Oleh Listiyani
(@T18-Listiyani)
ABSTRAK
Permulaan atom
dimulai oleh filsuf Yunani, Democritus menggembangkan gagasan atom pa tahun 450
SM, atom diartikan sebagai materi yang tersusun atas partikel yang sangat kecil
dan tidak dapat dihancurkan. Model atom mengalami perkembangan seiring dengan
berkembangnya ilmu pengetahuan. Table periodik unsur merupakan table yang
memuat unsur-unsur kimia. Perkembangan penyusunan table periodik dimulai dari
teori Lavoisier, Dobereiner, Newlands, Mendeleev, dan Henry Moseley.
Kata Kunci : atom,
partikel, elektron, sistem periodik, Dalton, Bohr, Lavoisier, Mendeleev,
Moseley
ABSTRACT
The beginning of the atom was started by the Greek
philosopher Democritus who developed the idea of the atom in 450 BC, the atom
is defined as matter composed of very small and indestructible particles. The
atomic model has developed along with the development of science. The periodic
table of elements is a table that contains the chemical elements. The
development of the preparation of the periodic table began with the theory of
Lavoisier, Dobereiner, Newlands, Mendeleev, and Henry Moseley.
Key Words : atoms, particles, electrons, periodic
system, Dalton, Bohr, Lavoisier, Mendeleev, Moseley
PENDAHULUAN
Menurut Clowes, Martin dan Chris
Woodford (2019), orang pertama yang mengemukakan keberadaan atom adalah filsuf
Yunani, Leucippus (sekitar 450-370 SM). Muridnya, Democritus, menggembangkan
gagasan ini pada sekitar 450 SM, ketika ia menyatakan bahwa materi tersusun
atas partikel-partikel sangat kecil yang tidak dapat dihancurkan yang disebut atoma,
Bahasa Yunani yang berarti “tidak dapat dipotong”. Democritus percaya bahwa
jenis atom yang berbeda Menyusun materi yang berbeda. Dia berpendapat bahwa
atom halus Menyusun zat cair dan atom-atom kasar saling mengikat sebagai zat
padat.
Para kimiawan
menguraikan banyak senyawa menjadi unsur-unsur penyusun. Dari proses tersebut,
mereka menemukan banyak unsur baru. Menurut Loelovich (2019), berbagai upaya
dilakukan untuk mengklasifikasikan unsur menggunakan aturan atau hukum triad
dan oktaf, serta dengan cara valensi dan berat atom unsur. Banyak upaya lain
dilakukan untuk mensistematisasikan unsur-unsur kimia, tetapi hanya ahli kimia
Rusia Dmitry Mendeleev yang berhasil merumuskan hukum periodik unsur dan
menyusun tabel unsur dengan sifat kimia yang berulang secara berkala tergantung
pada berat atom, dan seiring berjalannya waktu terbentuklah Sistem Periodik
Unsur.
RUMUSAN MASALAH
1.
Bagaimana perkembangan
model atom?
2.
Apa saja kelemahan
dari perkembangan model atom?
3.
Bagaimana sejarah
perkembangan struktur periodik?
TUJUAN
1.
Untuk mengetahui perkembangan
model atom.
2.
Untuk mengetahui
kelemahan dari perkembangan model atom.
3.
Untuk mengetahui
sejarah perkembangan struktur periodik unsur.
PEMBAHASAN
Istilah atom berasal dari bahasa Yunani,
yaitu atoma yang berarti “tidak dapat dipotong”. Konsep ini pertama kali
dikemukakan oleh Democritus pada tahun 450 SM. Namun konsep Democritus tidak
disertai oleh eksperimen yang meyakinkan sehingga konsep tersebut tidak dapat
diterima oleh beberapa ahli ilmu pengetahuan dan filsafat.
Seiring perkembangan ilmu
pengetahuan, teori atom juga ikut berkembang. Perkembangan model atom dimulai
dari John Dalton (1803), Thomson (1987), Rutherford (1910), Niels Bohr (1922),
dan Model Atom Modern.
1.
Model Atom Dalton
John
Dalton menggembangkan konsep atom Democritus kemudian mengemukakannya dalam teori
tentang atom. Menurut Dalton atom adalah partikel terkecil yang tidak dapat
dibagi lagi. Unsur dan senyawa terbentuk jika atom dari berbagai unsur bergabung
dalam komposisi yang tetap. Atom terdiri dari partikel yang lebih kecil, yaitu
proton, elektron dan neutron (sub-atom).
Menurut
Ramadan (2018), garis besar dari teori atom yang dikemukakan Jhon Dalton, yaitu
:
a. Atom
merupakan bagian terkecil dari materi
yang sudah tidak dapat dibagi lagi.
b. Atom-atom
penyusun zat tertentu memiliki sifat yang sama.
c. Atom
unsur tertentu tidak bisa berubah menjadi atom unsur lain.
d. Dua
atom atau lebih dapat bersenyawa atau bereaksi membentuk molekul.
e. Dalam
reaksi kimia, perbandingan antara atom-atom penyusun memiliki perbandingan yang
tertentu dan sederhana.
f. Dalam
reaksi kimia, pada dasarnya terjadi penyusunan Kembali atom-atom penyusun zat.
Ditinjau dari
teori atom modern, kelemahan teori atom Dalton, yaitu :
a. Teori
atom ternyata masih dapat dibagi karena atom terdiri dari partikel dasar yang
lebih kecil, yaitu elektron, proton, dan neutron.
b. Dalton
beranggapan bahwa atom tidak dapat dimusnahkan atau diciptakan, ternyata dengan
reaksi nuklir atom dapat diubah menjadi atom unsur lainnya.
c. Menurut
Dalton, atom pada suatu unsur memiliki kesamaan dalam berbagai hal (massa,
ukuran, dan bentuk). Namun kini telah dibuktikan bahwa atom yang sama hanya memiliki
kesamaan nomor atom, tetapi nomor massanya berbeda.
d. Menurut
Dalton, perbandingan unsur dalam suatu senyawa memiliki perbandingan bilangan
yang bulat dan sederhana. Kini banyak ditemui senyawa dengan perbandingan
bilangan yang tidak bulat dan tidak sederhana.
Meskipun beberapa teori Dalton
perlu ditinjau kembali, namun Dalton tetap dianggap sebagai bapak pencetus teori
atom.
2.
Teori Atom Thomson
Thomson
mendeskripsikan bentuk atom seperti roti dengan kismis. Thomson beranggapan
bahwa atom bermuatan positif dikelilingi oleh elektron yang bermuatan negatif. Thomson
beranggapan bahwa secara keseluruhan atom bersifat netral. Karena jumlah muatan
positif sama dengan jumlah muatan negatif.
Menurut
Ramadan, garis besar teori atom Thomson adalah :
a. Atom
bukan merupakan bagian terkecil dari zat.
b. Secara
keseluruhan atom bersifat netral.
c. Masa
elektron jauh lebih kecil dari massa atom.
d. Atom
mengandung muatan positif yang tersebar merata ke seluruh atom yang kemudian
dinetralkan oleh electron-elektron yang tersebar di antara muatan positif itu.
e. Muatan
positif dan negatif pada atom besarannya sama sehingga atom bermuatan netral.
Teori Atom Thomson tidak
dikembangkan karena tidak ditemukan kecocokan dengan hasil percobaan Ernest
Rutherford yang membuktikan bahwa muatan positif atom tidak tersebar merata
melainkan terpusat pada inti atom. Teori Atom Thomson juga tidak dapat
menjelaskan susunan muatan positif dan negatif dalam bola atom itu.
3.
Teori Atom Rutherford
Pada
tahun 1910, Rutherford menemukan inti atom memiliki jari-jari jauh lebih kecil
dari jari-jari atomnya. Teori ini didasarkan dari eksperimen penembakan inti
atom lempengan emas dengan partikel alfa.
Rutherford
mengemukakan bahwa muatan positif atom sebagian besar terletak pada pusat atom
dan elektronnya beredar mengitari lintasan inti atom atau kulit atom.
Inti
dari teori Rutherford, yaitu :
a. Atom
tersusun dari inti atom dan elektron yang mengitarinya.
b. Muatan
positif terletak dalam inti atom.
c. Jari-jari
inti atom jauh lebih kecil dari jari-jari atom sehingga sebagian besar volume
atom adalah ruang kosong.
d. Jumlah
muatan inti sama dengan jumlah muatan elektron (atom bersifat netral)
Menurut
Ramadan (2018), kelemahan dari teori atom Rutherford adalah Rutherford tidak
menjelaskan mengapa elektron tidak tersedot dam jatuh ke inti atom.
4.
Teori Atom Bohr
Menurut
Bohr, elektron-elektron mengelilingi inti atom yang terdiri dari proton dan
neutron pada lintasan-lintasan tertentu yang disebut kulit elektron. Bohr setuju
bahwa atom terdiri dari inti atom bermuatan positif dan elektron bermuatan negatif
yang beredar di sekitarnya.
Menurut
Ramadan (2018), garis besar Teori Atom Bohr sebagai beirkut :
a. Elektron
berotasi mengelilingi inti tidak pada sembarang lintasan, tetapi pada lintasan
tertentu tanpa membebaskan energi (lintasan stasioner).
b. Selama
elektron berada pada lintasan stasioner, energi elektron tetap sehingga tidak
ada energi dalam bentuk radiasi yang dipancarkan maupun diserap.
c. Elektron
dapat berpindah dari lintasan satu ke lintasan yang lain.
d. Lintasan-lintasan
yang diperkenankan elektron adalah lintasan-lintasan yang memiliki momentum
sudut kelipatan bulat.
e. Elektron
yang mengelilingi inti memiliki orbit tertentu.
f. Jika
elektron menyerap energi dari luar, maka ia akan naik ke kulit/orbit ysng lebih
tinggi kemudian akan kembali ke kulit/orbitnya yang semula sembari memancarkan
energi radiasi.
Teori
Atom Bohr tidak dapat menjelaskan spektrum untuk atom yang lebih besardari hydrogen.
Teori Atom Bohr juga tidak menjelaskan spektrum atom yang lebih rumit jika atom
ditempatkan pada medan magnet.
5.
Teori Atom Modern
Menurut
Suntari (2018), model atom modern didasarkan pada tiga pendapat ahli berikut:
a. Broglie
(1924) à menyatakan bahwa atom bersifat
gelombang dan partikel.
b. Heisenberg
(1927) à mengemukakan tentang asas ketidakpastian.
c. Schrodinger
(1927) à mengemukakan tentang persamaan
gelombang elektron dalam atom.
Ketiga
pendapat tersebut menghasilkan kesimpulan tentang model atom modern. Model atom
modern menyatakan bahwa kulit-kulit elektron bukan kedudukan yang pasti dari
suatu elektron.
Table
periodic unsur adalah daftar susunan unsur-unsur kimia berdasarkan kenaikan
nomor atom dan kemiripan sifat unsur tersebut.
Menurut Ramadan (2018), sejarah
perkembangan unsur sebagai berikut.
1.
Klasifikasi Unsur
Menurut Antoine Lavoisier
Pada
tahun 1769, Lavoisier menerbitkan daftar unsur-unsur dan membagi unsur tersebut
ke dalam unsur logam dan non-logam. Perbedaan dua unsur tersebut adalah :
·
Logam berwujud padat
pada suhu kamar (kecuali raksa). Sedangkan non-logam berwujud zat padat, cair,
atau gas pada suhu kamar.
·
Logam mengkilap jika
digosok. Sedangkan non-logam tidak mengkilap jika digosok (kecuali
intan/karbon)
·
Logam merupakan
konduktor yang baik. Sedangkan non-logam bukan konduktor yang baik.
·
Logam dapat ditempa
atau direnggangkan. Sedangkan non-logam umumnya rapuh.
2.
Klasifikasi Unsur
Menurut JohannWolfgang Dobereiner
Dobereiner
menemukan hubungan antara sifat unsur dengan massa atom relative. Unsur tersebut
kemudian dikelompokkan menurut kemiripan sifatnnya, dimana setiap kelompok
terdiri atas tiga unsur (Triade). Ketiga jenis Triade tersebut,
yaitu :
a. Triade
Litinum (Li), Natrium (Na), Kalium (k)
b. Triade
Kalsium (Ca), Stronsium (Sr), Barium (Br)
c. Triade
Klor (Cl), Brom (Br), Iodium (I)
3.
Pengelompokan Unsur
Menurut John Newlands
John
Newlands mengelompokan unsur0unsur berdasarkan kenaikan massa atom dan
keterkaitannya dengan sifat unsur. Menurut Newlands, jika unsur-unsur diurutkan
letaknya sesuai dengan kenaikan massa atom relatifnya, maka sifat unsur akan
terulang pada tiap unsur kedelapan.
4.
Pengelompokan Unsur
Menurut Dmitri Mendeleev
Menurut
Clowes, Martin dan Chris Woodford (2019), Mendeleev Menyusun table periodic berdasarkan
urutan peningkatan massa atom nisbinya. Dia memulai dengan atom terkecil, hydrogen.
Kemudian dia membagi daftar menjadi baris-baris dan Menyusun unsur-unsur sejenis
dalam kolom-kolom.
5.
Pengelompokan Unsur
Menurut Henry Moseley
Moseley
menyatakan bahwa sifat kimia tidak ditentukan oleh massa atom melainkan oleh
jumlah proton dalam atom tersebut. Sifat-sifat unsur ditentukan oleh nomor atom
dan keperiodikan sifat fisika dan kimia unsur disusun berdasarkan nomor
atomnya. Menurut Moseley, sifat-sifat kimia unsur merupakan fungsi periodik dan
nomor atomnya. Artinya, jika unsur-unsur diurtkan berdasarkan kenaikan nomor
atomnya, maka sifat-sifat unsur akan berulang secara periodik.
KESIMPULAN
Atom merupakan materi paling kecil dari suatu benda yang
tidak dapat dibagi maupun dipisah dengan reaksi apapun. Partikel penyusun
atom adalah proton, elektron dan neutron. Perkembangan Model Atom
dimulai dari filsuf Yunani (Democritus), namun teori Democritus tidak
disertai oleh eksperimen yang meyakinkan. Kemudian perkembangan model atom
dilanjutkan oleh John Dalton (1803), Thomson (1987), Rutherford (1910), Niels
Bohr (1922), dan Model Atom Modern. Sistem
periodik unsur merupakan sistem peneglompokan unsur-unsur berdasarkan kenaikan
atom dan dikelompokkan ke dalam golongan dan periode.
Kemudian perkembangan system periodik dimulai dari teori Antoine Lavoisier, Johan
Wolfgang Dobereiner, John Newlands, Dmitri Mendeleev, dan Henry Moseley.
DAFTAR PUSTAKA
Clowes, Martin dan
Chris Woodford. 2019. Jejak Sejarah Sains Atom Dan Molekul. Terjemahan :
Rachmad Isnanto. Bandung : Pakar Raya. Dalam iPusnas (diakses 15 September
2021)
Hidayat, Atep Afia. 2021. Struktur Atom dan Sistem Periodik
Unsur. Modul Kimia dan Pengetahuan Lingkungan Industri. Jakarta. Universitas
Mercu Buana
Huda, Nasrul Muhamad. 2017. Makalah
Struktur Atom & Sistem Periodik Unsur. Cirebon
: Universitas Nahdatul Ulama. Dalam https://www.academia.edu/34644270/MAKALAH_STRUKTUR_ATOM_and_SISTEM_PERIODIK_UNSUR_COVER_Diajukan_untuk_Memenuhi_Tugas_Mandiri (Diunduh 16 September 2021)
Ramadan, Syarif
Akbar. 2018. Struktur Atom dan Sistem Periodik. Yogyakarta : Istana
Media. Dalam iPusnas (diakses 25 September 2021)
Suntari. 2018. Atom,
Ion, dan Molekul Beserta Aplikasinya. Klaten : Intan Pariwara. Dalam iPusnas
(diakses 15 September 2021).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.