Oleh: Yosef Mariawan
Josephmariawan99@gmail.com (@W03-YOSEF)
Abstrak
Segala sesuatu yang dapat
menimbulkan pencemaran disebut polutan (bahan pencemar). Zat dapat dikatakan
sebagai polutan apabila jumlahnya telah melebihi batas normal, yang berada pada
waktu dan tempat yang tidak tepat.
Zat pencemar dikenal juga dengan istilah limbah (sampah). Limbah merupakan
bahan buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi, seperti kegiatan
rumah tangga yang kehadirannya dapat berdampak negatif bagi lingkungan.
Berdasarkan sifatnya limbah dapat digolongkan menjadi limbah cair, limbah
padat, limbah daur ulang, limbah organik, dan limbah bahan berbahaya beracun
(B3).
Pembahasan
Jenis-Jenis Pencemaran Lingkungan
Pencemaran Air
Pencemaran air merupakan terjadinya perubahan penurunan kualitas air di suatu
tempat perairan seperti laut, sungai, danau, dan air tanah.
Penyebab terjadinya pencemaran air:
-Pembuangan hasil bekas limbah industri, rumah tangga, ke perairan.
-Adanya partikel-partikel tanah di perairan, akibat adanya erosi.
-Penggunaan bahan peledak dan racun dalam kegiatan menangkap ikan.
-Tumpahannya minyak karena kebocoran tanker atau ledakan sumur minyak lepas
pantai.
Pencemaran Udara
Pencemaran udara adalah masuk dan bercampurnya unsur-unsur berbahaya ke dalam
atmosfer, sehingga memunculkan polusi udara.
Penyebab terjadinya pencemaran udara:
-Bebasnya karbon monoksida (CO) dan karbon dioksida (CO2) ke udara, yang dapat
berasal dari asap kendaraan, asap pembakaran atau kebakaran, asap rokok, asap
cerobong pabrik.
-Adanya asap vulkanik dari aktivitas letusan gunung berapi, sehingga dapat
menebarkan partikel-partikel debu ke udara.
-Bebasnya partikel, nitrogen oksida, dan oksida sulfur ke udara, akibat asap
dari pembakaran batu bara pada pembangkit listrik atau pabrik.
-Adanya Chloro Fluoro Carbon (CFC), dari hasil kebocoran mesin pendingin
seperti kulkas dan AC mobil.
Pencemaran Tanah (Darat)
Pencemaran tanah atau darat merupakan penurunan kualitas tanah akibat masuknya
ke dalam polutan ke lingkungan tanah, berupa zat kimia, debu, panas, suara,
radiasi, dan mikroorganisme.
Penyebab terjadinya pencemaran tanah terbagi menjadi 3 golongan yaitu:
Limbah domestik, yaitu limbah yang berasal dari kegiatan manusia. Umumnya,
limbah domestik berupa sampah basah atau organik yang mudah diurai.
Limbah industri, yaitu limbah padat berupa lumpur, bubur yang berasal dari
proses pengolahan, seperti sisa pengolahan pabrik gula, pulp, kertas, rayon,
plywood, pengawetan buah, dan lain-lain.
Limbah pertanian, biasanya berasal dari pestisida atau DDT (Dikloro Difenil
Trikloroetana) yang digunakan oleh petani untuk memberantas hama tanaman.
Limbah pertanian ini juga merupakan jenis pencemaran lingkungan.
Berdasarkan buku Aspek Kesehatan Pencemaran Udara halaman 18, dijelaskan bahwa
penyebab pencemaran udara dibagi menjadi dua faktor, sebagai berikut.
1. Faktor Manusia
Faktor pertama yang menjadi penyebab pencemaran
udara adalah faktor manusia yang merupakan faktor dominan yang menghasilkan
udara tercemar melalui berbagai kegiatannya, seperti asap kendaraan bermotor
maupun asap pabrik industri bahkan kegiatan rumah tangga juga dapat
menghasilkan pencemaran udara.
Sebuah pabrik industri seringkali melakukan
aktivitas proses pembakaran yang menghasilkan asap beracun yang kemudian
dilepaskan ke udara dan bercampur dengan udara bersih yang membuat terjadinya
pencemaran udara.
Seperti salah satu contohnya yang kita bisa lihat
adalah pembangkit listrik. Pembangkit listrik menggunakan batu bara sebagai
bahan bakarnya yang dapat menghasilkan SO2 atau Partikel Oksida Sulfur dan NO2
atau Nitrogen Oksida yang dapat berbahaya bagi manusia jika menghirup senyawa
tersebut.
Berikut berbagai kegiatan manusia yang dapat
menyebabkan terjadinya pencemaran udara pada suatu wilayah.
1) Kegiatan yang pertama adalah, proses pemanasan
yang dihasilkan dari adanya pengolahan bahan makanan seperti daging maupun ikan
yang dapat menghasilkan asap, debu, dan juga bau yang jika dilakukan terus
menerus dapat mencemari lingkungan.
2) Kegiatan yang kedua adalah, proses pembangunan
ataupun infrastruktur dimana dapat menghasilkan asap dan juga debu di suatu
kawasan. Apalagi jika pembangunan memakan waktu lama dapat membuat terjadinya
pencemaran udara.
3) Kegiatan yang ketiga adalah, proses kimia
seperti halnya dapat kita lihat pada proses fertilisasi atau pembuahan yang
merupakan proses peleburan dua gamet. Proses fertilisasi ini sendiri dapat
menghasilkan berbagai uap, debu, dan juga gas yang dapat menimbulkan pencemaran
udara.
4) Kegiatan yang keempat adalah, asap
transportasi sebagai salah satu penyebab terbesar dari polusi udara. Hal ini
paling sering kita temui, dimana banyak pengendara motor yang menghasilkan asap
setiap harinya yang membuat terciptanya polusi udara.
5) Kegiatan yang kelima adalah, penggunaan bahan
radioaktif dimana digunakan sebagai salah satu bahan untuk percobaan bom
nuklir. Bom nuklir sendiri dapat menghasilkan berbagai macam partikel debu
radioaktif yang dapat menimbulkan polusi udara.
6) Kegiatan yang keenam adalah, berbagai
aktivitas pertambangan dan juga penggalian yang dilakukan dapat menghasilkan
debu serta emisi yang menimbulkan polusi udara.
7) Kegiatan yang ketujuh adalah, aktivitas
pembakaran. Berbagai aktivitas pembakaran, seperti pembakaran sampah,
terjadinya kebakaran pada hutan, maupun peleburan baja yang berhubungan dengan
penggunaan api dapat menghasilkan asap, gas, serta uap yang dapat menimbulkan
terjadinya polusi udara.
2. Faktor Alam
Faktor kedua yang menjadi penyebab pencemaran
udara adalah faktor alam yang ternyata juga dapat menciptakan pencemaran pada
udara. Faktor alam ini, merupakan suatu kegiatan yang terjadi secara alamiah
tanpa adanya campur tangan manusia maupun berhubungan dengan kegiatan yang
dilakukan manusia.
Salah satu contoh dari faktor alam adalah,
meletusnya gunung berapi yang merupakan proses alam yang terjadi. Meletusnya
gunung berapi dapat menghasilkan berbagai partikel abu vulkanik dan juga gas
yang sifatnya mencemari lingkungan lainnya yang dapat membuat timbulnya
pencemaran udara.
Meletusnya sebuah gunung berapi pun, tidak hanya
berdampak pada pencemaran udara, namun bagaimana kita lihat dari kejadian yang
sudah ada bahwa dapat berdampak kepada kesehatan makhluk hidup yang tinggal di
daerah sekitar gunung tersebut, dan juga meletusnya gunung berapi dapat
menyebabkan anomali cuaca.
Demi pembangunan, kita telah
merusak lingkungan. Demi kenyamanan kita, limbah dari pabrik, sampah rumah
tangga, dan lainnya dibuang begitu saja. Semua tindakan ini akhirnya akan
merusak lingkungan, dan akan merusak kesehatan kita juga.
Penyebab Pencemaran Udara Berdasarkan
Kegiatan ataupun Aktivitas
1.
Aktivitas Pertambangan
Kegiatan yang menyebabkan terjadinya pencemaran
udara pada suatu wilayah yang pertama adalah aktivitas pertambangan. Hal ini
masih seringkali diabaikan oleh banyak pihak sebagai faktor timbulnya pencemaran
udara di suatu wilayah.
Aktivitas pertambangan dapat menghasilkan
berbagai debu dan bahan kimia lainnya yang akhirnya dilepaskan ke udara, hal
tersebut dikarenakan proses penambangan biasanya dilakukan untuk mengekstraksi
mineral yang ada di bawah bumi menggunakan alat besar yang menggunakan bahan
bakar untuk menggerakkannya.
Dengan banyaknya penggunaan alat besar dalam
proses pertambangan, maka gas maupun debu yang dihasilkan juga akan sama
besarnya yang membuat pencemaran udara semakin besar pula. Permasalahan ini
sendiri sudah sering kita lihat dimana banyak pegawai atau pekerja di bidang
pertambangan seringkali memiliki masalah dengan pernapasan mereka.
2.
Aktivitas Pertanian
Kegiatan yang menyebabkan terjadinya pencemaran
udara pada suatu wilayah yang kedua adalah aktivitas pertanian. Hal ini
dikarenakan, seringkali dalam aktivitas pertanian melakukan proses pembakaran
lahan yang jika dilakukan dengan tepat akan sangat bermanfaat bagi para petani,
namun jika dilakukan secara berlebihan maka kegiatan pembakaran tersebut dapat
menghasilkan asap dan debu yang dapat menciptakan pencemaran udara.
Selain itu, kegiatan pertanian seringkali
berkaitan dengan amonia yang merupakan bahan kimia yang sangat reaktif dan
seringkali digunakan dalam industri pupuk untuk memproduksi berbagai bahan
padat seperti garam amonium, garam nitrat, dan juga urea.
Amonia sendiri merupakan salah satu gas yang
paling berbahaya bagi lapisan atmosfer. Selain itu juga, seringkali para petani
menggunakan pupuk kimia yang dapat mempengaruhi proses panen mereka dan ketika
melakukan kegiatan pembakaran lahan maka gas ataupun asap yang dikeluarkan akan
lebih berbahaya dan menimbulkan pencemaran udara.
Pertanian organik dinilai sebagai sistem
pertanian yang mampu menyediakan ketersediaan pangan secara berkelanjutan
karena ramah lingkungan. Pertanian organik bukan hanya tren, tetapi adalah gaya
hidup berkelanjutan yang memiliki banyak manfaat penting. Dalam menjalankan
pertanian organik dituntut untuk menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi.
Di buku ini dipaparkan berbagai kontribusi
pemikiran dari pakar Fakultas Pertanian UGM dari segi budi daya, tanah,
pengelolaan tanah dan perlindungan tanaman dalam rangka mewujudkan pertanian
yang berkelanjutan.
3.
Penggunaan Listrik yang Berlebihan
Kegiatan yang menyebabkan terjadinya pencemaran
udara pada suatu wilayah yang ketiga adalah penggunaan listrik yang berlebihan.
Hal tersebut dikarenakan dalam membuat listrik di Indonesia saat ini masih
mengandalkan bahan bakar batu bara. Oleh sebab itu, semakin banyaknya
penggunaan listrik maka limbah batu bara yang dibuang ke udara akan semakin
banyak yang menimbulkan pencemaran udara.
Pembakaran pembangkit listrik tersebut seringkali
terjadi dengan kurang sempurna dan dalam prosesnya mengeluarkan gas yang
berbahaya bagi lingkungan dan makhluk hidup. Berikut beberapa senyawa yang
dikeluarkan adalah gas sulfur dioksida, nitrogen oksida, karbon dioksida,
maupun partikulat. Senyawa dalam bentuk gas inilah yang dapat membahayakan
lingkungan dan penyebab adanya pemanasan global.
Bayangkan bila tiba-tiba di dunia ini tak ada
listrik. Lampu tidak dapat menyala, semua makanan yang membutuhkan suhu dingin
dari kulkas akan basi, transportasi kereta listrik tidak bisa berfungsi, perusahaan-perusahaan
yang membutuhkan daya listrik kuat akan mengalami kerugian, dan lainnya.
Buku ini akan menjelaskan prinsip dasar listrik
dari berbagai energi yang ada di dunia ini dan pentingnya listrik di kehidupan.
Selain itu, akan dijelaskan pula cara menghemat listrik. Dengan begitu,
setidaknya kita dapat membantu mengurangi penyebab terjadinya pencemaran
udara.
4.
Asap yang Dihasilkan Pabrik
Kegiatan yang menyebabkan terjadinya pencemaran
udara pada suatu wilayah yang keempat adalah asap yang dihasilkan oleh industri
pabrik. Dalam proses produksinya, industri pabrik akan menggunakan berbagai
alat dalam jumlah yang besar sekaligus yang mengeluarkan asap dalam jumlah dan
kuantitas yang besar pula. Asap tersebut kemudian dikeluarkan dan dapat menimbulkan
pencemaran udara dan juga membahayakan lingkungan.
Pada sebuah pabrik biasanya asap tersebut dibuang
melalui cerobong asap besar dalam jumlah yang besar. Berdasarkan data yang ada,
asap yang dikeluarkan industri pabrik merupakan salah satu penyumbang terbesar
gas karbon yang ada di udara. Dengan banyaknya faktor tersebut, bukan hanya
dapat mencemari udara, namun adanya kegiatan industri pabrik dapat menjadi
salah satu penyebab terjadinya pemanasan global.
5. Limbah yang
Dihasilkan Kegiatan Rumah Tangga
Kegiatan yang menyebabkan terjadinya pencemaran
udara pada suatu wilayah yang kelima adalah limbah yang dihasilkan dari
kegiatan rumah tangga. Hal ini dikarenakan berbagai kegiatan rumah tangga
seringkali menghasilkan sampah, seperti bekas kemasan plastik, kertas, dan juga
sebagainya.
Walaupun dengan membakar sampah merupakan langkah
yang efektif untuk mengurai dan mengurangi sampah yang ada, namun dapat
menyebabkan pencemaran udara. Sampah hasil kegiatan rumah tangga tersebut
kemudian dibuang dan dibakar sehingga menghasilkan asap yang membuat munculnya
pencemaran udara.
Bukan hanya itu, beberapa kegiatan lain seperti
mengecat rumah dan juga penggunaan alat elektronik yang mengeluarkan asap dan
juga gas dapat menjadi faktor penyebab pencemaran udara.
6. Penggunaan Kendaraan Pribadi
Kegiatan yang menyebabkan terjadinya pencemaran
udara pada suatu wilayah yang keenam adalah penggunaan kendaraan pribadi
khususnya bagi pengendara motor. Kendaraan roda dua ini, seringkali menjadi
salah satu penyebab terjadinya pencemaran udara terus meningkat di Indonesia
saat ini.
Kendaraan bermotor mengeluarkan asap dalam jumlah
yang besar di Jakarta setiap harinya, karena mayoritas penduduk di Indonesia
mengendarai kendaraan roda dua ini. Hal tersebut yang membuat indeks udara yang
ada di ibukota Jakarta ini lebih buruk jika kita bandingkan dengan daerah
pedesaan.
Berikut beberapa zat dan senyawa yang dikeluarkan
dan dihasilkan dari penggunaan kendaraan bermotor.
- Timbal atau timah hitam (Pb)
- Suspended Particulate Matter (SPM)
- Oksida Nitrogen (NOx)
- Hidrokarbon (HC)
- Karbon Monoksida (CO)
- Oksida Fotokimia (OX)
7.
Asap yang Dihasilkan Rokok
Kegiatan yang menyebabkan terjadinya pencemaran
udara pada suatu wilayah yang ketujuh adalah asap yang dihasilkan dari
pengkonsumsian rokok. Seringkali kita temui banyak perokok yang tidak peka akan
akibat dari asap rokok bagi orang lain dan juga lingkungannya yang bisa menjadi
faktor penyebab timbulnya pencemaran udara. Ditambah lagi, asap rokok memiliki
kandungan yang berbahaya bagi yang menghirupnya karena dapat menimbulkan masalh
kesehatan.
Seringkali kita temui, banyak orang yang
mengalami masalah ataupun penyakit yang berhubungan dengan pernapasan walaupun
tidak merokok, karena mereka terus menerus terpapar asap rokok yang menjadikan
mereka perokok pasif. Untuk mengantisipasi hal ini, bagi para perokok dapat
melakukan kegiatannya di tempat khusus dan bukan di sembarang tempat, selain
untuk mengurangi kemungkinan terjadinya pencemaran udara, dengan begitu orang
yang tidak merokok juga tidak ikut terpapar asap rokok tersebut.
8.
Erupsi Gunung Berapi
Kegiatan yang menyebabkan terjadinya pencemaran
udara adalah erupsi gunung berapi. Namun, inilah salah satu faktor alam yang
menyebabkan terjadinya pencemaran udara karena meletusnya gunung berapi tidak
dapat dikendalikan oleh seseorang.
Dengan adanya erupsi gunung berapi, seringkali
bersamaan dengan menyemburkan abu vulkanik dari dalam. Abu vulkanik ini
mengandung berbagai senyawa berbahaya seperti timah, tembaga, seng, krom besi,
hingga silika yang dapat beresiko menyebabkan terjadinya pencemaran udara.
Solusi Pencemaran Udara
Berikut beberapa kegiatan yang dapat kamu lakukan
untuk mencegah dan mengurangi pencemaran udara yang terjadi saat ini.
1.
Jalan Kaki dan Mengendarai Sepeda
Solusi yang pertama untuk mencegah serta
mengurangi pencemaran udara yang ada adalah dengan berjalan kaki dan
mengendarai sepeda. Hal ini dikarenakan dengan berjalan kaki untuk jarang yang
dekat dan mengendarai sepeda untuk jarang yang cukup jauh dapat mengurangi
penggunaan motor yang merupakan salah faktor penyebab pencemaran udara.
Kendaraan bermotor mengeluarkan asap yang
mengandung sulfur dioksida yang merupakan salah satu dari enam polutan
berbahaya yang menjadi penyebab timbulnya pencemaran udara. Dengan mengurangi
penggunaan kendaraan bermotor dan menggantinya dengan berjalan kaki serta
mengendarai sepeda kamu bisa mengurangi efek dari pencemaran udara.
Selain itu, dengan bersepeda kamu akan
mendapatkan berbagai manfaat bagi tubuh karena dengan bersepeda dapat
mengoptimalkan kinerja sistem kardiovaskular, yaitu organ jantung dan juga
pembuluh darah, dengan memperkuat otot yang ada pada jantung serta membantu
meningkatkan peredaran darah ke berbagai bagian tubuh.
2. Bercocok
Tanam
Solusi yang kedua untuk mencegah serta mengurangi
pencemaran udara yang ada adalah dengan melakukan aktivitas bercocok tanam,
dimana dapat membantu mengurangi polusi udara yang disebabkan dari pencemaran
udara dengan menanam berbagai tanaman yang dapat menangkal polusi.
Beberapa tanaman yang dapat digunakan untuk
mengurangi dan menangkal pencemaran udara seperti, krisan, lidah buaya, bambu,
dracaena, lidah mertua, dan masih banyak lagi. Tanaman yang disebutkan tersebut
dapat membantu dalam mengurangi dan menangkal polusi yang ada di udara karena
mampu menyaring zat berbahaya yang dihasilkan polusi melalui pori-pori mereka.
Tanaman juga memiliki fungsi lain, dalam jangka
panjang tanaman mampu meningkatkan ekosistem serta kualitas udara yang ada di
lingkungan rumah kamu, dan juga membantu menstabilkan dan mengurangi tingkat
polusi udara yang ada di bumi.
Di kota-kota besar, lingkungan publik maupun
perumahan, semakin tercemar. Berbagai polutan gentayangan di udara dan mudah
terirup hidung. Masyarakat pun terancam menderita gangguan pernafasan, yang
baru disadari setelah menjalar ke radang tenggorokan dan paru-paru.
Selain itu, banyak dampak-dampak lainnya yang
kian muncul. E-book “Herba dan Tanaman Hias Penangkal Nyamuk dan
Polusi Udara” ini melengkapi Anda akan kegunaan bahan-bahan alami untuk
mengatasi polusi dan gangguan nyamuk.
3.
Tidak Membakar Sampah
Solusi yang ketiga untuk mencegah serta
mengurangi pencemaran udara yang ada adalah dengan tidak membakar sampah karena
dapat mengeluarkan asap yang menimbulkan pencemaran udara. Seringkali banyak
orang yang membakar sampah mereka karena menganggap dengan membakarnya dapat
mengurai dan menghilangkan tumpukan sampah dengan cepat. Namun, langkah
tersebut salah karena dapat merusak lingkungan.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh US
Environmental Protection Agency, senyawa yang dihasilkan dari pembakaran sampah
dapat menimbulkan polusi udara, seperti karbon monoksida dan juga formaldehida
yang dikenal sebagai dua zat berbahaya penyebab polusi dan penyebab dari
berbagai masalah kesehatan dan penyakit pernapasan
4.
Menghemat Penggunaan Listrik
Solusi yang keempat untuk mencegah serta
mengurangi pencemaran udara yang ada adalah dengan menghemat penggunaan
listrik. Seperti yang sudah dijelaskan di atas, untuk menghasilkan tenaga
listrik memerlukan pembakaran batu bara maupun minyak yang dapat menyebabkan
terjadinya pencemaran udara.
Dengan menggunakan listrik secara berlebihan,
maka akan semakin besar pula asap yang dilepaskan ke udara yang dapat berdampak
pada lapisan ozon karena adanya pelepasan sulfur dioksida yang dilepaskan ke
permukaan tanah, lalu menguap dan menyebabkan terjadinya pencemaran udara.
Kesimpulan
Pencemaran lingkungan
(environmental pollution) adalah terkontaminasinya komponen fisik dan biologis
dari sistem bumi dan atmosfer sehingga mengganggu keseimbangan ekosistem
lingkungan.
Kontaminasi tersebut bisa berasal dari kegiatan manusia ataupun proses alam,
yang menyebabkan kualitas lingkungan menjadi tidak dapat berfungsi sesuai
dengan seharusnya.
Sementara, Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup memberi penjelasan bahwa pencemaran lingkungan
hidup adalah masuk atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi, dan/atau
komponen lain ke dalam lingkungan hidup oleh kegiatan manusia sehingga
melampaui baku mutu lingkungan hidup yang telah ditetapkan.