Abstark ;
Perlu diketahui bahwasannya di alam
ini sudah banyak sekali berkembang pabrik-pabrik industri dimanapun, bahkan di
suatu negara pun sedikitnya memiliki
ratusan bahkan ribuan pabrik industri.
Meninggal kan dampak positif
industri yakni terciptanya peluang kerja dan berkembangnya teknologi dikalangan
manusia, tahukah anda ?? bahwasannya hal ini juga dapat berdampak negatif bagi
keberlangsungan hidup manusia, bukan hanya manusia tapi semua makhluk yang ada
dan tinggal di Bumi, Bayangkan berapa juta ton polutan yang terebar di udara
dari mulai asap pabrik, asap kendaraan bermotor, asap dari pembakaran sampah
dan lain-lainnya, berapa juta liter air limbah yang dibuang di sungai dari
mulai buangan air limbah rumah tangga, limbah industri, dan zat-zat kimia lainnya.Semakin
banyak industri yang tidak memiliki aturan sebagaimana mestinya akan menambah
dampak buruk bagi keberlangsungan hidup makhluk di bumi. Maka dari itu perlu
adanya kesadaran bagi kita untuk tetap menjaga lingkungan hidup kita dengan
memperhatikan sisi luar industri, bagaimana cara kita mengolah limbah tersebut
sehingga mengurangi dampak negatifnya bagi kita
Pendahuluan
:
Industri adalah kegiatan ekonomi yang mengolah bahan mentah, bahan
baku, barang setengah jadi atau barang jadi menjadi barang yang bermutu tinggi
dalam penggunaannya, termasuk kegiatan rancang bangun dan perekayasaan industri. Dengan demikian, industri merupakan bagian dari proses produksi.
Sumber :
https://id.wikipedia.org/wiki/Industri
Industri
dalam hubungannya dengan SDA dan lingkungan hidup
Amdal dalam sistem Perijinan Dalam
Undang-undang nomor 23 tahun 1997 tentang Pengelolalan Lingkungan Hidup
dinyatakan bahwa AMDAL atau Analisis mengenai dampak lingkungan hidup adalah
kajian mengenai dampak besar dan penting suatu usaha dan/atau kegiatan yang
direncanakan pada lingkungan hidup yang diperlukan bagi proses pengambilan
keputusan tentang penyelenggaraan usaha dan/atau kegiatan; AMDAL dalam sistem
perijinan merupakan pendekatan dalam sistem perizinan industri yang bersifat
komplek.
Apabila ada pelanggaran yang signifikan,
selain izin usaha dapat dicabut, secara pidana dapat dikenai tuntutan perusakan
lingkungan, dan secara perdata sesuai pasal 35 dapat dikenai strict liability
dengan kewajiban membayar ganti rugi secara langsung dan seketika pada saat
terjadinya pencemaran dan/atau perusakan lingkungan hidup
Makalah
Dampak Penggunaan Pestisida pada Lingkungan
Dalam
penerapan di bidang pertanian, ternyata tidak semua pestisida mengenai sasaran.
Kurang lebih hanya 20 persen pestisida mengenai sasaran sedangkan 80 persen
lainnya jatuh ke tanah. Akumulasi residu pestisida tersebut mengakibatkan
pencemaran lahan pertanian. Apabila masuk ke dalam rantai makanan, sifat
beracun bahan pestisida dapat menimbulkan berbagai penyakit seperti kanker,
mutasi, bayi lahir cacat, CAIDS (Chemically Acquired Deficiency Syndrom) dan
sebagainya (Sa’id, 1994).
Pada masa sekarang ini dan masa mendatang, orang lebih menyukai produk
pertanian yang alami dan bebas dari pengaruh pestisida walaupun produk
pertanian tersebut di dapat dengan harga yang lebih mahal dari produk pertanian
yang menggunakan pestisida (Ton, 1991). Pestisida yang paling banyak
menyebabkan kerusakan lingkungan dan mengancam kesehatan manusia adalah
pestisida sintetik, yaitu golongan organoklorin. Tingkat kerusakan yang
disebabkan oleh senyawa organoklorin lebih tinggi dibandingkan senyawa lain,
karena senyawa ini peka terhadap sinar matahari dan tidak mudah terurai (Sa’id,
1994).
Pestisida bergerak dari lahan pertnaian menuju aliran sungai dan danau yang
dibawa oleh hujan atau penguapan, tertinggal atau larut pada aliran permukaan,
terdapat pada lapisan tanah dan larut bersama dengan aliran air tanah.
Penumpahan yang tidak disengaja atau membuang bahan-bahan kimia yang berlebihan
pada permukaan air akan meningkatkan konsentrasi pestisida di air. Kualitas air
dipengaruhi oleh pestisida berhubungan dengan keberadaan dan tingkat
keracunannya, dimana kemampuannya untuk diangkut adalah fungsi dari
kelarutannya dan kemampuan diserap oleh partikel-partikel tanah.
Berikut ini akan diuraikan bebrapa dampak penggunaan pestisida yang
berhubungan dengan lingkungan dan ekosistem.
1) Punahnya Spesies
2) Peledakan Hama
3) Gangguan Keseimbangan lingkungan
4) Kesuburan Tanah Berkurang
Dampak Penggunaan Pestisida Terhadap Kesehatan
Manusia
Pestisida merupakan sarana untuk membunuh hama-hama tanaman, dalam Konsep
Pengendalian Hama Terpadu pestisida berperan sebagai salah satu komponen
pengendalian. Pestisida dengan cepat menurunkan populasi hama hingga meluasnya
serangan dapat dicegah, dan kehilangan hasil panen dapat dikurangi. Tetapi, benefit bagi produksi
pertanian tanaman tersebut bukan tidak menimbulkan dampak. Para ahli menyatakan
bahwa salah satu penyebab terbesar penyakit dan penuaan dini pada manusia
adalah banyaknya bahan kimia yang ada di lingkungan kita, dan rekayasa genetika
yang kerap dilakukan pada budidaya bahan pangan non-organik merupakan salah
satu penyebabnya.
Sekitar 40 % kematian di dunia disebabkan oleh pencemaran lingkungan
termasuk tanaman-tanaman yang dikonsumsi manusia, sementara dari 80 ribu jenis
pestisida dan bahan kimia lain yang digunakan saat ini, hampir 10 % bersifat
karsinogenik atau dapat menyebabkan kanker. Sebuah penelitian tentang kanker
juga pernah menyatakan bahwa sekitar 1,4 juta kanker di dunia disebabkan oleh
pestisida.
Penggunaan pestisida sangat berdampak terhadap kesehatan dan lingkungan.
Setiap hari ribuan petani dan para pekerja dipertanian diracuni oleh pestisida
oleh pestisida dan setiap tahun diperkirakan jutaan orang yang terlibat
dipertanian menderita keracunan akibat penggunaan pestisida. Dalam beberapa
kasus keracunan pestisida, petani dan pekerja di pertanian lainnya
terkontaminasi (terpapar) pestisida pada proses mencampur dan menyemprotkan
pestisida (pan AP,2001). Di samping itu masyarakat
sekitar lokasi pertanian sangat beresiko terkontaminasi pestisida melalui
udara, tanah dan air yang ikut tercemar, bahkan konsumen melalui produk
pertanian yang menggunakan pestisida juga beresiko terkontaminasi pestisida.
Penelitian terbaru mengenai bahaya pestisida terhadap keselamatan nyawa dan
kesehatan manusia sangat mencengankan. WHO (World Helth Organization) dan
Program Lingkungan PBB memperkirakan ada 3 juta orang yang bekerja pada sektor
pertanian di negara-negara berkembang terkena racun pestisida dan sekitar 18
ribu orang diantaranya meninggal setiap tahunnya (Miller, 2004).
Langkah
pencegahan
- Pada umumnya pencegahan ini pada prinsipnya adalah berusaha untuk tidak menyebabkan terjadinya pencemaran, misalnya mencegah/mengurangi terjadinya bahan pencemar, antara lain
- Sampah organik yang dapat membusuk/ diuraikan oleh mikroorganisme antara lain dapat dilakukan dengan mengukur sampah-sampah dalam tanah secara tertutup dan terbuka, kemudian dapat diolah sebagai kompos/ pupuk.
- Sampah senyawa organik yang tidak dapat dimusnahkan oleh mikroorganisme (berada dalam jumlah cukup banyak) dapat dilakukan dengan cara membakar ssampah-sampah yang dapat terbakar seperti plastic dan serat baik secara individual maupun dikumpulkan pada suatu tempat yang jauh dari pemukiman, sehingga tidak mencemari udara daerah pemukiman. Sampah yang tidak dapat dibakar dapat digiling atau dipotong-potong menjadi partikel-partiket kecil, kemudian dikubur.
- Pengolahan terhadap limbah industry yang mengandung logam berat yang akan mencemari tanah, sebelum dibuang ke sungai atua ke tempat pembuangan agar dilakukan proses pemurnian.
- Penggunaan pupuk, pestisida todak digunakna secara sembarangan namun sesuai dengan aturan dan tidak sampai berlebihan.
- Sampah zat radioaktif ebelum dibuang, disimpan dahulu pada sumur-sumur atau tangki dalam jangka waktu yang cukup lama sampai tidak berbahaya, baru dibuang ke tempat yang jauh dari pemukiman, misal pulau karang, yang tidak berpenghuni atau kedasar lautan yang sangat dalam
KESIMPULAN
1. Pencemaran
tanah adalah keadaan dimana bahan kimia buatan manusia masuk dan mengubahlingkungan tanah alami menjadi rusak. Ketika suatu zat berbahaya atau beracun
telah mencemari permukaan tanah, maka ia dapat menguap, tersapu air hujan atau
masuk ke dalam permukaan tanah.
2. Pencemaran
tanah dapat disebabkan karena tumpahan minyak, penggunaan pestisida, limbah
pabrik, limbah domestik, bahan yang susah diuraikan, limbah cair, ladang
berpindah, dan percobaan nuklir.
3. Zat
beracun yang ada ditanah akibat dari limbah yang dihasilkan manusia akan
membawa pengaruh yang buruk terhadap mikroorganisme, tanaman, bahkan manusia
itu sendiri.
4. Damapak
bahan kimia terhadap tanah mengakibatkan tanah menjadi tercemar, menurunkan
kesuburan tanah, menyebabkan perubahan metabolism dari mikroorganisme endemic
dan antropoda yang hidup di lingkungan tanah tersebut. Akibatnya dapat
memusnahkan beberapa spesies primer dari rantai makanan, yang dapat member
akibat besar terhadap predator atau tingkatan lain dari rantai makanan
tersebut.
DAFTAR
PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.