Pengertian
Industri Hijau
Industri hijau adalah industri yang dalam proses produksinya mengutamakan upaya efisiensi dan efektifitas penggunaan sumber daya secara berkelanjutan sehingga mampu menyelaraskan pembangunan industri dengan kelestarian fungsi lingkungan hidup serta dapat member manfaat bagi masyarakat.
Indonesia Masih Perlu Inovasi Industri Hijau
Indonesia masih memerlukan inovasi di sektor industri dalam
upaya pengelolaan lingkungan hijau. Maka itu, pelaku industri dituntut untuk
berusaha secara aktif dan bijak dalam menggunakan sumber daya dan teknologi
yang ramah lingkungan sehingga menciptakan efektivitas dan efisiensi bagi
keberlanjutan usahanya.
Sedangkan, Kementerian Perindustrian sebagai pembina industri
nasional, berkomitmen memacu para pelaku
industri untuk terus mengembangkan inovasi yang mendorong peran perusahaan melakukan
perbaikan lingkungan yang berkelanjutan dan meningkatkan kualitas hidup
masyarakat.
Menperin mengatakan, pelaku industri memiliki tanggung jawab
besar terhadap seluruh pemangku kepentingan dalam segala aspek operasional
perusahaan, yang mencakup aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan. “Oleh
karenanya, aspek sosial
bisnis perusahaan tidak bisa lepas dari pembangunan yang berkelanjutan. Jadi,
tidak semata berdasarkan dalam aspek ekonomi, tetapi juga harus menimbang
dampak sosial dan lingkungannya baik untuk jangka pendek maupun panjang,”
paparnya.
Airlangga optimistis, penerapan prinsip
industri hijau melalui efisiensi produksi dan peningkatan efektivitas
penggunaan sumber daya alam, akan meningkatkan kinerja dan pertumbuhan sektor
industri. “Di tengah situasi perekonomian nasional yang cukup berat
selama ini, angka pertumbuhan
industri pengolahan pada triwulan
II 2016 mampu mencapai
4,61 persen,” tuturnya.
Pertumbuhan industri tertinggi dicapai oleh industri mesin
dan perlengkapan sebesar 9,90 persen. Selanjutnya disusul industri alat angkut
sebesar 8,39 persen, industri makanan dan minuman sebesar 8,20 persen, serta
industri kulit, barang dari kulit dan alas kaki sebesar 7,74 persen.
Pelaku Usaha Dituntut Berwawasan Industri Hijau
Menurutnya, pengembangan industri
hijau dapat dilakukan melalui berbagai upaya, antara lain penerapan produksi
bersih, konservasi energi, efisiensi sumber daya, eco-design, proses daur ulang
dan teknologi rendah karbon. Kondisi tersebut yang dinilai mampu menekan
pemakaian energi dan air sehingga proses produksi menjadi lebih efisien.
Haris menjelaskan, pengembangan industri hijau merupakan salah satu usaha untuk mendukung komitmen Pemerintah Indonesia dalam menurunkan emisi Gas Rumah Kaca (GRK) sebesar 26 persen pada 2020. Dan diharapkan akan dapat mencapai 41 persen dengan bantuan internasional.
"Komitmen ini membutuhkan usaha dan tindakan nyata yang menyeluruh, mencakup seluruh sektor pengemisi gas rumah kaca pada sektor-sektor produksi dan konsumsi prioritas untuk tindakan mitigasi dan adaptasi, termasuk sektor Industri," papar dia.
Haris menjelaskan, pengembangan industri hijau merupakan salah satu usaha untuk mendukung komitmen Pemerintah Indonesia dalam menurunkan emisi Gas Rumah Kaca (GRK) sebesar 26 persen pada 2020. Dan diharapkan akan dapat mencapai 41 persen dengan bantuan internasional.
"Komitmen ini membutuhkan usaha dan tindakan nyata yang menyeluruh, mencakup seluruh sektor pengemisi gas rumah kaca pada sektor-sektor produksi dan konsumsi prioritas untuk tindakan mitigasi dan adaptasi, termasuk sektor Industri," papar dia.
Ada Beberapa
Upaya Untuk Pengembangan Industri Hijau;
1. Pada proses industri,
produksi bersih berarti meningkatkan efisiensi pemakaian bahan baku,
energi, mencegah atau mengganti penggunaan bahan-bahan berbahaya dan beracun,
mengurangi jumlah dan tingkat racun semua emisi dan limbah sebelum meninggalkan
proses Pada produk.
2.
Tujuan
utama dari konservasi energi adalah untuk menghemat energi. Penghematan energi
juga berarti menghemat uang serta mengurangi ketergantungan kita pada bahan
bakar fosil karena mereka masih merupakan bahan bakar yang dominan.
3.
Fungsi efisiensi sumber daya manusia
Perushaan dapat mengurangi cost / biaya tetap
seperti salary,tunjangan atau honor lainnya
Perusahaan dapat mudah mengontrol operasional
kerja karyawannya
Perusahaan bisa cermat dalam menentukan
target yang akan dicapai oleh perusahaan
4. Ecodesign adalah pendekatan
desain produk suatu benda dengan memperhatikan dampak menyeluruh terhadap
lingkungan selama daur hidup benda tersebut sehingga penggunaanya bisa
berkelanjutan. Di bawah ini bisa dilihat apa itu ecodesign dan
contoh-contoh produk yang pernah dibuat.
5.
Daur
ulang adalah
proses untuk menjadikan suatu bahan bekas menjadi bahan baru dengan tujuan
mencegah adanya sampah
yang sebenarnya dapat menjadi sesuatu yang berguna, mengurangi penggunaan bahan
baku yang baru, mengurangi penggunaan energi, mengurangi
polusi, kerusakan lahan, dan emisi gas
rumah kaca jika dibandingkan dengan proses pembuatan barang baru. Daur
ulang adalah salah satu strategi pengelolaan sampah padat yang
terdiri atas kegiatan pemilahan, pengumpulan, pemprosesan, pendistribusian dan
pembuatan produk/material bekas pakai, dan komponen utama dalam manajemen
sampah modern dan bagian ketiga dalam proses hierarki sampah 4R (Reduce, Reuse, Recycle,
and Replace).
REFRENSI :
https://www.google.com/search?q=eco-design&ie=utf-8&oe=utf-8&client=firefox-b-ab#q=eco-design+adalah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.