INDUSTRI KIMIA
Industri adalah suatu kelompok
usaha yang menghasilkan produk yang serupa atau sejenis. Sedangkan produk
adalah barang atau jasa yang ditawarkan oleh suatu usaha. Yang merupakan
kelompok utama dari industri adalah :
Industri budidaya: Merupakan industri yang mengolah sumber
daya alam yang dapat terbarukan, antara lain meliputi pertanian, perkebunan,
kehutanan, peternakan, perikanan
Industri ekstraktif: Merupakan industri yang mengolah sumber
daya alam yang tak terbarukan, antara lain meliputi pertambangan mineral logam,
non logam, batu bara, minyak bumi dan gas.
Industri fabrikasi: Merupakan industri yang menghasilkan
produk dengan mengolah dan memprosesnya dalam suatu sarana fisik atau bengkel.
Yang termasuk dengan industri fabrikasi adalah industri manufaktur dan industri
proses kimia.
Industri konstruksi: Merupakan industri yang berhubungan
dengan penyediaan bangunan-bangunan fisik yang dimanfaatkan untuk kepentingan
publik maupun sosial, antara lain : pengecoran beton, konstruksi, arsitek.
Industri jasa: Merupakan industri yang menyediakan pelayanan
jasa kepada yang membutuhkan, antara lain meliputi perbankan, asuransi, bursa
efek, perdagangan, transportasi, pemerintahan, pariwisata, pendidikan, hiburan,
kesehatan.
Industri proses kimia adalah
industri yang mengolah bahan baku / bahan mentah menjadi suatu hasil / produk
dengan memanfaatkan proses-proses kimia. Proses-proses kimia yang dilakukan
dalam industri proses kimia adalah reaksi kimia dan peristiwa kimia fisik.
Peristiwa kimia fisik antara lain :
Pencampuran molekuler bahan-bahan dengan rumus dan struktur
molekul yang berlainan. Pengubahan fase, antara lain : penguapan, pengembunan,
pengkristalan. Pemisahan campuran menjadi zat-zat penyusunnya yang lebih murni
yang termasuk ke dalam industri proses kimia adalah :
Industri kimia dasar : yaitu
industri proses kimia yang menghasilkan produk zat kimia dasar, seperti Asam
Sulfat (H2SO4) dan Ammonia (NH3). Yang mengolah bahan mentah menjadi bahan jadi
atau setengah jadi, Contoh : industry kertas, semen, pupuk, selulosa dan karet
Industri
pengolahan minyak bumi atau petroleum refinery, Pada industri ini biasanya
dihasilkan komponen-komponen bahan bakar minyak (BBM), seperti : bensin,
kerosene, bahan bakar penerbangan, solar, minyak diesel. Di samping itu
dihasilkan juga produk-produk selain komponen bahan bakar minyak (non BBM),
seperti, pelumas, wax, aspal, solvent maupun produk petrokimia
Minyak bumi biasanya
berada 3-4 km di bawah permukaan laut. Minyak bumi diperoleh dengan membuat
sumur bor. Minyak mentah yang diperoleh ditampung dalam kapal tanker atau dialirkan melalui
pipa ke stasiun tangki atau ke kilang minyak.
Minyak mentah (cude oil)
berbentuk cairan kental hitam dan berbau kurang sedap. Minyak mentah belum
dapat digunakan sebagai bahan bakar maupun untuk keperluan lainnya, tetapi
harus diolah terlebih dahulu. Minyak mentah mengandung sekitar 500 jenis
hidrokarbon dengan jumlah atom C-1 sampai 50. Titik didih hidrokarbon meningkat
seiring bertambahnya jumlah atom C yang berada di dalam molekulnya. Oleh karena
itu, pengolahan minyak bumi dilakukan melalui destilasi bertingkat, dimana
minyak mentah dipisahkan ke dalam kelompok-kelompok (fraksi) dengan titik didih
yang mirip.
Secara umum Proses
Pengolahan Minyak Bumi digambarkan sebagai berikut:
A. Desalting
Proses desalting
merupakan proses penghilangan garam yang dilakukan dengan cara mencampurkan
minyak mentah dengan air, tujuannya adalah untuk melarutkan zat-zat mineral
yang larut dalam air. Pada proses ini juga ditambahkan asam dan basa dengan
tujuan untuk menghilangkan senyawa-senyawa selain hidrokarbon. Setelah melalui
proses desalting, maka selanjutnya minyak akan menjalani proses distilasi.
Industri
Petrokimia adalah suatu industri yang bergerak pada pengolahan bahan kimia
dengan menggunakan bahan baku dari hasil dari proses pengolahan minyak bumi dan
gas bumi,yaitu industri yang mengolah zat atau bahan yang berasal dari fraksi
minyak bumi, seperti : Etilen (C2H4) dan Propilen (C3H6).
Dari pengertian tersebut jelas kita telah mengerti mengapa
kedua industri tersebut memiliki hubungan yaang erat. Pola perkembangan
industri petrokimia bergantung pada produk-produk hasil pengolahan minyak dan
gas bumi yang tersedia. Pada dasarnya, industri petrokimia terbagi dalam tiga
bagian besar, yaitu:
Produk petrokimia
hulu.
Bagian hulu bertindak sebagai
proses pengolahan produk dasar (premier) dan akan menghasilkan produk setengah
jadi (produk antara) maupun langsung dapat diolah enjadi produk jadi pada
bagaian industri hilir. Contoh produk hulu yang diolah menjadi produk setengah
jadi anatara lain: propilena, benzena, toluena, etilena, methanol dan
sebagainya.
Produk antara.
Produk antara merupakan hasil
dari proses pengolahan petrokimia hulu dan selanjutnya akan diolaha menjadi
produk siap pakai (jadi) maupun produk yang masih bisa diolah pada proses
selanjutnya, contoh dari produk anatara ialah polietilena, ammonia, butena,
dikloroetilen-vinil klorida dan sebagainya.
Produk petrokimia
hilir.
Bagian ini bergerak sebagai
pengolah produk antara menjadi produk jadi sehingga dapat digunakan oleh
masyarakat. Berbagai macam jenis produk jadi dengan fungsinya masing-masing
seperti pupuk, serat pakaian, alat kosmetik, bahan pelarut, cat, lilin, karet
nilon, bahan peledak dan berbagai jenis produk lain.
Jadi dapat kita simpulkan bahwa proses petrokimia dilakukan
dengan tiga tahap pengolahan sehingga dihasilkan produk yang siap pakai yang
meliputi tahap pengolahan fraksi minyak bumi dan gas bumi menjadi bahan baku,
mengolah bahan baku menjadi produk setengah jadi dan pada tahap akhir yaitu
mengolah bahan setengah jadi menjadi produk yang siap digunakan oleh
masyarakat.
Bahan Baku Industri Petrokimia
Dalam industri petrokimia pada dasarnya menggunakan tiga
bahan baku, yaitu:
Olefin
Senyawa ini merupakan bahan baku utama dalam industri
petrokimia sehingga diproduksi dalam jumlah besar, jenis olefin yang paling
banyak digunakan ialah:
Etilena, jenis ini dapat menghasilkan berbagai macam jenis
produk seperi polietilena (plastik), PVC (untuk membuat pipa paralon), etilena
glikol (untuk bahan anti beku pada radiator mobil).
Propilena, jenis ini dapat menghasilkan beberapa produk
petrokimia seperti butadina
(menghasilkan karet sintetis), gliserol (dapat digunakan pada pembuatan bahan
pelembab dan peledak), polipropilena (digunakan untuk pembuatan tali dan karung
plastik) dan isopropyl ( dapat digunakan untuk pembuatan bahan lain seperti
aseton).
Aromatik
Senyawa ini memiliki ikatan rantai rangkap dalam betuk
selang-seling. Berikut bahan aromatik yang digunakan pada industri petrokimia:
Benzena yang dapat menghasilkan sikloheksana (untuk membuat
nilon), kumena (untuk membuat fenol) dan stirena (untuk pembuatan karet sintetis).
Toulena dapat digunakan sebagai bahan pembuatan produk farmasi. Xilena dapat
menghasilkan asam tereftalat untuk bahan dasar pada pembuatan serat.
Syn-Gas (gas
sintesis)
Bahan ini merupakan campuran dari karbon monoksida (CO) dan hydrogen (H2), dalam industri
petrokimia bahan ini duganakan untuk menghasilkan berbagai macam produk
seperti:
Amonia (pestisida)
Urea, selain sebagai pupuk dapat juga diolah pada industi
perekat dan plastik.
Methanol (alkohol dan spiritus)
Formaldehida (dapat dioalah menjadi formalin atau pengawet)
Salah satu contoh produk petrokimia yang sering kita gunakan
dalam kehidupan sehari-hari yaitu detergen, produk ini merupakan hasil
pengolahan bahan-bahan turunan minyak bumi yang memiliki daya cuci yang lebih
baik. Dari penjelasan diatas, dapat kita simpulkan bahwa minyak bumi dan gas
bumi memiliki manfaat yang sangat signifikan bagi kehidupan manusia baik itu
sebagai bahan bakar maupun produk lain hasil dari industri petrokimia.
INDUSTRI PENGOLAHAN
LOGAM
Secara umum logam bisa dibedakan atas dua yaitu, logam-
logam besi (ferous) dan logam-logam bukan besi (non feorus). Sesuai dengan
namanya logam-logam besi adalah logam atau paduan yang mengandung besi sebagai
unsur utamanya, sedangkan logam-logam bukan besi adalah logam yang tidak atau
sedikit sekali mengandung besi.
Logam-logam besi terdiri atas :
- besi tuang (cast
iron)
- baja karbon (carbon
steel)
- baja paduan (alloy
steel)
- baja spesial
(specialty steel)
INDUSTRI OLEOKIMIA
Oleokimia merupakan bahan kimia
yang berasal dari minyak/lemak alami, baik tumbuhan maupun hewani. Pada saat
ini, permintaan akan produk oleokimia semakin meningkat. Hal ini disebabkan
produk oleokimia mempunyai beberapa keunggulan dibandingkan produk petrokimia,
seperti harga, sumber yang dapatdiperbaharui, dan produk yang ramah lingkungan.
Pada saat ini industri oleokimiamasih berbasis kepada minyak/trigliserida
sebagai bahan bakunya. Hal ini terjadikarena secara umum para pengusaha masih
ragu untuk terjun secara langsung ke industri oleokimia. Masih sangat jarang
dijumpai sebuah industri yang mengolah bahan baku langsung menjadi bahan kimia
tanpa melalui trigliserida.
Selama ini asam lemak dari kelapa sawit selalu diolah dari
minyak/trigliserida. Padahal darisegi teknik dan ekonomi akan lebih efisien
untuk mengolah secara langsung buahsawit menjadi asam lemak melalui pengaktifan
enzim lipase yang terkandung pada buah sawit. Hal ini juga bisa ditemukan pada
bahan baku nabati lainnya(Samardi 2009).Oleokimia terdiri atas asam lemak,
meliester lemak, alkohol lemak, aminalemak, dan gliserol. Produk-produk turunannya
berupa sabun batangan, detergen,sampo, pelembut, kosmetik, bahan tambahan untuk
industri plastik, karet, dan pelumas. Dalam perdagangan dikenal dua jenis
oleokimia, yaitu oleokimia alamidan oleokimia buatan. Oleokimia alami diperoleh
dari minyak nabati atau minyak hewani sedangkan oleokimia dapat diperoleh dari
minyak bumi (petrokimia), seperti propilena (Andreson 1999).
INDUSTRI AGROKIMIA
Industri agrokimia merupakan industri yang memproduksi
pupuk, insetisida, pestisida, dan semacamnya untuk budidaya pertanian, seperti
pestisida, urea, ammonium sulfat.
Daftar Pustaka :
http://arhidayat.staff.uii.ac.id/2008/08/02/pengertian-industri-kimia/
http://jaenudin-jaja-fti21.blogspot.co.id/2013/01/industri-pengolahan-minyak-bumi.html?m=1
http://www.prosesindustri.com/2015/02/pengertian-dasar-industri-petrokimia.html?m=1
http://industri21iqbal.blogspot.co.id/2013/01/industri-pengolahan-logam.html?m=1
http://industri21rahman.blogspot.co.id/2012/12/industri-oleokimia.html?m=1
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.