Pencemaran Kimia Organik
oleh ; hizra fazly*)
oleh ; hizra fazly*)
Abstrak
Pencemaran air
yang terjadi akibat limbah rumah tangga dalam masyarakat boleh dikatakan sudah
memasuki ambang mengkhawatirkan. Dari sekian banyak aktifitas manusia ternyata
yang paling berbahaya adalah limbah rumah tangga. Aktivitas sehari-hari yang
kita lakukan seperti mandi, mencuci dan berbagai aktifitas lain menghasilkan
sisa buangan ternyata dapat membahayakan bagi lingkungan dan kesehatan. Dalam
hal ini usaha-usaha penanggulangan penecemaran air perlu dilakukan agar usaha
peningkatan kesejahteraan melalui penerapanteknologi alternatif yang tepat guna
dan ramah lingkungan dapat terwujud sesuai dengan harapan.
kata kunci : pencemaran organik
pada air dan cara penanggulangannya
pendahuluan
Penanggulangan
pencemaran air menggunakan teknologi alternatif yang tepat guna dan
sederhana, dengan biaya yang rendah namun secara efektif dapat mencapai
tujuan yang diharapkan seperti salah satunya dengan rawa buatan dengan
saringan biologis dan kolam ikan. Melalui penanggulangan pencemaran air
menngunakan teknologi alternatif tersebut diharapkan bahwa pencemaran akan
berkurang dan kualitas hidup manusia akan lebih ditingkatkan, sehingga akan
didapat sumber air yang aman, bersih dan sehat. Untuk itu manusia di
tuntut untuk mencapai hal itu dengan mengadakan bahkan menciptakan suatu
pemecahan untuk mengolah air limbah sebelum di buang ke sungai, untuk limbah
domestic rumahan, dapat menggunakan saringan pasir lambat, dan juga untuk
limbah industry dapat di proses lebih lenjut dengan teknologi yang lebih maju
yang mana berguna untuk menjadikan air limbah tersebut memenuhi klasifikasi
tertentu sesuai standart sebelum di buang ke sungai.
Pembahasan
A.
Sumber Bahan organik
Sumber primer bahan
organik adalah jaringan tanaman berupa akar, batang, ranting, daun, dan buah.
Bahan organik dihasilkan oleh tumbuhan melalui proses fotosintesis sehingga unsur
karbon merupakan penyusun utama dari bahan organik tersebut. Unsur karbon ini
berada dalam bentuk senyawa-senyawa polisakarida, seperti selulosa,
hemiselulosa, pati, dan bahan- bahan pektin dan lignin. Selain itu nitrogen
merupakan unsur yang paling banyak terakumulasi dalam bahan organik karena
merupakan unsur yang penting dalam sel mikroba yang terlibat dalam proses
perombakan bahan organik tanah. Jaringan tanaman ini akan mengalami dekomposisi
dan akan terangkut ke lapisan bawah serta diinkorporasikan dengan tanah.
Tumbuhan tidak saja sumber bahan organik, tetapi sumber bahan organik dari
seluruh makhluk hidup.
Sumber sekunder bahan
organik adalah fauna. Fauna terlebih dahulu harus menggunakan bahan organik
tanaman setelah itu barulah menyumbangkan pula bahan organik. Bahan organik
tanah selain dapat berasal dari jaringan asli juga dapat berasal dari bagian
batuan.
B.
Pencemaran
air bahan organic
Sampah yang dalam proses
penguraiannya memerlukan oksigen yaitu sampah
yang mengandung senyawa organik, misalnya sampah industri makanan, sampah
industri gula tebu, sampah rumah tangga (sisa-sisa makanan), kotoran manusia
dan kotoran hewan, tumbuhtumbuhan dan hewan yang mati. Untuk proses penguraian
sampahsampah tersebut memerlukan banyak oksigen, sehingga apabila
sampah-sampah tersbut terdapat dalam air, maka perairan (sumber air) tersebut
akan kekurangan oksigen, ikan-ikan dan organisme dalam air akan mati kekurangan
oksigen. Selain itu proses penguraian sampah yang mengandung protein
(hewani/nabati) akan menghasilkan gas H2S yang berbau busuk,
sehingga air tidak layak untuk diminum atau untuk mandi.
C, H, S, N, + O2 ® CO2 +
H2O + H2S + NO + NO2
Senyawa
organik
Bahan organik yang larut dalam
air akan mengalami penguraian dan pembusukan. Akibatnya kadar oksigen dalam air
turun dratis sehingga biota air akan mati. Jika pencemaran bahan organik
meningkat, kita dapat menemui cacing Tubifex berwarna
kemerahan bergerombol. Cacing ini merupakan petunjuk biologis (Bioindikator)
parahnya pencemaran oleh bahan organik dari limbah pemukiman.
Dikota-kota, air got
berwarna kehitaman dan mengeluarkan bau yang menyengat. Didalam air got
yangdemikian tidak ada organisme hidup kecuali bakteri dan jamur. Dibandingkan
dengan limbah industri, limbah rumah tangga di daerah perkotaan di Indonesia
mencapai 60% dari seluruh limbah yang ada.
Permasalahan
Akibat
yang ditimbulkan oleh polusi air, antara lain:
1. Terganggunya kehidupan organisme air karena berkurangnya
kandungan oksigen (O¬2)
2. Terjadinya ledakan ganggang dan tumbuhan air
(eurotrifikasi)
3. Pendangkalan dasar perairan
4. Tersumbatnya penyaring reservoir dan menyebabkan
perubahan ekologi
5. Dalam jangka panjang adalah kanker dan kelahiran cacat
6. Akibat penggunaan pastisida yang berlebihan sesuai selain
membunuh hama dan penyakit, juga membunuh serangga dan maskhluk berguna
terutama predator
7. Kematian biota kuno, seperti: plankton, iank, bahkan
burung
8. Mutasi sel, kanker, dan leukemia
9. Dapat menyebabkan banjir
10. Erosi
11. Kekurangan sumber air
12. Kekurangan sumber air
13. Dapat membuat sumber penyakit
14. Tanah longsor
15. Dapat merusak ekosistem sungai
Usaha Pencegahan
Pencemaran air bahan Organik
Usaha-usaha guna mengatasi dan
mencegah perlu dilakukan untuk meminimalisir pencemaran air. Pada musim hujan,
biasanya pasti akan terjadi yang mananya banjir. Mungkin langkah-langkah
dibawah ini dapat mencegah adanya banjir genangan, antara lain:
1.
Dalam
perencanaan jalan- jalan lingkungan baik program pemerintah maupun swadaya
masyarakat sebaiknya memilih material bahan yang menyerap air misalnya
penggunaan bahan dari pavling blok (blok-blok adukan beton yang disusun dengan
rongga-rongga resapan air disela-selanya). Hal yang tidak kalah pentingnya
adalah penataan saluran lingkungan, pembuatannyapun harus bersamaan dengan
pembuatan jalan tersebut.
2. Apabila di
halaman pekarangan-pekarangan rumah kita masih terdapat ruang- ruang terbuka,
buatlah sumur-sumur resapan air hujan sebanyak-banyaknya. Fungsi sumur resapan
air ini untuk mempercepat air meresapke dalam tanah. Dengan membuat sumur
resapan air tersebut, sebenarnya dapat memperoleh manfaat seperti persediaan
air bersih dalam tanah disekitar rumah kita cukup baik dan banyak, tanah bekas
galian sumur dapat dipergunakan untuk menimbun lahan-lahan yang rendah atau
meninggikan lantai rumah, apabila air hujan tidak tertampung oleh selokan-
selokan rumah, dapat dialirkan ke sumur-sumur resapan. Jangan membuang sampah
atau mengeluarkan air limbah rumah tangga (air bekas mandi, cucian dan
sebagainya) ke dalam sumur resapan karena bias mencemari kandungan air tanah,
apabila air banjir masuk ke rumah menapai ketinggian 20-50 cm, satu- satunya
jalan adalah meninggikan lantai rumah kita di atas ambang permukaan air banjir,
cara lain adalah membuat tanggul di depan pintu masuk rumah kita. Cara ini
sudah umum dilakukan orang, hanya saja teknisnya sering kurang terencana secara
mendetail.
3. Sadar akan kelangsungan ketersediaan air dengan tidak
merusak atau mengeksploitasi sumber mata air agar tidak tercemar, tidak
membuang sampah ke sungai., mengurangi intensitas limbah rumah tangga,
melakukan penyaringan limbah pabrik sehingga limbah yang nantinya bersatu
dengan air sungai bukanlah limbah jahat perusak ekosistem, pembuatan sanitasi
yang benar dan bersih agar sumber-sumber air bersih lainnya tidak tercemar.
4. Cara
penanggulangan pencemaran air lainnya adalah melakukan penanaman pohon. Pohon
selain bisa mencegah longsor, diakui mampu menyerap air dalam jumlah banyak.
Itu sebabnya banyak bencana banjir akibat penebangan pohon secara massal.
Padahal, pohon merupakan penyerap air paling efektif dan handal. Bahkan, daerah
resapan air pun dijadikan pemukiman dan pusat wisata. Pohon sesungguhnya bisa
menjadi sumber air sebab dengan banyaknya pohon, semakin banyak pula
sumber-sumber air potensial di bawahnya. Dalam menyikapi permasalahan
pencemaran air ini, Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah (BPLHD) Provinsi
Jawa Barat, menetapkan beberapa cara penanggulangan pencemaran air yang bisa
diterapkan oleh kita.
Banyak sekali jenis penanganan
pada air buangan, antara lain dengan beberapa proses seperti proses penanganan
primer (membuang bahan-bahan padatan yang mengendap atau mengapung) dengan cara
penyaringan, pengendapan (menghilangkan komponen-komponen fosfor dan padatan
tersuspensi) dan pemisahan, serta pemindahan endapan. Proses penanganan
sekunder (proses dekomposisi bahan-bahan padatan secara biologi) dengan teknik
penyaringan trikeldan lumpur aktif. Proses penanganan tersier dengan
cara:Adsorpsi (bahan-bahan organik terlarut), elektrodoalisis (menurunkan
konsentrasi garam-garam terlarut sampai pada konsentrasi air semula, sebelum
digunakan), osmosis berlawanan, khloranisasi (menghilangkan organisme penyebab
penyakit). Program Pengendalian Pencemaran dan Pengrusakan Lingkungan dengan
cara mengurangi beban pencemaran badan air oleh industri dan domestic,
mengurangi beban emisi dari kendaraan bermotor dan industri, mengawasi
pemanfaatan B3 dan pembuangan limbah B3, mengembangkan produksi yang lebih
bersih (cleaner production) dan EPCM (Environmental Pollution Control Manager).
Program Rehabilitasi dan Konservasi SDA dan Lingkungan Hidup dengan
mengoptimalkan pelaksanaan rehabilitasi lahan kritis, Menanggulangi kerusakan
lahan bekas pertambangan, TPA, dan bencana, meningkatkan konservasi air bawah
tanah, rehabilitasi dan konservasi keanekaragaman hayati.
Daftar Pustaka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.