.

Sabtu, 10 Februari 2018

LIMBAH "SEMAKIN MENJADI"



Oleh : CHANDRA EKA PRASETYA (@G04-CHANDRA)


Abstrak : 

Semakin majunya suatu negara, makan akan memiliki dampak yang cukup signifikan terhadap lingkungan, tak terkecuali permasalahn limbah yang ada saat ini. Limbah adalah masalah serius yang harus dihadapi setiap negara. Keberadaan limbah dapat menjadi suatu gangguan bagi kehidupan manusia. Adanya limbah sendiri memang tidak bisa dilepaskan dari kehidupan manusia. Sebuah penelitian bahkan menyebut bahwa 85% aktivitas yang dilakukan manusia akan menghasilkan limbah yang kemudian dibuang ke lingkungan. Dari sekian banyak jenis limbah, salah satu yang paling sering kita dengar adalah limbah domestik.
Limbah domestik dapat diartikan sebagai suatu limbah yang dihasilkan dari kegiatan rumah tangga. Seperti diketahui bahwa berdasarkan asalnya, limbah memang dibedakan menjadi 3 jenis, yaitu limbah pertanian, limbah industri, dan limbah domestik. Limbah domestik sendiri menjadi masalah yang paling serius karena umumnya tidak dikelola dengan tepat. Terlebih di daerah perkotaan, limbah domestik menjadi limbah dengan persentase terbesar dalam menyumbang kerusakan lingkungan hidup.


Kata kunci : Limbah, Limbah Domestik 

Isi :

Limbah domestik merupakan limbah yang dihasilkan paling banyak tiap hari oleh berbagai aktivitas rumah tangga, oleh karena itu permasalahan ini tidak dapat diabaikan. Limbah domestik memerlukan penanganan yang serius. Mikroorganisme secara alami mampu mendegradasi bahan-bahan organik yang ada pada limbah domestik sehingga dapat meningkatkan kualitas limbah domestik. (Romayanto dkk. 2006)

Limbah domestik berasal dari kegiatan pemukiman penduduk (rumah tangga) dan kegiatan usaha seperti pasar, restoran, dan gedung perkantoran. Limbah yang dihasilkan pun bermacam macam wujudnya, salah satunya adalah limbah cair.  Menurut Hidayat dan Kholil (2017) dalam Said (2011) Limbah cair merupakan limbah yang berwujud cair. Limbah cair terlarut dalam air, selalu berpindah, dan tidak pernah diam. Contoh limbah cair adalah air bekas mencuci pakaian, air bekas pencelupan warna pakaian, dan adanya limbah industri yang mengalir ke badan-badan sungai

Limbah yang berangsur-ansur akan mengakibatkan kerusakan lingkungan, maka harus ada sebuah solusi untuk mengatasi limbah tersebut, yaitu dengan cara mengolahnya. Romayanto dkk. (2006) melakukan sebuah penelitian yaitu sebagai alternatif pengolahan air limbah domestik dengan menggunakan mikroorganisme serta menambahkan bakteri Pseudomonas putida pada limbah domestik, untuk meningkatkan pertumbuhan bakteri, limbah domestik disuplai oksigen dengan aerator, karena Pseudomobas putida termasuk bakteri aerob. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kualitas limbah IPAL Kedung Tungkul serta untuk mengetahui pengaruh aerasi dan penambahan bakteri Pseudomonas putida dalam pengolahan limbah domestik dengan indikator pH, BOD, TSS, minyak dan lemak berdasarkan baku mutu air limbah domestik menurut Kep. Men. Neg. Lingkungan Hidup Nomor 112 tahun 2003.

Karakter fisik limbah berupa padatan, bau, suhu, warna dan kekeruhan, kualitas limbah dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor yang mempengaruhi kualitas limbah diantaranya :
1.       Volume limbah, banyak sedikitnya limbah  memengaruhi kualitas limbah.
2.       Kandungan limbah, kualitas limbah dipengaruhi oleh kandungan bahan pencemar.
3.       Frekuensi pembuangan limbah, pembuangan limbah dengan frekuensi yang sering akan menimbulkan masalah.

Menurut Andiese (2011) mengolah limbah cair rumah tangga dengan metode kolam oksidasi. Kolam oksidasi merupakan salah satu cara yang bisa digunakan untuk  dapat mengolah limbah cair rumah tangga. Kolam  ini  terdiri  dari  serangkaian kolam  yang  bertujuan  untuk  menjernihkan limbah cair sehingga tidak berbahaya bagi lingkungan. Keunggulan teknologi ini dalam pengolahan limbah cair, yaitu konstruksi sederhana, mudah dirancang dan diubah jika diperlukan perubahan tanah Kolam oksidasi dirancang dengan konstruksi sederhana, yang dirancang dan diubah jika diperlukan perubahan tanah, mampu memulihkan pencemaran berat, tetapi dengan masa penahanan yang lebih lama, dapat tetap berfungsi walaupun limbah yang masuk beragam, seperti limbah peternakan, limbah rumah tangga, dan limbah domestik lainnya, menghasilkan ganggang (alga) yang mengandung protein  tinggi,  yang  dapat  dimanfaatkan  untuk  usaha  perikanan  dan biaya pemeliharaan  relatif  murah. 

Proses pengolahan  limbah pada kolam oksidasi menggunakan proses biologi yaitu dengan memanfaatkan aktivitas pertumbuhan mikroorganisme yang berkontak dengan  air  limbah, sehingga mikroorganisme tersebut dapat menggunakan materi organik pencemar yang ada sebagai bahan makanan dalam  kondisi lingkungan tertentu dan mendegradasi atau menstabilisasinya menjadi bentuk yang lebih sederhana. (Andiese, 2011)
Menurut Aritonang dkk. dalam Hidayat (1999) bahwa proses pengolahan air limbah cair industri pulp dan kertas, biokoagulan Moringa dapat mengendapkan flok limbah selama 500 detik. Berdasarkan hal tersebut diharapkan pengolahan limbah domestik dengan biokoagulan biji Moringa menghasilkan waktu pengolahan lebih singkat (<10 hari) dari pengolahan biologi. Biji Moringa yang sudah digerus yang dicampur dengan air akan menghasilkan protein larut dalam air.

Limbah cair rumah tangga atau domestik adalah air buangan yang berasal dari penggunaan untuk kebersihan yaitu gabungan limbah dapur, kamar mandi, toilet, cucian, dan sebagainya. Komposisi limbah cair rata-rata mengandung bahan organik dan senyawa mineral yang berasal dari sisa makanan, urin, dan sabun. Sebagian limbah rumah tangga berbentuk suspensi, lainnya dalam bentuk bahan terlarut.




Daftar pustaka :

- Hidayat, Atep Afia dan Muhammad Kholil. 2017.  Kimia Industri dan Teknologi Hijau. Jakarta : Pantona Media.

- Romayanto dkk. 2006 . Bioteknologi 3 (2): 42-49, Nopember 2006. Dalam : https://www.smujo.id/bbs/article/download/1528/1476 (Diunduh pada tanggal 10 Februari 2018)

- Andiese . 2011 . INFRASTRUKTUR  Vol. 1 No. 2  Desember 2011: 103  110. Dalam : http://jurnal.untad.ac.id/jurnal/index.php/JTSI/article/view/691/595 (Diunduh pada tanggal 10 Februari 2018)

- Aritonang dkk. 2013 . Teknik Lingkungan Itenas | No.2 | Vol.1 September 2013. Dalam : http://download.portalgaruda.org/article.php?article=88929&val=4296 limbah domestik pdf (Diunduh pada tanggal 10 Februari 2018)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.