.

Sabtu, 04 Agustus 2018

@ProyekH02

HUJAN ASAM Menurut ELC (2008), sebenarnya hujan secara alami bersifat asam (pH hujan normal 5,6) karena merupakan hasil dari reaksi uap air, Karbon Diok- sida dan Nitrogen di atmosfer. Tingkat keasaman air hujan dapat meningkat- kan secara drastis karena masuknya Sulfur Dioksida dan Nitrogen Oksida ke atmosfer, sehingga terjadilah hujan asam. Hal tersebut terjadi secara alani sebagai akibat adanya kerusakan vegetasi dan letusan gunung berapi. Manu- sia pun secara langsung berkontribusi terhadap hujan asam, yaitu dengan se- makin intensifnya pemanfaatan bahan bakar fosil, terutama melalui kegiatan industri, pembangkit tenaga listrik (minyak dan batubara), knalpot kendaraan bermotor, dan areal pertanian yang mengeluarkan amonia (seperti sawah).
Menurut wikipedia.org Hujan asam disebabkan oleh belerang (sulfur) yang merupakan pengotor dalam bahan bakar fosil serta nitrogen di udara yang bereaksi dengan oksigen membentuk sulfur dioksida dan nitrogen oksida. Zat-zat ini berdifusi ke atmosfer dan bereaksi dengan air untuk membentuk asam sulfat dan asam nitrat yang mudah larut sehingga jatuh bersama air hujan. Air hujan yang asam tersebut akan meningkatkan kadar keasaman tanah dan air permukaan yang terbukti berbahaya bagi kehidupan ikan dan tanaman. Usaha untuk mengatasi hal ini saat ini sedang gencar dilaksanakan. Secara alami hujan asam dapat terjadi akibat semburan dari gunung berapi dan dari proses biologis di tanah, rawa, dan laut. Akan tetapi, mayoritas hujan asam disebabkan oleh aktivitas manusia seperti industri, pembangkit tenaga listrik, kendaraan bermotor dan pabrik pengolahan pertanian (terutama amonia). Gas-gas yang dihasilkan oleh proses ini dapat terbawa anginhingga ratusan kilometer di atmosfer sebelum berubah menjadi asam dan terdeposit ke tanah. Pada situs web ilmugeografi.com menjelaskan Karakteristik Hujan Asam Seperti jenis hujan lainnya, hujan asam ini juga mempunyai karakteristik khusus yang akan menjadi ciri khasnya dan membedakannya dengan jenis hujan yang lainnya. Karakteristik atau ciri- ciri yang dimiliki oleh hujan asam ini hanya dapat kita temukan di hujan asam saja dan tidak di hujan yang lainnya. Beberapa ciri atau karakteristik yang dimiliki oleh hujan asam ini antara lain adalah sebagai berikut: . Memiliki pH dibawah kadar normal, yakni dibawah 5,7 Terjadi karena adanya peningkatan kadar asam nitrat dan sulfat yang ada di dalam polusi udara. Awal terjadinya karena disebabkan oleh peningkatan emisi sulfur dioksida dan nitrogen oksida yang ada di atmosfer Meningkatkan seseorang terserang gangguan jantung dan juga paru- paru Membuat kulit menjadi gatal- gatal dan memerah Beresiko menyebabkan pusing bagi orang yang memiliki kekabalan tubuh yang rendah Itulah beberapa ciri atau karakteristik yang dimiliki oleh hujan asam. Karakteristik yang disebutkan di atas hanyalah sedikit karena merupakan karakteristik yang dimiliki oleh hujan asam semata dan tidak dimiliki oleh hujan lain. Sedangkan karaktersitik yang lainnya, yakni yang meliputi warna dan juga rasa, hujan asam ini tidak ada bedanya dengan hujan yang lainnya. Sehingga kita akan mengetahui terjadinya hujan asam ini dari kandungan yang dimiliki oleh hujan asam tersebut dan juga dampak yang mugkin ditimbulkan dari hujan asam tersebut. Menurut sanjaya (2012), Ada beberapa pendapat yang mengemukakan tentang penyebab terjadinya hujan asam, dalam hal ini saya mengutip dua pendapat yang di ambil dari internet. Pendapat pertama : Pada dasarnya Hujan asam disebabkan oleh 2 polutan udara, Sulfur Dioxide (SO2) dan nitrogen oxides (NOx) yang keduanya dihasilkan melalui pembakaran. Akan tetapi sekitar 50% SO2 yang ada di atmosfer diseluruh dunia terjadi secara alami, misalnya dari letusan gunung berapi maupun kebakaran hutan secara alami. Sedangkan 50% lainnya berasal dari kegiatan manusia, misalnya akibat pembakaran BBF, peleburan logam dan pembangkit listrik. Minyak bumi mengadung belerang antara 0,1% sampai 3% dan batubara 0,4% sampai 5%. Waktu BBF di bakar, belerang tersebut beroksidasi menjadi belerang dioksida (SO2) dan lepas di udara. Oksida belerang itu selanjutnya berubah menjadi asam sulfat (Soemarwoto O, 1992). Pendapat kedua : Hujan asam disebabkan oleh terbentuknya asam di udara akibat bertemunya uap air dengan gas gas pembentuk asam. Biasanya terjadi karena pencemaran udara di sekitar pabrik. Gas yang sering menjadi penyebab hujan asam antara lain: 1. CO2 / karbon dioksida dan CO / karbon monoksida, yang berasal dari hasil pembakaran, polusi kendaraan bermotor, dll., yang ketika bertemu dengan uap air / H2O akan membentuk H2CO3 / asam karbonat yang termasuk asam lemah. 2. H2S / hidrogen sulfida, SO2 / sulfur dioksida, yang berasal dari pembakaran / pemanoasan belerang. Umumnya ditemukan di daerah industri berat, yang ketika bertemu dengan uap air / H2O akan membentuk H2SO4 / asam sulfat yang termasuk asam kuat. Derajat keasaman hujan asam tergantung kepekatan asamdalam udara, yang secara tidak langsung, sama artinya dengan derajat pencemaran udara di udara. Pada keadaan normal, hujan sebenarnya sudah bersifat asam karena keberadaan CO2 di udara. Tapi pHnya tidak jauh di bawah 7. Tapi pada daerah dengan pencemaran udara berat, keasamannya jauh lebih rendah lagi. Ada hubungan langsung antara hujan asam dengan korosi. Korosi, adalah pelapukan logam oleh zat zat oksidator. Asam, merupakan zat yang dapat dengan mudah mengoksidasi logam. Jadi ketika terjadi hujan asam, dapat dipastikan terjadi korosi pada logam yang terkena air hujan tersebut. Menurut gedubar.com (2017) Dampak negative dari hujan asam Seperti yang telah kita ketahui bahwa hujan asam ini memiliki begitu banyak dampak yang bisa di timbulkan. Jika di bandingkan dengan dampak positifnya dampak yang di timbulkan lebih banyak yang ke dampak negative nya. Berikut adalah dampak negative dari hujan asam : Dapat merusak lapisan lilin yang ada pad daun tumbuhan Dampak negative yang di timbulkann dari hujan asam adalah dapat merusak lapisan lilin pada daun tumbuhan. Lapisan lilin ini berguna untuk menjaga pohon tersebut agar bisa melanjutkan hidupnya dengan baik. dengan adanya hujan asam ini akan merusak lapisan lilin tersebut. yang akibatnya akan merusak pohon tersebut.   Hilangnya berbagai nutrisi yang di miliki oleh tumbuhan Hujan asam dapat menyebabkan hilangnya nutrisi yang di miliki oleh tumbuhan. Jika nutrisi hilang dari tumbuhan makan hal ini akan menyebabkan terjadinya peningkatan tumbuhan menjadi rentan terserang pemnyakit, di antaranya : mudah terkena virus, hama, serangga dan jamur serta tidak tahan dengan cuaca dingin. Dampak dari beberapa hal tersebut adalah tumbuhan menjadi cepat layu, kering yang akibatnya akan menjadikan tumbuhan cepat layu. Pertumbuhan akar menjadi lambat Dampak yang di timbulkan dari hujan asam akan berpengaruh pada pertumbuhan akar tanaman menjadi lambat. Akibatnya, tanaman akan menjadi sulit dan susah untuk berkembang. Menyebabkan manusia mudah terkena penyakit. Hujan asam ini tidak hanya berdampak buruk pada alam saja, namun juga berdampak buruk bagi kesehatan manusia. Dampak buruk yang yang di peroleh dari hujan asam terhadap kesehatan manusia adalah penyakit paru- paru, penyakit kulit misalnya luka bakar. Manfaat dari hujan asam Selain mempunyai dampak negative, terkadang juga memiliki manfaat yang tidak banyak kita ketahui. Ini sama dengan hokum alam, yang mana semua itu ada sisi positif an juga ada sisi negative nya. Sama halnya pada hujan asam. Sisi negative dari hujan asam adalah dampaknya dan sisi positifnya adalah manfaatnya. Keberadaan hujan asam di bumi ini memiliki sedikit manfaat  satu- satunya manfaat yang dapat di peroleh dari hujan asam ini adalah ia mampu melarutkan berbagai mineral yang mana hal ini sangat di butuhkan oleh tumbuhan dan juga binatang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.