrakloroftalat) akan menghasilkan poliester,karena asam tak jenuh digunakan dengan berbagai cara sebagai bagian dari asam dibasa, yang menyebabkan terdapatnya ikatan tak jenuh dalam rantai utama polimer yang dihasilkan (Wati, 2009).
Sifat-sifat serat polyester (Wikipedia, 2017)
Sifat Mekanis
Penyerapan energi plastik yang diperkuat dengan serat kimia (uji benturan, pelentukan, dan tarik) Investigasi atas persyaratan praktis untuk mengukur penyerapan energi dari bahan-bahan gabungan (komposit), dan pengembangan metode yang cocok untuk melaksanakan pengukuran tersebut. Sejumlah metode uji dinamis untuk mengukur penyerapan energi dari berbagai lapisan, termasuk uji benturan pelentukan, uji benturan berulang-ulang, uji benturan tarikan, dan uji tumbukan pembengkokan. Didiskusikan pula ujian benturan pada lempengan berlapis. Penekanan khusus ditempatkan pada studi pada berbagai komposit yang diperkuat dengan sebuah serat kimia. Tak dapat dimungkiri bahwa ada hubungan antara penyerapan energi statis yang semu dari berbagai serat dan penyerapan energi dinamisnya komposit. Komposit berpoliester komersial dan serat poliamida memiliki penyerapan energi yang tertinggi, dimana peranti pengujian memiliki efek yang signifikan.
Sifat Kimiawi
Poliester tidak diketahui memiliki sifat kimiawi.
Meskipun banyak poliester yang diketahui, tetapi yang paling terkenal ialah dakron. Dakron (polietilen tereftalat) merupakan kopolimer dari glikol dengan asam tereftalat melalui polimerisasi kondensasi.


Untuk serat poliester adalah serat sintetis yang berasal dari batubara, udara, air, dan minyak bumi. Dikembangkan di laboratorium abad ke-20, serat poliester terbentuk dari reaksi kimia antara asam dan alkohol. Poliester tahan asam lemah meskipun pada suhu mendidih, dan tahan asam kuat dingin. Poliester tahan basa lemah tapi kurang tahan basa kuat. Poliester tahan zat oksidator, alkohol, keton, sabun, dan zat-zat untuk pencucian kering. Poliester larut dalam metakresol panas, asam trifouro asetat-orto-cloro fenol.
 Kain poliester tertenun digunakan dalam pakaian konsumen dan perlengkapan rumah seperti seprei ranjang, penutup tempat tidur, tirai dan korden. Poliester industri digunakan dalam pengutan ban, tali, kain buat sabuk mesin pengantar (konveyor), sabuk pengaman, kain berlapis dan penguatan plastik dengan tingkat penyerapan energi yang tinggi. Fiber fill dari poliester digunakan pula untuk mengisi bantal dan selimut penghangat. Poliester juga digunakan untuk membuat botol, film, tarpaulin, kano, tampilan kristal cair, hologram, penyaring, saput (film) dielektrik untuk kondensator, penyekat saput buat kabel dan pita penyekat. Mengantisipasi sangat tingginya petumbuhan kebutuhan serat polyester dan bahan bakunya maka beberapa negara sedang membangun industri bahan baku industri TPT  (tekstil dan produk tekstil) yang terdiri dari MEG, Paraxylene dan Terepthalic Acid.


DAFTAR PUSTAKA

Hart, Harold, Leslie E. Craine dan David J. Hart. 2003. Kimia Organik: Suatu Kuliah Singkat. Ed. 11. Diterjemahkan oleh: Suminar Setiati Achmadi. Jakarta: Erlangga.

Wati. 2009. [Proceding] Imobilisasi Limbah Cair Transuranium Simulasi DariInstalasi Radiometalurgi Dengan Polimer Poliester Tak Jenuh. Seminar Nasional V Sdm Teknologi Nuklir. Yogyakarta.

Sukmanawati, W. 2009. Kimia 3 : Untuk SMA/ MA Kelas XII. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.

Wikipedia. 2017. Poliester. Dalam https://id.wikipedia.org/wiki/Poliester Diakses pada tanggal 22 September 2017.

Pranata G. Tarigan. 2012. Kimia Organik II: Poliester. Dalam http://pranantagiat.blogspot.co.id/2012/05/poliester.html Diakses pada tanggal 23 September 2017.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.