Oleh
: Rio Affan Bimantara (@F27-Rio, @Proyek D03)
Abstrak
Industri kimia bertujuan
untuk meningkatkan kesejahteraan hidup rakyat disatu pihak akan menghasilkan
keuntungan bagi kesejahteraan rakyat dan dilain pihak akan menghasilkan dampak
buruk bagi masyarakat dan lingkungan. Kegiatan industri menghasilkan limbah,
dan dari limbah yang dihasilkan terdapat limbah Bahan Berbahaya dan Beracun
(B3). Ada satu permasalahan yang terjadi dan butuh perhatian penting dalam
pengendalian pencemaran adalah pengelolaan limbah B3. Limbah B3 berbeda dengan
limbah lainnya terutama karena sifatnya yang tidak stabil, serta potensi
gangguan yang menyebabkan penyakit terhadap manusia. Karena sifatnya tersebut
maka dalam pengelolaannya tentunya berbeda dengan limbah non B3. Sejak mulai
dari pengemasan, penyimpanan, pengolahan, dan penimbunan, senua harus
didasarkan pada upaya pencegahan dan mereduksi sifat bahaya limbah B3. PT. Tri
Polyta Indonesia Tbk, sebagai salah satu perusahaan swasta yang bergerak di
bidang industri petrokimia yang memproduksi bijih plastik polipropilena (PP)
terbesar di Indonesia.
Kata kunci : Industri Kimia
Isi
Industri proses kimia
adalah industri yang mengolah bahan baku / bahan mentah menjadi suatu hasil /
produk dengan memanfaatkan proses-proses kimia. Proses-proses kimia yang
dilakukan dalam industri proses kimia adalah reaksi kimia dan peristiwa kimia
fisik.
Menurut UNSW (2012) dalam Hidayat dan Kholil (2017)
bahwa, Industri kimia merupakan relasi antara penelitian yang ada
dilaboratorium perguruan tinggi atau pusat-pusat penelitian dengan teknik kimia
dalam skala industi. Ahli kimia industi memanfaatkan pengetahuan dan pemahaman
yang luas, untuk kemudian ditindaklanjuti oleh perusahaan yang bergerak
dibidang farmasi, manufaktur polimer, pengolahan petrokimia, ilmu pangan,
industry manufaktur, dan sebagainya. Dalam hal ini kimia industri merupakan
bagian dari rantai panjang dalam proses desain dan manufaktur. Ahli kimia
industri berurusan dengan ide, desain, pengujian, dan prototype produk industry
baru
Kesimpulan
Proses
pembuatan Urea menggunakan bahan baku gas CO2 dan liquid NH3 yang disupplydari Pabrik Amonia. Proses
pembuatan Urea tersebut dibagi menjadi 6 unit, yaitu: SintesaUnit, Purifikasi
Unit, Kristaliser Unit, Prilling Unit, Recovery Unit, dan Proses
KondensatTreatment Unit. Pada Sintesa Unit, Urea disintesis dengan mereaksikan
Liquid NH3 dangas CO2 di dalam Urea Reaktor. Setelah itu
dilakukan proses Purifikasi Unit untukmengurai kelebihan ammonia. Hasil
peruraian berupa gas CO2 dan NH3 dikirim ke bagianRecovery, sedangkan
larutan ureanya dikirim ke bagian kristaliser. Larutan urea dari unitPurifikasi
dikristalkan dibagian ini secara vacuum. Kemudian kristal ureanya
dipisahkan diCentrifuge. Kristal urea
keluaran Centrifuge dikeringkan sampai menjadi 99,8% beratdengan udara panas,
sehingga menghasilkan produk urea butiran (prill).
Daftar
Pustaka
Fillaeli, A. 2012. Kimia Industri – Sebuah
Pendahuluan. Universitas Negeri Yogyakarta. http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/pendidikan/Annisa%20Fillaeli,%20S.Si.,%20M.Si./Kimia%20Industri%20Industri%20_Industri%20Kimia.pdf
Sari,
Vivin Fitria - R.0006156
Asnawi, Irsan (07-13-2016)
http://www.academia.edu/30988555/Makalah_Proses_Industri_Kimia_-_Pupuk_Kaltim
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.