.

Minggu, 14 Oktober 2018

Pengendalian Alternative Pencemaran Air melalui Teknik Bioremendasi


Oleh: Rofiqoh Awaliyah (K28-Rofiqoh)

Abstrak Upaya pengendalian pencemaran air pada umumnya dilakukan melalui teknologi pencegahan dan penanggulangan pencemaran air dengan pemilihan teknologi yang mempertimbangkan karakteristik air limbah dan standar kualitas efluen-nya. Salah satunya adalah metode Bioremediasi upaya penanggulangan alternative pencemaran air.


Kata Kunci: Metode Bioremedasi

Pencemaran air adalah suatu perubahan keadaan di suatu tempat penampungan air seperti danausungailautan dan air tanah akibat aktivitas manusia. Danau, sungai, lautan dan air tanah adalah bagian penting dalam siklus kehidupan manusia dan merupakan salah satu bagian dari siklus hidrologi. Selain mengalirkan air juga mengalirkan sedimen dan polutan. Berbagai macam fungsinya sangat membantu kehidupan manusia. Beberapa dampak pencemaran air yang menjadi akibat dari perilaku demikian misalnya kematian biota air, kerusakan rantai makanan, timbulnya wabah penyakit, dan kerusakan ekosistem perairan.

Air biasanya disebut tercemar ketika terganggu oleh kontaminan antropogenik dan ketika tidak bisa mendukung kehidupan manusia, seperti air minum, dan mengalami pergeseran ditandai dalam kemampuannya untuk mendukung komunitas penyusun biotik, seperti ikan. Pencemar air dikelompokkan sebagai berikut, yaitu bahan buangan organik, bahan buangan anorganik dan bahan buangan zat kimia.  

Kontaminasi bahan pencemar yang berasal dari aktivitas industri, pertanian, peternakan, maupun kegiatan rumah tangga telah menyebabkan terjadinya penurunan kualitas air yang signifikan pada badan air seperti sungai, danau dan waduk. Walaupun saat ini telah diberlakukan berbagai macam kebijakan dan peraturan terkait dengan pengendalian pencemaran air. Hal ini menandakan diperlukannya upaya yang berkesinambungan dalam rangka pengendalian dan pencegahan pencemaran air melalui upaya teknologi pencegahan dan penanggulangan pencemaran air.

Pada perkembangannya, perencanaan teknologi effluent-standard dan stream-standard mulai memperkenalkan metoda bioremediasi yang telah memperoleh perhatian yang cukup besar dari berbagai kalangan. Bioremediasi merupakan penggunaan mikroorganisme yang telah dipilih untuk ditumbuhkan pada polutan tertentu sebagai upaya untuk menurunkan kadar polutan tersebut. Pada saat proses bioremediasi berlangsung, enzim-enzim yang diproduksi oleh mikroorganisme memodifikasi struktur polutan beracun menjadi tidak kompleks sehingga menjadi metabolit yang tidak beracun dan berbahaya.

Pada dasarnya, pengolahan secara biologi dalam pengendalian pencemaran air, termasuk upaya bioremediasi, dengan memanfaatkan bakteri bukan hal baru namun telah memainkan peran sentral dalam pengolahan limbah konvensional.  Teknologi bioremediasi dalam pengendalian badan air tercemar dapat dilakukan melalui proses: isolasi, pengujian bakteri dalam mengdegradasi zat pencemar, identifikasi bakteri, dan perbanyakan bakteri.

Pengembangan IPTEK dalam bioremediasi untuk detoksifikasi atau menurunkan polutan dalam pengendalian pencemaran air telah menjadikan metoda ini menjadi lebih menguntungkan dibandingkan dengan metoda yang menggunakan bahan kimia.

Kesimpulan
Untuk mengendaliakan pencemaran air, diperlukan upaya pengendalian pencemaran air pada umumnya dilakukan melalui teknologi pencegahan dan penanggulangan pencemaran air yaitu dengan metode Bioremediasi yang memanfaatkan penggunaan mikroorganisme yang lebih menguntungkan dibandingkan dengan metoda yang menggunakan bahan kimia.

Daftar Pustaka
Hidayat, Atep Afia., Muhammad Kholil. 2017. Kimia Industri dan Teknologi Hijau. Jakarta. Pantona Media.

Pradie, Bambang. 2012. TEKNIK BIOREMEDIASI SEBAGAI ALTERNATIF DALAM UPAYA PENGENDALIAN PENCEMARAN AIR. JURNAL ILMU LINGKUNGAN Vol 10, No 1 (2012): April 2012 http://id.portalgaruda.org/index.php?ref=browse&mod=viewarticle&article=20142

Harmayani, Kadek Diana dan I G.M Konsurkartha. 2007. PENCEMARAN AIR TANAH AKIBAT PEMBUANGAN LIMBAH DOMESTIK DI LINGKUNGAN KUMUH STUDI KASUS BANJAR UBUNG SARI, KELURAHAN UBUNG. JURNAL PERMUKIMAN NATAH VOL. 5 NO. 2 AGUSTUS 2007: 62 - 108 http://id.portalgaruda.org/index.php?ref=browse&mod=viewarticle&article=13305



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.