@F18-Jessica
ABSTRAK
Udara adalah faktor penting dalam kehidupan, namun, di
era modern, sejalan dengan perkembangan pembangunan fisik kota dan pusat
industri, serta berkembangnya transportasi, telah menyebabkan kualitas udara
mengalami perubahan. Dari yang mulanya segar, kini kering dan kotor akibat dari
terjadinya pencemaran udara karena kendaraan transportasi. Lewat penggunaan
metode kepustakaan, maka, tampak dengan jelas ada beberapa hal yang harus
mendapatkan perhatian yang serius, di antaranya; 1. Pemberian izin bagi angkutan
umum kecil lebih dibatasi, sementara, kendaraan angkutan massal, diperbanyak.
2. Kontrol jumlah kendaraan pribadi. 3. Pembatasan usia kendaraan . 4.
Pembangunan MRT, dan pembuatan Electronic Road Pricing. 5. Pengaturan lalu
lintas, rambu-rambu, dan tindakan tegas terhadap pelanggaran berkendaraan. 6.
Uji emisi harus dilakukan secara berkala pada kendaraan umum maupun pribadi. 7.
Penanaman pohon berdaun lebar di pinggir jalan yang lalu lintasnya padat serta
di sudut-sudut kota.
PENDAHULUAN
Udara merupakan campuran beberapa macam gas yang
perbandingannya tidak tetap, tergantung pada keadaan suhu udara, tekanan udara, dan lingkungan
sekitarnya. Udara adalah juga atmosfer yang berada di sekeliling bumi yang
fungsinya sangat penting bagi kehidupan di dunia ini. Dalam udara terdapat
oksigen (O2) untuk bernafas, karbon dioksida untuk proses
fotosintesis adalah klorofil daun dan ozon (O3) untuk menahan sinar ultra
violet.
Menurut Salim (2002), bahwa pncemaran udara merupakan
masuknya atau dimasukkannya zat, energy, dana tau komponen lain ke dalam udara
oleh kegiatan manusia, sehingga mutu udara turun sampai ke tingkat tertentu
yang menyebabkan atau mempengaruhi kesehatan manusia.
SEdangkan menurut Soedomo (2001), polutan adalah suatu
zat atau bahan yang menyebabkan terjadinya polusi. Suatu zat disebut polutan
bila keberadaannya di suatu lingkungan dapat menyebbabkan kerugian terhadap
makhluk hidup.
Polusi udara di sekitar kita telah sangat memprihatinkan,
dan jarang disadari berapa ribu warga yang meninggal setiap tahunnya karena infeksi saluran pernapasan,
asma, maupun kanker paru-paru akibat polusi udara seperti gas buang kendaraan bermotor. Diperkirakan dalam sepuluh tahun mendatang terjadi peningkatan jumlah penderita penyakit paru-paru dan saluran pernapasan. Di ibukota
negara, gas buang kendaraan bermotor menyebabkan ketidaknyamanan pada orang
yang berada di tepi jalan dan menyebabkan masalah pencemaran udara.Beberapa studi
epidemiologi dapat menyimpulkan adanya hubungan yang erat antara
tingkat pencemaran udara perkotaan dengan angka kejadian (prevalensi) penyakit
pernapasan.
BATASAN
MASALAH
- Apa dampak yang ditimbulkan oleh gas buang kendaraan bermotor terhadap lingkungan?
- Bagaimana upaya yang dilakukan untuk pengendalian pencemaran udara akibat gas buang kendaraan bermotor?
PEMBAHASAN
Dampak kesehatan.
Dampak kesehatan yang paling umum dijumpai adalah
ISPA (infeksi saluran pernapasan akut), termasuk di antaranya,asma, bronkitis, dan gangguan pernapasan lainnya. Beberapa zat pencemar dikategorikan
sebagai toksik dan karsinogenik .
Hujan asam.
pH normal air hujan adalah 5,6 karena adanya CO2 di
atmosfer. Pencemar udara seperti SO2 dan NO2 bereaksi dengan air hujan
membentuk asam dan menurunkan pH air hujan. Dampak dari hujan asam ini
antara lain :
- Mempengaruhi kualitas air permukaan
- Merusak tanaman
- Melarutkan logam-logam berat yang terdapat dalam tanah sehinggamempengaruhi kualitas air tanah dan air permukaan
- Bersifat korosif sehingga merusak material dan bangunan
Efek rumah kaca.
Efek rumah kaca disebabkan oleh keberadaan CO2, CFC,
metana, ozon, dan N2O di lapisan troposfer yang
menyerap radiasi panas matahari yang dipantulkan oleh permukaan bumi. Akibatnya
panas terperangkap dalam lapisan troposfer dan menimbulkan fenomena pemanasan
global. Dampak dari pemanasan global adalah :
- Pencairan es di kutub
- Perubahan iklim regional dan global
- Perubahan siklus hidup flora dan fauna
Upaya untuk mengurangi dampak polusi/pencemaran udara.
Upaya pengendalian pencemaran udara akibat kendaraan
bermotor yang mencakup upaya-upaya pengendalian baik langsung maupun tidak
langsung,
Menurut Sudrajad (2006), akan dapat menurunkan tingkat
emisi dari kendaraan bermotor secara efektif antara lain dengan cara :
- Mengurangi jumlah mobil lalu lalang. Misalnya dengan jalan kaki, naik sepeda, kendaraan umum, atau naik satu kendaraan pribadi bersama temanteman (car pooling).
- Selalu merawat mobil dengan saksama agar tidak boros bahan bakar dan asapnya tidak mengotori udara.
- Meminimalkan pemakaian AC. Pilihlah AC non-CFC dan hemat energi.
- Memilih bensin yang bebas timbal (unleaded fuel).
KESIMPULAN
Solusi untuk mengatasi polusi udara kota, terutama
ditujukan pada pembenahan sektor transportasi dengan tanpa mengabaikan
sektor-sektor lain, maka, tidak ada kata lain kecuali harus mau belajar dari
kota-kota besar lain di dunia yang telah berhasil menurunkan polusi udara dan
angka kesakitan serta kematian yang diakibatkan karenanya. Di antaranya, dengan
pembatasan izin bagi angkutan umum kecil, dengan memperbanyak kendaraan
angkutan massal; seperti bus dan kereta api, diperbanyak. Kemudian, kontrol
terhadap jumlah kendaraan pribadi juga dapat dilakukan seiring dengan perbaikan
pada sejumlah angkutan umum.
Selanjutnya, pembatasan usia kendaraan terutama bagi
angkutan umum juga perlu mendapatkan pertimbangan secara khusus, mengingat,
semakin tua kendaraan, apalagi yang kurang terawat, sangat berpotensi besar
sebagai penyumbang polutan udara. Selaras dengan itu, pembangunan MRT, dan
Electronic Road Pricing (ERP), juga mendesak untuk direalisasikan. Di samping
itu, pengaturan lalu lintas, rambu-rambu, dan tindakan tegas terhadap
pelanggaran berkendara benar-benar dapat diwujudkan, begitu juga uji emisi yang
dilakukan secara berkala, serta penanaman pohon berdaun lebar di pinggir jalan,
terutama yang lalu lintasnya padat, dapat juga mengurangi polusi udara.
DAFTAR
PUSTAKA
Hidayat, Atep Afia dan M. Kholil (2017). Kimia,
Industri dan Teknologi Hijau. Penerbit Pantona Media. Jakarta.
Ismiyati. 2014. Pencemaran Udara Akibat Emisi Gas
Buang Kendaraan Bermotor. http://ejournal.stmt-trisakti.ac.id/index.php/jmtranslog/article/view/23
(diunduh tanggal 10 Februari 2018)
Winda, Intan. 2013. Pencemaran Udara Akibat Gas Buang
Kendaraan Bermotor. http://www.academia.edu/29138339/PENCEMARAN_UDARA_AKIBAT_GAS_BUANG_KENDARAAN_BERMOTOR
(diunduh tanggal 10 Februari 2018)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.