Oleh : Muhammad Zaki Rahman. Kimia Hijau (Green Chemistry) adalah suatu falsafah atau konsep yang
mendorong desain dari sebuah produk ataupun proses yang mengurangi ataupun
mengeliminir penggunaan dan penghasilan zat-zat (substansi) berbahaya. Konsep
GreenChemistry itu sendiri berasal dari Kimia Organik, Kimia Anorganik,
Biokimia,dan Kima Analitik. Green Chemistry lebih berfokus pada usaha untuk
meminimalisir penghasilan zat-zat berbahaya dan memaksimalkan efisiensi dari penggunaan
zat-zat (substansi) kimia.
Tujuan dirancangnya konsep kimia hijau adalah untuk meminimalkan kerusakan lingkungan dan gangguan kesehatan manusia yang disebabkan karena pencemaran lingkungan karena zat kimia. Caranya bukan dengan menghilangkan proses kimia, melainkan dengan merubah proses kimia agar meminimalkan pencemaran. (Bharati V. Badami, 2008).
12 Prinsip Kimia Hijau :
- Pollution
Prevention (pencegahan pencemaran). Contoh : limbah transportasi,
penyimpanan, dan perawatan.
- Atom
Economy (ekonomi atom). Contoh : mengembangkan bahan awal menjadi produk
lebih efisien dan meminimalkan limbah.
- Less
Hazardous Chemical Synthesis (meminimalkan sintesis kimia yang toksis).
Contoh : desain produk dengan mengurangi reagen bila memungkinkan dan
meminimalisir limbah.
- Designing
Safer Chemicals (mendiseain produk kimia dengan toksisitas yang sekecil
mungkin).
- Safer
Solvents and Auxiliaries (penghematan pelarut dan senyawa pembantu
lainnya)
- Design
for Energy Efficiency (penghematan energi)
- Use
of Renewable Feedstocks (penggunaan bahan yang dapat diperbaharui)
- Reduce
Derivatives (menghemat derivative)
- Catalysis
(penggunaan katalis)
- Design
for Degradation (desain degradasi produk)
- Real-time
analysis for Pollution Prevention (analisis pencegahan pencemaran)
- Inherently
Safer Chemistry for Accident Prevention (meminimalkan
kemungkinan terjadinya kecelakaan kerja); (Anastas dan Warner,1998).
Untuk dapat tercapainya konsep kimia hijau ini ada beberapa hal yang dapat dilakukan antara lain :
1. Meminimalisasi limbah yang dihasilkan
2. Menggantikan perekasi kimia dengan katalis
3. Menggunakan bahan-bahan non toksis
4. Menggunakan bahan baku yang dapat diperbaharui (renewable)
5. Mengurangi atau me-efisienkan bahan-bahan kimia yang digunakan
6. Mengurangi atau tidak menggunakan pelarut (bebas pelarut) atau menggunakan pelarut yang dapat di daur ulang
Lalu apa saja Aplikasi dari Kimia Hijau Terhadap Masalah
yang ada Di Dunia
1.Kekurangan energi
Masalah kekurangan energi di dunia, dipengaruhi oleh faktor-faktor yang tak dapat diperbaharui dan berpotensi merusak lingkungan seperti karbondioksida, menipisnya lapisan ozon, dampak penambangan serta bahan beracun di sekitar kita.Untuk masalah kekurangan energi ini Green chemistry dapat menjadi pendorong dalam pembuatan energi alternative seperti photovoltaics, rekayasa bahan bakar hidrogen, bahan bakar nabati atau biologis dan yang lainnya.Selain itu gerakan Green Chemistry lain ialah meningkatkan pemakaian katalis yang tepat dan mampu mengefisienkan pemakaian energi. Sebab jika alur proses sintesis dapat dipotong otomatis pemakaian energi dapat dihemat.
Masalah kekurangan energi di dunia, dipengaruhi oleh faktor-faktor yang tak dapat diperbaharui dan berpotensi merusak lingkungan seperti karbondioksida, menipisnya lapisan ozon, dampak penambangan serta bahan beracun di sekitar kita.Untuk masalah kekurangan energi ini Green chemistry dapat menjadi pendorong dalam pembuatan energi alternative seperti photovoltaics, rekayasa bahan bakar hidrogen, bahan bakar nabati atau biologis dan yang lainnya.Selain itu gerakan Green Chemistry lain ialah meningkatkan pemakaian katalis yang tepat dan mampu mengefisienkan pemakaian energi. Sebab jika alur proses sintesis dapat dipotong otomatis pemakaian energi dapat dihemat.
2.Perubahan iklim
Global
Perubahan iklim, kenaikan suhu lautan , kimia stratosfir, dan pemanasanglobal adalah bidang kajian yang digarap oleh teknologi green chemistry
Perubahan iklim, kenaikan suhu lautan , kimia stratosfir, dan pemanasanglobal adalah bidang kajian yang digarap oleh teknologi green chemistry
3.Sumber daya alam
yang kian menipis
Eksploitasi yang berlebihan atas sumber daya alam tak terbaharui,menyebabkan ketidakseimbangan pada skala yang memprihatinkan .Oleh karena itu pemakaian bahan bakar fosil menjadi isu utama dalam kajian Green Chemistry.Upaya-upaya yang dapat dilakukan melalui Green Chemistry ialah sintesis bahan bakar yang dapat diperbaharui secara berkesinambungan baik dari segi ekonomi dan teknologi seperti: Teknologi biomassa, Teknologi nanosains, Biosolar, Efisiensi Karbondioksida , Zat chitin dan Pengolahan Limbah.
Eksploitasi yang berlebihan atas sumber daya alam tak terbaharui,menyebabkan ketidakseimbangan pada skala yang memprihatinkan .Oleh karena itu pemakaian bahan bakar fosil menjadi isu utama dalam kajian Green Chemistry.Upaya-upaya yang dapat dilakukan melalui Green Chemistry ialah sintesis bahan bakar yang dapat diperbaharui secara berkesinambungan baik dari segi ekonomi dan teknologi seperti: Teknologi biomassa, Teknologi nanosains, Biosolar, Efisiensi Karbondioksida , Zat chitin dan Pengolahan Limbah.
4.Kekurangan pangan
Ketika terjadi kelangkaan pangan maka aliran distribusi pun melemah.Sayangnya metoda pertanian sekarang ini tak mampu lagi mengatasi masalah pangan di masa mendatang. Untuk itu perlu adanya metoda baru dalam mengatasi masalah pangan ini dan Green chemistry secara sains dapat berperan dalam teknologi produksi makanan masa depan dengan cara:
- Pertama, mengembangkan sejenis pestisida yang hanya berpengaruh pada organisme yang menjadi target dan dapat secara mudah terdegradasi menjadi zat tak berbahaya.
- Kedua, mendesain proses daur ulang sisa-sisa produk pertanian untuk dapat diolah kembali. Ketiga Menbuat sejenis fertilizer (anti pertumbuhan) yang digunakan dengan takaran sesedikit mungkin dengan tingkat keberhasilan tinggi.
Ketika terjadi kelangkaan pangan maka aliran distribusi pun melemah.Sayangnya metoda pertanian sekarang ini tak mampu lagi mengatasi masalah pangan di masa mendatang. Untuk itu perlu adanya metoda baru dalam mengatasi masalah pangan ini dan Green chemistry secara sains dapat berperan dalam teknologi produksi makanan masa depan dengan cara:
- Pertama, mengembangkan sejenis pestisida yang hanya berpengaruh pada organisme yang menjadi target dan dapat secara mudah terdegradasi menjadi zat tak berbahaya.
- Kedua, mendesain proses daur ulang sisa-sisa produk pertanian untuk dapat diolah kembali. Ketiga Menbuat sejenis fertilizer (anti pertumbuhan) yang digunakan dengan takaran sesedikit mungkin dengan tingkat keberhasilan tinggi.
5. Lingkungan kita
yang semakin terpolusi
Penerapan Green Chemistry pada sendi-sendi penelitian dan proses produksi yang dilakukan secara konsisten dan tepat, dapat mengurangi bahkan menghilangkan senyawa beracun yang berdampak manusia, biosfir dan lingkungan sekitar.
Demikian besarnya potensi Green Chemistry menunjukkan pentingnya gerakan ini didukung semua pihak terutama kalangan industri dan pemerintah.Green Chemistry memang tidak akan menyelesaikan semua masalah polusi ,energi dan pangan .Tetapi peranannya mampu memberikan kontribusi yang sangat besar dan fundamental terhadap kelestarian hidup di planet bumi yang kita cintai
Penerapan Green Chemistry pada sendi-sendi penelitian dan proses produksi yang dilakukan secara konsisten dan tepat, dapat mengurangi bahkan menghilangkan senyawa beracun yang berdampak manusia, biosfir dan lingkungan sekitar.
Demikian besarnya potensi Green Chemistry menunjukkan pentingnya gerakan ini didukung semua pihak terutama kalangan industri dan pemerintah.Green Chemistry memang tidak akan menyelesaikan semua masalah polusi ,energi dan pangan .Tetapi peranannya mampu memberikan kontribusi yang sangat besar dan fundamental terhadap kelestarian hidup di planet bumi yang kita cintai
Syawal, Amri. 2016. Kimia Hijau Green Chemistry. www.amrysyaawalz.wordpress.com.
https://amrysyaawalz.wordpress.com/2016/04/09/kimia-hijau-green-chemistry/
(Di lihat tanggal 14 Desember 2016)
Kun, Ricky. 2009. Penerapan konsep green chemistry dalam
keseharian. www.kaskus.co.id. https://www.kaskus.co.id/thread/000000000000000010127554/penerapan-konsep-green-chemistry-dalam-keseharian/
(Di lihat tanggal 14 Desember 2016)
Larasati, Ayu. 2016. Penerapan
Kimia Hijau di dalam Industri Farmasi. www.infostudikimia.blogspot.com.
http://infostudikimia.blogspot.co.id/2016/08/obat-revolusioner.html
(Di lihat tanggal 14 Desember 2016)
@A02-RAHMAT
BalasHapusPOIN : 3
Mind map terlalu kecil namun materi yang dibawakan baik
Bagaimana cara untuk mengurangi eksploitasi terhadap sumber daya alam?
Di zoom mas mindmapnya :v
Hapus@38-Farida
BalasHapusPoin 3
Artikelnya sangat menarik
Apa yang dimaksud bahan bahan non toksis pada konsep kimia hijau?
Toksis berasal dari kata toksin yg berarti racun
Hapus@A42-emy , point 3
BalasHapusaplikasi kimia hijau dalam bidang industri apa aja ?
Banyak
Hapus@A21-SYAFIQ
BalasHapusPOINT 3
Sangat jelas mindmap nya
Contoh aplikasi dalam kehidupan aplikasi kimia hijau ?
@A37-ANDIKA
BalasHapusPOINT : 3
Isi antikelnya menarik
Bagai mana upaya kita.. Meminimalkan Kerusakan Lingkungan ?
Dengan menerapkan kimia hijau
Hapus@A16-SITI
BalasHapusPOIN 3
artikel sangat bermanfaat
apa yang dimaksud dengan bahan bahan non toksis?
@A07-RONA
BalasHapusPoin 3
Artikel sudah cukup jelas namun pada mind mapnya background terlalu gelap
Bagaimana cara mengatasi masalah pangan?
dengan cara:
Hapus- Pertama, mengembangkan sejenis pestisida yang hanya berpengaruh pada organisme yang menjadi target dan dapat secara mudah terdegradasi menjadi zat tak berbahaya.
- Kedua, mendesain proses daur ulang sisa-sisa produk pertanian untuk dapat diolah kembali. Ketiga Menbuat sejenis fertilizer (anti pertumbuhan) yang digunakan dengan takaran sesedikit mungkin dengan tingkat keberhasilan tinggi.
@A01-RIKA
BalasHapusPoint 3
Bagus kok.
Pertanyaannya
Bagaimana cara anda untuk memaksimalkan penghijauan ?
@A13-RIFKA
BalasHapusPOINT 3
Komentar: good
Pertanyaan: jelaskan lebih detail bahan non toksis
@A39-JOSEPHINE
BalasHapusPOIN 3
Materi dan mindmapnya sudah bagus dan jelas
Bagaimana cara untuk menjaga sumber daya alam yang kian menipis?
@A12-ZARICA
BalasHapusPoin 3
Artikelnya bagus
Maksud daru bahan bahan non toksis itu apa ya??
@A24 - TANIA
BalasHapusPOIN 3
artikel sudah baik dan bermanfaat
bagaiman cara meminimalisasi limbah yang dihasilkan?
@A25-PUTRI
BalasHapusPOIN 3
Artkelnya menarik namun dalam penyajiannya kurang
Apa saja peranan green chemistry dalam mengatasi pencemaran lingkungan?
@A05-RAMADHON
BalasHapusPOIN3
Mindmapnya terlalu kecil
Bagaimana cara penanggulangan dari 4aplikasi kimia hijau?
@A29-Fauzi
BalasHapusPoint 3
Materinya sangat bagus
Industri apa saja yang menggunakan kimia hijau?
@A17 - DHICO
BalasHapusPoin 3
Artikelnya sangat bermanfaat
Sebutkan contoh penerapan konsep kimia hijau di Indonesia!
@A19-Hariadi
BalasHapusPoin 3
Tulisan mind map sulit dibaca
Apa relasi antara kimia hijau dengan industri?
@A32-Varatri
BalasHapuspoin 3
artikelnya sangat bagus
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusapa saja zat-zat (substansi) berbahaya?
Hapus@A27-RINALDI
BalasHapusPOIN 3
Artikel sangat bagus dan bermanfaat
@A31-ALAM
BalasHapusPOIN 3
komentar :Artikel dan mind maap nya sangat baik mudah di mengerti
@A11-DINDA
BalasHapusPOIN 3
jelaskan apa konsep dasar dari kimia hijau itu ?
@A06-ANUGGRAH
BalasHapusPoin 3
Good job
Apakah anda sudah menerapkan kimia hijau dirumah?
@A18-FAKHRIZAL
BalasHapusPOIN 3
Bagai mana dasar kimia hijau?
@A15-Raniyah
BalasHapusPoin 3
1. Artikel dan Mindmap sudah jelas dan bagus, mindmapnya terlihat hidup
2. jelaskan lebih jelas apa itu Reduce Derivatives (menghemat derivative)?
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapus