Cara ringkas untuk memberikan 1 reaksi kimia adalah dengan
menulis suatu persamaan kimia berimbang yang merupakan pernyataan kualitatif
maupun kuantitatif mengenai pereaksi yang terlibat. Tiap zat diwakili oleh
rumus molekulnya. Menyatakan banyaknya atom" dari tiap macam dalam 1
satuan zat itu. Rumus molekulnya merupakan kelipatan bilangan bulat rumus
empiris zat itu yang menyatakan jumlah minimal yang mungkin dalamperbandingan
yang benar atom" dari tiap macamnya. Tiga kelas umum reaksi yang
dijumpai dengan meluas adalah kimia ialah reaski kombinasi langsung,reaski
penukar gantian sederhana dan reaksi penukarangantian rangkap.Hubungan
kuantitatif antara pereaksi dan hasil reaksi dalam 1 Persamaan kimia berimbang
memberikan dasar stoikilometri. Perhitungan stoikilometri mengharuskan
penggunaan bobot atom unsur dan bobot molekul senyawa. Banyaknya 1 hasil reaksi
tertentu yang menurut perhitungan akan diperoleh dalam 1 reaksi kimiarendemen
teoritis untuk 1 reaksi kimia. Penting untuk mengetahui mana yang merupakan
pereaksi pembatas yakni pereaksi secara teoritis dapat bereaksi sampai habis,
sedangkan pereaksi" silain berlebih. (Keenan,1984)
Jika terjadi reaksi kimia, dapat diamati tiga macam perubahan:
Jika terjadi reaksi kimia, dapat diamati tiga macam perubahan:
·
PerubahanSifat
·
PerubahanSusunan
·
Perubahan
Energi
Ada banyak
jenis reaksi kimia dan pendekatannya menghasilkan banyak pertindihan dalam
Klasifikasi. Berikut adalah beberapa contoh istilah yang sering digunakan dalam
menyatakan beberapa jenis reaksi:
Ø Pengisomeran, yaitu ketika senyawa
kimia menjalani penataan kembali struktur tanpa perubahan komposisi atom
(stereoisomerisme)
Ø Sintesis, yaitu ketika dua atau lebih
unsur atau senyawa kimia bergabung membentuk hasil yang lebih rumit:
N2 + 3 H2 → 2 NH3
N2 + 3 H2 → 2 NH3
Ø Pengurai kimia atau analisis, yaitu
ketika senyawa kimia terurai menjadi senyawa yang lebih kecil atau unsur:
2 H2O → 2 H2 + O2
2 H2O → 2 H2 + O2
Ø Displacement tunggal atau penggantian
tunggal, dicirikan oleh unsur yang digantikan keluar dari senyawa oleh unsur
reaktif:
2 Na (p) + 2 HCl (ak) → 2 NaCl (ak) + H2 (g)
2 Na (p) + 2 HCl (ak) → 2 NaCl (ak) + H2 (g)
Ø Metatesis atau Reaksi penggatian
ganda, yaitu dua senyawa mengganti ion atau ikatan untuk membentuk senyawa
lain:
NaCl (ak) + AgNO3 (ak) → NaNO3 (ak) + AgCl (p)
NaCl (ak) + AgNO3 (ak) → NaNO3 (ak) + AgCl (p)
Ø Reaksi Air hujan adalah ketika
bahan dalam larutan bergabung membentuk padat (mendakan). Contoh yang sesuai
adalah seperti yang tertera dalam metatesis.
Ø Reaksi asam-basa, umumnya dikenal
saat reaksi antara asam dan basa, bisa memiliki definisi berbeda tergantung
pada konsep asam-basa digunakan. Antara yang biasa adalah:
·
Definisi
Arrhenius: Asam bercerai di dalam air membebaskan ion H3O +; basa bercerai di
dalam air membebaskan ion OH-.
·
Definisi
Brønsted-Lowry: Asam adalah donor proton (H +); basa adalah penerima
proton.
·
Definisi
Arrhenius turut berperan.
·
Definisi
Lewis: Asam adalah penerima pasangan elektron;
·
Basa
adalah donor pasangan elektron.
·
Definisi
Brønsted-Lowry turut berperan.
Ø Reaksi redoks, yaitu perubahan dalam
nomor oksidasi atom. Reaksi tersebut sering dianggap sebagai transisi elektron
antara situs atau spesies molekul berbeda. Contohnya reaksi redoks adalah:
2 S2O32-(ak) + I2 (ak) → S4O62-(ak) + 2 I-(ak) Yaitu I2 diturunkan ke I-dan S2O32-(anion tiosulfat) dioksidasi ke S4O62-.
2 S2O32-(ak) + I2 (ak) → S4O62-(ak) + 2 I-(ak) Yaitu I2 diturunkan ke I-dan S2O32-(anion tiosulfat) dioksidasi ke S4O62-.
Ø Pembakaran, sejenis reaksi redoks
yang atas senyawa mampu terbakar bergabung dengan unsur yang mengoksidasi,
biasanya oksigen, untuk menghasilkan energi dan mengeluarkan hasil yang
teroksidasi. Istilah pembakaran lazim digunakan hanya untuk oksidasi skala
besar untuk seluruh molekul, yaitu oksidasi terkendali untuk kelompok berfungsi
tunggal bukanlah satu pembakaran.
C10H8 + 12 O2 → 10 CO2 + 4 H2OCH2S + 6 F2 → CF4 + 2 HF + SF6
C10H8 + 12 O2 → 10 CO2 + 4 H2OCH2S + 6 F2 → CF4 + 2 HF + SF6
Ø Reaksi organik mencakup
pengasingan luas yang melibatkan senyawa organik yang memiliki karbon sebagai
unsur utama dalam struktur molekul. Reaksi yang melibatkan senyawa organik yang
kebanyakan didefinisikan sebagai kelompok berfungsi. Bagi yang berlawanan pula
dikenal sebagai reaksi takorganik
Kecepatan di mana
reaksi kimia terjadi dapat dikendalikan oleh sejumlah variabel seperti suhu,
konsentrasi, luas permukaan dan adanya katalis.
Luas
permukaan
Luas
permukaan adalah jumlah daerah luar yang menghadap dan terkena lingkungan
setempat. Kecepatan di mana reaksi kimia terjadi akan mengalami kenaikan
seiring dengan bertambahnya luas permukaan spesies kimia yang bereaksi.
Hal ini
disebabkan sejumlah besar atom terkena bahan kimia yang sedang bereaksi,
sehingg mengarah ke lebih banyak tumbukan per satuan waktu. Hal ini menjelaskan
mengapa ahli kimia sering menggunakan bubuk dalam reaksi kimia – luas permukaan
akan besar sehingga mengarah ke waktu reaksi yang lebih cepat.
Konsentrasi
Konsentrasi
didefinisikan sebagai jumlah molekul yang didefinisikan dalam jumlah volume
tertentu. Ahli Kimia sering menggunakan satuan mol per liter, di mana satu mol
adalah sama dengan 6 x 1023 molekul. Meningkatkan konsentrasi zat akan
meningkatkan jumlah tumbukan antara spesies yang sedang bereaksi dan karenanya
meningkatkan kecepatan reaksi.
Keberadaan
katalis
Katalis
adalah zat kimia yang mempercepat reaksi kimia tanpa mengalami perubahan fisik
atau kimia. Zat katalis khusus untuk reaksi kimia. Misalnya, besi merupakan
katalis yang digunakan dalam industri untuk memproduksi amonia.
Katalis
bekerja dengan menurunkan energi aktivasi yang diperlukan untuk reaksi kimia
berlangsung. Ini berarti bahwa molekul dengan energi kinetik (gerakan) yang
lebih rendah dapat bereaksi, dan karena itu secara keseluruhan memiliki efek
meningkatkan kecepatan reaksi.
Suhu
Suhu
material berbanding lurus dengan energi kinetik atom inangnya dan molekul. Atom
dan molekul dari energi kinetik yang lebih tinggi memiliki kecepatan rata-rata
yang lebih tinggi yang mengarah ke peluang yang lebih besar terjadi tumbukan
antara spesies yang bereaksi. Energi kinetik yang lebih besar juga berarti
bahwa molekul-molekul yang bergerak akan lebih cenderung berbenturan mengatasi
energi aktivasi untuk reaksi kimia berlangsung. Namun perlu dicatat bahwa dalam
kasus-kasus khusus tertentu, laju reaksi akan menurun dengan meningkatnya suhu.
DAFTAR PUSTAKA : https://id.wikipedia.org/wiki/Reaksi_kimia, http://reaksi--kimia.blogspot.co.id/, http://p2x941tiffany.blogspot.co.id/, http://artikeltop.xyz/4-faktor-mempengaruhi-kecepatan-reaksi-kimia.html, http://fungsi.web.id/2015/05/pengertian-reaksi-kimia-jenis-dan-penerapan-dalam-biologi.html
o
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.