.

Sabtu, 22 September 2018

Biomassa Penyelamat Bangsa

Oleh: Erlangga Maulana Sakhi (@K02-Erlangga)






Abstrak :
          Energi adalah zat yang tidak dapat di ciptakan dan dimusnahkan. Energi memiliki banyak bentuk. Energi yang paling banyak digunakan adalah energi minyak bumi, namun energi minyak bumi yang selalu digunakan akan menjadi langka dan mungkin akan habis jika terus dieksploitasi. Oleh karena itu, sekarang banyak yang berlomba untuk menciptakan energi baru untuk menyelematkan bumi. Salah satu energi yang sedang berkembang adalah Biomassa. Biomassa adalah energi yang merujuk pada bahan-bahan biologis yang masih hidup dan baru mati. Energi biomassa adalah energi yang sangat berpotensi sebagai penggati bahan bakar minyak yang mulai langka.


Kata kunci : Energi, biomassa, bahan bakar, minyak, biologis, fuel, biology, oil, biomass.
  
          

           Energi terbarukan adalah energi yang mungkin mampu membuat dunia lebih baik atau ,mungkin menjadi energi yang mampu dapat menggantikan bahan bakar minyak yang mulai langka. Energi Biomassa memiliki macam-macam bentuk dan kegunaannya. Menurut Surono (2010) Biomassa terdiri atas beberapa komponen yaitu kandungan air (moisture content), zat mudah menguap (volatile matter), karbon terikat (fixed carbon), dan abu (ash). Mekanisme pembakaran biomassa terdiri dari tiga tahap yaitu pengeringan (drying), devolatilisasi (devolatilization), dan pembakaran arang (char combustion).

            Menurut Hidayat dan Kholil (2017) energi minyak adalah energi yang masih paling sering digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Harga minyak mentah internasional yang terus naik akhir-akhir ini semakin mempersulit perekonomian Indonesia karena untuk konsumsi dalam negeri sangat tergantung pada impor minyak sebanyak 487 ribu barel per hari Tampubolon (2008).

            Energi biomassa yang sedang dikembangkan adalah kayu bakar,arang atau kriket. Menurut Tampubolon (2008) kayu bakar, masih merupakan sumber energi dominan bagi masyarakat pedesaan yang pada umumnya berpenghasilan rendah. Diperkirakan 50% penduduk Indonesia menggunakan kayu bakar sebagai 3 sumber energi dengan tingkat konsumsi 1,2 m /orang/tahun.

            Energi biomassa, khususnya kayu bakar dan arang, relatif diabaikan dalam sistem pengelolaan hutan Indonesia. Nilai ekonomi yang relatif rendah dan tidak dapat diandalkan sebagai sumber pendapatan dan pemanfaatannya didominasi oleh pemenuhan subsisten masyarakat pedesaan dan/atau sekitar hutan membuat energi tersebut tidak diakomodasikan dalam berbagai sistem pengelolaan hutan.

            Biomassa yang selanjutnya adalah kriket yang berbahan dasar dari bonggol jagung.
Menurut Surono (2010) Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa kualitas pembakaran biomassa limbah tongkol jagung dapat ditingkatkan dengan proses karbonisasi. Proses karbonisasi dapat meningkatkan kadar karbon dan nilai kalor dari limbah tongkol jagung. Dengan dilakukan karbonisasi nilai kalor tongkol jagung meningkat sekitar 65% dan kadar karbonnya meningkat sekitar 67%. Pada temperatur karbonisasi yang semakin tinggi akan diperoleh kadar karbon terikat dan nilai kalor yang semakin tinggi. Kadar karbon terikat dan nilai kalor tertinggi diperoleh pada temperatur karbonisasi 380ºC yaitu 52,6% dan 7128,38 kkal/kg.
         
Kesimpulannya adalah energi selalu ada pembaharuan dan selalu berusaha untuk lebih ramah lingkungan. Energi alam akan habis jika selalu dieksploitasi secara berlebihan jika tidak ada peningkatan yang mampu untuk menggantikan secara keseluruhan. Biomassa mungkin bisa menjadi jawaban sumber energi yang ramah lingkungan dan tidak merusak alam. Karena menggunakan bahan dari alam baik nabati maupun hewani yang bahannya masih banyak ditemukan dialam. Dengan kata lain energi Biomassa bisa menjadi kunci untuk menjadi energi masa depan yang ramah lingkungan, karena menggunakan bahan-bahan sisa disekitar kita.



DAFTAR PUSTAKA.
  1. Heriansyah. 2008.  Potensi Pengembangan Energi dari Biomassa Hutan di Indonesia. Dan http://www.academia.edu/download/45083057/Inovasi-Vol05-Nov2005.pdf#page=37. Didownload pada (19 september 2018)
  2. Tampubolon, Agustinus P. 2008. KAJIAN KEBIJAKAN ENERGI BIOMASSA KAYU BAKAR. dan http://www.forda-mof.org/files/3._Agustinus[1].pdf diakses pada (19 september 2018).
  3. Arlitasari, Oni. Pujayanto. Budiharti, Rini. PENGEMBANGAN BAHAN AJAR IPA TERPADU BEBASIS SALINGTEMAS DENGAN TEMA BIOMASSA SUMBER ENERGI ALTERNATIF TERBARUKAN. Dan http://jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/pfisika/article/view/1783, didownload pada (19 september 2018).
  4. Surono,Untoro Budi. 2010. Peningkatan Kualitas Pembakaran Biomassa Limbah Tongkol Jagung sebagai Bahan Bakar Alternatif dengan Proses Karbonisasi dan Pembriketan. Dan https://www.researchgate.net/profile/Untoro_Budi_Surono2/publication/320297478_Peningkatan_Kualitas_Pembakaran_Biomassa_Limbah_Tongkol_Jagung_sebagai_Bahan_Bakar_Alternatif_dengan_Proses_Karbonisasi_dan_Pembriketan/links/59dc53b6458515e9ab453354/Peningkatan-Kualitas-Pembakaran-Biomassa-Limbah-Tongkol-Jagung-sebagai-Bahan-Bakar-Alternatif-dengan-Proses-Karbonisasi-dan-Pembriketan.pdf . Diakses pada (19 september 2018).
  5. Prastowo, Bambang. 2017. Potensi Sektor Pertanian Sebagai Penghasil dan Pengguna Energi Terbarukan Vol.6. No.2. Dan  http://ejurnal.litbang.pertanian.go.id/index.php/psp/article/view/2862, didownload pada (19 september 2018).
  6.   Hidayat, Atep Afia., Kholil, Muhammad. 2017. Kimia, Industri, dan Teknologi Hijau. Patona Media. Jakarta.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.