.

Sabtu, 23 November 2019

Kimia Hijau


KIMIA HIJAU (GREEN CHEMISTRY)
Disusun oleh : Sahlevi Ariputra (@N09-SAHLEVI)

ABSTRAK
Green Chemistry adalah paradigma yang menggiatkan rancangan proses dan produk yang bisa memperkecil bahkan menghilangkan penggunaan maupun pembentukan bahan kimia beracun dan berbahaya. Green Chemistry mengembangkan inovasi proses kimia yang menggeser, menambah/mengurangi atau memperbaharui proses kimia tradisional-konvensional menjadi lebih ramah terhadap lingkungan maupun manusia tanpa meninggalkan prinsip-prinsip optimasi proses produksi. Penerapan Green Chemistry adalah langkah penting menuju pembangunan berkelanjutan (sustainable development).

Kata Kunci : Kimia Hijau

Pendahuluan
Pengertian secara umum green chemistry adalah suatu metode baru untuk mengurangi bahaya bahan kimia, disamping memproduksi produk dengan cara yang lebih efisien dan lebih hemat. (Kenneth & James,2004). Menurut Anastas dan Tracy C (1996), green chemistry adalah penggunaan teknik dan metode secara kimia untuk mengurangi atau mengeliminasi penggunaan bahan dasar, produk, produk samping, pelarut, pereaksi, yang berbahaya bagi kesehatan manusia masalah lingkungan. Dengan demikian tujuan green chemistry adalah untuk mencegah atau mengurangi atau lingkungan.Sedangkan Menurut Rashmi Sanghi (2003), green chemistry merupakan bagian yang esensial dalam program yang kompre-hensif untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.

Prinsip – Prinsip
Buku inovatif Green Chemistry: Theory and Practice, menghadirkan Paul Anastas dan John C. Warner sebagai penulis bersama di tahun 1998, adalah perkembangan penting lainnya untuk Green Chemistry. Dalam buku tersebut, 12 Prinsip Green Chemistry secara jelas diuraikan dengan filosofi yang selalu mendorong ilmuwan akademis dan industri untuk mengejar tindakan yang ramah lingkungan (ACS Chemistry, 2017).  Pada kali ini kita akan membahas 6 prinsip kimia hijau, yaitu:
1.      Pencegahan terbentuknya bahan buangan beracun akan lebih baik dari pada menangani atau membersihkan bahan buangan tersebut. Pencegahan Lebih baik untuk menghindari daripada mengobatinya setelah generasi.
2.      Mengekonomiskan atom dalam merancang metode sintesik. Metode sintetik harus direncanakan, dimana produk akhir digabungkan sebagai banyak reagen yang digunakan semaksimal mungkin selama proses. Jadi, buang generasi akan diminimalkan.
3.      Sintesis bahan kimia yang tidak atau kurang berbahaya bagi kesehatan manusia dan lingkungannya.
4.      Merancang produk bahan kimia yang lebih aman, walaupaun sifat racunnya dikurangi tetapi fungsi-nya tetap efektif.
5.      Menggunakan pelarut dan bahanbahan pendukung yang lebih aman dan tidak berbahaya.
6.      Rancangan untuk efisiensi energi.

Kesimpulan
Penerapan Green Chemistry pada aktivitas dan proses produksi yang dilakukan secara konsisten dan tepat, dapat mengurangi bahkan menghilangkan senyawa beracun yang berdampak manusia, biosfir, dan lingkungan sekitar. Pentingnya gerakan ini didukung semua pihak terutama kalangan industri dan pemerintah. Green Chemistry memang tidak akan menyelesaikan semua masalah polusi, energi dan pangan. Tetapi peranannya mampu memberikan kontribusi yang sangat besar terhadap kelestarian hidup jangka panjang (sustainable development).

DAFTAR PUSTAKA
Hidayat, A A., Muhammad Kholil. 2018. Kimia dan Pengetahuan Lingkaran Industri. Yogyakarta: Penerbit Wahana Resolusi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.