Energi
terbarukan adalah energi yang bersumber dari alam dan secara berkesinambungan
dapat terus diproduksi tanpa harus menunggu waktu jutaan tahun layaknya energi
berbasis fosil.
Sumber alam yang dimaksud dapat berasal dari matahari, panas bumi (geothermal), angin, air (hydropower), gelombang laut dan berbagai bentuk dari biomassa. Sumber energi tersebut tidak dapat habis dan dapat terus diperbarukan.
Energi
terbarukan sering dianggap sebagai cara terbaik untuk mengatasi pemanasan
global dan perubahan iklim. Energi terbarukan akan mengurangi penggunakan bahan
bakar fosil yang terus kita bakar, mengurangi pembakaran bahan bakar fosil
berarti juga mengurangi emisi karbon dioksida dan memberikan dampak perubahan
iklim yang lebih rendah.
Sumber alam yang dimaksud dapat berasal dari matahari, panas bumi (geothermal), angin, air (hydropower), gelombang laut dan berbagai bentuk dari biomassa. Sumber energi tersebut tidak dapat habis dan dapat terus diperbarukan.
Sebenarnya ada banyak alasan untuk memilih energi terbarukan dibandingkan bahan bakar fosil, tetapi kita tidak boleh lupa bahwa energi terbarukan masih belum siap untuk sepenuhnya menggantikan bahan bakar fosil. Di tahun-tahun mendatang hal itu pasti terjadi, tetapi tidak untuk sekarang. Hal yang paling penting untuk dilakukan sekarang adalah mengembangkan teknologi yang berbeda bagi energi terbarukan guna memastikan bahwa saat datangnya hari dimana bahan bakar fosil habis, dunia tidak perlu khawatir dan energi terbarukan sudah siap untuk menggantikannya.
Tenaga surya,
tenaga angin, biomassa dan tenaga air adalah teknologi yang paling sesuai untuk
menyediakan energi didaerah-daerah terpencil. Energi terbarukan lainnya
termasuk panas bumi dan energi pasang surut adalah teknologi yang tidak bisa
dilakukan di semua tempat.
Sumber energy
terbarukan, di antaranya yaitu :Energi surya (energi matahari)
- Menghasilkan listrik menggunakan sel surya
- Menghasilkan listrik Menggunakan menara surya
- Memanaskan gedung secara langsung
- Memanaskan gedung melalui pompa panas
- Memanaskan makanan Menggunakan oven surya
Angin
merupakan salah satu sumber energi yang tak pernah ada habisnya. Selama bumi ini
masih ada, maka angin akan tetap ada selamanya karena ketersediaannya tidak
terbatas. Angin sendiri seringkali dimanfaatkan dalam teknologi kincir angin,
khususnya di negara dengan intensitas angin sangat banyak. Angin ini nantinya
akan mendorong turbun dari kincir angin yang bisa menghasilkan energi listrik. Bagaimana
dengan Indonesia? Beberapa daerah di Indonesia diketahui memiliki kecepatan
angin rata-rata yang bahkan melebihi angka 5 m/s, seperti misalnya daerah di
Indonesia Timur. Dengan keadaan yang demikian seharusnya Indonesia mampu untuk
memanfaatkan kelebihannya dalam memanfaatkan angin sebagai sumber energi.
Panas bumi
merupakan salah satu bentuk energi yang tersimpan dalam bentuk panas di dalam
perut Bumi. Panas tersebut berasal dari inti Bumi yang temperaturnya mencapai
lebih dari 5000 derajat Celcius. Panas yang berasal dari inti Bumi itu mengalir
ke arah permukaan hingga akhirnya perlahan hilang ke angkasa. Dalam
memanfaatkan panas Bumi sebagai energi, cara yang dilakukan adalah dengan
menggunakan air yang disirkulasikan ke dalam bebatuan tempat sumber panas Bumi
berada. Air yang terkena aliran panas akan mendidih hingga akhirnya
menghasilkan uap. Uap air tersebut dimanfaatkan untuk menggerakkan turbin
hingga listrik akhirnya dihasilkan. Di Indonesia sendiri, potensi panas bumi
sangat tinggi, namun pemanfaatannya masih jauh dari kata optimal.
Air (hydropower)
Hidropower
merupakan sumber energi terbarukan dimana energi yang dihasilkan berasal dari
pergerakan air. Air yang bergerak, seperti jatuhnya air terjun akibat gravitasi
dapat dimanfaatkan untuk menggerakkan turbin yang selanjutnya energi gerak
tersebut diubah menjadi energi listrik. Secara geografis, Indonesia memiliki
banyak sungai yang dapat dimanfaatkan untuk dapat menghasilkan energi. Potensi
hidropower di Indonesia untuk dapat menghasilkan listrik mencapai angka 70000
MegaWatt. Namun, angka sebesar itu belum termanfaatkan seluruhnya, hanya
sekitar 6 persen atau 3500 MW saja yang baru dihasilkan. Saat ini, sekitar 20%
konsumsi listrik dunia dipenuhi dari Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA). Di
Indonesia saja terdapat puluhan PLTA, seperti : PLTA Singkarak (Sumatera
Barat), PLTA Gajah Mungkur (Jawa Tengah).
Biomassa
Biomassa adalah jenis energi terbarukan yang mengacu pada bahan biologis yang berasal dari organisme yang hidup atau belum lama mati. Sumber biomassa antara lain bahan bakar kayu, limbah dan alkohol. Tumbuhan biasanya menggunakan fotosintesis untuk menyimpan tenaga surya, udara, dan CO2. Bahan bakar bio (biofuel) adalah bahan bakar yang diperoleh dari biomassa - organisme atau produk dari metabolisme hewan, seperti kotoran dari sapi dan sebagainya. Ini juga merupakan salah satu sumber energi terbaharui.
Energi Gelombang Laut
- relatif mudah didapat,
- dapat diperoleh dengan gratis, berarti biaya operasional sangat rendah,
- tidak mengenal problem limbah,
- proses produksinya tidak menyebabkan kenaikan temperatur bumi, dan
- tidak terpengaruh kenaikkan harga bahan bakar (Jarass,1980).
- harga jual energi fosil, misal; minyak bumi, solar dan batubara, di Indonesia masih sangat rendah. Sebagai perbandingan, harga solar/minyak disel di Indonesia Rp.380,-/liter sementara di Jerman mencapai Rp.2200,-/liter, atau sekitar enam kali lebih tinggi.
- rekayasa dan teknologi pembuatan sebagian besar komponen utamanya belum dapat dilaksanakan di Indonesia, jadi masih harus mengimport dari luar negeri.
- biaya investasi pembangunan yang tinggi menimbulkan masalah finansial pada penyediaan modal awal.
- belum tersedianya data potensi sumber daya yang lengkap, karena masih terbatasnya studi dan penelitian yang dilkakukan.
- secara ekonomis belum dapat bersaing dengan pemakaian energi fosil.
- kontinuitas penyediaan energi listrik rendah, karena sumber daya energinya sangat bergantung pada kondisi alam yang perubahannya tidak tentu.
- meningkatkan kegiatan studi dan penelitian yang berkaitan dengan; pelaksanaan identifikasi setiap jenis potensi sumber daya energi terbarukan secara lengkap di setiap wilayah; upaya perumusan spesifikasi dasar dan standar rekayasa sistem konversi energinya yang sesuai dengan kondisi di Indonesia; pembuatan "prototype" yang sesuai dengan spesifikasi dasar dan standar rekayasanya; perbaikan kontinuitas penyediaan energi listrik; pengumpulan pendapat dan tanggapan masyarakat tentang pemanfaatan energi terbarukan tersebut.
- menekan biaya investasi dengan menjajagi kemungkinan produksi massal sistem pembangkitannya, dan mengupayakan agar sebagian komponennya dapat diproduksi di dalam negeri, sehingga tidak semua komponen harus diimport dari luar negeri. Penurunan biaya investasi ini akan berdampak langsung terhadap biaya produksi.
- memasyarakatkan pemanfaatan energi terbarukan sekaligus mengadakan analisis dan evaluasi lebih mendalam tentang kelayakan operasi sistem di lapangan dengan pembangunan beberapa proyek percontohan .
- meningkatkan promosi yang berkaitan dengan pemanfaatan energi dan upaya pelestarian lingkungan.
- memberi prioritas pembangunan pada daerah yang meliki potensi sangat tinggi, baik teknis maupun sosio-ekonomisnya.
- memberikan subsidi silang guna meringankan beban finansial pada tahap pembangunan. Subsidi yang diberikan, dikembalikan oleh konsumen berupa rekening yang harus dibayarkan pada setiap periode waktu tertentu. Dana yang terkumpul dari rekening tersebut digunakan untuk mensubsidi pembangunan sistem pembangkit energi listrik di wilayah lain.
- Tersedia secara melimpah.
- Lestari dan tidak akan habis.
- Ramah lingkungan ( rendah atau tidak ada limbah dan polusi )
- Sumber energi bisa dimanfaatkan secara cuma-cuma dengan investasi teknologi yang sesuai.
- Tidak memerlukan perawatan yang banyak dibandingkan dengan sumber-sumber energi konvensional dan mengurangi biaya operasi.
- Membantu mendorong perekonomian dan menciptakan peluang kerja.
- “Mandiri energi” – tidak perlu mengimpor bahan bakar fosil dari Negara ketiga.
- Lebih murah dibandingkan energi konvensional dalam jangka panjang, bebas dari fluktuasi harga pasar terbuka bahan bakar fosil.
- Beberapa teknologi mudah digunakan ditempat-tempat terpencil.
- Distribusi, energi bias diproduksi diberbagai tempat tidak tersentralisir.
Referensi :
http://informasitips.com/apa-itu-energi-terbarukan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.