.

Sabtu, 30 Juli 2016

KIMIA KONTEKSTUAL


PETA PENGETAHUAN KIMIA
Perkembangan ilmu dan teknologi kimia semakin pesat, belakangan telah menyentuh berbagai aspek kehidupan. Istilah kimia tidak hanya berkonotasi
dengan laboratorium, kelas perkuliahan atau industri, tetapi telah merambah hampir semua sisi kehidupan manusia, sebagai contoh dalam pergaulan sosial penggunaan kata “chemistry” sudah sangat lazim. Apakah si A dengan si B ada “chemistry” ? Makdudnya apakah si A dan si B bisa “bersenyawa” dalam pergaulannya.

kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi kimia di satu sisi menjadi sebuah solusi dari berbagai persoalan yang dihadapi manusia.Namun,di sisi lain juga menimbulkan beragam persoalan termasuk penurunan kualitas kehidupan manusia.Interaksi di antara ilmu atau sains, masyarakat dan industri menyebabkan riset dasar (fundamental) dan riset terapan (engineering) semakin berbaur, begitu pula kolaborasi dengan disiplin ilmu lainnya makin meluas. Menurut Sjostrom (2006), saat ini telah berkembang dua bidang superscience yang baru, yaitu Sains Material dan Sains Biomolekuler dengan berbagai turunannya seperti Nanoteknologi, Bioteknologi, Bionanoteknologi, Kimia Hijau (sebagai unteraksi antara kimia dengan  masyarakat yang makin peduli lingkungan), Kimia Komputasi (simulasi dan pemodelan molekul, sebagai interaksi antara kimia dengan komputer), Sejarah Kimia, Filsafat Kimia, Pendidikan Kimia, dan sebagainya.
Dinamika dalam kehidupan manusia selalu disertai dengan keterkaitan baik secara langsung atau tidak langsung dengan ilmu kimia, sehingga muncul kajian Kimia Kontekstual (Chemistry in Context).

Dalam kehidupan manusiapun selalu dikaitkan dengan ilmu kimia baik itu langsung maupun tak langsung,hingga muncul kajian kimia kontekstual(Chemistry In Context).
Gambar : modul ( http://www.iupac.org/)

Kemudian Peta Pengetahuan Kimia berkembang menjadi interaksi atau irisan antara Kimia Terapan, Fisika Terapan dan Biomedis/Biomekanik yang melahirkan kajian Ilmu Material, Bioteknologi dan Fisika Medis, sedangkan interaksi ketiganya memunculkan Bionanoteknologi atau Teknologi Koloid dan Permukaan,Peta pengetahuan kimia selalu dinamis seiring dengan dinamika kehidupan manusia yang dipengaruhi sekaligus mempengaruhi trend global, sehingga muncul inovasi yang berkaitan dengan kimia, maka peta Pengetahuan Kimia pun bergeser menjadi Peta Pengetahuan Ilmu Molekuler dan Metadisiplin,

PEMBELAJARAN KIMIA KONTEKSTUAL

 Kimia Kontekstual atau Kimia Kekinian berkaitan dengan beragam aspek kehidupan manusia. Pengkajian dan pembahasannya sangat tergantung pada isu atau persoalan apa yang sedang menjadi trending topics.

Pembelajaran kimia kontekstual bisa berupa mengidentifikasi dan menjelaskan fenomena dan proses kimia yang terjadi di dalam kehidupan sehari-hari terutama yang berkaitan dengan industri,lingkungan,energi,pangan,obat,polimer,dll.Serta dapat memahami secara teori bahwasanya kimia merupakan ilmu pengetahuan yang sentral dan dapat menunjukkan keterkaitan ilmu kimia terhadap ilmu yang lain.

TOPIK MENGENAI POLIMER
pengertian, Pembentukan, Penggolongan dan Tata Nama Polimer
Pengertian, Pembentukan, Penggolongan dan Tata Nama Polimer – Pada topik ini, kalian akan belajar tentang polimer. Polimer banyak dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari. Pernahkah kalian memperhatikan kemasan makanan yang terbuat dari bahan plastik? Plastik merupakan salah satu jenis polimer. Agar kalian paham tentang polimer, yuk simak dengan baik topik ini.

Pengertian, Pembentukan, Penggolongan dan Tata Nama Polimer
✭✭✭✭✭ PENGERTIAN DAN TATA NAMA POLIMER ✭✭✭✭✭
Kata polimer berasal dari bahasa Yunani, poly yang berarti banyak dan meros yang berarti bagian. Jadi, polimer adalah suatu makromolekul yang tersusun atas banyak bagian-bagian kecil. Bagian kecil yang menyusun polimer disebut dengan monomer. Monomer dapat berupa senyawa berikatan rangkap, misalnya etena (H₂C=CH₂) dan propena (H₂C=CH−CH₃). Monomer juga dapat berupa senyawa yang mempunyai gugus fungsional seperti etanadiol (HO−H₂C−CH₂−OH) dan metanal (H−COH).
        Tata nama polimer didasarkan pada nama monomer dengan menambahkan awalanpoli–. Misalnya, polimer polietena [−CH₂−CH₂]n tersusun dari monomer etena (H₂C=CH₂), polimer poliisoprena tersusun dari monomer isoprena dan sebagainya.
✭✭✭✭✭ PEMBENTUKAN POLIMER ✭✭✭✭✭
Reaksi pembentukan polimer disebut polimerisasi, yaitu penggabungan molekul-molekul kecil (monomer) membentuk molekul besar (polimer). Berdasarkan jenis reaksinya, polimerisasi dibedakan atas polimerisasi adisi dan polimerisasi kondensasi.
Polimerisasi Adisi
Polimerisasi adisi yaitu reaksi polimerisasi melalui pemutusan ikatan rangkap diikuti oleh adisi dari monomer-monomernya yang membentuk ikatan tunggal. Dalam reaksi ini, tidak terbentuk hasil sampingan berupa molekul-molekul kecil seperti H₂O atau NH₃.
Polimer adisi antara lain: poliisoprena, polietilena, dan polivinilklorida. Contoh lain dari polimer adisi adalah suatu film plastik tipis yang terbuat dari monomer etilen dan permen karet yang terbuat dari monomer vinil asetat.
Contoh reaksi:
Pembentukan polietilena (polietena).
https://d14fikpiqfsi71.cloudfront.net/media/W1siZiIsIjIwMTUvMDQvMDUvMDgvMjgvMDEvMjI0LzEucG5nIl0sWyJwIiwidGh1bWIiLCI2MDB4XHUwMDNlIix7fV1d.png?sha=b39f24c4b7462125
        Pada reaksi adisi, monomer-monomer yang mengandung ikatan rangkap saling bergabung, satu monomer masuk ke monomer yang lain, membentuk rantai panjang. Produk yang dihasilkan dari reaksi polimerisasi adisi mengandung semua atom dari monomer awal.
Polimerisasi Kondensasi
Polimerisasi kondensasi yaitu reaksi polimerisasi dari monomer-monomer yang mempunyai dua gugus fungsional. Ketika monomer-monomer berikatan, terjadi reduksi pada gugus fungsionalnya dan terjadi pelepasan molekul-molekul kecil seperti H₂O atau CH₃OH (metanol).
Polimer kondensasi antara lain: nylon, dakron, amilum, dan selulosa.
Contoh reaksi:
Pembentukan nylon 66 dari 1,6-diaminoheksana (heksametilen diamin) dengan asam 1,6-heksanadioat (asam adipat).
https://d14fikpiqfsi71.cloudfront.net/media/W1siZiIsIjIwMTUvMDQvMDUvMDgvNTUvMzUvNjkyLzIucG5nIl0sWyJwIiwidGh1bWIiLCI2MDB4XHUwMDNlIix7fV1d.png?sha=5844dd4251b65b78
✭✭✭✭✭ PENGGOLONGAN POLIMER ✭✭✭✭✭
1. Berdasarkan asalnya
Berdasarkan asalnya, polimer dibedakan atas:
Polimer alam: polimer yang secara alami terdapat di alam.
Contoh: protein, amilum, glikogen, selulosa, karet alam (poliisoprena), asam nukleat.
Polimer sintetis: polimer yang tidak ada secara alami dan hanya dapat diproduksi di laboratorium atau pabrik.
Contoh: polietena, polivinilklorida, polipropilena, tetrafloroetilena.
2. Berdasarkan jenis monomernya
Homopolimer terbentuk dari satu jenis monomer.
Contoh: polietilena, polipropilena, polistirena, PVC, teflon, amilum, selulosa dan poliisoprena.
Kopolimer terbentuk dari dua atau lebih jenis monomer.
Contoh: nilon 66 dan dakron.
3. Berdasarkan sifatnya terhadap panas
Berdasarkan sifatnya terhadap panas, polimer dibedakan atas polimer termoplas dan polimer termoset.
Polimer termoplas: polimer yang melunak jika dipanaskan. Polimer jenis ini terdiri atas molekul-molekul rantai lurus atau bercabang sehingga dapat dibentuk ulang.
Contoh: polietilena, PVC, dan polipropilena.
Polimer termoset: polimer yang tidak melunak jika dipanaskan. Polimer jenis termoset terdiri atas ikatan silang antarrantai sehingga terbentuk bahan yang keras dan lebih kaku sehingga tidak dapat dibentuk ulang.
Contohnya: bakelit, yaitu plastik yang digunakan untuk peralatan listrik.
4. Berdasarkan Keelelastisannya
Plastik: polimer yang bersifat plastis. Contoh: polietilen, PVC, teflon, dan polipropilen.
Serat: polimer yang mempunyai gaya renggang tinggi di sepanjang sumbunya, berbentuk benang dan dapat ditenun menjadi kain. Contoh: selulosa, nilon, dakron, dan orlon.
Elastomer: polimer yang bersifat elastis. Contoh: karet alam dan karet sintetis.




Add caption


Daftar Pustaka:
Modul 2.kimia dan lingkungan industri.
konsep dasar ilmu polimer
http://aldilah-bagas-d.blog.ugm.ac.id/2012/06/17/konsep-dasar-ilmu-polimer/
perkembangan ilmu kimia
http://fathonahoktavina0060.blogspot.co.id/2015/04/lahirnya-kimia-modern.html
kimia polimer
https://www.google.com/search?q=kimia+polimer&client=firefox-beta&rls=org.mozilla:en-US:official&channel=sb&source=lnms&tbm=isch&sa=X&ved=0ahUKEwivudDKw5nOAhWGqo8KHSgdB-4Q_AUICSgC&biw=1440&bih=763#imgdii=3HsOUgYuYVi0XM%3A%3B3HsOUgYuYVi0XM%3A%3B2yzgBqO54dR4RM%3A&imgrc=3HsOUgYuYVi0XM%3A
harry firman.penelitian kimia
http://www.academia.edu/9451889/PETA_PENELITIAN_DALAM_BIDANG_PENDIDIKAN_KIMIA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.