.

Selasa, 21 November 2017

Economy Atom

Oleh : Lestarii Febriina Tanjung

Apa itu Atom Ekonomi ?
     Metode sintesis yang digunakan harus didesain untuk meningkatkan proporsi produk yang diinginkan dibandingkan dengan bahan dasar. Konsep atom ekonomi ini mengevaluasi sistem terdahulu yang hanya melihat rendemen hasil sebagai parameter untuk menentukan suatu reaksi efektif dan efisiens tanpa melihat seberapa besar limbah yang dihasilkan dari reaksi tersebut.
Atom ekonomi disini digunakan untuk menilai proporsi produk yang dihasilkan dibandingkan dengan reaktan yang digunakan. Jika semua reaktan dapat dikonversi sepenuhnya menjadi produk, dapat dikatakan bahwa reaksi tersebut memiliki nilai atom ekonomi 100%. Berikut adalah persamaan untuk menghitung nilai atom ekonomi :
     Atom ekonomi (%) = x100%j

Proses sintesis senyawa menggunakan Ekonomi Atom
     Proses sintesis Khalkon (1,3-difenil-2-propena) termasuk senyawa golongan flavonoid  dengan rangka C6-C3-C6, di mana C6  adalah cincin aromatik yang dihubungkan  oleh C3 yang merupakan sistem karbonil  α,β-tak jenuh. Nama khalkon  diberikan oleh Kostanecki dan Tambor  (Dhani et al., 2012).
Khalkon memiliki  ikatan rangkap terkonjugasi dan sistem  elektron yang terdelokalisasi pada kedua  sistem cincin benzena. Molekul yang memiliki sistem tersebut memiliki  kebolehjadian yang lebih besar mengalami reaksi transfer elektron.

Proses sintesis senyawa Ibuprofen
     Ibuprofen ialah obat anti-inflamasi yang sangat penting. Senyawa ini merupakan bahan aktif pada banyak obat bebas yang digunakan untuk meredakan nyeri akibat sakit kepala dan arthritis. Sekitar 12 juta kg asam karboksilat yang sederhana ini diproduksi lewat sintesis pada tahun 2000. Sebagian besar sintesis ibuprofen telah dikembangkan dan beberapa diantaranya telah dikomersialkan.
Sintesis yang ditunjukkan disini dimulai dengan reaksi isobutil benzena dengan anhidrida asetat dengan menggunakan HF sebagai pelarut. Ini merupakan ragam dari asilasi Friedel-Crafts yang anhidridanya bertindak sebagai sumber ion asilium. Lewat prose rekayasa yang cerdik, pelarut reaklsi (HF) bertindak baik sebagai katalis asam maupun pelarut untuk reaksi, dan air merupakan satu-satunya produk sampingan utama.
Langkah kedua ialah reaksi adisi, hidrogenasi katalitik pada keton menjadi alkohol. Langkah terakhir ialah reaksi yang belum kita bahas yang melibatkan penyisipan karbon monoksida berkataliskan palladium ke dalam ikatan benzilik C-O untuk menghasilkan asam karboksilat (ibuprofen). Reaksi ini benar-benar atom ekonomis. Akhirnya rendemen dari semua reaksi ini sangat tinggi dan limbah kimia yang dihasilaknnya sangat sedikit.
Meskipun sintesis ini merupakan contoh yang sangat baik mengenai kimia hijau, masih ada peluang untuk memperbaikinya. Misalnya reaksi ini menghasilkan campuran rasemik ibuprofen padahal senyawa enantiomer yang aktif secara biologis
Proses sintesis Fenol dan Benzena
Asam Benzena Sulfonat
Diperoleh dengan mereaksikan benzena dengan asam sulfat (sulfonasi).
 Asam benzena sulfonat digunakan untuk membuat zat-zat karena mudah larut dalam air, dan pembuatan obat-obat sulfa. Turunan asam benzena sulfonat yang terkenal adalah sakarin.

Fenol
Dibuat dengan memanaskan asam benzena sulfonat dalam alkali atau memanaskan halogen benzena dalam alkali.
 Fenol digunakan untuk desinfektan (larutan fenol dalam air disebut karbol), untuk pembuatan obat-obatan, bahan peledak, dan plastik.
Proses sintesa Aspirin ( Asam Asetil Salisilat)
Asam asetil salisilat yang lebih dikenal sebagai asetosal atau aspirin adalah analgesik antipiretik dan anti-inflamasi yang sangat luas digunakan dan digolongkan untuk obat bebas.
     Selain sebagai prototip, obat ini merupakan standar dalam menilai efek obat sejenis. Asam salisilat sangat iritatif, sehingga hanya digunakan sebagai obat luar. Derivatnya yang dapat dipakai secara sistemik, adalah ester salisilat dari asam organik dengan substitusi pada gugus hidroksil, misalnya asetosal. Salisilat merupakan obat yang paling banyak digunakan sebagai analgesik, antipiretik dan anti-inflamasi. Aspirin dosis terapi bekerja cepat dan efektif sebagai antipiretik.

Referensi

Anastas,P. Dan Warnet, J.C.,1998, Green Chemistry, Theory and Practice, Oxford University Press, Oxford

Sharma, S.K, Chaudhary, A., dan Singh, R.V., 2008, Gray Chemistry Versus Green Chemistry; Challenge and Opportunities, Rasayan J. Chen, 1,1. 68-92

Pangajuanto,T. 2009. Kimia 3 ; Untuk SMA/MA kelas XII. Pusat Perbukuan. Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta, p. 282.

Daftar Pustaka

Anonim. 2010. Kimia hijau dan Ibuprofen. Blogspot.co.id. dalam
http://theponytale.blogspot.co.id/2010/12/kimia-hijau-dan-ibuprofen.html?m=1
( 21 Desember 2010 )

Anonim. 2013. Proses pembuatan benzena, senyawa kimia. Nafiun.com.dalam
http://www.nafiun.com/2013/09/proses-pembuatan-benzena-senyawa-kimia.html?m=1
( 07 September 2013 )




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.