.

Senin, 17 September 2018

Baterai Berbahan Dasar Kulit Pisang

A. Sejarah



Pada kehidupan sehari-hari, kita pastinya tidak terlepas dari penggunaan barang elektronik. Itu dikarenakan di zaman ini sudah serba elektronik.
Penggunaan teknologi ini bertujuan untuk mempermudah aktivitas atau pekerjaan kita sehari-hari. Sebuah perangkat elektronik tentu membutuhkan sumber daya, yaitu listrik. Namun pada tahun 1800 seorang fisikawan Italia, Alessandro Volta menemukan atau menciptakan sebuah baterai. Aktivitas elektrik sudah dikenal oleh manusia pada masa itu. Artefak baterai yang ditemukan di Baghdad tidak hanya menarik perhatian lokal, tetapi menatik perhatian arkeolog seluruh dunia. Baterai Ni-Cad merupakan baterai yang terbuat dari campuran Nikel dan Cadmium, diproduksi pertama kali setelah penemuan artefak baterai di Baghdad. Baterai ini memiliki kekurangan pada cost production atau biaya pembuatan yang mahal, memory effect, dan beracun atau tidak ramah lingkungan. Kemudian pada tahun 1980 dikembangkan baterai Nickel Metal Hydride (NiMH) dengan kapasitas lebih besar dan lebih ramah lingkungan. Seiring perkembangan teknologi, baterai NiMH dianggap kurang mampu menopang perangkat elektronik baru. Lalu pada tahun 1960 di Bell Labs, dikembangkan sebuah baterai Lithium-Ion. Baterai ini paling banyak digunakan karena sangat fleksibel, ringan, tanpa memory effect. Namun tetap ada kekurangannya yaitu umur pakainya tergantung seberapa sering dilakukannya pengisian ulang atau rechargeable. Dikarenakan Li-Ion memiliki kekurangan, maka tahun 1996 dikembangkannya baterai Lithium-Polymer yang pada segala aspek lebih baik dibanding Li-Ion. Namun karena produksi baterai ini masih jarang, maka harganya masih lebih mahal daripada Li-Ion. (Bataviase, 2010)


B. Pengertian




Baterai adalah sebuah alat yang dapat merubah energi kimia yang disimpannya menjadi energi listrik yang dapat digunakan oleh suatu perangkat elektronik. Hampir semua perangkat elektronik portabel menggunakan baterai sebagai sumber listriknya. Dengan adanya baterai, sebuah perangkat tidak perlu disambungkan kabel listrik untuk dapat mengaktifkannya, karena peran itu sudah digantikan oleh baterai. Baterai memiliki dua jenis yaitu single use dan rechargeable. Pada baterai terdapat dua kutub, yakni kutub positif dan kutub negatif. Kutub positif berada pada bagian batang baterai, sedangkan kutub negatif berada pada bagian bawah baterai. Pada umumnya baterai memiliki bentuk seperti tabung atau silinder. Baterai mengalirkan arus listrik bermuatan positif dan negatif. Arus positif pada baterai dialirkan menuju bagian atas baterai, sedangkan arus negatif dialirkan menuju bawah baterai. Muatan-muatan pada baterai akan mengalir melalui konduktor tembaga apabila kawat tembaga dihubungkan ke kutub-kutub baterai.


C. Perkembangan dan Inovasi




Kebutuhan akan sumber energi baterai sangat banyak. Seiring perkembangan teknologi dimana makin banyak perangkat-perangkat portabel. Saat ini perusahaan-perusahaan baterai bersaing untuk membuat sebuah baterai yang memiliki kualitas lebih tinggi. Komponen-komponen pada baterai sangat tidak ramah lingkungan, karena tergolong B3 (zat berbahaya dan beracun) yang sulit diurai oleh mikroba.

Menurut Fitriani (2013), jumlah kulit pisang cukup banyak, yaitu sekitar 1/3 jumlah pisang yang belum dikupas. Produksi pisang yang melimpah menyebabkan pemborosan kulit pisang yang tidak dimanfaatkan. Secara umum, limbah kulit pisang hanya bisa digunakan sebagai pupuk organik atau pakan ternak. Padahal kandungan gizi pada kulit pisang bisa dikatakan cukup lengkap, seperti karbohidrat, protein, lemak, potasium, fosfor, zat besi, vitamin C, vitamin B, dan air. Unsur-unsur ini bisa dijadikan sumber energi dan antibodi bagi tubuh manusia (Munadjim, 1988). Inovasi-inovasi pun dicari agar limbah kulit pisang dapat bermanfaat, hingga tercetus kulit pisang sebagai bahan dasar baterai atau Bio-Baterai. Bahan yang digunakan adalah pisang matang yang didapat dari penjual. Pada uji listrik dan daya tahan baterai ini akan diuji menggunakan voltmeter untuk mengetahui voltase yang paling optimal. Lalu akaun diuji ketahanannya menggunakan jam yang lebih lemah untuk mengetahui kekuatan paling optimal.


Perancangan alat ini membuat baterai menjadi ramah lingkungan dengan menggunakan berbagai sampah kulit pisang. Dengan mengganti Manganese Oxide pada baterai yang tidak dapat digunakan dengan kulit pisang. Dengan begitu kita dapat mengurangin pencemaran air dan tanah yang disebabkan oleh logam berat seperti merkuri, timbal, nikel, lithium, dan lain-lain yang termasuk ke dalam golongan B3. Zat berbahaya yang terdapat pada baterai biasa memiliki dampak yang berbahaya bagi manusia.


Hasil penelitian menemukan bahwa listrik yang dipasok oleh baterai menggunakan kulit pisang disebabkan oleh perpindahan muatan perbedaan antara kutub positif dan negatid. Kulit pisang mengandung zat elektrolit seperti kalium dan garam klorida (NaCl), sehingga bisa menghasilkan arus listrik.   



DAFTAR PUSTAKA





8 komentar:

  1. @J02-rizky
    Kata kuncinya dari artikel ini apa yahh???
    (65)

    BalasHapus
  2. @J02-rizky
    Kata kuncinya dari artikel ini apa yahh???
    (65)

    BalasHapus
  3. @J09-Lintang

    Untuk isi artikelnya sudah bagus, sudah terdapat sub judulnya. Tapi belum dicantumkan kata kunci dari artikel ini. Dan untuk mindmap hanya terpublish setengah

    Nilai 76

    BalasHapus
    Balasan
    1. terima kasih masukannya, akan saya perbaiki. untuk mind map yang hanya setengah dikarenakan masalah pada blog

      Hapus
  4. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  5. @J12-Sinta

    Terima kasih, artikel anda sangat membantu. Tetapi akan lebih lengkap lagi jika anda menambahkan kata kunci dan kesimpulan pada artikel anda. Daftar pustaka juga lebih ditingkatkan lagi.

    Poin : 77

    BalasHapus
  6. Terimakasih, artikel anda sangat bermanfaat.Informasinya cukup lengkap namun, mindmappingnya bisa lebih kreatif lagi dan akan lebih lengkap jika anda menambahkan kata kunci pada artikel anda.77

    BalasHapus

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.