.

Tampilkan postingan dengan label @A34-KHOIRUL. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label @A34-KHOIRUL. Tampilkan semua postingan

Kamis, 15 Desember 2016

Ruang Lingkup Teknologi Hijau

“Teknologi hijau (Greentech) yang juga dikenal dengan teknologi lingkungan (envirotech) dan teknologi bersih (cleantech) adalah integrasi antara teknologi modern dan ilmu lingkungan untuk lebih melestarikan lingkungan global dan sumber daya alam serta untuk mengurangi dampak negatif dari aktifitas manusia di planet bumi”

Rabu, 07 Desember 2016

Pencemaran Udara akibat pembuangan limbah Industri



Pencemaran udara akibat pembuangan limbah industri
Sektor industri merupakan salah satu sektor yang menjadi tulang punggung perekonomian Indonesia. Perkembangan sektor industri memiliki peran penting dalam memberikan dampak positif terhadap perekonomian seperti memperluas kesempatan kerja bagi masyarakat, meningkatkan devisa negara dari ekspor, dan sebagai penyumbang yang cukup besar terhadap pendapatan nasional.Di sisi lain pertumbuhan sektor industri juga membawa efek negatif terhadap lingkungan yaitu semakin meningkatnya jumlah limbah industri yang berpotensi menimbulkan pencemaran sehingga dapat menyebabkan penurunan kualitas lingkungan. Kegiatan sektor industri bisa dipastikan menimbulkan dampak eksternalitas. Eksternalitas yaitu keterkaitan suatu kegiatan dengan kegiatan lain yang tidak melalui mekanisme pasar. Industri menghasilkan beragam limbah, seperti: limbah cair, padat, gas, dan lain-lain. Limbah-limbah ini biasanya langsung dibuang ke lingkungan, tanpa melalui proses pengolahan dan penanganan. Salah satu pencemaran lingkungan yang belakangan ini mempunyai dampak yang besar terhadap lingkungan yaitu:
  • Pencemaran Udara
Pencemaran udara adalah kehadiran satu atau lebih substansi fisik, kimia, atau biologi di atmosfer dalam jumlah yang dapat membahayakan kesehatan manusia, hewan, dan tumbuhan, mengganggu estetika dan kenyamanan, atau merusak properti. Pencemaran udara dapat ditimbulkan oleh sumber-sumber alami maupun kegiatan manusia. Sifat alami udara mengakibatkan dampak pencemaran udara dapat bersifat langsung dan lokal, regional, maupun global. Banyak faktor yang dapat menyebabkan pencemaran udara, diantaranya pencemaran yang ditimbulkan oleh sumber-sumber alami maupun kegiatan manusia atau kombinasi keduanya. Pencemaran udara dapat mengakibatkan dampak pencemaran udara bersifat langsung dan lokal, regional, maupun global atau tidak langsung dalam kurun waktu lama. Dampak kesehatan yang akan di timbulkan yaitu substansi pencemar yang terdapat di udara dapat masuk ke dalam tubuh melalui sistem pernapasan. Jauhnya penetrasi zat pencemar ke dalam tubuh bergantung kepada jenis pencemar. Partikulat berukuran besar dapat tertahan di saluran pernapasan bagian atas, sedangkan partikulat berukuran kecil dan gas dapat mencapai paru-paru. Dari paru-paru, zat pencemar diserap oleh sistem peredaran darah dan menyebar ke seluruh tubuh. Dampak kesehatan yang paling umum dijumpai adalah ISPA (infeksi saluran pernapasan akut), termasuk di antaranya, asma, bronkitis, dan gangguan pernapasan lainnya. Untuk mengatasi hal ini diperlukan instrumen ekonomi, salah satunya instrumen fiskal. Pajak lingkungan atau green Tax merupakan salah satu instrumen fiskal yang umum digunakan untuk mengatasi persoalan pencemaran lingkungan. Pajak lingkungan akan dikenakan kepada industri manufaktur karena industri tersebut dianggap tidak ramah lingkungan dan memiliki input dengan kadar pencemaran besar serta dalam proses produksinya menghasilkan output limbah yang berpotensi mencemari lingkungan. Industri tekstil merupakan salah satu industri manufaktur yang potensial menghasilkan limbah. Rencana pemberlakuan pajak lingkungan tersebut juga menimbulkan kontroversi, Namun di sisi lain bagi pihak yang pro atau setuju, penerapan pajak lingkungan mencerminkan tanggung jawab industri terhadap lingkungan. Pengenaan pajak lingkungan bukan berarti perusahaan diperbolehkan untuk mencemari lingkungan melainkan harus menurunkan tingkat pencemaran limbahnya. Tujuan penerapan pajak lingkungan salah satunya dalam rangka menciptakan insentif bagi pengusaha untuk mendanai kegiatan pelestarian lingkungan mengingat kegiatan industri telah menyebabkan penurunan kualitas lingkungan. Kebijakan pemerintah selanjutnya adalah izin AMDAL, Amdal adalah analisis mengenai dampak lingkungan. Setiap pengusaha yang ingin mendirikan perusahaan/industri yang tempatnya atau dalam kegiatan produksinya bersentuhan langsung dengan lingkungan harus mempunyai izin amdal dari pemerintah. Pemerintah memberikan izin jika perusahaan dirasa tidak mencemari lingkungan sehingga tidak membahayakan bagi masyarakat di sekitar perusahaan atau industri tersebut. Tapi dalam kenyataannya banyak perusahaan/industri yang masih kurang sadar akan bahayanya pencemaran lingkungan, sehingga banyak perusahaan nakal yang masih belum mempunyai amdal tapi sudah mendirikan tempat usahanya.

Daftar Pustaka :
 


Rabu, 30 November 2016

sedikit tentang pencemaran lingkungan di Maluku

Pencemaran di Maluku
Kabupaten Maluku tenggara adalah salah satu kabupaten di provinsi Maluku, Indonesia. Ibukota kabupaten ini terletak di Langgur. Pada awalnya, ibukota berada di Kota Tual, namun setelah resmi menjadi daerah otonom, ibukota kabupaten pun dipindahkan ke Langgur. Kabupaten ini berbatasan dengan Laut Banda di utara dan timur, Laut Arafura di barat dan Samudera Hindia di selatan. 
Daerah Maluku tenggara ini tidak hanya terkenal sebagai sumber daya alam nya saja, namun lingkungan hidup di daerah ini juga turut mempengaruhi keindahan daerah otonom itu sendiri, 

Kondisi Lingkungan 
Lingkungan hidup Kabupaten Maluku Tenggara masih belum tercemar oleh kegiatan pembangunan karena belum terdapat industri pengolahan namun demikian ekosistem di kawasan pesisir terutama terumbu karang telah mengalami kerusakan akibat penangkapan ikan menggunakan potassium, bom, dan trawl. Fenomena ini menunjukan bahwa masyarakat masih belum memiliki pengetahuan dan pemahaman tentang pentingnya perlindungan lingkungan.
 Berdasarkan hasil peman¬tauan Kepala Badan Pengendalian Dampak Lingkungan (Bapeldada) Maluku Fauzan Chatib. Memastikan dua sungai di Maluku belum tercemar limbah berbahaya yaitu Sungai Bomaki di Kabupaten Maluku Teng-gara Barat dan Sungai Waisia di Kabupaten Seram Bagian Barat. Di masa depan Bapeldada akan memantau pergerakan penceraman, sehingga dibutuhkan langkah-lang¬kah strategis untuk menurunkan tingkat pencemaran. Pencemaran sungai terjadi karena pembuangan sampah masyarakat dan limbah industri di aliran sungai. Bahkan dampak perilaku itu, debit air sungai semakin menurun.Selain itu juga disebabkan adanya peningkatan pembangunan rumah masyarakat di daerah hulu, sehingga membuat penutupan lahan semakin terbuka dan mengakibatkan terjadinya banjir. 
 
 Kawasan hutan dimaluku juga dialihfungsikan untuk implementasi berbagai perencanaan pembangunan di Maluku yang kawasan hutan nya seluas 384.141 hektar dan telah mendapat persetujuan Menteri Kehutanan dan ditetapkan dengan SK Menteri Kehutanan No.871 tahun 2013. Selain itu proses alih fungsi kawasan hutan tersebut juga bertujuan mewujudkan ruang wilayah Maluku sebagai provinsi kepulauan yang aman, nyaman dan produktif berkelanjutan dan berbasis kelautan perikanan dan pariwisata demi peningkatan ekonomi.
Dari 11 kabupaten/kota di Maluku hanya Ambon yang memperoleh predikat sebagai kota dengan kualitas udara terbersih pada tahun 2013, di samping meraih penghargaan Adipura untuk kategori kota sedang terbersih dan teduh.  
 Masalah pencemaran udara yang diakibatkan asap kendaraan, tandas Said, bukan perkara mudah untuk diatasi dikarenakan sangat berkaitan erat dengan tingkat kesejahteraan masyarakat serta kemampuan pendapatan untuk membeli barang mewah tersebut, di mana angka penjualan kendaraan bermotor di daerah ini terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun.

Karena itu pembangunan bidang lingkungan hidup hendaknya memperhatikan aspek keterpaduan, keanekaragaman hayati serta aspek pelestarian lingkungan, sehingga implementasinya tidak menimbulkan dampak sosial yang merugikan masyarakat.

Sampah Kepung Kota Ambon

SAMPAH kini menjadi masalah pelik di Kota Ambon. Bukan saja kontraversi terkait Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Gunung Nona yang membawa dampak buruk bagi masyarakat sekitarnya, namun sampah sudah menjadi masalah besar karena dasar laut di Teluk Dalam Ambon telah menumpuk sampah yang kian menggunung. Ibaratnya, sampah sudah mengepung Kota Ambon karena dari gunung sampai ke laut telah dipenuhi sampah.
Teluk Dalam Ambon semakin dangkal. Jika tahun 1980-an kedalaman Teluk Dalam Ambon rata-rata sekitar 40 meter, saat ini telah terjadi kedangkalan hingga tinggal 25 meter. Demikian diungkapkan Koordinator Koalisi Peduli Lingkungan Hidup Maluku Dr. Semmy Littik. 
Menurut peneliti sekaligus dosen di Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Pattimura ini, kedangkalan disebabkan erosi yang terbawa aliran sungai mengakibatkan sendimentasi lumpur di dasar laut. Kondisi ini diperparah dengan tumpukan sampah di dasar laut yang semakin menggunung.
Selain pendangkalan Teluk Dalam Ambon, persediaan air tanah untuk masyarakat Ambon kian kritis. Hal ini terjadi karena sejumlah kawasan resapan air dan konservasi alam seperti Air Besar, Kayu Tiga, dan Gunung Nona sudah rusak akibat ulah manusia. Selain penebangan pohon yang tidak terkendali, kawasan-kawasan resapan air yang selama ini menjadi penyangga untuk suplai kebutuhan air bagi masyarakat Ambon telah dibuka menjadi kawasan pemukiman penduduk.
Aktivis Lingkungan Hidup dari Humanum Linda Holle mengemukakan, selain sampah dan krisis air di Ambon, beberapa kasus lingkungan hidup juga terjadi di daerah lain semakin bertambah parah akibat lemahnya sistem hukum, regulasi, dan peraturan tentang lingkungan hidup yang tidak cukup memberikan perlindungan terhadap pelestarian lingkungan hidup.
Selain itu, imbas dari kebijakan pemerintah turut mengancam kelestarian lingkungan hidup. Sejumlah persoalan lingkungan hidup, kata Linda, bahkan terjadi akibat kebijakan pemerintah.
Sejumlah kasus lingkungan hidup itu antara lain, pencemaran Teluk Dalam Ambon akibat pembangunan yang dilakukan perusahaan developer PT. Modern Multi Guna (MMG) yang sampai kini tidak terlihat upaya pemulihan. Akibat pembangunan itu, kawasan konservasi hutan mangrove di pesisir pantai Hative Kecil hingga Paso mengalami ancaman kerusakan. Bibir pantai tertutup lumpur berjarak 1.500 meter dengan lebar ke arah laut mencapai 1.000 meter. Selain itu, rusaknya ekosistem perairan dan ekosistem mangrove mengakibatkan matinya biota-biota laut pada ekosistem tersebut.
Selain itu, kata Linda, ada pula kasus ilegal longging di Desa Rumakay Kabupaten Seram Bagian Barat. Kasus ini sudah ada proses hukum namun belum terlihat hasilnya. Kasus ilegal logging di Kabupaten Kepulauan Aru tahun 2007 yang sampai saat ini juga proses hukumnya tidak ada tindaklanjutnya.
Kasus eksplorasi tambang di Pulau Haruku Kabupaten Maluku Tengah tanpa persetujuan masyarakat adat setempat. Kasus pencemaran lingkungan di Desa Galala dan Hative Kecil oleh pembuangan limba solar dari PLTD Hative Kecil berdampak pada air tanah yang menjadi kebutuhan hidup masyarakat setempat. Serta pencemaran lingkungan hidup di lokasi TPA Gunung Nona, Ambon mengakibatkan polusi udara terhadap pemukiman padat penduduk di sekitar lokasi tempat pembuangan akhir tersebut.
“Hak atas lingkungan hidup adalah hak asai manusia. Kerusakan lingkungan hidup harus dilihat sebagai masalah pelanggaran hak asasi manusia. Untuk itu kami sangat berharap ada progres dari aparat penegak hukum yang menangani kasus-kasus lingkungan terutama kasus ilegal logging. Karena sampai saat ini belum ada pelaku pengrusakan hutan yang kebanyakan milik ulayat masyarakat lokal tidak sampai dituntaskan melalui jalur hukum,” kata Staf Pemantauan Kantor Perwakilan Komnas HAM Maluku ini (blasteran elhau)





Rabu, 23 November 2016

kimia dalam parfum

PARFUM
·         Definisi , Sejarah dan Persyaratan Parfum
Kata "parfum"  berasal  dari  bahasa Latin  yaitu  per fume  yang artinya
"melalui asap". Parfum atau biasa disebut minyak wangi, didefinisikan sebagai
campuran   minyak   esensial   dan   senyawa   aroma,   fiksatif,   dan   pelarut   yang
digunakan   untuk   memberikan   bau   wangi   untuk   tubuh   manusia,   obyek,   atau
ruangan. Jumlah dan tipe pelarut yang bercampur dengan parfum tersebut akan
menentukan jenis suatu parfum berdasarkan konsentrasi pelarutnya.
Parfum telah dikenal sejak ribuan tahun yang lalu. Bentuk pertama dari
parfum   adalah   dupa   yang   ditemukan   sekitar   4000   tahun   yang   lalu   di
Mesopotamia. Pada masa itu, salah satu kegunaan parfum yaitu berupa bentuk
pembakaran dupa dan herbal aromatik yang digunakan dalam pelayanan k m yaitu
sekitar tahun 1000 SM. Botol parfum terbuat dari gelas atau kaca.  eagamaan,
seringkali untuk aromatik gums, kemenyan dan mur, dan juga dikumpulkan dari
kayu-kayuan.   Selain   itu,   pada   zaman   dahulu,   parfum   digunakan   untuk
membalsemkan mayat dengan wangi-wangian yang berasal dari campuran kayu
dan resin yang dicampur dalam air dan minyak. Negara pertama yang menjadikan
parfum sebagai salah satu budaya yaitu Mesir,  diikuti oleh Cina kuno, Hindu,
Israel, Carthaginians, Arab, Yunani, dan Romawi.
Di Eropa, parfum pertama kali masuk pada abad ke-14. Seni pembuatan
parfum tumbuh subur pada masa Renaissance di Italia. Kemudian pada abad ke-
16, pengolahan parfum Italia dibawa ke Perancis oleh pembuat parfum Chaterine
de’   Medici   yaitu   Rene   le   Florentin.   Kemudian,   industri   parfum   di   Perancis
berkembang pesat dengan munculnya  usaha pembibitan bunga-bungaan untuk
bahan  parfum   menjadi  industri   terutama  di   selatan  Perancis.  Setelh  itu,   seni
pembuatan parfum berkembang pesat  dan menjadikan  Perancis sebagai pusat
parfum dan pembuatan kosmetik, bahkan hingga saat ini. Puncaknya yaitu pada
abad ke-18, perkebunan tumbuhan wewangian bermunculan di Perancis, untuk
memenuhi kebutuhan bahan dasar parfum.
Seni membuat parfum yang disebut  Perfumery  dimulai di Mesopotamia
dan Mesir kuno, kemudian disempurnakan oleh Romawi dan Persia. Penyulingan
parfum pertama kali dilakukan oleh Attar di India Utara menggunakan agarwood
oil  pada   abad   ke-7.   Sementara   itu,   penyulingan   secara   kimia   pertama   kali
dilakukan   oleh   wanita   bernama   Tapputi,   yaitu   seorang   pembuat   parfum   di
Mesopotamia.   Dia   menyuling   bunga-bungaan,   minyak   dan  calamus  dengan
wangi-wangian lain yang kemudian disaring dan dimasukkan kembali pada suatu
alat suling selama beberapa kali. Ia juga menggunakan tumbuh-tumbuhan lain
yaitu  almond, corriander, myrtle, conifer resin, bergamot, dan bunga-bungaan
lain.
Pada abad ke-9, seorang ahli kimia dari Arab bernama Al-Kindi menulis
sebuah   buku   berjudul  Book   of   the   Chemistry   of   Perfume   and   Distillations
mengenai resep wangi-wangian dari minyak,  salves, aromatic water dan bahan
pengganti atau imitasi dari obat-obatan yang mahal. Didalam buku tersebut juga
terdapat 107 metode dan resep serta alat-alat pembuatan parfum.
Menurut   Takeo   Mitsui   (1997),   parfum   yang   baik   harus   memiliki
persyaratan sebagai berikut:
·         Harus sesuai dengan konsep produk
·         Memiliki aroma yang enak
·         Memiliki keaslian dan bebauan modern
·         Memiliki kualitas yang baik
·         Tidak berbau menyengat

Klasifikasi Parfum

·         Berdasarkan Pengguna
1.       Parfum untuk pria
2.       Parfum untuk wanita
3.       Parfum unisex

·         Berdasarkan Volitilitas
1.      Top Note
Wangi  pertama yang tercium dari suatu parfum dan paling volatil.Biasanya memiliki  durasi  yang  pendek,   yaitu  maksimal   30 menit.Contohnya yaitu  Citrus  dan  Fruity  yang  berasal dari  wangi buah-buahan.
2.      Middle Note
Wangi yang tercium lebih dalam dari jenis top note, durasinya sekitar30 menit  hingga  1 jam.  Contohnya adalah  Floral  yang berasal dariwangi bunga.
3.      Base Note
Wangi yang tertinggal  tahan lama  dan masih dapat tercium setelahpemakaian beberapa jam. Parfum jenis ini memiliki volatilitas terkecil.Contohnya adalah Woody atau parfum yang berasal dari wangi kayu-kayuan.
·         Berdasarkan Konsentrat
Minyak parfum perlu diencerkan dengan pelarut karena minyakesensial/murni (baik yang alami maupun sintetis) mengandung konsentrattinggi dari komponen volatil yang mungkin akan mengakibatkan reaksialergi dan kemungkinan cedera ketika digunakan langsung ke kulit atau pakaian. Pelarut juga dapat menguapkan minyak esensial dan membantumereka menyebar ke udara. Pelarut yang paling umum digunakan untukpengenceran minyak parfum adalah etanol atau campuran etanol dan air.Minyak parfum juga dapat diencerkan dengan cara menetralkan bau lemakmenggunakan jojoba,  minyak kelapa difraksinasi  atau  lilin. Persentasevolume konsentrat dalam minyak parfum adalah sebagai berikut:
1. Perfume Extract (Extrait)Parfum jenis ini wanginya paling tahan lama, yaitu hingga 48 jamkarena   mengandung   20-40%   konsentrat   tanpa   dicampur   denganalkohol.
2. Eau de Perfume (EDP)Wangi parfum ini dapat bertahan hingga 24 jam. Kadar konsentratyaitu berkisar antara 15-22% dengan sedikit dicampur dengan alkohol.
3. Eau de Toilette (EDT)Parfum ini dapat bertahan cukup lama dengan kadar konsentrat sekitar12 persen dan dicampurkan dengan alkohol.
4. Eau de Cologne (EDC)Parfum   jenis   ini   yang   paling   ringan   karena   hanya   mengandungkonsentrat sebesar dengan 5% dan mengandung alkohol paling banyakjika dibandingkan dengan ketiga jenis parfum sebelumnya.
5. After ShaveKadar   konsentrat   yang   terkandung   yaitu  3%   atau   kurang  denganditambahkan alkohol cukup tinggi. Jenis parfum ini  dapat bertahankurang  lebih   2  hingga  3  jam.  Parfum  ini  mengandung  balm  ataualoe/lidah buaya yang digunakan untuk menenangkan pori-pori setelahbercukur.   Kandungan   alkohol  didalamnya   juga   berfungsi   untukmenutup kembali pori-pori.
·         Sumber Parfum
Pada proses pembuatan parfum, terdapat berbagai sumber yang dapatdigunakan untuk membuat parfum yaitu terdiri dari :
Parfum berasal dari tumbuhanParfum yang berasal dari tumbuhan didapat dari minyak atsiri yangdiperoleh dari berbagai bagian tertentu pada tumbuhan, seperti :
a.       Bunga, contohnya bunga mawar, lavender, orange blossomb.
b.       Biji, contohnya biji caraway (jintan), almond (Prunus amygdalus)
c.       Daun, contohnya daun bay, thyme, patchoull(nilan)d. Kayu, contohnya pada kayu cendana, cedar, aloe.
Metode Pembuatan Parfum
1.      Pengumpulan bahan mentah
 Dalam pembuatan parfum, bahan-bahan alami yang akan diekstrak minyakatsirinya dikumpulkan terlebih dahulu, seperti bunga, buah, akar, daun, biji, atau kelenjar dari hewan.
2.      Ekstraksi Bahan-bahan mentah alami yang telah dikumpulkan kemudian diekstraksi yang dapat dilakukan dengan cara :
a. Hidrodistilasi : bahan mentah dibenamkan dalam air dan dipanaskanhingga mendidih. Minyak atsiri ditarik dengan uap air. Ketika destilatterkondensasi   menjadi   cair,   minyak   atsiri   yang   diperoleh   mudahterpisah dengan air dan akan berada di atas air. Suhu saat destilasiyang    tidak  pernah   mencapai  suhu  di  atas   100o  C   meminimalkandekomposisi minyak akibat panas.
            b. Steam distillation / destilasi uap : bahan mentah dilewatkan denganuap   bertekanan   yang   mengalir   hingga   komponen   yang   beraromaterekstraksi. Uap terkondensasi menjadi cair dan minyak atsiri terpisahdari air. Metode ini paling banyak digunakan saat ini, berguna untukmendapatkan minyak atsiri yang tahan pemanasan. Suhu dapat diaturagar mencapai laju maksimum ekstraksi dengan dekomposisi termalyang rendah.
DAFTAR PUSTAKA :




Rabu, 21 September 2016

Bentuk Energi dan Bahasa Termodinamika


Pengertian Energi
Energi adalah kemampuan melakukan usaha atau kerja. Menurut hukum Termodinamika Pertama, energy bersifat kekal.

Kamis, 15 September 2016

APIKASI STIOKIOMETRI



Materi Stoikiometri Kimia Dasar
Bagaimana cara untuk mengukur jumlah suatu senyawa yang terkandung dalam suatu material? Ini merupakan pertanyaan dasar yang telah dijawab oleh para kimiawan terdahulu. Mereka menjawabnya dengan sebuah konsep ilmu kimia  yang dinamakan Stoikiometri. Apa pengertian stoikiometri? Apa saja prinsip yang mendasari Stoikiometri? Bagaimana penerapan konsep stoikiometri?
Mari kita ulas bersama!

Pengertian Stoikiometri

Stoikiometri berasal dari dua suku kata bahasa Yunani yaitu Stoicheion yang berarti "unsur" dan Metron yang berarti "pengukuran".

Stoikiometri adalah suatu pokok bahasan dalam kimia yang melibatkan keterkaitan reaktan dan produk dalam sebuah reaksi kimia untuk menentukan kuantitas dari setiap zat yang bereaksi.

Pada bingung ya? Oke gini dehh sederhanya.
Stoikiometri merupakan pokok bahasan dalam ilmu kimia yang mempelajari tentang kuantitas zat  dalam suatu reaksi kimia.

Jika terjadi suatu reaksi kimia, mungkin kamu ingin mengetahui berapa jumlah zat hasil reaksinya? Atau jika kamu ingin melakukan reaksi kimia untuk menghasilkan produk dalam jumlah tertentu, maka kamu harus mengatur berapa jumlah reaktan dalam reaksinya. Ini semua merupakan bahasan dalam stoikiometri.
reaksi kimia








Sebelum melakukan perhitungan Stoikiometri, persamaan reaksi yang kita miliki harus disetarakan terlebih dahulu.

Penyetaraan Reaksi Kimia

Reaksi kimia sering dituliskan dalam bentu persamaan dengan menggunakan simbol unsur. Reaktan adalah zat yang berada di sebelah kiri, dan produk ialah zat yang berada di sebelah kanan, kemudian keduanya dipisahkan oleh tanda panah (bisa satu / dua panah bolak balik). Contohnya:
2Na(s)+HCl(aq)2NaCl(aq)+H2(g)
Persamaan reaksi kimia itu seperti resep pada reaksi, sehingga menunjukkan semua yang berhubungan dengan reaksi yang terjadi, baik itu ion, unsur, senyawa, reaktan ataupun produk. Semuanya.

Kemudian seperti halnya pada resep, terdapat proporsi pada persamaan tersebut yang ditunjukkan dalam angka-angka di depan rumus molekul tersebut.

Jika diperhatikan lagi, maka jumlah atom H pada reaktan(kiri) belum sama dengan jumlah atom H pada produk(kanan). Maka reaksi ini perlu disetarakan. Penyetaraan reaksi kimia harus memenuhi beberapa hukum kimia tentang materi.

1. Konsentrasi Larutan

a. Pengertian Konsentrasi Larutan

Konsentrasi adalah istilah umum untuk menyatakan banyaknya bagian zat terlarut dan pelarut yang terdapat dalam larutan. Konsentrasi dapat dinyatakan secara kuantitatif maupun secara kualitatif. Untuk ukuran secara kualitatif, konsentrasi larutan dinyatakan dengan istilah larutan pekat (concentrated) dan encer (dilute). Kedua isitilah ini menyatakan bagian relatif zat terlarut dan pelarut dalam larutan. Larutan pekat berarti jumlah zat terlarut relatif besar, sedangkan larutan encer berarti jumlah zat terlarut relatif lebih sedikit. Biasanya, istilah pekat dan encer digunakan untuk membandingkan konsentrasi dua atau lebih larutan.
Dalam ukuran kuantitatif, konsentrasi larutan dinyatakan dalam g/mL (sama seperti satuan untuk densitas). Namun, dalam perhitungan stoikiometri satuan gram diganti dengan satuan mol sehingga diperoleh satuan mol/L. Konsentrasi dalam mol/L atau mmol/mL dikenal dengan istilah molaritas atau konsentrasi molar.
b. Molaritas
Molaritas atau kemolaran menyatakan jumlah mol zat terlarut (n) dalam satu liter larutan (L) atau milimol zat terlarut (n) dalam setiap satu mililiter larutan (mL).
atau
Keterangan: W   = berat zat (gram)
Mr  = masa molekul relative zat
V   =  volume larutan (mL)
Suatu larutan dapat dibuat dengan cara melarutkan zat terlarut murniatau mengencerkan dari larutan pekatnya: Agar lebih jelas, perhatikanlah contoh berikut:
1) Penentuan Molaritas dengan Cara Pelarutan
Jika kita ingin membuat 250 mL larutan K2CrO4 0,25 M dari bentuk kristal, caranya adalah dengan menghitung massa zat yang akan dilarutkan.
mol K2CrO4  = 250 mL x 0,25 M
= 0,0625 mol
g K2CrO4     = 0,0625 mol x 194 g / mol
= 12,125 g
Jadi, yang harus dilakukan adalah melarutkan 12,125 g kristal K2CrO4 ke dalam 250 mL air
2. Perhitungan Kimia
a. Mol dan Persamaan Reaksi

Kita telah memahami bahwa satu mol suatu senyawa mengandung 6,02 x 1023 partikel senyawa tersebut. Jika diterapkan untuk atom atau molekul, maka:
1 mol = 6,02 x 1023 atom / molekul
Untuk mengingatkan hubungan antara konsep mol dengan jumlah partikel, massa atom/ molekul, volume standar, dan molaritas, perhatikan diagram “Jembatan Mol” berikut!
Bagan di atas memperlihatkan bahwa mol dapat men¬jembatani berbagai parameter sehingga memudahkan kita untuk memahami sebuah reaksi kimia.
Pada bagan tersebut, ditunjukkan bahwa semua jalur yang menuju ke mol menggunakan tanda “ pembagian “, sedangkan jalur yang keluar dari mol menggunakan tanda “perkalian”, kecuali untuk molaritas (M).
Sebagai contoh, perhatikan reaksi berikut!
H2(g) + O2(g) — H2O(g)
Reaksi di atas memperlihatkan bahwa jumlah atom oksigen pada reaktan ada dua buah, sedangkan jumlah oksigen di produk ada satu buah. Hal ini berbeda dengan atom H yang sudah sama. Oleh karena itu, reaksi harus disetarakan.
Penyetaraan reaksi dapat dilakukan dengan membuat koefisien O2 = ½ sehingga persamaan reaksinya menjadi sebagai berikut.
H2(g) + ½ O2(g) — H2O(g)
Pada reaksi di atas jumlah atom O dengan H pada reaktan sudah setara dengan jumlah atom O dan H pada produk. Angka pecahan dalam persamaan dapat dihilangkan dengan mengalikan dua terhadap semua koefisien reaksi.
2H2(g) + O2(g) 2H2O(g)
Persamaan reaksi di atas menunjukkan bahwa koefisien reaksi masing-masing untuk H2, 02, dan H2O adalah 2, 1, dan 2. Dalam perhitungan kimia, koefisien reaksi melambangkan perbandingan mol zat reaktan dan produk dalam suatu reaksi. Artinya, perbandingan mol dalam reaksi di atas, yaitu antara H2, 02, dan H2O adalah 2 : 1 : 2.
Perhatikanlah ilustrasi di bawah ini!
2H2(g) + O2(g)      —————- 2H2O(g)
Perbandingan mol 2 : 1 : 2

Kesimpulan dari pembahasan di atas adalah jika kita mereaksikan 2 mol H2 dengan 1 mol O2 akan menghasilkan 2 mol H2O. Jika kita mereaksikan 1 mol H2, maka akan membutuhkan 2 mol O2 untuk menghasilkan 1 mol H2O.
Persamaan reaksi tersebut juga dapat diartikan bahwa 2 mol molekul hidrogen bereaksi dengan 1 mol molekul oksigen menghasilkan 2 mol molekul air
2H2 +                                                  O2                                                 —————–                    H2O
2 molekul                                       1 molekul                                             —————–                 2 molekul
2 mol                                             1 mol                                                   —————–                 1 mol
4 gram               +                          32,00 gram                                           —————–                 36 gram
36 gram reaktan                                                                                                                          36 gram produk
Contoh lain adalah pembakaran gas metana di udara.
metana + oksigen                              ————————     karbondioksida + air
CH4 + 202                                         ———————–      CO2 + 2H20
Persamaan reaksi menunjukkan bahwa 1 mol CH4 bereaksi dengan 2 mol O2 menghasilkan 1 mol CO2 dan 2 mol H2O.
Dari persamaan reaksi dapat kita katakan bahwa:
Jumlah mol H2O yang dihasilkan  = 2
Jumlah mol CH4 yang beraksi 1
Perbandingan ini dapat digunakan untuk menghitung massa air yang dihasilkan ketika sejumlah tertentu gas metana terbakar di udara.
3.  Kimia Analitik
Pengertian
Kimia analitik merupakan ilmu kimia yang mendasari analisis dan pemisahan sampel. Analisis dapat bertujuan untuk menentukan jenis komponen apa saja yang terdapat dalam suatu sampel  (kualitatif), dan juga menentukan berapa banyak komponen yang ada dalam suatu sampel (kuantitatif). Tidak semua unsur atau senyawa yang ada dalam sampel dapat dianalisis secara langsung, sebagian besar memerlukan proses pemisahan terlebih dulu dari unsur yang mengganggu.
Sekilas aplikasi dalam beberapa bidang
  1. Dalam ilmu lingkungan, pemantauan kadar pencemar memerlukan metoda analisis yang tepat, cepat dan peka untuk menentukan berbagai konstituen yang sering berjumlah renik.
  2. Dalam bidang kedokteran diperlukan berbagai analisis untuk menentukan berbagai unsur atau senyawa dalam sampel seperti darah, urin, rambut, tulang dan sebagainya.
  3.  Di bidang pertanian, komposisi pupuk yang tepat sehingga tumbuhan menghasilkan panen seperti yang diharapkan juga memerlukan metoda analisis yang tepat untuk mengetahuinya.
  4. Di bidang industri metoda analisis diperlukan untuk memonitoring bahan baku, proses produksi, produk maupun limbah yang dihasilkan. Itu adalah sebagian saja yang dapat dikemukakan mengenai peranan kimia analitik dalam kehidupan manusia.
Daftar Pustaka