.

Sabtu, 30 Juli 2016

Manajemen Bahan Kimia Berbahaya Di Industri


Bahan berbahaya dan beracun sering disingkat dengan B3 merupakan aspek penting yang perlu mendapatkan perhatian lebih, karena jika tidak ditangani dengan benar bisa menyebabkan pencemaran lingkungan dan bisa menimbulkan korban jiwa bagi pekerja yang nantinya akan menimbulkan kerugian besar bagi perusahaan. Sehingga dalam penyimpanan, pengelolaan dan penanganannya perlu memperhatikan faktor keamanan dan keselamatan. 

Adapun dampak atau pengaruh dari limbah B3 tersebut adalah bisa menyebabkan kebakaaran, ledakan, keracunan, dan iritasi pada permukaan atau bagian tubuh manusia.
Beberapa dampak dari B3 :
1.    Kebakaran bisa terjadi jika terdapat segitiga api berupa bahan bakar ( bisa pelarut organik dan gas), udara, dan sumber panas ( dapat berupa api terbuka, logam panas, bara api atau loncata listrik maupun percikan api pada saat menggunakan mesin gerinda.
2.    Ledakan, dapat terjadi oleh reaksi yang amat cepat dari bahan peledak, atau gas yang mudah terbakar atau reaksi dari berbagai peroksida organikdan bisa juga terjadi karena adanya gas cair pada tekanan tinggi yang tidak terkendali.
3.    Keracunan merupakan kondisi dimana terdapat bahan kimia yang masuk kedalam tubuh yang mengakibatkan efek terhadap tubuh seperti pusing, mual, bahkan kematian.
4.    Iritasi merupakan kerusakan atau peradangan yang terjadi di permukaan tubuh seperti kulit, mata, dan saluran pernafasan oleh bahan kimia korosif atau iritan seperni NaCl.
Beberapa faktor penyebab kecelakaan kerja :
1.    Sikap dan tingkah laku pekerja ( 60% )
•    Terjadi karena keterbatasan pengetahuan/keterampilan kerja, lalai dan ceroboh dalam bekerja, tidak taat petunjuk dan prosedur kerja, tidak disiplin dan tidak memakai APD
2.    Alat dan bahan yang tidak aman ( 7% )
•    Bisa terjadi jika alat kerja yang dipakai tidak sesuai dengan standar, misalkan sedang mengangkan benda yang berat menggunakan crane dan chain block yang digunakan sudah berkarat maka kemungkinan yang bisa terjadi, pada saat pengangkatan bisa saja rantai dari chain block tersebut putus dan benda yang sedang diangkat terjatuh.
3.    Lingkungan kerja yang tidak aman ( 13% )
•    Salah satunya jika kita bekerja di laboratorium kimia yang terdapat berbagai jenis bahan kimia, dan kita tidak tahu efek dari berbagai bahan kimia di lab
4.    Pengawasan yang lemah ( 20% )
•    Rendahnya pengawasan dari Pihak K3 yang tidak selalu melakukan pengecekan terhadap area kerja.

Terdapat unsur – unsur pengelolaan atau manajemen B3 diantaranya :
1.    Perencanaan
•    Dilakukan untuk menghindari pengadaan barang yang tidak sesuai dengan kegiatan yang akan dikerjakan dan bisa menyebabkan penumpukkan stok barang sehingga menyebabkan ruangan menjadi sempit yang mengganggu selama proses produksi berlangsung, dan bisa menyebabkan kecelakaan kerja seperti tertimpa barang yang jatuh, memakai bahan kimia yang sudah kedaluwarsa, dan sebagainya.
•    Dilakukan dalam kurun waktu tertentu misal 1 tahun mulai dari perencanaan pengadaan, penyimpanan/penggudangan, dan penggunaannya.
•    Perencanaan disini, juga harus mengetahui berbagai jenis bahan – bahan kimia, dampaknya, cara pemakaian dan penanggulangannya.
2.    Pengorganisasian
•    Merupakan suatu langkah yang dilakukan dengan menunjuk atau memberi wewnang dan tanggung jawab kepada personil yang tepat dan baik sebagai pengelola, pemakai, maupun pengawas keselamatan kerja.
•    Dalam pengorganisasia, perlu adanya kordinasi dari berbagai pihak dan harus ditetapkan mengenai penyimpanan B3 setiap saatnya sehingga personil yang diberikan wewenang untuk menangani masalah B3 harus tahu syarat penyimpanan jenis bahan B3 tersebut
3.    Pelaksanaan
•    Dilakukan dengan memantau kegiatan pemakaian B3 mulai dari keberadaannya, penggunaannya, apakah sudah sesuai dengan prosedur dan instruksi yang telah ditetapkan atau belum. Dan jika terjadi sesuati hal yang tidak diinginkan akan dapat ditelusuri sebab – sebab maupun akibat dari suatu kecelakaan.
•    Prosedur harus digunakan setiap kegiatan yang berkaitan dengan penggunaan B3 oleh semua personil, kemudian prosedur harus mengacu pada informasi yang telah ada pada setiap bahan kimia.
4.    Pengendalian
•    B3 merupakan unsur manajemen yang sangat penting mencangkup perencanaan, pengorganisasian, dan pelaksanaan. Dapat dilakukan dengan inspeksi dan audit lapangan maupun melihat dokumen dan record data yang ada.
Prinsip utama dalam menangani B3 tersebut adalah mendapat informasi sebanyak mungkin terlebih dahulu sebelum menanganinya. Sangat tidak mungkin dapat mengenal cara penanganan semua jenis bahan kimia, bukan saja tidak praktis tetapi masing –masing kimia memiliki sifat yang berbeda – beda. Cara penanganan bahan kimia biasanya didapat dari perusahaan yang memasok bahan kimia tersebut, sehingga jika kita akan membeli suatu bahan kimia kita harus menanyakan secara detail mengenai sifat bahan kimia tersebut.



DAFTAR PUSTAKA
1. ZULKARNAIN ADJRAAM, “Keselamatan dan Kesehatan Kerja Terhadap Bahan-bahan Berbahaya dan Beracun”, Lokakarya Keselamatan dan Kesehatan Kerja BATAN, Tahun 1991.
2. ANONIM, “Panduan Bahan Berbahaya “ edisi 1, Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Tahun 1985.
3. ANONIM, “National Workshop on Safety and Control of Toxic Chemicals and Pollutansts”, Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 1989
4. NUR TRI HARJANTO dkk, “Identifikasi potensi bahaya non radiasi di Instalasi Radiometalurgi”, Prosiding hasil-hasil penelitian EBN tahun 2008, ISSN 0854-5561, PTBN-BATAN, Tahun 2008.
5. BAMBANG SUPARDJO, “Keselamatan Pemakaian Bahan Peledak

http://irpanpurnamansyah-0077.blogspot.co.id/2015/07/artikel-kimia-dan-pengetahuan-lingkungan.html


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.