ABSTRAK
Kimia hijau menerapkan pendekatan baru untuk bidang
sintesis,pengolahan dan penerapan zat kimia sedemikian rupa, sehingga ancaman
terhadap kesehatan dan lingkungan dapat dikurangi. Selanjutnya dijelaskan bahwa
penerapan kimia hijau dimulai dengan pernyataan menjelaskan mengenai proses
produki akhirnya memiliki sisa produk kimia merupakan hal yang tidak tepat. Untuk
mencapai sasaran dan fungsinya, kimia hijau dapat memodifikasi dan mendesign
ulang produk dan proses kimia.
Kata kunci : Kimia Hijau
Menurut Hidayat dan Kholil (2017) tuntutan besar
umat manusia unruk menjalani kehidupan yang lebih sejahtera mungkin memacu
pengembangan teknologi dan industri yang lebih mumpuni , namun disisi lainnya
ternyata beragam kegiatan teknolgi dan industri menyisakan material buangan ,
yang sebagian diantaranya membahayakan kelangsungan hidup umat manusia .
Menurut Anastas, (1998) Green
chemistry atau kimia hijau adalah berbagai teknik dan metodolgi kimia
yang berusaha mengurangi atau menghilangkan penggunaan atau produksi bahan
mentah, produk, produk samping, pelarut, reagensia,dan sebagainya yang
berbahaya bagi kesehatan manusia dan lingkungannya dimana mulai mendapatkan
perhatian besar dari berbagai pihak, dimulai dari bahan dan proses kimia yang
dirancang untuk mengurangi atau menghilangkan dampak negatif bagi
lingkungan. Green chemistry merupakan pendekatan yang
sangat efektif dengan solusi ilmiah inovatif untuk situasi dunia nyata
untuk pencegahan polusi atau pencemaran pada lingkungan. Konsep kimia hijau
mulai dikenal global pada awal tahun 1990 setelah Environmental Protection
Agency (EPA) mengeluarkan Pollution Prevention Act yang merupakan kebijakan
nasional untuk mencegah atau mengurangi polusi.
12
Prinsip-Prinsip dalam Green Chemistry menurut Anastas dan Warner (1998)
mengusulkan konsep “The Twelve Principles of Green Chemistry” yaitu:
- Mencegah timbul limbah
Lebih baik
mencegah daripada menanggulangi limbah
- Desain produk bahan kimia aman
Mampu
mendesain bahan kimia yang aman dengan target utama mencari nilai optimum agar
produk bahan kimia memiliki kemampuan dan fungsi yang baik akan tetapi juga
aman (toksisitas rendah). Caranya adalah dengan mengganti gugus fungsi atau
dengan cara menurunkan nilai bioavailability.
- Desain proses sintesis aman
Metode
sintesis didesain untuk menggunakan dan menghasilkan zat dengan toksisitas
rendah atau tidak berbahaya bagi kesehatan manusia dengan meminimalkan paparan
atau bahaya penggunaan bahan kimia tersebut.
- Bahan baku terbarukan
Bahan mentah
atau bahan baku harus bersifat terbarukan bukan bahan habis pakai yang akan
terus menipis dan mahal secara ekonomis
- Katalis
katalis
berperan pada peningkatan selektifitas, mampu mengurangi penggunaan reagen, dan
mampu meminimalkan penggunaan energi dalam suatu reaksi.
- Mengurangi proses derivitasi
Derivatisasi
yang tidak diperlu (gugus pelindung, proteksi/deproteksi, dan modifikasi
sementara) pada proses fisika ataupun kimia harus diminimalkan atau sebisa
mungkin dihindari karena pada setiap tahapan derivatisasi memerlukan tambahan
reagen yang nantinya memperbanyak limbah.
- Efisiensi atom
Metode
sintesis harus didesain untuk memaksimalkan penggabungan semua bahan yang
digunakan dalam proses untuk menjadi produk akhir
- Pelarut dan zat tambahan aman
Penggunaan
zat zat tambahan (pelarut, agen pemisah dan sebagainya) dibuat sedapat mungkin
tidak berbahaya bila digunakan
- Efisiensi Energi
Energi untuk
proses kimia harus aman dan dampak lingkungan dengan ekonomisnya diminimalkan
- Desain untuk mudah degradasi
Bahan kimia
harus didesain dengan mempertimbangkan aspek lingkungan, sehingga bahan
kimia harus mudah terdegradasi dan tidak terakumulasi di lingkungan (sintesis
biodegradable plastik, bioderadable polimer, serta bahan kimia lainya).
- Analisis langsung untuk mengurangi pencemaran
Metode
analisis yang dilakukan secara real-time dapat mengurangi pembentukan produk
samping yang tidak diinginkan.Ruang lingkup ini berfokus pada pengembangan
metode dan teknologi analisis yang dapat mengurangi penggunaan bahan kimia yang
berbahaya dalam prosesnya.
- Meminimalisasi potensi kecelakaan
Bahan kimia
yang digunakan dalam reaksi kimia harus dipilih sedemikian rupa sehingga
potensi kecelakaan yang dapat mengakibatkan masuknya bahan kimia ke lingkungan,
ledakan dan api dapat dihindari.
GAYA HIDUP 5 R dalam kehidupan
seharihari.
Adapun 5 R merupakan singkatan
dariReuse, Recycle, Reduce
1. Reuse: Memanfaatkan
ulang (reuse)
yaitu menggunakan kembali barangbekas
tanpa pengolahan bahan, untuk tujuan yang sama atau berbeda dari tujuan
asalnya. Contohnya penggunaan bahan-bahan plastik/ kertas bekas untuk benda-benda
sovenir, bekas ban untuk tempat pot atau kursi taman, botolbotol
minuman yang telah kosong diisi kembali,
dan sebagainya.
2. Recycle: Mengolah kembali
(recycle) yaitu kegiatan yang memanfaatkan barang bekas dengan cara
mengolah materinya untuk digunakan lebih lanjut. Contohnya kertas atau sampah
bekas,pecahan-pecahan gelas atau kaca, besi atau logam bekas dibuat menjadi
benda
kain dan sampah organik yang
berasal dari dapur atau pasar dapat didaur ulang menjadi kompos (pupuk). Dalam
proses daur ulang ini juga sampah dapapt diubah menjadi energi
panas yang dikenal dengan proses insenerasi.
Insenerasi sederhana sudah ada yang melakukannya, misalnya oleh beberapa industri
di Jakarta, yaitu hasil akhir pengolahan air limbah padat dalam bentuk lumpur tidak
dibuang ke tanah tetapi digunakan sebagai bahan bakar setelah mengalami
pengeringan.
3. Reduce: Mengurangi (reduce)
adalah semua bentuk kegiatan atau perilaku
yang dapat mengurangi produksi
sampah, misalnya ibu-ibu rumah tangga kembali ke pola hidup lama yaitu membawa
keranjang belanja ke pasar sehingga jumlah kantong plastik yang
di bawa ke rumah akan berkurang (terreduksi).
Selain itu, bila setiap orang enggunakan saputangan bukan tisu, disamping
sampahnya berkurang, dapat terjadi penghematan bahan baku untuk tisu berupa
kayu yang diperoleh dari hutan
4. Replace: Menggantikan
dengan bahan yang bisa dipakai ulang (replace), adalah upaya mengubah
kebiasaan yang dapat mempercepat produksi sampah, terutama sampah yang
mempunyai sifat sukar diolah dan berbahaya.
5. Refill: Refill artinya
mengisi kembali wadah-wadah produk yang dipakai. Satu hal tambahan yang tidak
boleh diabaikan Repair yaitu pemeliharaan atau perawatan agar
tidak menambah produksi limbah
Daftar
Pustaka
Anggraeni, N.I.., Kamara, D.S..,
dan Dahlan, A. Vol. 1, No. 1, Mei 2012: 49 – 56 SOSIALISASI KIMIA HIJAU DAUR ULANG LIMBAH ORGANIK DAN ANORGANIK DI
DESA PADAKEMBANG DAN CILAMPUNG HILIR KECAMATAN CISAYONG KABUPATENTASIKMALAYA.Dalam
http://jurnal.unpad.ac.id/dharmakarya/article/download/8196/3745
diunduh (10 februari 2018)
Hidayat,
Atep Afia., Kholil Muhammad .(2017). Kimia Industri dan Teknologi hijau. Jakarta : Pantona Media .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.