.

Sabtu, 18 Februari 2017

Biodiesel


Minyak Bumi merupakan sumber energi fosil yang dimanfaatkan sebagai bahan baku kilang di dalam negeri dan untuk dieksport sebagai sumber devisa.  Hasil kilang adalah BBM yang antara lain terdiri atas premium, minyak tanah, minyak solar (ADO), minyak diesel dan minyak bakar yang dipergunakan untuk memenuhi kebutuhan energi pada sektor pembangkit listrik, transportasi, industri, dan rumahtangga.

Biodiesel pertama kali dikenalkan di Afrika selatan sebelum perang dunia II sebagai bahan bakar kenderaan berat.Biodisel adalah bahan bakar minyak (BBM) yang dibuat dari bahan nabati berupa lemak atau minyak untuk digunakan pada mesin genset disel, mobil atau otomotif lainnya. Biodisel termasuk bahan energi yang dapat dipulihkan, karena dapat ditanam pada areal kehutanan, pertanian, lahan rakyat dan lain-lain (Pakpahan, 2001). Biodiesel tersusun dari berbagai macam ester asam lemak yang dapat diproduksi dari minyak tumbuhan maupun lemak hewan. Minyak tumbuhan yang sering digunakan antara lain minyak sawit (palm oil), minyak kelapa, minyak jarak pagar dan minyak biji kapok randu, sedangkan lemak hewani seperti lemak babi, lemak ayam, lemak sapi, dan juga lemak yang berasal dari ikan (Wibisono, 2007; Sathivel, 2005). Minyak yang didapatkan langsung dari pemerahan atau pengempaan biji sumber minyak (oilseed), yang kemudian disaring dan dikeringkan (untuk mengurangi kadar air), disebut sebagai minyak lemak mentah. Minyak lemak mentah yang diproses lanjut guna menghilangkan kadar fosfor (degumming) dan asam-asam lemak bebas (dengan netralisasi dan steam refining) disebut dengan refined fatty oil atau straight vegetableoil (SVO).

Penggunaan bahan bakar berbasis fosil (fosil fuel) masih sangat besar di Indonesia, padahal ketersediaanya lambat laun semakin berkurang, tidak dapat diperbaharui, dan membutuhkan waktu yang sangat lama untuk dihasilkan. Untuk mengurangi ketergantungan tersebut, maka salah satu caranya adalah dengan pengembangan bahan bakar alternatif ramah lingkungan seperti biodiesel.

Pemanfaatan biodiesel sebagai sumber energi yang dapat diperbaharui dapat merupakan salah satu pilihan untuk membantu mengatasi besarnya tekanan kebutuhan BBM terutama diesel atau minyak solar di Indonesia.

Bahan  baku  pembuatan  biodiesel umumnya diambil dari bahan mentah minyak nabati  hasil  pertanian.
Biodiesel merupakan bahan bakar yang terdiri dari campuran mono--alkyl ester dari rantai panjang asam lemak, yang dipakai sebagai alternatif bagi bahan bakar dari mesin diesel dan terbuat dari sumber terbaharui seperti minyak sayur atau lemak hewan.

Sebuah proses dari transesterifikasi lipid digunakan untuk mengubah minyak dasar menjadi ester yang diinginkan dan membuang asam lemak bebas. Setelah melewati proses ini, tidak seperti minyak sayur langsung, biodiesel memiliki sifat pembakaran yang mirip dengan diesel (solar) dari minyak bumi, dan dapat menggantikannya dalam banyak kasus. Namun, dia lebih sering digunakan sebagai penambah untuk diesel petroleum, meningkatkan bahan bakar diesel petrol murni ultra rendah belerang yang rendah pelumas.
Biodiesel merupakan kandidat yang paling baik untuk menggantikan bahan bakar fosil sebagai sumber energi transportasi utama dunia, karena biodiesel merupakan bahan bakar terbaharui yang dapat menggantikan diesel petrol di mesin sekarang ini dan dapat diangkut dan dijual dengan menggunakan infrastruktur zaman sekarang.

Amerika  Serikat menggunakan  minyak  kedelai/soybean  oil, Spanyol  menggunakan minyak zaitun/olive oil, Italia dengan minyak bunga  matahari/sunflower  oil, Mali  dan Afrika  Selatan  menggunakan  minyak  jarak pagar, Filiphina  menggunakan  minyak kelapa, Malaysia  dengan  minyak sawit/palm oil.

Di Indonesia sendiri telah dikembangkan biodiesel dari bahan baku minyak jarak pagar, minyak kelapa sawit, minyak kacang tanah dan minyak jelantah/used frying oil. Tingkat konsumsi minyak goreng di Indonesia yang sangat tinggi menggambarkan potensi yang besar untuk pemanfaatan minyak jelantah.
Selain beberapa bahan diatas ternyata telah diteliti juga penggunaan minyak mentah dedak sebagai bahan baku pembuatan biodiesel. Dedak merupakan produk samping penggilingan gabah menjadi beras.

Berdasarkan penelitian, proses penggilingan padi hanya menghasilkan 55 persen biji beras utuh. Artinya bahwa, masih banyak bahan sisa lain, selain beras seperti beras patah 15 persen, kulit 20 persen, dan dedak halus serta bekatul 10 persen.

Minyak  mentah  dedak padi  mengandung  fatty  acids,  senyawa-senyawa  biologis  aktif  serta  senyawa-senyawa antioxidant  (oryzanol,  tocopherol, tocotrienol,  phytosterol,  polyphenol  dan squalene)  (Rukmini,C.,  1988)  yang  hingga saat  ini  belum  banyak  dimanfaatkan.

Hingga  saat  ini dedak padi belum banyak dimanfaatkan dan masih  terbatas  untuk  campuran  pakan ternak. Oleh sebab itu,  pengolahan dedak menjadi minyak mentah sebagai bahan baku pembuatan biodiesel merupakan cara untuk menambah nilai gunanya. Berdasarkan hasil penelitian Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapanen Pertanian (BB Pascapanen), rendemen minyak dedak yang dihasilkan sekitar 14- 17%. Penggunaan minyak  mentah nonedible  berharga  murah  disertai pemanfaatan  by-products  diharapkan  dapat menekan biaya produksi sehingga dihasilkan biodiesel berharga murah.

Berikut ini kelebihan dan kelemahan dari biodiesel

1. Kelebihan biodiesel
Keunggulan atau kelebihan dari biodiesel yaitu bahan bakar ini tidak beracun dan tidak dapat menyebabkan efek rumah kaca, jadi biodiesel ini sangat ramah lingkuangan. Lalu biodiesel mudah sekali terurai dan bisa diperbaharui dan biodiesel dapat membuat mesin menjadi lebih awet atau tidak cepat rusak.

2. Kelemahan biodiesel
Dimana ada kelebihan selalu ada kekurangan, kekurangan biodiesel yaitu karena bbahan bakar ini berasal dari tanaman pangan, maka jika di gunakan secara berlebihan dapat menimbulkan peningkatan harga pangan dan bahkan dapat meningkatkan angka kelaparan,mungkin itu merupakan salah satu alasan dari mengapa sampai saat ini biodiesel belum banyak digunakan, sehingga masih mencari bahan baku biodiesel yang potensial lainnya.



Daftar Pustaka :




http://www.kompasiana.com/sunita/proses-pembuatan-biodisel-dan-kendala-pemasaran-biodisel-di-indonesia_551c0af5a33311562bb65a57


 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.