Oleh : CHANDRA EKA PRASETYA (@G04-CHANDRA)
Abstrak :
Semakin majunya suatu
negara, makan akan memiliki dampak yang cukup signifikan terhadap lingkungan,
tak terkecuali permasalahn limbah yang ada saat ini. Limbah adalah masalah serius yang harus
dihadapi setiap negara. Keberadaan limbah dapat menjadi suatu gangguan bagi
kehidupan manusia. Adanya limbah sendiri memang tidak bisa dilepaskan dari
kehidupan manusia. Sebuah penelitian bahkan menyebut bahwa 85% aktivitas yang dilakukan
manusia akan menghasilkan limbah yang kemudian dibuang ke lingkungan. Dari
sekian banyak jenis limbah,
salah satu yang paling sering kita dengar adalah limbah domestik.
Limbah domestik dapat
diartikan sebagai suatu limbah yang dihasilkan dari kegiatan rumah tangga.
Seperti diketahui bahwa berdasarkan asalnya, limbah memang dibedakan menjadi 3
jenis, yaitu limbah pertanian, limbah industri, dan limbah domestik. Limbah
domestik sendiri menjadi masalah yang paling serius karena umumnya tidak
dikelola dengan tepat. Terlebih di daerah perkotaan, limbah domestik menjadi
limbah dengan persentase terbesar dalam menyumbang kerusakan lingkungan hidup.
Kata kunci : Limbah, Limbah Domestik
Isi :
Limbah
domestik merupakan limbah yang dihasilkan paling banyak tiap hari oleh berbagai
aktivitas rumah tangga, oleh karena itu permasalahan ini tidak dapat diabaikan.
Limbah domestik memerlukan penanganan yang serius. Mikroorganisme secara alami
mampu mendegradasi bahan-bahan organik yang ada pada limbah domestik sehingga
dapat meningkatkan kualitas limbah domestik. (Romayanto dkk. 2006)
Limbah
domestik berasal dari kegiatan pemukiman penduduk (rumah tangga) dan kegiatan
usaha seperti pasar, restoran, dan gedung perkantoran. Limbah yang dihasilkan
pun bermacam macam wujudnya, salah satunya adalah limbah cair. Menurut Hidayat dan Kholil (2017) dalam
Said (2011) Limbah cair merupakan limbah yang berwujud cair. Limbah cair
terlarut dalam air, selalu berpindah, dan tidak pernah diam. Contoh limbah cair
adalah air bekas mencuci pakaian, air bekas pencelupan warna pakaian, dan
adanya limbah industri yang mengalir ke badan-badan sungai
Limbah yang berangsur-ansur akan mengakibatkan kerusakan lingkungan, maka harus ada sebuah solusi untuk mengatasi limbah tersebut, yaitu dengan cara mengolahnya. Romayanto dkk. (2006) melakukan sebuah penelitian yaitu sebagai alternatif pengolahan air limbah domestik dengan menggunakan mikroorganisme serta menambahkan bakteri Pseudomonas putida pada limbah domestik, untuk meningkatkan pertumbuhan bakteri, limbah domestik disuplai oksigen dengan aerator, karena Pseudomobas putida termasuk bakteri aerob. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kualitas limbah IPAL Kedung Tungkul serta untuk mengetahui pengaruh aerasi dan penambahan bakteri Pseudomonas putida dalam pengolahan limbah domestik dengan indikator pH, BOD, TSS, minyak dan lemak berdasarkan baku mutu air limbah domestik menurut Kep. Men. Neg. Lingkungan Hidup Nomor 112 tahun 2003.
Karakter
fisik limbah berupa padatan, bau, suhu, warna dan kekeruhan, kualitas limbah
dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor yang mempengaruhi kualitas limbah
diantaranya :
1.
Volume limbah, banyak sedikitnya limbah
memengaruhi kualitas limbah.
2. Kandungan
limbah, kualitas limbah dipengaruhi oleh kandungan bahan pencemar.
3.
Frekuensi pembuangan limbah, pembuangan
limbah dengan frekuensi yang sering akan menimbulkan masalah.
Menurut Andiese (2011) mengolah
limbah cair rumah tangga dengan metode kolam oksidasi. Kolam oksidasi merupakan
salah satu cara yang bisa digunakan untuk
dapat mengolah limbah cair rumah tangga. Kolam ini
terdiri dari serangkaian kolam yang
bertujuan untuk menjernihkan limbah cair sehingga tidak
berbahaya bagi lingkungan. Keunggulan teknologi ini dalam pengolahan limbah
cair, yaitu konstruksi sederhana, mudah dirancang dan diubah jika diperlukan
perubahan tanah Kolam oksidasi dirancang dengan konstruksi sederhana, yang dirancang
dan diubah jika diperlukan perubahan tanah, mampu memulihkan pencemaran berat,
tetapi dengan masa penahanan yang lebih lama, dapat tetap berfungsi walaupun
limbah yang masuk beragam, seperti limbah peternakan, limbah rumah tangga, dan
limbah domestik lainnya, menghasilkan ganggang (alga) yang mengandung
protein tinggi, yang
dapat dimanfaatkan untuk
usaha perikanan dan biaya pemeliharaan relatif
murah.
Proses pengolahan limbah pada kolam oksidasi menggunakan proses
biologi yaitu dengan memanfaatkan aktivitas pertumbuhan mikroorganisme yang
berkontak dengan air limbah, sehingga mikroorganisme tersebut
dapat menggunakan materi organik pencemar yang ada sebagai bahan makanan
dalam kondisi lingkungan tertentu dan
mendegradasi atau menstabilisasinya menjadi bentuk yang lebih sederhana.
(Andiese, 2011)
Menurut Aritonang
dkk. dalam Hidayat (1999) bahwa proses pengolahan air limbah cair industri pulp
dan kertas, biokoagulan Moringa dapat mengendapkan flok limbah selama 500
detik. Berdasarkan hal tersebut diharapkan pengolahan limbah domestik dengan
biokoagulan biji Moringa menghasilkan waktu pengolahan lebih singkat (<10
hari) dari pengolahan biologi. Biji Moringa yang sudah digerus yang dicampur dengan
air akan menghasilkan protein larut dalam air.
Limbah cair
rumah tangga atau domestik adalah air buangan yang berasal dari penggunaan
untuk kebersihan yaitu gabungan limbah dapur, kamar mandi, toilet, cucian, dan
sebagainya. Komposisi limbah cair rata-rata mengandung bahan organik dan
senyawa mineral yang berasal dari sisa makanan, urin, dan sabun. Sebagian
limbah rumah tangga berbentuk suspensi, lainnya dalam bentuk bahan terlarut.
Daftar pustaka :
- Hidayat, Atep Afia dan Muhammad Kholil. 2017. Kimia Industri dan Teknologi Hijau. Jakarta :
Pantona Media.
- Romayanto dkk. 2006 . Bioteknologi
3 (2): 42-49, Nopember 2006. Dalam : https://www.smujo.id/bbs/article/download/1528/1476 (Diunduh pada tanggal 10 Februari 2018)
- Andiese . 2011 . INFRASTRUKTUR Vol. 1 No. 2 Desember 2011: 103 ‐ 110. Dalam : http://jurnal.untad.ac.id/jurnal/index.php/JTSI/article/view/691/595 (Diunduh pada tanggal 10 Februari 2018)
- Aritonang dkk. 2013 . Teknik
Lingkungan Itenas | No.2 | Vol.1 September 2013. Dalam : http://download.portalgaruda.org/article.php?article=88929&val=4296
limbah domestik pdf (Diunduh pada tanggal 10 Februari 2018)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.