Sedimentologi
Sedimentologi adalah ilmu
yang mempelajari pembentukan lapisan tanah karena pengendapan tanah
yang mengalami perpindahan dari tempat lain. Contohnya adalah sedimentasi di delta sungai dan
daerah
sekitar gunung
berapi. Ilmu ini berkaitan erat dengan pembentukan bahan galian seperti
batubara, minyak
bumi,
emas, perak
dsb.
Material Sedimen
Sifat material sedimen sangat
bervariasi dari sisi origin, ukuran, bentuk dan komposisi. Material tersebut
bisa berasal dari pelapukan batuan yang lebih tua, hasil erupsi gunungapi,
ataupun organisme seperti filamen mikroba yang terbentuk dari kalsium karbonat
baik dalam bentuk utuh atau berupa pecahan cangkang, terumbu karang, tulang dan
sisa-sisa tanaman. Pengendapan langsung larutan mineral dalam air juga
merupakan sumber material sedimen pada kondisi tertentu.
Proses Sedimentasi
Proses transportasi material sedimen ke lokasi pengendapan melibatkan gaya gravitasi, air, udara, es, dan aktivitas organisme/biologi. Akumulasi material sedimen sebagian besar dipengaruhi oleh unsur kimia, suhu, dan karakter biologinya. Proses transportasi dan pengendapan dapat diinterpretasikan dari karakteristik tiap-tiap lapisan batuan sedimen, baik dari struktur, ukuran, bentuk, dan distribusi material sedimennya.
Dengan asumsi bahwa hukum yang mengatur proses fisik dan kimia tidak berubah selama proses sedimentasi berlangsung, hasil pengukuran secara rinci dari batuan sedimen dapat digunakan untuk membuat estimasi (dalam berbagai tingkat akurasi) dari sifat fisik, kimia dan kondisi biologis. Kondisi ini termasuk salinitas, kedalaman dan kecepatan aliran air di lingkungan danau atau laut, kekuatan dan arah angin di gurundan rentang pasang surut di
Proses transportasi material sedimen ke lokasi pengendapan melibatkan gaya gravitasi, air, udara, es, dan aktivitas organisme/biologi. Akumulasi material sedimen sebagian besar dipengaruhi oleh unsur kimia, suhu, dan karakter biologinya. Proses transportasi dan pengendapan dapat diinterpretasikan dari karakteristik tiap-tiap lapisan batuan sedimen, baik dari struktur, ukuran, bentuk, dan distribusi material sedimennya.
Dengan asumsi bahwa hukum yang mengatur proses fisik dan kimia tidak berubah selama proses sedimentasi berlangsung, hasil pengukuran secara rinci dari batuan sedimen dapat digunakan untuk membuat estimasi (dalam berbagai tingkat akurasi) dari sifat fisik, kimia dan kondisi biologis. Kondisi ini termasuk salinitas, kedalaman dan kecepatan aliran air di lingkungan danau atau laut, kekuatan dan arah angin di gurundan rentang pasang surut di
Lingkungan dan Facies Sedimen
Lingkungan pengendapan di darat ataupun di laut dapat dicirikan dengan proses fisik dan kimia, serta tipe organisme yang hidup dalam kondisi tertentu pada saat itu. Sebagai contoh, di lingkungan fluvial (sungai) terdapat channel bar yang dihasikan dari pengendapan material yang berukuran kerikil dan pasir yang ditransport oleh arus air. Ketika sungai bajir, air akan membawa material sedimen yang relatif berukuran halus (tergantung kuat arus saat bajir) kemudian diendapkan dalam bentuk lapisan tipis yang menutup tanah dan tumbuhan yang ada di lingkungan dataran banjir.
Lingkungan pengendapan di darat ataupun di laut dapat dicirikan dengan proses fisik dan kimia, serta tipe organisme yang hidup dalam kondisi tertentu pada saat itu. Sebagai contoh, di lingkungan fluvial (sungai) terdapat channel bar yang dihasikan dari pengendapan material yang berukuran kerikil dan pasir yang ditransport oleh arus air. Ketika sungai bajir, air akan membawa material sedimen yang relatif berukuran halus (tergantung kuat arus saat bajir) kemudian diendapkan dalam bentuk lapisan tipis yang menutup tanah dan tumbuhan yang ada di lingkungan dataran banjir.
Dalam suksesi batuan sedimen, suatu channel
dapat direpresentasikan sebagai lensa batupasir atau konglomerat yang
menunjukkan struktur internal yang dibentuk oleh pengendapan channel
bar, dan lingkungan dataran banjir akan direpresentasikan oleh lapisan
tipis mudrock dan batupasir dengan adanya akar-akaran dan bukti
lain dari bentukan tanah.
Lingkungan pengendapan pada
deskripsi batuan sedimen sering disebut sabagai "facies". Facies batuan
adalah tubuh batuan dengan karakteristik tertentu yang mencerminkan kondisi
lingkungan pada saat batuan itu dibentuk (Reading & Levell 1996).
Pendeskripsian facies dari suatu batuan sedimen akan melibatkan
data-data karakteristik litologi, tektur, struktur sedimen dan konten fosil
yang dapat membatu kita dalam menentukan proses pembentukannya. Dengan
mengenali asosiasi fasies, memungkinkan kita untuk menetapkan kombinasi proses
yang dominan; karakteristik lingkungan pengendapan ditentukan oleh proses
geologi yang ada, dengan demikian ada hubungan antara asosiasi fasies dan
lingkungan pengendapan. Sebagai contoh, jika kita menemukan singkapan lensa
batupasir, bisa dikatakan itu merupakan channel sungai jika lensa batupasir
tersebut ditemukan berasosiasi dengan singkapan floodplain. Namun,
pengenalan bentuk channel di lapangan bukanlah dasar untuk menentukan
lingkungan pengendapan, karena channel juga hadir di rangkaian geologi setting
lainnya, seperti delta, lingkungan pasang surut dan laut dalam.
Stratigrafi
Penggunaa istilah "Stratigraphy" pertama kali dikemukakan oleh d'Orbingy pada tahun 1852, namun pemahaman konsep lapisan batuan (strata) sebagai urutan kejadian masa lampau dikemukakan pertama kali oleh Nicolas Steno pada tahun 1667. Steno mengembangkan prinsip superposisi: dimana dalam urutan batuan yang berlapis, lapisan batuan yang ada di bawah lebih tua daripada yang di atas.
Penggunaa istilah "Stratigraphy" pertama kali dikemukakan oleh d'Orbingy pada tahun 1852, namun pemahaman konsep lapisan batuan (strata) sebagai urutan kejadian masa lampau dikemukakan pertama kali oleh Nicolas Steno pada tahun 1667. Steno mengembangkan prinsip superposisi: dimana dalam urutan batuan yang berlapis, lapisan batuan yang ada di bawah lebih tua daripada yang di atas.
Umur relatif batuan dan peristiwa
yang terekam, dapat ditentukan dengan hubungan stratigrafi sederhana (batuan
tertua berada di bawah dari yang muda), fosil yang terawetkan dalam lapisan dan
dengan pengukuran proses seperti peluruhan radioaktif dari unsur-unsur.
Aspek lain dari stratigrafi adalah sebagai metode untuk menemukan cadangan energi: misalnya, 'sequence stratigraphy', suatu teknik prediksi yang sering digunakan dalam industri hidrokarbon, yang dapat membantu kita untuk menemukan cadangan minyak dan gas bumi.
Aspek lain dari stratigrafi adalah sebagai metode untuk menemukan cadangan energi: misalnya, 'sequence stratigraphy', suatu teknik prediksi yang sering digunakan dalam industri hidrokarbon, yang dapat membantu kita untuk menemukan cadangan minyak dan gas bumi.
Korelasi umur batuan berdasarkan
keterdapatan fosil dari tempat satu ke tempat yang lain.
Sumber gambar: wikibooks.org |
Kombinasi sedimentologi dan
stratigrafi memungkinkan kita untuk membuat gambaran kondisi permukaan bumi
pada waktu dan tempat yang berbeda. Karakter batuan sedimen yang telah
diendapkan, mungkin dapat memberikan informasi bahwa pada suatu waktu daerah
tersebut merupakan hamparan gersang, dengan bukti-bukti endapan gurun pasir
seperti dune. Di tempat yang sama, tapi pada waktu yang berbeda, tempat
tersebut berubah menjadi laut dangkal yang memungkinkan pembentukan terumbu karang.
Dengan menafsirkan proses dan lingkungan pengendapan pada suatu batuan sedimen,
kita dapat menemukan rekaman kejadian dari perubahan tersebut. Selain itu,
studi sedimentologi dan stratigrafi juga dapat memberikan informasi tentang
perubahan paleogeografi, lempeng tektonik dan cekungan sedimen.
DAFTAR PUSTAKA
·
Chernicoff, S. & Whitney, D.
(2007) Geology: an Introduction to Physical Geology (4th edition).
Pearson/Prentice Hall, New Jersey.
·
Grotzinger, J., Jordan, T.H., Press,
F. & Siever, R. (2007) Understanding Earth (5th edition). Freeman
and Co., New York.
REFERENSI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.