Oleh : Muhamad Irfan (@G20-Muhamad)
Abstrak : Pencemaran
air menyebabkan terganggunya semua spesies makhluk hidup yang ada di Planet
Bumi. Sekitar 60% spesies hewan dan tumbuhan terdapat dinpermukaan atau di
dalam air.
Pencemaran air antara lain terjadi karena Limbah industri
yang di buang ke sungai atau perairan lainnya yang menyebabkan
ketidakseimbangan dan menimbulkan kontaminasi bagi organisme di dalam atau di
sekitarnya. Penggunaan bahan kimia pertanian seperti insektisida, herbisida dan
fingisida di sekitar tanaman, dan juga menimbulkan pencemaran pada sisyem air
tanah. Selain itu tumpahan minyak di lepas pantai atau lautan berpotensin
menimbulkan kerusakan secara permanen pada badan air. Sumber pencemaran air
lainnya ialah kegiatan sehari-hari seperti mencuci pakaian dan peralatan
disekitar kolam, sungai atau danau. Melalui aktivitas tersebut deterjen masuk
ke sistem perairan sebagai dampak sampingnya antara lain penyinaran matahari ke
permukaan air menjadi terhambat, selain itu menyebabkan berkurangnya kadar
oksigen perairan.
Pencemaran air bukan hanya merugikan bagi biota perairan,
namun mencemari seluruh rabtai pangan yang lebih jauh lagi akan mengganggu
persediaan pangan untuk manusia. Pencemaran air juga berpotensi menimbulkan
wabah penyakit kolera dan diare, dimana mikroorganisme penyebab penyakit
tersebut tumbuh subur di perairan yang tercemar.
Kata Kunci : Air
Sungai, Logam Berat, Tembaga, Khromium dan Besi
Isi : Air yang secara kimia hanya terdiri dari atom
H dan O mempunyain sifat yang unik. Tanpa air tidak akan mungkin terdapat
kehidupan. Air di alam dijumpai dalam tiga bentuk, yakni bentuk padat sebagai
es, bentuk cair sebagai air, dan bentukngas sebagai uap.
Air merupakan sumber daya alam yang diperlukan sebagai hajat
hidup orang banyak. Semua makhluk hidup membutuhkan air untuk kehidupannya
sehingga sumber daya air perlu dilindungi agar tidak tercemardan dapat tetap
dimanfaatkan dengan baik. Menrut Effendi
(2000) pemcemaran air adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup,
zat, energi dan komponen lainnya ke dalam air oleh kegiatan manusia sehingga
kualitas air turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan air tidak
berfungsi lagi sesuai dengan peruntukkannya. Sedangkan menurut Odum (1971)
pencemaran adalah perubahan-perubahan sifat fisik, kimia dan biologi yang tidak
dikehendaki pada udara, tanah dan air.
Logam berat adalah unsur logam yang mempunyai densitas >
5 g/cm3 dalam air laut, logam berat terdapat dalam bentuk terlarut dan
tersuspensi. Dalam kondisi alami ini, logm berat dibutuhkan oleh organisme
untuk pertumbuhan dan perkembangan hidupnya (Philips, 1980 dan Effendi, 2000).
Peningkatan kadar logam berat dalam air sungai umumnya disebabkan oleh masuknya
limbah industri, perlambangan, pertanian dan domestik yang banyak mengandung
logam berat. Peningkatan kadar logam berat dalam air akan mengakibatkan logam
berat yang semula dibutuhkan untuk berbagai proses metabolisme akan berubah
menjadi racun bagi organisme akuatik.
Tembaga dengan nama kimia cupprum dilambangkan dengan Cu, merupakan unsur logam yang
berbentuk kristal dengan warna kemerahan. Unsur tembaga di alam dapat ditemukan
dalam bentuk persenyawaan atau sebagai senywa padat dalam bentuk mineral. Pada
umumnya sumber masuknya unsur logam Cu dalam tatanan lingkungan adalah secara
alamiah dan non alamiah. Secara alamiah, Cu dapat masuk ke dalam tatanan
lingkungan sebagai akibat dari berbagai peristiwa alam, seperti pengikisan (Erosi)
dari bantuan mineral dan dari debu atau partikulat Cu yang terdalam dalam
lapisan udara dan dibawa turun oleh hujan. Secara non alamiah, Ci masuk ke
dalam suatu tatanan lingkungan sebagai akibat dari aktivitas manusia, seperti
buangan industri (contohnya industri galangan kapal) yang memakai Cu dalam
proses produksinya. Sebagai logam berat, Cu digolongkan kedalam logam berat
essensial, artinya meskipun Cu logam berat yang beracun, unsur ini sangat
diperlukan oleh tubuh meski dalam jumlah yang sedikit. Toksisitas yang dimiliki
oleh Cu baru akan bekerja dan memperlihatkan pengaruhnya bila logam ini telah
masuk ke tubuh organisme dalam jumlah besar atau melebihi nilai toleransi
organisme terkait.
Logam khromium (Cr) murni tidak pernah ditemukan di alam.
Logam ini di alam ditemukan dalam bentuk persenyawaan padat atau mineral dengan
unsur-unsur lain. Dalam badan perairan Cr dapat masuk melalui dua cara, yaitu
secara alamiah non alamiah. Secara alamiah dapat terjadi disebabkan oleh
beberapa faktor fisika seperti erosi (pengikisan) yang terjadi pada batuan
mineral. Secara non alamiah berasal dari aktivitas yang dilakukan oleh manusia
dapat berupa limbah atau buangan industri sampai buangan rumah tangga.
Besi atau Ferrum (Fe) adalah metal berwarna putih keperakan,
liat dan dapat dibentuk. Di alam didapat sebagai hematit. Didalam air minum Fe
menimbulkan warna (kuning), rasa, pengendapan pada dinding pipa, pertumbuhan
bakteri besi, dan kekeruhan. Besi dibutuhkan tubuh dalam pembentukkan
Hemoglobin. Banyaknya Fe didalam tubuh dikendalikan pada fase absorsi. Tubuh
manusia tidak dapat mengekspresikan Fe. Karenanya mereka yang sering mendapat
transfusi darah, warna kulitnya menjadi hitam karena akumulasi Fe. Sekalipun Fe
itu diperlukan tubuh, tetapi dalam dosis besar dapat merusak dinding usus.
Kematian sering kali disebabkan oleh rusaknya dinding usus ini. Debu Fe juga
dapat di akumulasikan di dalam alveoli, dan menyebabkan berkurangnya fungsi
paru-paru.
Daftar Pustaka :
- Hidayat, Atep Afia dan Muhammad Kholil.
2017. Kimia Industri dan Teknologi Hijau. Jakarta : Pantona Media
- Pratiwi, Yuli, Desember 2010, Jurnal Teknologi, Volume 3 Nomor 2, Hal 129-137. Dalam: http://jurtek.akprind.ac.id/sites/default/files/129_137_yul_pratiwii.pdf (Di unduh pada tanggal. 10 Februari 2018)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.