Disusun Oleh : Dinda Amalia
(41616010031)
Zarica Halimmah (41616010034)
Zarica Halimmah (41616010034)
Dari rumus suatu senyawa dapat diperoleh
informasi kuantitatif senyawa itu, misalnya massa molekul molekul relative,
massa molar, dan susunan persen massa.
Namun demikian, rumus suatu senyawa tidak dapat diketahui secara pasti sebelum susunan persen massa diketahui melalui percobaan, bahkan untuk suatu senyawa sederhana sekalipun, seperti karbon dioksida atau air. Untuk menentukan rumus suatu senyawa melalui percobaan, harus diketahui : unsur-unsur yang menyusun senyawa itu, perbadingan massa unsur-unsur tersebut dalam senyawa, serta rumus empiris dan massa molekul relatifnya. Pada bagian ini akan dibahas bagaimana rumus suatu senyawa ditentukan dari data percobaan.
Namun demikian, rumus suatu senyawa tidak dapat diketahui secara pasti sebelum susunan persen massa diketahui melalui percobaan, bahkan untuk suatu senyawa sederhana sekalipun, seperti karbon dioksida atau air. Untuk menentukan rumus suatu senyawa melalui percobaan, harus diketahui : unsur-unsur yang menyusun senyawa itu, perbadingan massa unsur-unsur tersebut dalam senyawa, serta rumus empiris dan massa molekul relatifnya. Pada bagian ini akan dibahas bagaimana rumus suatu senyawa ditentukan dari data percobaan.
Persen
Massa
Untuk memperoleh rumus
suatu senyawa, langkah pertama yang harus dilakukan adalah menentukan susunan
atau komposisi dari senyawa bersangkutan. Banyak metoda untuk menentukan persen
massa dari unsur-unsur dalam suatu senyawa, bergantung pada macam senyawa
unsur-unsur penyusunnya. Dua metoda klasik
yang diterapkan sejak dulu adalah analisis pengendapan dan analisis pembakaran.
Metode analisis
pengendapan, dapat digunakan jika terbentuk senyawa yang sukar larut.
Misalnya dalam sintesis senyawa yang mengandung logam perak. Cuplikan dari
senyawa tersebut ditimbang kemudian direaksikan dengan larutan HCL agar
terbentuk endapan perak (I) klorida,AgCl. Selanjutnya endapan disaring,
dibersihkan dari pengotor, dikeringkan dan ditimbang secara analitis. Persen
massa cuplikan dapat dihitung dengan anggapan bahwa selama reaksi berlangsung,
semua perak bereaksi tepat dengan HCL membentuk perak (I) klorida.
Massa Ag = Massa molar Ag
Massa AgCl Massa molar AgCl
Massa Ag = Massa molar Ag X
Massa AgCl
Massa molar AgCl
Massa molar AgCl
Persen
massa Ag = Massa molar Ag X 100%
Massa cuplikan
Massa cuplikan
Metode analisis pembakaran, sering digunakan secara luas terutama
untuk reaksi-reaksi yang melibatkan gas misalnya senyawa yang mengandung karbon
dan hydrogen. Cuplikan dari senyawa ditimbang, dimasukkan ke dalam tabung
tertutup sambil dialirkan gas oksigen ke dalamnya agar terjadi pembakaran
sempurna sampai semua karbon dan hydrogen membentuk gas karbon dioksida dan uap
air. Produk reaksi bersama-sama gas oksigen dikeluarkan dari tabung pembakar
melalui dua buah absorber ( bahan penyerap ), satu untuk menyerap uap air dan
satu lagi untuk menyerap karbon dioksida. Pertambahan berat pada penyerap
menunjukkan massa air dan massa karbon dioksida yang terbentuk.
Rumus Empiris dan Rumus Molekul
a) Rumus empiris
Rumus paling sederhana
dari suatu molekul dinamakan rumus empiris, yaitu rumus molekul yang
menunjukkan perbandingan atom-atom penyusun molekul paling sederhana dan
merupakan bilangan bulat. Rumus empiris merupakan rumus molekul yang diperoleh
dari percobaan. Contoh, rumus molekul benzena adalah C6H6,
rumus empirisnya adalah CH. Rumus molekul hydrogen perioksida adalah H2O2,
rumus empirisnya HO.
Rumus empiris dapat juga menunjukkan rumus molekul apabila tidak ada informasi tentang massa molekul relative (Mr) dari senyawa itu. Misalnya NO2 dapat dikatakan sebagai rumus molekul jika tidak ada informasi rumus molekulnya, tetapi jika massa molekulnya diketahui, misalnya 92, maka NO2, merupakan rumus empiris karena rumus molekul senyawa tersebut adalah N2O4.
Untuk menentukan rumus empiris perlu terlebih dahulu menentukan komposisi massa percobaan seperti diuraikan diatas. Selanjutnya, data tersebut bersama-sama dengan massa atom relative unsur penyusun senyawa digunakan untuk menghitung nilai perbandingan yang paling sederhana dari atom-atom penyusun cuplikan senyawa itu.
Rumus empiris dapat juga menunjukkan rumus molekul apabila tidak ada informasi tentang massa molekul relative (Mr) dari senyawa itu. Misalnya NO2 dapat dikatakan sebagai rumus molekul jika tidak ada informasi rumus molekulnya, tetapi jika massa molekulnya diketahui, misalnya 92, maka NO2, merupakan rumus empiris karena rumus molekul senyawa tersebut adalah N2O4.
Untuk menentukan rumus empiris perlu terlebih dahulu menentukan komposisi massa percobaan seperti diuraikan diatas. Selanjutnya, data tersebut bersama-sama dengan massa atom relative unsur penyusun senyawa digunakan untuk menghitung nilai perbandingan yang paling sederhana dari atom-atom penyusun cuplikan senyawa itu.
Contoh
Menentukan rumus empiris
Berdasarkan pada hasil contoh soal sebelunya, tentukan bagaimana rumus empirisnya?
Penyelesaian :
Diketahui bahwa cuplikan hanya mengandung unsur C,H, dan O, dengan persen massa masing-masing 41,82%, 6,51%, dan 51,67%.
Menentukan rumus empiris
Berdasarkan pada hasil contoh soal sebelunya, tentukan bagaimana rumus empirisnya?
Penyelesaian :
Diketahui bahwa cuplikan hanya mengandung unsur C,H, dan O, dengan persen massa masing-masing 41,82%, 6,51%, dan 51,67%.
Andaikan
cuplikan itu massanya 100 gram, maka :
Massa C = 41,82 %
Massa H = 6,51%
Massa O = 51,67%
Jumlah mol (n) masing-masing unsur adalah :
C = massa C = 41,82g = 3,485 mol
Mr C 12
Massa C = 41,82 %
Massa H = 6,51%
Massa O = 51,67%
Jumlah mol (n) masing-masing unsur adalah :
C = massa C = 41,82g = 3,485 mol
Mr C 12
H
= Massa H = 6,51g = 6,510 mol
Mr H 1
O
= Massa O = 51,67g =
3,229mol
Mr O 16
Mr O 16
Karena perbandingan jumlah mol menyatakan
pula perbandingan jumlah partikel atau perbandingan jumlah atom maka
perbandingan jumlah mol dapat digunaka untuk menentukan rumus empiris.
Mol C : mol H :
mol O = atom C : atom H : atom O
= 3,485 : 6,510 : 3,230
Karena atom-atom
dalam molekul merupakan kelipatan bilangan bulat, maka perbandingan jumlah atom
di atas harus merupakan bilangan bulat dan sederhana. Dengan membagi ketiga
bilangan di atas oleh kelipatan paling kecil, yakni 3,230 maka akan diperoleh
angka banding 1,08 : 2,02 : 1,00
Perbedaan angka
dibelakang koma pada decimal kedua dapat diabaikan sebab boleh jadi adanya
kesalahan pembulatan dalam perhitungan atau kesalahan pengukuran massa dalam
percobaan dengan demikian, perbandingan atom C, H, dan O dalam cuplikan adalah
1:2:1
Perbandingan diatas, menyatakan
perbandingan atom-atom paling sederhana dalam model cuplikan. Dengan demikian, rumus
empiris cuplikan senyawa yang dianalisis adalah CH2O ( asam format)
B. Rumus Molekul
Rumus
molekul adalah ungkapan yang menyatakan jenis dan jumlah atom dalam suatu
senyawa yang merupakan satu kesatuan sifat. Untuk menentukan rumus molekul
suatu zat dari rumus empiris, harus diketahui massa molekul suatu zat dari
rumus empiris, harus diketahui massa molekul relatifnya, Mr terdapat beberapa
metoda yang dapat dikembangkan di laboratorium untuk menentukan massa molekul
relative suatu zat, diantaranya berdasarkan teori Avogadro menggunakan volume
molar gas atau berdasarkan penurunan titik beku atau kenaikan titik didih suatu
larutan bergantung pada wujud zat.Jika
dihubungkan dengan rumus empiris, maka rumus molekul dapat diartikan sebagai
kelipatan dari rumus empirisnya.
(Rumus
Empiris) n = Mr
Contoh soal :
Tiofena
adalah senyawa yang tersusun dari unsur C, H, dan S. cuplikan tiofena massanya
7,96 mg dibakar dalam oksigen menghasilkan 16,55 mg CO2. Cuplikan lain dari tiofena
direaksikan untuk mengubah sulfur menjadi barium sulfat. Jika 4,31 mg tiofena
menghasilkan 11,96 mg barium sulfat, bagaimana rumus empiris tiofena? Jika Mr tiofena adalah 84, tentukan
rumus molekul tiofena!Penyelesaian
:
Tahap
1: menentukan persen massa masing-masing unsur
Persen massa C
= Massa molar
C X
Massa CO2
Massa molar CO2
Massa molar CO2
= 12,00 g/mol X 16,55 mg = 4,514 mg
44
44
= 4,541 mg X 100% =
57,05 %
7,96 mg
7,96 mg
Persen Massa = Massa molar S
X Massa BaSO4
Massa molar BaSO4= 32,0 g/mol X 11,96 mg = 1,643 mg
233= 1,643 mg X 100% = 38,11 %
4,31 mg Persen H = 100% - 57,05% - 38,11% = 4,84%
Massa molar BaSO4= 32,0 g/mol X 11,96 mg = 1,643 mg
233= 1,643 mg X 100% = 38,11 %
4,31 mg Persen H = 100% - 57,05% - 38,11% = 4,84%
Tahap
2 : menentukan perbandingan mol unsur-unsurAndaikan
cuplikan itu massanya 100 gram, makaMassa C=
57,05 gram massa H : 4,84 gram massa S : 38,11 gramJumlah mol
masing-masing unsur adalah :C =
Massa C
= 57,05g = 4,754 mol
Mr 12H = Massa H = 4,84g = 4,840 mol
Mr 1S = Massa S = 38,11g = 1,191 mol
Mr 32
Mr 12H = Massa H = 4,84g = 4,840 mol
Mr 1S = Massa S = 38,11g = 1,191 mol
Mr 32
Tahap
3 : menentukan rumus empiris tiofena Perbandingan
mol menunjukkan perbandingan jumlah atom dalam molekul.
Karena itu
Perbandingan atom C:H:S = 3,99 : 4,06 : 1,00
Dibulatkan menjadi C:H:S = 4 : 4 : 1
Dengan demikian, rumus empirisnya adalah: C4H4S
Karena itu
Perbandingan atom C:H:S = 3,99 : 4,06 : 1,00
Dibulatkan menjadi C:H:S = 4 : 4 : 1
Dengan demikian, rumus empirisnya adalah: C4H4S
Tahap
4 : menentukan rumus molekul tiofena
Mr = n
x RE84 = n x (
4. Ar C + 4.Ar H + Ar S )84 = n x (4.12 + 4.1 + 1. 32)84 = n x (84), sehingga
n= 1
Dengan
demikian, rumus molekul tiofena sama dengan rumus empirisnya, yakni C4H4S
Daftar Pustaka
Sunarya,Yayan.2014.”Kimia Dasar 1”. Yrama Widya
Rahayu, Nurulita.2014. "Penentuan rumus dari data percobaan". 15 sepetember 2016
http://www.slideshare.net/LitaRahayu/penentuan-rumus-dari-data-percobaan
Anonymous.2009. " Konsep Mol". 15 September 2016
https://ilmukimia.wordpress.com/tag/massa-molar/
Sunarya,Yayan.2014.”Kimia Dasar 1”. Yrama Widya
Rahayu, Nurulita.2014. "Penentuan rumus dari data percobaan". 15 sepetember 2016
http://www.slideshare.net/LitaRahayu/penentuan-rumus-dari-data-percobaan
Anonymous.2009. " Konsep Mol". 15 September 2016
https://ilmukimia.wordpress.com/tag/massa-molar/
@A13-RIFKA
BalasHapusPOINT 2
artikelnya kalau bisa inti"nya saja sist, terus daftar pustakanya salah penulisannya