.

Jumat, 20 Mei 2022

Jenis dan Penyebab Pencemaran Lingkungan

 

Oleh: Yosef Mariawan

Josephmariawan99@gmail.com (@W03-YOSEF)

 

Abstrak

Segala sesuatu yang dapat menimbulkan pencemaran disebut polutan (bahan pencemar). Zat dapat dikatakan sebagai polutan apabila jumlahnya telah melebihi batas normal, yang berada pada waktu dan tempat yang tidak tepat.

Zat pencemar dikenal juga dengan istilah limbah (sampah). Limbah merupakan bahan buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi, seperti kegiatan rumah tangga yang kehadirannya dapat berdampak negatif bagi lingkungan.

Berdasarkan sifatnya limbah dapat digolongkan menjadi limbah cair, limbah padat, limbah daur ulang, limbah organik, dan limbah bahan berbahaya beracun (B3).

Pembahasan

Jenis-Jenis Pencemaran Lingkungan

Pencemaran Air

Pencemaran air merupakan terjadinya perubahan penurunan kualitas air di suatu tempat perairan seperti laut, sungai, danau, dan air tanah.

Penyebab terjadinya pencemaran air:
-Pembuangan hasil bekas limbah industri, rumah tangga, ke perairan.
-Adanya partikel-partikel tanah di perairan, akibat adanya erosi.
-Penggunaan bahan peledak dan racun dalam kegiatan menangkap ikan.
-Tumpahannya minyak karena kebocoran tanker atau ledakan sumur minyak lepas pantai.
Pencemaran Udara

Pencemaran udara adalah masuk dan bercampurnya unsur-unsur berbahaya ke dalam atmosfer, sehingga memunculkan polusi udara.

Penyebab terjadinya pencemaran udara:
-Bebasnya karbon monoksida (CO) dan karbon dioksida (CO2) ke udara, yang dapat berasal dari asap kendaraan, asap pembakaran atau kebakaran, asap rokok, asap cerobong pabrik.
-Adanya asap vulkanik dari aktivitas letusan gunung berapi, sehingga dapat menebarkan partikel-partikel debu ke udara.
-Bebasnya partikel, nitrogen oksida, dan oksida sulfur ke udara, akibat asap dari pembakaran batu bara pada pembangkit listrik atau pabrik.
-Adanya Chloro Fluoro Carbon (CFC), dari hasil kebocoran mesin pendingin seperti kulkas dan AC mobil.

Pencemaran Tanah (Darat)

Pencemaran tanah atau darat merupakan penurunan kualitas tanah akibat masuknya ke dalam polutan ke lingkungan tanah, berupa zat kimia, debu, panas, suara, radiasi, dan mikroorganisme.

Penyebab terjadinya pencemaran tanah terbagi menjadi 3 golongan yaitu:

Limbah domestik, yaitu limbah yang berasal dari kegiatan manusia. Umumnya, limbah domestik berupa sampah basah atau organik yang mudah diurai.
Limbah industri, yaitu limbah padat berupa lumpur, bubur yang berasal dari proses pengolahan, seperti sisa pengolahan pabrik gula, pulp, kertas, rayon, plywood, pengawetan buah, dan lain-lain.
Limbah pertanian, biasanya berasal dari pestisida atau DDT (Dikloro Difenil Trikloroetana) yang digunakan oleh petani untuk memberantas hama tanaman. Limbah pertanian ini juga merupakan jenis pencemaran lingkungan.

Berdasarkan buku Aspek Kesehatan Pencemaran Udara halaman 18, dijelaskan bahwa penyebab pencemaran udara dibagi menjadi dua faktor, sebagai berikut.

1. Faktor Manusia 

Faktor pertama yang menjadi penyebab pencemaran udara adalah faktor manusia yang merupakan faktor dominan yang menghasilkan udara tercemar melalui berbagai kegiatannya, seperti asap kendaraan bermotor maupun asap pabrik industri bahkan kegiatan rumah tangga juga dapat menghasilkan pencemaran udara.

Sebuah pabrik industri seringkali melakukan aktivitas proses pembakaran yang menghasilkan asap beracun yang kemudian dilepaskan ke udara dan bercampur dengan udara bersih yang membuat terjadinya pencemaran udara.

Seperti salah satu contohnya yang kita bisa lihat adalah pembangkit listrik. Pembangkit listrik menggunakan batu bara sebagai bahan bakarnya yang dapat menghasilkan SO2 atau Partikel Oksida Sulfur dan NO2 atau Nitrogen Oksida yang dapat berbahaya bagi manusia jika menghirup senyawa tersebut.

Berikut berbagai kegiatan manusia yang dapat menyebabkan terjadinya pencemaran udara pada suatu wilayah.

1) Kegiatan yang pertama adalah, proses pemanasan yang dihasilkan dari adanya pengolahan bahan makanan seperti daging maupun ikan yang dapat menghasilkan asap, debu, dan juga bau yang jika dilakukan terus menerus dapat mencemari lingkungan.

2) Kegiatan yang kedua adalah, proses pembangunan ataupun infrastruktur dimana dapat menghasilkan asap dan juga debu di suatu kawasan. Apalagi jika pembangunan memakan waktu lama dapat membuat terjadinya pencemaran udara.

3) Kegiatan yang ketiga adalah, proses kimia seperti halnya dapat kita lihat pada proses fertilisasi atau pembuahan yang merupakan proses peleburan dua gamet. Proses fertilisasi ini sendiri dapat menghasilkan berbagai uap, debu, dan juga gas yang dapat menimbulkan pencemaran udara.

4) Kegiatan yang keempat adalah, asap transportasi sebagai salah satu penyebab terbesar dari polusi udara. Hal ini paling sering kita temui, dimana banyak pengendara motor yang menghasilkan asap setiap harinya yang membuat terciptanya polusi udara.

5) Kegiatan yang kelima adalah, penggunaan bahan radioaktif dimana digunakan sebagai salah satu bahan untuk percobaan bom nuklir. Bom nuklir sendiri dapat menghasilkan berbagai macam partikel debu radioaktif yang dapat menimbulkan polusi udara.

6) Kegiatan yang keenam adalah, berbagai aktivitas pertambangan dan juga penggalian yang dilakukan dapat menghasilkan debu serta emisi yang menimbulkan polusi udara.

7) Kegiatan yang ketujuh adalah, aktivitas pembakaran. Berbagai aktivitas pembakaran, seperti pembakaran sampah, terjadinya kebakaran pada hutan, maupun peleburan baja yang berhubungan dengan penggunaan api dapat menghasilkan asap, gas, serta uap yang dapat menimbulkan terjadinya polusi udara.

2. Faktor Alam

Faktor kedua yang menjadi penyebab pencemaran udara adalah faktor alam yang ternyata juga dapat menciptakan pencemaran pada udara. Faktor alam ini, merupakan suatu kegiatan yang terjadi secara alamiah tanpa adanya campur tangan manusia maupun berhubungan dengan kegiatan yang dilakukan manusia.

Salah satu contoh dari faktor alam adalah, meletusnya gunung berapi yang merupakan proses alam yang terjadi. Meletusnya gunung berapi dapat menghasilkan berbagai partikel abu vulkanik dan juga gas yang sifatnya mencemari lingkungan lainnya yang dapat membuat timbulnya pencemaran udara.

Meletusnya sebuah gunung berapi pun, tidak hanya berdampak pada pencemaran udara, namun bagaimana kita lihat dari kejadian yang sudah ada bahwa dapat berdampak kepada kesehatan makhluk hidup yang tinggal di daerah sekitar gunung tersebut, dan juga meletusnya gunung berapi dapat menyebabkan anomali cuaca.

Demi pembangunan, kita telah merusak lingkungan. Demi kenyamanan kita, limbah dari pabrik, sampah rumah tangga, dan lainnya dibuang begitu saja. Semua tindakan ini akhirnya akan merusak lingkungan, dan akan merusak kesehatan kita juga.

 

Penyebab Pencemaran Udara Berdasarkan Kegiatan ataupun Aktivitas

1. Aktivitas Pertambangan

Kegiatan yang menyebabkan terjadinya pencemaran udara pada suatu wilayah yang pertama adalah aktivitas pertambangan. Hal ini masih seringkali diabaikan oleh banyak pihak sebagai faktor timbulnya pencemaran udara di suatu wilayah.

Aktivitas pertambangan dapat menghasilkan berbagai debu dan bahan kimia lainnya yang akhirnya dilepaskan ke udara, hal tersebut dikarenakan proses penambangan biasanya dilakukan untuk mengekstraksi mineral yang ada di bawah bumi menggunakan alat besar yang menggunakan bahan bakar untuk menggerakkannya.

Dengan banyaknya penggunaan alat besar dalam proses pertambangan, maka gas maupun debu yang dihasilkan juga akan sama besarnya yang membuat pencemaran udara semakin besar pula. Permasalahan ini sendiri sudah sering kita lihat dimana banyak pegawai atau pekerja di bidang pertambangan seringkali memiliki masalah dengan pernapasan mereka.

2. Aktivitas Pertanian

Kegiatan yang menyebabkan terjadinya pencemaran udara pada suatu wilayah yang kedua adalah aktivitas pertanian. Hal ini dikarenakan, seringkali dalam aktivitas pertanian melakukan proses pembakaran lahan yang jika dilakukan dengan tepat akan sangat bermanfaat bagi para petani, namun jika dilakukan secara berlebihan maka kegiatan pembakaran tersebut dapat menghasilkan asap dan debu yang dapat menciptakan pencemaran udara.

Selain itu, kegiatan pertanian seringkali berkaitan dengan amonia yang merupakan bahan kimia yang sangat reaktif dan seringkali digunakan dalam industri pupuk untuk memproduksi berbagai bahan padat seperti garam amonium, garam nitrat, dan juga urea.

Amonia sendiri merupakan salah satu gas yang paling berbahaya bagi lapisan atmosfer. Selain itu juga, seringkali para petani menggunakan pupuk kimia yang dapat mempengaruhi proses panen mereka dan ketika melakukan kegiatan pembakaran lahan maka gas ataupun asap yang dikeluarkan akan lebih berbahaya dan menimbulkan pencemaran udara.

Pertanian organik dinilai sebagai sistem pertanian yang mampu menyediakan ketersediaan pangan secara berkelanjutan karena ramah lingkungan. Pertanian organik bukan hanya tren, tetapi adalah gaya hidup berkelanjutan yang memiliki banyak manfaat penting. Dalam menjalankan pertanian organik dituntut untuk menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi.

Di buku ini dipaparkan berbagai kontribusi pemikiran dari pakar Fakultas Pertanian UGM dari segi budi daya, tanah, pengelolaan tanah dan perlindungan tanaman dalam rangka mewujudkan pertanian yang berkelanjutan.

3. Penggunaan Listrik yang Berlebihan

Kegiatan yang menyebabkan terjadinya pencemaran udara pada suatu wilayah yang ketiga adalah penggunaan listrik yang berlebihan. Hal tersebut dikarenakan dalam membuat listrik di Indonesia saat ini masih mengandalkan bahan bakar batu bara. Oleh sebab itu, semakin banyaknya penggunaan listrik maka limbah batu bara yang dibuang ke udara akan semakin banyak yang menimbulkan pencemaran udara.

Pembakaran pembangkit listrik tersebut seringkali terjadi dengan kurang sempurna dan dalam prosesnya mengeluarkan gas yang berbahaya bagi lingkungan dan makhluk hidup. Berikut beberapa senyawa yang dikeluarkan adalah gas sulfur dioksida, nitrogen oksida, karbon dioksida, maupun partikulat. Senyawa dalam bentuk gas inilah yang dapat membahayakan lingkungan dan penyebab adanya pemanasan global.

Bayangkan bila tiba-tiba di dunia ini tak ada listrik. Lampu tidak dapat menyala, semua makanan yang membutuhkan suhu dingin dari kulkas akan basi, transportasi kereta listrik tidak bisa berfungsi, perusahaan-perusahaan yang membutuhkan daya listrik kuat akan mengalami kerugian, dan lainnya.

Buku ini akan menjelaskan prinsip dasar listrik dari berbagai energi yang ada di dunia ini dan pentingnya listrik di kehidupan. Selain itu, akan dijelaskan pula cara menghemat listrik. Dengan begitu, setidaknya kita dapat membantu mengurangi penyebab terjadinya pencemaran udara.

4. Asap yang Dihasilkan Pabrik

Kegiatan yang menyebabkan terjadinya pencemaran udara pada suatu wilayah yang keempat adalah asap yang dihasilkan oleh industri pabrik. Dalam proses produksinya, industri pabrik akan menggunakan berbagai alat dalam jumlah yang besar sekaligus yang mengeluarkan asap dalam jumlah dan kuantitas yang besar pula. Asap tersebut kemudian dikeluarkan dan dapat menimbulkan pencemaran udara dan juga membahayakan lingkungan.

Pada sebuah pabrik biasanya asap tersebut dibuang melalui cerobong asap besar dalam jumlah yang besar. Berdasarkan data yang ada, asap yang dikeluarkan industri pabrik merupakan salah satu penyumbang terbesar gas karbon yang ada di udara. Dengan banyaknya faktor tersebut, bukan hanya dapat mencemari udara, namun adanya kegiatan industri pabrik dapat menjadi salah satu penyebab terjadinya pemanasan global.

5. Limbah yang Dihasilkan Kegiatan Rumah Tangga

Kegiatan yang menyebabkan terjadinya pencemaran udara pada suatu wilayah yang kelima adalah limbah yang dihasilkan dari kegiatan rumah tangga. Hal ini dikarenakan berbagai kegiatan rumah tangga seringkali menghasilkan sampah, seperti bekas kemasan plastik, kertas, dan juga sebagainya.

Walaupun dengan membakar sampah merupakan langkah yang efektif untuk mengurai dan mengurangi sampah yang ada, namun dapat menyebabkan pencemaran udara. Sampah hasil kegiatan rumah tangga tersebut kemudian dibuang dan dibakar sehingga menghasilkan asap yang membuat munculnya pencemaran udara.

Bukan hanya itu, beberapa kegiatan lain seperti mengecat rumah dan juga penggunaan alat elektronik yang mengeluarkan asap dan juga gas dapat menjadi faktor penyebab pencemaran udara.

6. Penggunaan Kendaraan Pribadi

Kegiatan yang menyebabkan terjadinya pencemaran udara pada suatu wilayah yang keenam adalah penggunaan kendaraan pribadi khususnya bagi pengendara motor. Kendaraan roda dua ini, seringkali menjadi salah satu penyebab terjadinya pencemaran udara terus meningkat di Indonesia saat ini.

Kendaraan bermotor mengeluarkan asap dalam jumlah yang besar di Jakarta setiap harinya, karena mayoritas penduduk di Indonesia mengendarai kendaraan roda dua ini. Hal tersebut yang membuat indeks udara yang ada di ibukota Jakarta ini lebih buruk jika kita bandingkan dengan daerah pedesaan.

Berikut beberapa zat dan senyawa yang dikeluarkan dan dihasilkan dari penggunaan kendaraan bermotor.

  • Timbal atau timah hitam (Pb)
  • Suspended Particulate Matter (SPM)
  • Oksida Nitrogen (NOx)
  • Hidrokarbon (HC)
  • Karbon Monoksida (CO)
  • Oksida Fotokimia (OX)

7. Asap yang Dihasilkan Rokok

Kegiatan yang menyebabkan terjadinya pencemaran udara pada suatu wilayah yang ketujuh adalah asap yang dihasilkan dari pengkonsumsian rokok. Seringkali kita temui banyak perokok yang tidak peka akan akibat dari asap rokok bagi orang lain dan juga lingkungannya yang bisa menjadi faktor penyebab timbulnya pencemaran udara. Ditambah lagi, asap rokok memiliki kandungan yang berbahaya bagi yang menghirupnya karena dapat menimbulkan masalh kesehatan.

Seringkali kita temui, banyak orang yang mengalami masalah ataupun penyakit yang berhubungan dengan pernapasan walaupun tidak merokok, karena mereka terus menerus terpapar asap rokok yang menjadikan mereka perokok pasif. Untuk mengantisipasi hal ini, bagi para perokok dapat melakukan kegiatannya di tempat khusus dan bukan di sembarang tempat, selain untuk mengurangi kemungkinan terjadinya pencemaran udara, dengan begitu orang yang tidak merokok juga tidak ikut terpapar asap rokok tersebut.

8. Erupsi Gunung Berapi

Kegiatan yang menyebabkan terjadinya pencemaran udara adalah erupsi gunung berapi. Namun, inilah salah satu faktor alam yang menyebabkan terjadinya pencemaran udara karena meletusnya gunung berapi tidak dapat dikendalikan oleh seseorang.

Dengan adanya erupsi gunung berapi, seringkali bersamaan dengan menyemburkan abu vulkanik dari dalam. Abu vulkanik ini mengandung berbagai senyawa berbahaya seperti timah, tembaga, seng, krom besi, hingga silika yang dapat beresiko menyebabkan terjadinya pencemaran udara.

Solusi Pencemaran Udara

Berikut beberapa kegiatan yang dapat kamu lakukan untuk mencegah dan mengurangi pencemaran udara yang terjadi saat ini.

1. Jalan Kaki dan Mengendarai Sepeda

Solusi yang pertama untuk mencegah serta mengurangi pencemaran udara yang ada adalah dengan berjalan kaki dan mengendarai sepeda. Hal ini dikarenakan dengan berjalan kaki untuk jarang yang dekat dan mengendarai sepeda untuk jarang yang cukup jauh dapat mengurangi penggunaan motor yang merupakan salah faktor penyebab pencemaran udara.

Kendaraan bermotor mengeluarkan asap yang mengandung sulfur dioksida yang merupakan salah satu dari enam polutan berbahaya yang menjadi penyebab timbulnya pencemaran udara. Dengan mengurangi penggunaan kendaraan bermotor dan menggantinya dengan berjalan kaki serta mengendarai sepeda kamu bisa mengurangi efek dari pencemaran udara.

Selain itu, dengan bersepeda kamu akan mendapatkan berbagai manfaat bagi tubuh karena dengan bersepeda dapat mengoptimalkan kinerja sistem kardiovaskular, yaitu organ jantung dan juga pembuluh darah, dengan memperkuat otot yang ada pada jantung serta membantu meningkatkan peredaran darah ke berbagai bagian tubuh.

2. Bercocok Tanam

Solusi yang kedua untuk mencegah serta mengurangi pencemaran udara yang ada adalah dengan melakukan aktivitas bercocok tanam, dimana dapat membantu mengurangi polusi udara yang disebabkan dari pencemaran udara dengan menanam berbagai tanaman yang dapat menangkal polusi.

Beberapa tanaman yang dapat digunakan untuk mengurangi dan menangkal pencemaran udara seperti, krisan, lidah buaya, bambu, dracaena, lidah mertua, dan masih banyak lagi. Tanaman yang disebutkan tersebut dapat membantu dalam mengurangi dan menangkal polusi yang ada di udara karena mampu menyaring zat berbahaya yang dihasilkan polusi melalui pori-pori mereka.

Tanaman juga memiliki fungsi lain, dalam jangka panjang tanaman mampu meningkatkan ekosistem serta kualitas udara yang ada di lingkungan rumah kamu, dan juga membantu menstabilkan dan mengurangi tingkat polusi udara yang ada di bumi.

Di kota-kota besar, lingkungan publik maupun perumahan, semakin tercemar. Berbagai polutan gentayangan di udara dan mudah terirup hidung. Masyarakat pun terancam menderita gangguan pernafasan, yang baru disadari setelah menjalar ke radang tenggorokan dan paru-paru.

Selain itu, banyak dampak-dampak lainnya yang kian muncul. E-book “Herba dan Tanaman Hias Penangkal Nyamuk dan Polusi Udara” ini melengkapi Anda akan kegunaan bahan-bahan alami untuk mengatasi polusi dan gangguan nyamuk.

3. Tidak Membakar Sampah

Solusi yang ketiga untuk mencegah serta mengurangi pencemaran udara yang ada adalah dengan tidak membakar sampah karena dapat mengeluarkan asap yang menimbulkan pencemaran udara. Seringkali banyak orang yang membakar sampah mereka karena menganggap dengan membakarnya dapat mengurai dan menghilangkan tumpukan sampah dengan cepat. Namun, langkah tersebut salah karena dapat merusak lingkungan.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh US Environmental Protection Agency, senyawa yang dihasilkan dari pembakaran sampah dapat menimbulkan polusi udara, seperti karbon monoksida dan juga formaldehida yang dikenal sebagai dua zat berbahaya penyebab polusi dan penyebab dari berbagai masalah kesehatan dan penyakit pernapasan

4. Menghemat Penggunaan Listrik

Solusi yang keempat untuk mencegah serta mengurangi pencemaran udara yang ada adalah dengan menghemat penggunaan listrik. Seperti yang sudah dijelaskan di atas, untuk menghasilkan tenaga listrik memerlukan pembakaran batu bara maupun minyak yang dapat menyebabkan terjadinya pencemaran udara.

Dengan menggunakan listrik secara berlebihan, maka akan semakin besar pula asap yang dilepaskan ke udara yang dapat berdampak pada lapisan ozon karena adanya pelepasan sulfur dioksida yang dilepaskan ke permukaan tanah, lalu menguap dan menyebabkan terjadinya pencemaran udara.

Kesimpulan

Pencemaran lingkungan (environmental pollution) adalah terkontaminasinya komponen fisik dan biologis dari sistem bumi dan atmosfer sehingga mengganggu keseimbangan ekosistem lingkungan.

Kontaminasi tersebut bisa berasal dari kegiatan manusia ataupun proses alam, yang menyebabkan kualitas lingkungan menjadi tidak dapat berfungsi sesuai dengan seharusnya.

Sementara, Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup memberi penjelasan bahwa pencemaran lingkungan hidup adalah masuk atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi, dan/atau komponen lain ke dalam lingkungan hidup oleh kegiatan manusia sehingga melampaui baku mutu lingkungan hidup yang telah ditetapkan.

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.